"dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya -- dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin. Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin." (Wahyu 1:5-7)
Suatu nama atau sebutan yang unik telah diberikan kepada sang Juruselamat kita, yaitu "yang pertama bangkit dari antara orang mati". Dan sebutan ini adalah milik Tuhan sendiri dan kekal untuk selama-lamanya. Ini adalah pemenuhan dari janji Allah yang diberikan kepada Kristus, seperti yang kita baca dalam kitab Mazmur 16:10 demikian:
"sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan."
Dan kitab Kolose 1:18 menyatakan kebenaran yang sama demikian:
"Ialah [yaitu Kristus] kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu."
Pada kenyataannya, peristiwa kebangkitan Kristus adalah sangat penting bagi keselamatan orang-orang pilihan seperti yang ditekankan dalam kitab 1 Korintus 15:20-22 demikian:
"Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal [yaitu yang tidur]. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus."
Indahnya, seorang anak Tuhan yang sejati telah dibebaskan dari kekuatan dan upah dosa, dan pada Hari Yang Terakhir ia akan dibebaskan seluruhnya dari keadaan berdosa melalui karya sang Juruselamat. Kematian secara fisik hanyalah suatu bukti bahwa kita adalah para pembuat dosa dan hal kematian fisik tidak ada hubungannya dengan pembayaran atas upah dosa dalam hal apapun juga.
Kitab Pengkhotbah 8:8 menyatakan kepada kita demikian:
"Tiada seorangpun berkuasa menahan angin dan tiada seorangpun berkuasa atas hari kematian. Tak ada istirahat dalam peperangan, dan kefasikan tidak melepaskan orang yang melakukannya."
Dan kitab Mazmur 23:4 lebih jauh menyatakan demikian:
"Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman [yaitu lembah kematian], aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku."
Dan kita juga membaca kata-kata yang sangat menghibur dalam kitab Mazmur 48:14 demikian:
"Sesungguhnya inilah Allah, Allah kitalah Dia seterusnya dan untuk selamanya! Dialah yang memimpin kita! [yaitu Dialah yang akan menjadi penuntun kita bahkan setelah kematian]"
Ketika Tuhan dengan taat dan setia menuntun orang-orang percaya yang sejati selama hidup mereka di bumi yang dipenuhi dengan keragamannya, apakah Tuhan akan meninggalkan mereka ketika mereka mati? Jawabannya adalah jelas tidak! Kitab Ulangan 31:6 meyakinkan umat Kristen yang sejati demikian:
"Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau."
Ketika orang percaya meninggalkan hidup ini menuju kekekalan, ia dibimbing ke dalam hadirat Tuhan sendiri. Dalam kitab Kejadian 15:1 Tuhan memberitahukan Abram (sebelum namanya diganti menjadi Abraham) demikian:
"Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar."
Kematian secara fisik bagi anak-anak Tuhan adalah pintu yang terbuka menuju kepuasan yang kekal bersama sang Juruselamat, seperti yang dinyatakan oleh Rut kepada mertuanya, Naomi. Berada di bawah inspirasi dari Allah Roh Kudus Rut berkata dalam kitab Rut 1:16-17 demikian:
"Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"
Dan kitab Amsal 14:32 menyatakan demikian:
"Orang fasik dirobohkan karena kejahatannya, tetapi orang benar mendapat perlindungan karena ketulusannya [yaitu perlindungan dalam kematiannya]."
Semua ayat-ayat ini menekankan kenyataan mendasar dari kitab 1 Korintus 15:13-19 yang kita baca demikian:
"Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. Lebih dari pada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus -- padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, kalau andaikata benar, bahwa orang mati tidak dibangkitkan. Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus. Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia."
Dan kitab 1 Petrus 1:3 lebih jauh bersaksi demikian:
"Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan"
Jadi orang-orang yang percaya dalam Kristus bisa memiliki keyakinan yang penuh dalam tempat tidur kematiannya seperti yang kita baca dalam kitab Filipi 1:20-21 demikian:
"Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikianpun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku. Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan."
No comments:
Post a Comment