"Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus [yaitu ruang maha suci], karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya [tubuh-Nya] sendiri, dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah. Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah DIBASUH dengan air yang murni. Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia." (Ibrani 10:19-23)
Salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan adalah bagaimana saya mengetahui bahwa saya sudah benar-benar diselamatkan? Dapatkah seseorang benar-benar mendapatkan keyakinan dari keselamatan tersebut? Mengapa saya mengetahui ada orang-orang yang sudah sekarat dan sedang menuju kematian tetapi mereka tidak memiliki keyakinan akan keselamatan tersebut. Selalu mereka berkata, "Saya harap demikian, saya harap semuanya baik-baik saja." Jadi kelihatannya mereka tidak benar-benar memiliki keyakinan tersebut. Dan itu adalah suatu cara yang buruk untuk menjalani hidup ini. Itu adalah cara yang buruk karena tanpa keyakinan itu, atau jika kita merasa masih ada suatu kemungkinan yang sangat besar bahwa kita akan berakhir di dalam Neraka, kemungkinannya itu adalah benar bahwa kita akan berakhir di dalam Neraka. Betapa tanggungan yang sangat berat yang harus kita pikul dalam kehidupan yang semacam itu.
Disisi yang lain jika kita memiliki keyakinan iman, jika saya mengetahui bahwa saya adalah seorang anak Allah yang sejati, maka kita dapat dengan yakin berbagi Injil dengan orang-orang yang lain karena kita telah mempelajari dengan tekun apakah Injil itu. Dan selagi kita membaca Alkitab kita dapat mempelajari lebih dan lebih banyak lagi tentang program keselamatan Allah yang pada gilirannya akan membuat keyakinan kita semakin lama semakin bertambah kuat.
Pada Ibrani pasal 10 diatas dalam ayat 22 kita membaca demikian:
"Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh .... "
Nah, bukankah hal itu terdengar sangat baik? Ada suatu keyakinan iman yang teguh. Tetapi untuk masuk ke dalam hal itu kita harus melihat pada ayat 16 - 18 dimana Tuhan berkata tentang Perjanjian Yang Baru (yaitu Injil Anugrah) demikian:
"Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu," Ia berfirman pula: "Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka. Jadi apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan korban [yaitu kurban binatang] karena dosa."
Sekarang bagaimanakah kondisi kita yang sebenarnya sebelum kita diselamatkan? Berbicara secara rohani bagaimanakah kondisi dari hati kita sebelum kita diselamatkan? Itu adalah hati yang salah, hati yang licik dan jahat, bukankah begitu? Ingatlah dalam kitab Matius 15:19 kita membaca demikian:
"Karena dari HATI timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat."
Sebelum diselamatkan hati kita adalah salah, hati kita adalah jahat. Jadi bagaimana kita bisa mendapatkan hati yang benar? Ingatlah bahwa ungkapan "Benar" sesungguhnya ber-identifikasi dengan Tuhan Yesus sendiri, "Aku adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup" (Yohanes 14:6).
Jadi pada saat kita datang ke dalam hadirat Tuhan kita berada di dalam hadirat Kebenaran. Itulah tepatnya apa keselamatan itu. Kita telah meninggalkan suatu lingkungan, atau suatu tempat, dimana segala sesuatunya adalah salah (atau tidak benar) dimana Iblis berkuasa disitu sebagai Bapa dari segala dusta, dan semua orang adalah pembohong, seperti yang kita baca dalam kitab Roma 3:4.
Kita telah meninggalkan semua hal itu dan sekarang kita berada di dalam hadirat yang Maha Kuasa, di dalam tempat yang paling kudus dari yang maha kudus, dimana segalanya adalah Kebenaran.
Kita telah dibawa masuk menembus tirai. Kita telah menembus tirai tersebut melalui tubuh Kristus. Kita telah datang ke dalam hadirat Allah dan Allah telah membuat kita memenuhi syarat sehingga kita dapat berdiri disana dan berdoa kepada-Nya dan memiliki hubungan yang erat dengan-Nya.
Sekarang bagaimanakah caranya Tuhan membuat kita memenuhi syarat? Dia membuat kita memenuhi syarat dengan cara membayar semua upah dosa-dosa kita sehingga kita bisa mendapatkan kebangkitan jiwa yang sama sekali baru dimana di dalamnya kita sudah tidak mau untuk berbuat dosa lagi.
Jadi kita bukan hanya berada di dalam hadirat Kebenaran tetapi kita juga menjadi bagian dari Kebenaran tersebut. Untuk mengatakannya dengan cara yang lain, Allah Roh Kudus sendiri "bersemayam" di dalam diri kita sebagai Kebenaran tersebut.
Sehingga kemudian kita dapat datang mendekat kepada-Nya dengan hati yang benar atau tulus ikhlas. Kita dapat datang kesana karena Allah telah membuat kita memenuhi syarat supaya kita dapat memiliki hubungan yang sempurna dengan-Nya.
Sekarang itu bukan berkata bahwa kita harus datang kepada-Nya dengan hati yang tanpa dosa. Tuhan tidak berkata bahwa kita harus datang tanpa kesalahan. Tetapi, selagi kita terus membaca ayat ini kita akan menemukan apa yang terjadi pada dosa atau kesalahan-kesalahan yang masih ada melekat pada kita.
Akan tetapi pada permulaannya kita mau menekankan bahwa karena kita telah memiliki kebangkitan jiwa yang baru, karena kita telah dilahirkan kembali dari atas, karena Allah sendiri dalam bentuk Roh telah bersemayam di dalam kita, oleh karena itu kita dapat memiliki hati yang benar.
Kenyataan bahwa kita dapat membaca Alkitab, yang adalah satu-satunya Kebenaran, kita dapat membacanya dan kita kagum pada informasi-informasi indah yang ada tertulis di dalamnya. Kita dapat membacanya dan membaca bagaimana Kristus telah membayar untuk upah dosa-dosa saya.
Kita dapat membaca tentang darimana kita berasal dan bagaimana dosa masuk ke dalam dunia ini. Dan kita juga membaca tentang bagaimana "kehendak" kita sendiri harus dihancurkan. Kita tidak dapat datang kepada Tuhan dengan kehendak kita sendiri tetapi kita harus menyerahkan seluruh kehendak kita kepada Kristus.
Kita juga membaca tentang kenyataan bahwa kita harus percaya kepada Tuhan dengan sepenuh hati. Dan kita menerima segala hal dengan sukacita. Kita tidak mau ber-argumentasi dengan Tuhan karena kita telah tiba pada kebenaran.
Kita mengetahui bahwa ini adalah Firman Tuhan dan hal itu adalah cukup bagi saya. Dan kita datang dengan hati yang benar. Kita harus ingat Tuhan memberitahukan kita bahwa kita memiliki "keyakinan iman" ini karena adalah Tuhan sendiri yang telah menulis hukum-hukum-Nya di dalam hati kita. Tuhan sendiri yang telah menyatakan bahwa dosa-dosa kita tidak akan diingat-ingat lagi. Tuhan sendiri yang telah menetapkan bahwa kita tidak perlu lagi mempersembahkan binatang yang tidak bercacat sebagai kurban penebus dosa. Dan Tuhan sendiri telah menyatakan bahwa melalui tubuh Kristus kita memiliki jalan masuk ke dalam tempat Kudus yang paling kudus, dimana selama masa Perjanjian Lama hanya imam besar saja yang boleh masuk ke dalamnya.
Sekarang kita dapat masuk kesana karena Kristus telah menyediakan jalan bagi kita untuk dapat masuk kesana. Tuhan telah menyatakan bahwa sekarang kita memiliki Imam Besar Agung, yang memerintah di rumah Allah, yang menjadi Pengantara bagi kita kepada Allah Bapa.
Oleh karena itu sekarang kita dapat memiliki keyakinan iman yang teguh. Dan apakah kata yang lainnya yang dapat kita gunakan untuk kata "iman"? Itu adalah "percaya" atau "mempercayai".
Itu bukan berarti bahwa kita dapat berdiri disana dan melihat Tuhan dengan mata kepala kita sendiri. Itu bukan berarti bahwa kita sudah masuk ke dalam Surga dan secara pribadi ber-identifikasi dengan segala kemuliaan yang ada disana. Itu bukan berarti bahwa kita dapat melihat kepada cermin dan melihat ke dalam hati kita secara fisik bahwa kita telah memiliki hati yang berbeda daripada sebelum kita diselamatkan. Itu bukan berarti bahwa kita dapat melihat ke dalam jiwa kita dan melihat bahwa sebelumnya kita memiliki jiwa yang kotor dan sekarang telah dibersihkan sama sekali. Tidak bukan demikian.
Kita tidak memiliki penampilan fisik semacam itu yang dapat kita lihat dengan mata kepala kita sendiri. Akan tetapi kita memiliki keyakinan iman yang teguh, keyakinan iman. Dalam kata lain, kita telah sampai pada suatu titik dimana Tuhan telah memberikan kepada kita iman dimana kita memiliki kepercayaan yang seperti itu. Kita telah belajar untuk percaya secara penuh kepada Firman Tuhan.
Kemudian dalam ayat 17 Tuhan berkata demikian:
"dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka."
Jika kita telah memiliki keyakinan iman yang penuh apakah kita akan mendebatkan pernyataan ini? Jika Tuhan berkata bahwa "dosa-dosa kita tidak akan diingat lagi", apakah kita akan ber-argumentasi, tunggu sebentar, tunggu sebentar, hal itu adalah keterlaluan. Adalah baik bahwa Tuhan telah memaafkan kita akan tetapi Tuhan harus memiliki catatan yang kekal. Kita harus memiliki suatu catatan supaya suatu waktu nanti kita dapat melihat pada masa lalu kita.
Jadi kita mencoba untuk menempatkan Tuhan di dalam cara kerja kita manusia atau apakah yang mungkin akan kita perbuat. Kadang-kadang kita melakukan hal tersebut, bukankah begitu? Ada banyak orang yang akan berkata, oh ya, dia telah berdosa terhadap saya, dan saya telah memaafkannya. Saya telah memaafkannya tetapi saya akan mengingat dosa tersebut di dalam hati saya supaya lain kali dia berbuat dosa yang sama saya dapat berkata, lihatlah ia berbuat hal itu lagi. Saya masih ingat bagaimana ia melakukannya pada waktu itu dan sekarang ia melakukannya lagi.
Nah, apakah kita akan melupakan dosa-dosa itu sama sekali? Jawabannya adalah tidak. Akan tetapi ketika Tuhan berkata bahwa "Ia tidak akan mengingat-ingatnya lagi" kita percaya kepada Tuhan dengan iman. Kita benar-benar dapat bergantung kepada Tuhan. Dan Ia tidak akan membawa hal itu lagi ke hadapan kita.
Ingatlah kita telah melihat pada ayat seperti dalam kitab Wahyu 3:10 dimana disitu dikatakan bahwa Tuhan akan melindungi kita dari jam-jam penghakiman. Atau kitab Yohanes 5 dimana kita membaca bahwa kita tidak akan jatuh ke dalam penghakiman. Dan kita berkata, tentu saja, karena Tuhan sudah menyatakan bahwa Ia tidak akan mengingat-ingatnya lagi.
Sekarang apakah hal tersebut memberikan anda keyakinan yang penuh? Adalah sangat baik untuk direnungkan bahwa Tuhan berkata, "Aku tidak akan mengingat-ingatnya lagi." Dan kita telah memiliki keyakinan yang penuh. Saya hanya menunjuk kepada satu ayat disini bahwa "Tuhan tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan kita." Akan tetapi selagi kita memeriksa Alkitab kita akan menemukan banyak kebenaran yang berhubungan dengan keselamatan ini, dan itu adalah sifat dasar dari Alkitab. Lagi dan lagi Alkitab berbicara tentang hal ini. Dan apakah hubungan hal itu dengan keyakinan kita? Hal itu akan membangun supaya kita memiliki keyakinan yang lebih dan lebih lagi.
Di dalam Alkitab kita membaca tentang masa depan dari orang-orang yang percaya bahwa Kristus akan datang kembali untuk yang kedua kalinya di hari yang terakhir dan kita akan menerima kebangkitan tubuh yang baru yang sudah dipermuliakan dan tidak dapat binasa. Dan dunia yang sekarang ini akan dihancurkan dan diganti dengan "langit yang baru dan bumi yang baru". Dan kita akan berada bersama-sama dengan Kristus untuk selama-lamanya di dalam kekekalan.
Dan ketika kita membaca gaya bahasa Alkitab kita mengetahui bahwa tubuh kita yang baru akan disesuaikan dengan keadaan Surga. Disana tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu. Begitu mulianya hal tersebut sehingga pikiran manusia kita akan berkata, "Wah hal itu terlalu besar dan terlalu banyak bagi saya." Akan tetapi disini Tuhan telah menyatakan, dan kita mendengarkan Firman Tuhan dengan keyakinan yang teguh dan itu berarti hal-hal ini tanpa tanda tanya akan segera terjadi. Tanpa keraguan sama sekali walaupun hal itu sangat-sangat mulia dan tidak dapat dimengerti oleh pikiran manusia kita.
Hal itu adalah sulit untuk dipercaya, tetapi "tidak" sulit untuk dipercaya oleh anak-anak Tuhan karena mereka telah mempelajari selagi mereka membaca Alkitab tentang bagaimana Tuhan dengan setia memenuhi segala janji-janji-Nya dan bagaimana Tuhan telah melakukan hal-hal yang besar yang berada jauh diluar pikiran manusia.
Ingatlah tentang bangsa Israel yang berdiri di tepi Laut Merah dan tentara Firaun tidak jauh berada di belakang mereka dengan maksud untuk menumpahkan darah dan membantai mereka. Firaun ingin membawa budak-budak Israel itu untuk kembali ke Mesir. Akan tetapi di depan bangsa Israel ada Laut Merah sehingga mereka telah terjebak disana. Dan bangsa Israel tidak memiliki tentara-tentara untuk membela mereka. Mereka tidak memiliki pedang atau alat perang macam apapun. Mereka tidak memiliki jalan untuk bersaing dengan tentara Mesir. Akan tetapi tentara Mesir datang dengan kuda-kuda, kereta, tombak dan panah, dan itu adalah seperti mesin-mesin perang yang paling modern pada masa kini.
Akan tetapi, Tuhan membelah Laut Merah. Tidak ada seorangpun yang memimpikan hal itu untuk terjadi. Anda tidak dapat menulis cerita fiksi yang sama mulianya seperti itu. Tuhan membelah laut dan bangsa Israel berjalan di tanah kering pada dasar Laut Merah. Hanya dalam waktu sekejap tanah tersebut telah menjadi kering sama sekali. Dan air ada pada kedua sisi mereka seperti tembok ketika mereka melaluinya.
Dan ketika kita membaca tentang hal itu kita berkata, "Oh ya, itu adalah Tuhan yang saya layani. Ia tidak terbatas pada ide-ide manusia tentang sejauh apa Ia harus bertindak dalam segala hal yang dilakukan-Nya. Dan ini adalah apa yang --telah-- Tuhan lakukan."
No comments:
Post a Comment