Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Dec 15, 2010

Israel, Gereja dan kitab Wahyu

Kasih Allah kepada Bangsa Israel

Kata Musa kepada bangsa Israel "Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa manapun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu--bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? -- tetapi karena TUHAN mengasihi kamu ..." (Ulangan 7: 7,8)

Kasih Allah kepada Dunia ini

Kata Yesus kepada seorang pemimpin Yahudi bernama Nikodemus : Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3: 1,16) Rasul Paulus menulis: "Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan." (Roma 10: 12,13)

Yesus adalah Mesias Bangsa Yahudi. Alkitab mengatakan:

1. Mesias akan dilahirkan di Betlehem - Mikha 5:2

2. Mesias akan datang dari Galilea - Yesaya 9:1, 6, 7

3. Mesias akan "disingkirkan" (dibunuh - BIS) sebelum penghancuran Bait Allah yang kedua pada 70 M (Daniel 9:26)

4. Mesias akan menjadi "seseorang yang penuh dengan kesengsaraan" (Yesaya 53:3), "dihina dan ditolak" (ay.3), "seperti domba yang dibawa ke pembantaian" (ay.7), "sebagai korban penebus salah (ay.10). "Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian (ay.6). Namun setelah "kematianNya" (ay 9) Dia akan dibangkitkan dan "melihat keturunanNya" dan "umurnya akan lanjut "(ay 10), Dia "berdoa untuk pemberontak-pemberontak" (ay.12) dan "membenarkan banyak orang" (ay 11) . "Oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh (ay 5). "Kita sekalian seperti domba yang sesat, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, dan ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya" (ay 5). Nubuatan ini HANYA dapat dipenuhi oleh SESEORANG YANG MATI UNTUK DOSA SELURUH DUNIA" dan YANG TELAH DIBANGKITKAN KEMBALI.

Dua Israel dalam Perjanjian Baru

Pertama, "Israel menurut daging" ( I Korintus 10:18) terdiri dari "Israel ..... secara jasmani" (Roma 9:3,4) yang tidak mempercayai Yesus sebagai Mesias. Kedua, "Israel milik Allah" terdiri dari mereka yang telah menjadi "ciptaan baru" melalui anugrah dan belas kasihan dari Mesias (Galatia 6:14-16).

Tiga Pandangan Diantara Umat Kristen

1. "Replacement Theology" (Teologi Penggantian -red)

Pandangan ini mengajarkan "Israel" secara keseluruhan telah "digantikan" oleh "Gereja Kristen" secara keseluruhan. Mungkin ini terlalu disederhanakan, tetapi penekanannya adalah "Diluar bersama bangsa Yahudi, didalam bersama bangsa kafir (bangsa-bangsa lain)". Secara historis, mereka yang menerima pandangan ini menganggap hina bangsa Yahudi, mempersalahkan mereka atas kematian Yesus Kristus. Banyak pengikut Nazi menerima sudut pandang ini selama terjadinya "Bencana di Eropa".

2. Dispensational Theology (Teologi Menurut Takdir)

Pandangan ini sebagai reaksi umum dari Replacement Theology. Mengajarkan "Israel" sebagai bangsa , yang berpusat di Timur Tengah, adalah masih bangsa yang istimewa bagi Allah, yang "terpisah" dari "Gereja Kristen". Banyak yang memegang ajaran ini adalah mereka yang "mempercayai takdir" dalam hidup. Menurut ajaran ini "Gereja" yang "dipisahkan dari Israel", lahir pada hari Pentakosta (Kisah 2) dan berlanjut di dunia ini sampai hari Pengangkatan. Setelah gereja diangkat, maka Allah akan memenuhi semua janji-janjiNya dalam Perjanjian Lama kepada Israel secara harafiah yang berpusat di Timur Tengah. Pengajaran ini menerapkan banyak nubuatan di kitab Wahyu kepada negara Israel modern yang ada saat ini. Inilah doktrin yang paling banyak dianut ahli-ahli teologi Kristen. Meskipun pandangan ini berbeda dari "Replacement Theology", namun demikian, masih membangun "tembok pemisah" antara "Israel"dan "Gereja".

 3. Israel of God Theology (Teologi Israel Milik Allah)

Pandangan ini memahami perbedaan antara "Israel menurut daging" (I Kor 10:18) dan "Israel milik Allah" (Galatia 6:16) yang terdapat dalam Perjanjian Baru. Israel milik Allah bukanlah Gereja Kafir (yang terdiri dari bangsa-bangsa lain) yang baru terbentuk dalam Perjanjian Baru, yang sama sekali telah "menggantikan" bangsa Yahudi (Replacement Theology), bukan juga sekedar "Israel" yang berpusat di Timur Tengah yang "terpisah" dari Gereja Allah yang benar (Pandangan Dispensionalis). Namun, Israel milik Allah adalah benar-benar Israel rohani kepunyaan Allah (Gereja Allah yang sesungguhnya) yang telah ada sepenjang sejarah, menjangkau baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Israel milik Allah terdiri dari umat yang setia, baik bangsa Yahudi maupun bangsa-bangsa lain, yang sunguh-sungguh berjalan dengan Allah, baik yang menunggu maupun yang mempercayai Yesus Kristus sebagai Mesias mereka. Abraham (berasal dari bangsa kafir), Musa, Daniel, Petrus, Paulus dan Lukas (juga dari bukan dari bangsa Israel), mereka semua adalah bagian dari Israel milik Allah. Pada jaman Elia, terdapat "Israel secara daging" yang mengikuti Ahab dan Izebel, namun demikian masih ada juga "Israel milik Allah" yang tetap taat dan menolak untuk "bertekuk lutut di depan patung Baal" (Roma 11:4,5). Dari mulai jaman Adam, Habel, dan Nuh, sampai pada jaman Musa dan "gereja di padang belantara" (Kisah 7:38), sampai pada orang-orang kudus di akhir jaman, Gereja Allah yang sesungguhnya, yaitu Israel milik Allah, selalu terdiri dari Bangsa Yahudi dan Bangsa-bangsa lain yang setia, yang mempertahankan iman mereka kepada Tuhan ditengah-tengah dunia yang penuh dengan ajaran-ajaran sesat, kemurtadan dan dosa. Situs ini percaya bahwa pandangan ke-tiga ini yang paling merefleksikan pengajaran yang sebenarnya dalam Perjanjian Baru dan keseluruhan Alkitab.

Kebenaran Dari Perjanjian Baru "Separation/Dispensational Theology" menyatakan bahwa "Gereja" dilahirkan pada hari Pentakosta dan "dipisahkan" dari "Israel". Fakta sebenarnya adalah "Gereja" pada hari Pentakosta justru seluruhnya terdiri dari Gereja Yahudi (Kisah 2:5, 36-38, 41, 47). Pemimpin-pemimpin mereka yang mula-mula (Petrus, Yahobus, Yohanes, dll), semua adalah Yahudi (Kisah 2:14; 3:1; 15:4,13). Mereka adalah bagian "Gereja" dan juga "Israel milik Allah". Yesus Kristus telah "merobohkan tembok pemisah" antara bangsa Yahudi (yang bersunat) dan bangsa-bangsa lain (yang tidak bersunat) - Efesus 2:11-14. Yesus Kristus datang untuk "memperdamaikan keduanya (antara Yahudi dan bangsa-bangsa lain)dalam satu tubuh melalui kematianNya di salib (ay.16). Sekarang keduanya menjadi "satu manusia baru dalam Kristus" (ay.15). Jadi, bangsa-bangsa lain, melalui Kristus sebagai Mesias, sekarang adalah "keturunan Abraham", berarti bagian dari "Israel milik Allah" (Galatia 6:16). Ini adalah kenyataan yang tak tergoyahkan dari Firman Allah.

"Israel" dalam kitab Wahyu

"Separatioan/Dispensational Theology" mengajarkan bahwa setelah "gereja" diangkat ke surga, bagian terbesar dari kitab Wahyu difokuskan kepada negara Israel modern yang berpusat di Timur Tengah. Sebenarnya, fokus dari kitab Wahyu bukanlah Israel menurut daging (Israel jasmani), tetapi adalah Israel milik Allah yang berpusat pada Yesus Kristus. Kitab Wahyu secara jelas menggunakan terminologi dan geografi dari Timur Tengah dalam nubuatan-nubuatannya. Terdapat kata "Israel" (7:4), Sodom dan Mesir (11:8), Gunung Sion (14:1), Bait Allah (15:5), Yerusalem (21:10), Babel (17:5), Eufrat (16:12), dan Armagedon/Lembah Megido-red (16:16). Namun, untuk mengerti dengan benar, kitab Wahyu harus ditafsirkan menurut "Roh" (1:10; 2:7,11,17,29; 3:6,13,22; 17:3; 21:10) dan tidak boleh menurut daging. Studi yang teliti dari kitab terakhir dari Alkitab ini mengungkapkan bahwa Allah secara konsisten mengambil bagian-bagian dari Israel kuno dan kemudian menerapkannya kepada Israel milik Allah dalam Yesus Kristus.

Dalam pasal pertama kitab Wahyu, "tujuh kaki dian" yang terdapat di Bait Allah Israel kuno digunakan sebagai simbol dari "tujuh jemaat" (1:3, 20). Disini terletak prinsip kuncinya: hal-hal pada jaman dulu dari bangsa Israel harafiah, diterapkan pada Israel milik Allah (gereja Allah yang sesungguhnya). Dalam pasal 2, Yesus Kristus menyebut "wanita Izebel" (2:20) yang menyesatkan Israel kuno. Namun Dia menggunakan wanita jahat ini sebagai simbol dari orang-orang yang mencoba menyesatkan GerejaNya. Sekali lagi prinsip penafsiran kitab Wahyu dinyatakan - hal-hal yang berkaitan dengan Israel kuno diterapkan kepada GerejaNya yang sesungguhnya, yaitu Israel milik Allah. Kitab Wahyu berbicara mengenai Sodom dan Mesir "rohani" (11:8), Bait Suci surgawi (11:19; 15:5; 16:1,17), Gunung Sion surgawi (14:1; 21:10), dan Yesusalem baru (21:10). Dalam Perjanjian Lama, kota Babel harafiah berada d atas sungai Efrat (Yeremia 51:63, 64).

Buku Wahyu menggunakan sejarah Babel kuno sebagai satu tipe, yang menunjuk kepada misteri "Babel besar" (17:5) yang "duduk" di atas "tempat yang banyak air" (17:1) dari "sungai Efrat yang besar" (16:12). Hal ini memperlihatkan suatu sudut interpretasi yang menerangkan bahwa "air" adalah simbolis, yang sebenarnya melambangkan "bangsa-bangsa, orang banyak" (17:5) di seluruh dunia yang mendukung penipuan dan ajaran sesat dari Babel di akhir zaman. Seperti juga Allah dulu "mengeringkan" sungai pada kota Babel di Perjanjian lama sebelum kehacuran kota itu (Jeremia 51:36, 63, 64), begitu juga akan terjadi pada Penghakiman Terakhir, Dia akan mengeringkan "air" (yang melambangkan bangsa-bangsa) dari Misteri Babel tepat sebelum dunia berakhir (Wahyu 16:12, 17-21, 18:7). Seperti Allah memanggil Israel harafiah (jasmani) untuk keluar dari Babel pada jaman Perjanjian Lama (Yeremia 51:44, 45), begitu pula Yesus Kristus saat ini memanggil "Israel milik Allah" untuk keluar dari Babel rohani sebelum terlambat. Tuhan menyerukan, "Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya." (Wahyu 18:4).

Yesus Kristus saat ini berada di Bait Suci SurgawiNya (Ibrani 8:1,2). Tempat kediaman kita adalah Yerusalem Baru (Yohanes 14:1-3; Wahyu 21:2-5). Umat Kristen yang sungguh-sungguh adalah bagian dari Israel milik Allah (Galatia 3:29: 6:14-16) Kita harus menaklukkan dosa dan penipuan dari Misteri Babilon (Wahyu 2:7, 11,17,26; 3:5,12,21; 18;1-4). Melalui kasih dan anugrah Yesus sang Mesias, biarlah kita bersedia untuk Harmagedon (Wahyu 16:15,16).

Jun 3, 2010

HARI DAN SAAT

"Tetapi tentang hari dan saat itu [yaitu hari kiamat] tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri."
(Matius 24:36)

Pertama-tama kita harus mengerti bahwa Kristus tidak pernah berhenti menjadi Allah (Yohanes 14:9, Yohanes 10:30, Kolose 2:9, 1 Yohanes 5:7-8, 1 Timotius 1:1). Seperti misalnya dalam kitab Yohanes 14:9 kita membaca demikian:

"Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami."

Dan 1 Yohanes 5:7-8 menyatakan demikian:

"Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu."

Dan dalam Yohanes 10:30 Tuhan Yesus berkata demikian:

"Aku dan Bapa adalah satu."

Jadi tentu saja Kristus mengetahui. Tetapi kita harus ingat bahwa itu adalah apa tepatnya yang Tuhan inginkan untuk terjadi selama masa kerja gereja, supaya mereka tidak bertanya-tanya tentang akhir waktu. Gereja-gereja tidak boleh berpikir mengenai akhir zaman. Dalam kitab Kisah Para Rasul 1:7-8 Tuhan berkata:

"Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Dengan kata lain, Tuhan menyatakan adalah bukan untuk kamu untuk mengetahui tentang "masa dan waktu", tetapi kamu harus bersibuk untuk menyebarkan Injil ke seluruh dunia. Akan tetapi dihari sekarang ini kita dapat mengetahui, karena Tuhan telah membuka "kitab kecil" yang dimeterai, seperti yang kita baca dalam Daniel 12:9-10 demikian:

"Tetapi ia menjawab: "Pergilah, Daniel, sebab firman ini akan tinggal tersembunyi dan termeterai sampai akhir zaman. Banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik akan berlaku fasik; tidak seorangpun dari orang fasik itu akan memahaminya, tetapi orang-orang bijaksana akan memahaminya."

Kitab kecil tersebut dibuka meterai-meterainya oleh Kristus seperti yang kita baca dalam Wahyu pasal 5. Oleh karena itu sekarang kita telah mengerti banyak informasi yang sulit dari Alkitab, termasuk rincian tentang rencana penghakiman Tuhan di akhir zaman. Dan Tuhan bernubuat dalam kitab Pengkhotbah 8:5 demikian:

"Siapa yang mematuhi perintah tidak akan mengalami perkara yang mencelakakan, dan hati orang berhikmat mengetahui waktu pengadilan"

[* Harap diperhatikan bahwa dalam bahasa aslinya ayat ini ditulis: "mengetahui waktu dan pengadilan"]

Jadi orang-orang percaya yang sejati akan mengetahui "waktu dan pengadilan". Akan tetapi, selama seluruh masa kerja gereja, jadwal waktu sejarah tidak pernah diketahui sampai hari kita sekarang ini. Dan sekarang Tuhan telah memenuhi nubuat tersebut. Sekarang kita dapat mengetahui saatnya, sekarang kita dapat mengetahui sifat dasar dari keselamatan dan rincian tentang rencana Penghakiman Tuhan di akhir zaman yang tidak diketahui sebelumnya.

Tetapi bagi orang-orang yang berpikir bahwa kita tidak dapat mengetahui hari atau saat dari kedatangan Kristus, maka Dia akan datang seperti Pencuri bagi mereka. Yaitu, mereka masih berada di dalam kegelapan malam rohani karena mereka tidak sedang mendengarkan seluruh Alkitab.

Pencuri hanya datang untuk mencuri, membunuh dan menghancurkan (Yohanes 10:10). Bukankah sangat mengherankan Alkitab berkata bahwa Pencuri ini datang untuk "mencuri", "membunuh" dan kemudian untuk "menghancurkan" mereka. Jadi Tuhan akan datang untuk mengambil segala sesuatu yang mereka miliki dan kemudian membinasakan mereka untuk selama-lamanya. Itulah sebabnya mengapa Tuhan berkata bahwa Dia akan datang seperti Pencuri di malam hari. Ketika mereka berkata, "Semuanya damai dan aman", karena mereka berpikir bahwa semuanya berada dalam keadaan baik-baik saja, maka kehancuran yang tiba-tiba akan menimpa mereka, seperti yang kita baca dalam kitab 1 Tesalonika 5:2-3 demikian:

"karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam [yaitu Matius 24:36, Matius 25:13, Markus 13:32]. Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman --maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin-- mereka pasti tidak akan luput."

Betapa mengerikannya hal itu. Akan tetapi di beberapa ayat-ayat berikutnya Tuhan berbicara tentang suatu kelompok orang yang lain, dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu [yaitu hari kiamat] tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri, karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar."

Hal itu terjadi karena kita telah mempelajari bahwa Tuhan memiliki banyak informasi lainnya yang Ia sembunyikan di dalam Firman-Nya dan sekarang telah kita ketahui. Untuk "berjaga-jaga dan sadar" adalah untuk terus mempelajari Alkitab dengan sangat berhati-hati dengan membandingkan ayat suci yang satu dengan ayat suci yang lain.

Lebih lanjut dalam kitab Matius 25:13 kita membaca:

"Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."

Jadi kita harus terus berjaga-jaga. Dan akan ada saatnya ketika kita akan mengetahui. Ketika "kitab kecil", yang menurut perintah Tuhan dimeterai dalam buku Daniel, telah dibuka oleh Kristus dimulai dari buku Wahyu pasal 5, hasilnya adalah sekarang kita dapat mengetahui. Ingatlah, mari kita membaca kitab Pengkhotbah 8:5 lagi:

"Siapa yang mematuhi perintah tidak akan mengalami perkara yang mencelakakan.... "

Itu berarti bagian ini sedang berbicara tentang orang-orang percaya yang sejati. Mereka adalah orang-orang yang memiliki keinginan yang sungguh-sungguh untuk mematuhi perintah-perintah Tuhan, dan mereka tidak akan jatuh ke dalam penghakiman. Kemudian ayat itu berkata lagi:

"...dan hati orang berhikmat mengetahui waktu pengadilan [yaitu mengetahui waktu dan pengadilan]"

Hal itu terjadi bukan karena mereka lebih pintar. Itu terjadi karena kita berada telah berada di akhir zaman, dan Tuhan telah memberikan orang-orang percaya yang sejati ini anugrah "kebangkitan jiwa yang baru" atau "hati yang baru" dan membimbing mereka melalui Alkitab supaya mereka dapat melihat hal ini.

Jun 1, 2010

Selama - lamanya

"dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya."
(Wahyu 20:10)

Ayat ini kelihatannya mengajarkan bahwa Iblis dan nabi-nabi palsu akan disiksa untuk selama-lamanya. Akan tetapi, ungkapan "sampai" di dalam ayat ini tidak diterjemahkan dengan benar. Itu tidak sesuai dengan konteks atau harmonis dengan apa yang kita baca di bagian Alkitab yang lainnya. Kata asli Yunani yang diterjemahkan sebagai ungkapan "sampai" dapat juga diterjemahkan sebagai ungkapan "kepada". Dan konteks dari ayat ini menunjukkan bahwa seharusnya itu dibaca: Iblis akan disiksa siang dan malam "kepada" selama-lamanya. Dan pernyataan ini harmonis dengan segala sesuatu lainnya yang kita baca di dalam Alkitab mengenai Penghakiman Tuhan.

Lebih dari itu, "siang dan malam" hanya akan terus berlangsung sampai hari yang terakhir dari Hari Penghakiman. Itu adalah hari ketika Tuhan akan menghancurkan seluruh alam semesta ini dengan api (2 Petrus 3:10). Kemudian "siang dan malam" akan berhenti, waktu akan berakhir, dan kekekalan masa yang akan datang dimulai.

Kitab Wahyu 21:22-23, 25-26 menyatakan tentang Yerusalem yang baru demikian:

"Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; SEBAB Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu. Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya .......... dan pintu-pintu gerbangnya tidak akan ditutup pada siang hari, SEBAB malam tidak akan ada lagi di sana; dan kekayaan dan hormat bangsa-bangsa akan dibawa kepadanya. Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu."

Demikianlah Iblis hanya dapat disiksa sampai hari yang terakhir dari keberadaan Bumi, yaitu ketika "siang dan malam" berakhir. Pada hari penghakiman yang terakhir Tuhan akan menghancurkan Iblis secara total ketika Ia menghancurkan seluruh alam semesta ini. Setelah itu tidak akan ada apa-apa yang tersisa dari Iblis untuk disiksa, oleh karena itu, ayat itu seharusnya dibaca: Iblis akan disiksa siang dan malam "kepada" selama-selamanya.

Demikianlah "asap" dari siksaan mereka itu naik ke atas "kepada" selama-lamanya" (Wahyu 14:11). Murka Tuhan akan selesai ketika Ia menghancurkan alam semesta ini secara total. Kemudian ciptaan yang sekarang ini "tidak akan diingat lagi atau timbul di dalam hati". Kristus akan mengangkat orang-orang yang percaya ke dalam Surga pada peristiwa Pengangkatan yang akan terjadi pada hari yang pertama dari Hari Penghakiman. Dan mereka akan berada bersama dengan Kristus untuk selama-lamanya. Tetapi, semua orang yang tidak diselamatkan akan dihancur-leburkan pada hari yang terakhir sehingga kelihatannya seperti mereka tidak pernah ada.

Hamargedon

"Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!" (Matius 12:41)

Alkitab berkata tentang "Perang Harmagedon" di dalam beberapa ayat-ayat yang berbeda. Itu disebutkan sebagai perang besar dimana bala tentara Surga akan menghancurkan kekuatan yang jahat. Hal ini dengan jelas menunjuk kepada peristiwa Pengangkatan yang akan terjadi di akhir dunia. Kitab Matius pasal 12 adalah salah satu ayat terbaik yang dapat membantu kita mengerti tentang "Perang Harmagedon". Kita membaca mengenai pertobatan dari "orang-orang Niniwe" di dalam kitab Yunus. Dan Tuhan menyebabkan mereka untuk percaya kepada pesan-pesan-Nya tentang penghancuran yang akan segera terjadi, dan menyebabkan mereka untuk merendah diri, dan mencoba untuk bertobat dari dosa-dosa mereka. Kemudian Tuhan menyelamatkan mereka, tetapi kemudian mereka mati dan tubuh mereka ditaruh di dalam kubur. Tetapi bagaimanapun juga, ketika mereka mati, di dalam keberadaan jiwanya, mereka telah pergi ke dalam Surga.

Dan kitab Matius 12:41 diatas menunjuk kepada peristiwa Pengangkatan, yaitu saat ketika tubuh-tubuh "orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini" untuk menghakimi. Ketika Kristus datang kembali untuk yang kedua kalinya Dia akan membangkitkan sisa-sisa tubuh mereka kepada tubuh yang baru yang sudah dipermuliakan dan tidak dapat binasa. Dan walaupun "orang-orang Niniwe" ini tidak akan mengatakan sepatah katapun kepada orang-orang yang tidak percaya, tetapi orang-orang yang tidak diselamatkan akan melihat peristiwa kebangkitan tubuh mereka.

Hal itu akan menjadi kutukan terakhir kepada orang-orang yang mengaku sebagai orang-orang yang percaya, tetapi mereka ditinggal dibelakang. Mereka akan dikutuk untuk mengalami murka Allah selama masa-masa terakhir dari Hari Penghakiman. Perang Harmagedon akan menjadi "kemenangan terakhir" dari orang-orang percaya yang sejati atas orang-orang yang tidak percaya, termasuk orang-orang yang mengaku bahwa mereka telah "diselamatkan". Kristus akan membangkitkan sisa-sisa dari  tubuh orang-orang pilihan-Nya dan dalam sekejap mata akan merubah tubuh dari orang-orang pilihan yang masih hidup kepada tubuh yang baru yang sudah dipermuliakan dan tidak dapat binasa (1 Korintus 15:52, Daniel 12:1-2).

Ketika orang-orang yang tidak diselamatkan menyaksikan hal tersebut, itu akan merupakan kutukan bagi mereka. Walaupun banyak dari mereka mengaku sebagai orang-orang yang percaya, mereka akan ditinggal dibelakang pada peristiwa Pengangkatan. Hal itu akan mengutuk mereka sampai mati dan memenuhi penghancuran terakhir selama masa dari Penghakiman Tuhan yang terakhir. Di dalam Alkitab Tuhan menggunakan beberapa gambaran ketika Dia menunjuk kepada "Perang Harmagedon". Seperti misalnya, dalam kitab Yeremia pasal 50 dan 51, Tuhan menyatakannya sebagai penghancuran yang total dari Babel, dan membandingkannya dengan penghancuran dari Sodom dan Gomora.

Tuhan juga menyatakannya dalam kitab Wahyu 19:11-16 dimana disitu digambarkan dengan Kristus yang menunggangi kuda putih, dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia. Tuhan berkata bahwa ada "pedang tajam" yang keluar dari mulut Kristus yang akan "memukul segala bangsa". Dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar" [yaitu Kristus], Ia menghakimi dan berperang dengan adil. Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali Ia sendiri. Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah." Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia; mereka menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih bersih. Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa. Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."

Semua gaya bahasa figuratif ini menunjuk kepada "Perang Harmagedon". Walaupun itu adalah bukan perang secara fisik atau literal, hal itu mewakili "kemenangan terakhir" dari orang-orang percaya yang sejati atas orang-orang yang tidak diselamatkan. Ketika Kristus mengangkat orang-orang pilihan-Nya, hal itu akan mengutuk orang-orang yang tidak percaya ke dalam murka Allah yang terakhir. Dalam kitab Wahyu 21:8 kita membaca demikian:

"Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir [yaitu penyembuh-penyembuh ajaib], penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

Dan kitab Lukas 13:28-30 menyatakannya demikian:

"Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi [yaitu mereka marah kepada Allah], apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar. Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. Dan sesungguhnya -- ada orang yang terakhir yang akan menjadi orang yang terdahulu dan ada orang yang terdahulu yang akan menjadi orang yang terakhir."

Hukuman Kekal

"Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah, yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal. Dan itulah yang akan kita perbuat, jika Allah mengizinkannya." (Ibrani 6:1-3)

Ketika Tuhan menaruh manusia di bumi ini Dia sedang melakukan suatu hal yang sangat indah, Tuhan memberikan kita dunia yang sangat indah dengan sinar matahari yang hangat dan semua hal-hal baik yang dapat kita miliki. Banyak orang-orang yang tidak diselamatkan tidak mengetahui apa-apa tentang Kristus sang Pencipta, tetapi mereka dapat memiliki hidup yang menyenangkan ketika mereka menikmati kesehatan yang baik, berbagai macam makanan yang lezat dan keluarga serta teman-teman. Dan di dalam ukuran bahwa mereka telah mematuhi Hukum Tuhan dan menjauhi kejahatan mereka bisa memiliki hidup yang menyenangkan. Kemudian mereka mati dengan tidak diselamatkan, dan itu adalah akhirnya dari mereka. Mereka tidak akan pernah memiliki kesadaran lagi untuk mengalami rasa sakit atau hukuman.

Tentu saja jika mereka hidup memberontak melawan Hukum Tuhan, jika mereka berbohong, menipu, mencuri, berzinah dan seterusnya, maka mereka akan mengalami akibatnya. Mereka akan membawa banyak masalah kepada diri mereka sendiri, oleh karena itu, mereka akan memiliki hidup yang kurang baik. Akan tetapi, jika ada orang yang tidak dipilih Tuhan mencoba untuk mengikuti Hukum Tuhan dengan baik, maka Tuhan bisa menjadi sangat berbelas kasihan kepadanya. Tetapi ketika mereka mati, itu adalah akhirnya bagi mereka, orang-orang yang tidak percaya akan binasa untuk selama-lamanya dan mereka tidak akan memiliki kesadaran lagi. Mereka tidak mengetahui bahwa mereka telah dihukum karena dosa-dosa mereka. Mereka tidak mengetahui bahwa hukumannya adalah mereka tidak diberikan "warisan hidup kekal", bahwa mereka tidak akan berada bersama dengan Kristus di dalam "Langit yang baru dan Bumi yang baru" untuk selama-lamanya. Tetapi mereka telah menerima berkat-berkat yang sementara dari Tuhan.

Dalam kitab Roma 6:23a Tuhan berkata demikian:

"Upah dosa ialah maut [yaitu kematian kedua yang kekal]...."

Dan Yehezkiel 18:4b mencatat demikian:

"Dan orang [yaitu jiwa - KJV] yang berbuat dosa, itu yang harus mati."

Bahkan kitab Yohanes 3:16 menjelaskan demikian:

"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa...."

Itulah sebabnya kita menemukan ayat-ayat seperti yang kita baca dalam kitab Ayub 7:9-10 demikian:

"Sebagaimana awan lenyap dan melayang hilang, demikian juga orang yang turun ke dalam dunia orang mati tidak akan muncul kembali... "

Kitab Pengkhotbah 3:19-20 menyatakan demikian:

"Karena nasib manusia adalah sama dengan nasib binatang, nasib yang sama menimpa mereka; sebagaimana yang satu mati, demikian juga yang lain. Kedua-duanya mempunyai nafas yang sama, dan manusia tak mempunyai kelebihan atas binatang, karena segala sesuatu adalah sia-sia. Kedua-duanya menuju satu tempat; kedua-duanya terjadi dari debu dan kedua-duanya kembali kepada debu."

Dan kitab Yesaya 26:14 berkata tentang orang-orang yang tidak diselamatkan demikian:

"Mereka sudah mati, tidak akan hidup pula, sudah menjadi arwah, tidak akan bangkit pula; sesungguhnya, Engkau telah menghukum dan memunahkan mereka, dan meniadakan segala ingatan kepada mereka."

Ada banyak ayat-ayat di dalam Alkitab yang menunjukkan bahwa ketika seorang yang tidak diselamatkan mati, mereka akan punah begitu saja. Sayangnya, adalah sulit bagi kita untuk menerima konsep tersebut karena itu bukanlah apa yang telah kita pelajari selama Masa Kerja Gereja. Biasanya kita diajarkan bahwa orang-orang yang tidak diselamatkan akan dibangkitkan pada akhir zaman untuk berdiri dihadapan tahta Penghakiman Tuhan. Kemudian mereka akan ditemukan bersalah atas dosa-dosa mereka dan akan dibuang ke dalam suatu tempat yang bernama "Neraka" untuk disiksa selama-lamanya.

Hal itu telah terpatri di dalam pikiran kita selama bertahun-tahun. Adalah sulit bagi kita untuk mengerti bahwa hal itu tidak akan terjadi. Akan tetapi konsep tersebut sangat bertentangan dengan Hukum Tuhan. Gereja-gereja menggunakan konsep Neraka untuk menakuti orang-orang supaya mereka datang ke gereja. Hampir setiap denominasi mengajarkan bahwa orang-orang yang tidak diselamatkan akan dikirim ke Neraka dan mereka menawarkan jalan untuk keluar dari masalah tersebut. Akan tetapi setiap dari denomiasi menawarkan jalan keluar mereka sendiri-sendiri untuk menjadi diselamatkan. Seperti misalnya, mereka memerintahkan kita untuk "menerima" Kristus, dibaptis di dalam air, menjadi anggota yang taat dari suatu kongregasi, atau mematuhi peraturan-peraturan mereka. Dan mereka meyakinkan kita bahwa jika kita mengikuti instruksi-instruksi tersebut, maka kita akan diselamatkan.

Sayangnya, mereka hanya menipu orang-orang untuk masuk ke dalam rencana keselamatan yang mereka kerjakan sendiri. Tetapi Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa manusia tidak dapat membuat kontribusi apapun kepada keselamatannya. Semua pekerjaan yang dibutuhkan untuk Keselamatan telah diselesaikan oleh Kristus sejak sebelum dunia dijadikan. Itulah sebabnya segala kemegahan, kemuliaan dan kehormatan atas keselamatan hanya patut diberikan kepada Tuhan.

Oleh karena itu, jika Kristus telah mati untuk membayar upah dosa-dosa kita, maka Tuhan akan membawa jiwa kita ke dalam Surga, tetapi jika Kristus tidak membayar untuk upah dosa-dosa kita, dan itulah yang terjadi kepada kebanyakan orang yang ada di dunia ini, kita akan tetap berada dibawah penalti dari upah dosa, yaitu maut, atau kematian kedua yang kekal. Tidak perduli bagaimana rajinnya kita berusaha untuk hidup secara rohaniah, kita tidak akan diselamatkan. Akan tetapi, dalam kebaikan dan belas kasihan Tuhan, menurut ukuran kita bahwa kita telah mencoba untuk menjalankan hidup yang rohaniah, kita akan mengalami kebahagiaan dan suka-cita di dalam hidup kita di dunia ini. Tetapi ketika orang yang tidak diselamatkan mati, secara sederhana mereka hanya menghilang. Mereka tidak akan menderita lagi, dan mereka tidak memiliki kesadaran bahwa mereka berada dibawah murka Allah. Itulah belas kasihan Allah.

Ketika hidup mereka berakhir, kebahagiaan dan kesedihan yang mungkin mereka miliki akan berakhir. Hal-hal yang ada di dalam kehidupan mereka akan berakhir. Mereka tidak menyadari penghakiman Allah terhadap mereka. -- Tidak ada pernyataan di dalam Alkitab yang berkata bahwa ketika seorang yang tidak diselamatkan mati, mereka akan dihidupkan kembali. Alkitab berkata bahwa mereka akan bangkit, tetapi ada perbedaan yang besar antara bangkit dan memiliki kehidupan kembali. Alkitab menunjukkan bahwa tubuh mereka akan mati, dan pada hari yang pertama dari hari penghakiman, mayat-mayat mereka akan dilempar keluar dari kubur-kubur untuk diserakkan di atas bumi untuk "dipermalukan" dihadapan Tuhan dan pemerintah-pemerintah surgawi (Yesaya 66:24, Yeremia 8:1-3, Matius 24:48-51).

Alkitab sangat jelas tentang kenyataan bahwa tidak boleh ada hukuman yang tidak terbatas. Tuhan berkata dalam kitab Ulangan pasal 25 bahwa ketika seseorang ditemukan bersalah atas suatu kejahatan, dia boleh dipukul sebanyak 40 kali, yaitu 40 cambukan atau pukulan, dan tidak boleh lebih dari 40 kali. Kita membaca dalam kitab 2 Korintus pasal 11 bahwa dalam 5 peristiwa yang berbeda, orang-orang Farisi menghukum Paulus dengan pukulan, dan dalam setiap kasusnya, mereka memukul dia sebanyak 39 kali. Mereka mengetahui jika mereka memukulnya lebih dari 40 kali, maka itu akan merupakan pelanggaran dari Hukum Tuhan.

Oleh karena itu, ketika seorang yang tidak diselamatkan mati, Tuhan tidak dapat membangkitkan dia dari kematian kepada kehidupan untuk menghukum dia selama-lamanya. Hal itu akan bertentangan dengan Hukum Tuhan, dan Tuhan juga berada dibawah Hukum dari Alkitab. Jadi itu akan bertentangan dengan karakter dari Allah sendiri. Jika anda mempunyai seorang anak kecil atau dua atau tiga anak yang belum diselamatkan, maka tidak akan masuk akal untuk berpikir bahwa karena dosa kekanak-kanakan mereka Tuhan akan menghukum mereka di suatu tempat dimana mereka akan disiksa dengan berat untuk selama-lamanya. Seluruh ide tentang hal itu bertentangan dengan Alkitab.

Kita harus ingat bahwa Alkitab adalah kamus bagi dirinya sendiri, dan Tuhan memberikan kita definisi dari "kutukan yang kekal" dalam kitab Yudas 1:7 dimana kita membaca:

"sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang."

Ungkapan "sebagai peringatan bagi semua orang" memberitahukan bahwa mereka dijadikan contoh dari orang-orang yang akan mengalami pembalasan dari "api yang kekal". Alkitab berkata bahwa pada zaman Abraham, api dan belerang menimpa mereka, dan mereka benar-benar dihancurkan seluruhnya, tetapi sekarang apinya telah padam. Akan tetapi mereka tidak ada lagi untuk selama-lamanya. Kematian mereka adalah kekal. Mereka tidak akan dihidupkan kembali. Itulah definisi Tuhan tentang hukuman kekal. Itulah kematian kedua yang berarti bahwa orang-orang yang tidak diselamatkan akan mati untuk selama-lamanya.

Pada hari sekarang ini, kita sudah berada sangat dekat dengan hari yang terakhir, dan pada akhir zaman, orang-orang yang mengaku sebagai orang-orang yang percaya tetapi tidak memperdulikan Alkitab atau tidak memperhatikan dan tidak menghormati otoritas Alkitab akan mengalami lebih banyak penderitaan daripada orang-orang yang tidak mengetahui Alkitab. Akan ada banyak orang yang masih hidup pada permulaan dari hari penghakiman, akan tetapi berjuta-juta orang akan mati pada hari yang pertama, dan kemudian setiap hari, jutaan orang akan mati. Kematian akan ada dimana-mana dan tidak ada yang menguburkan mereka.

Jika orang-orang terus berada di dalam penyangkalan, jika mereka mencemoh Firman Tuhan, mereka akan tetap tidak diselamatkan, dan mereka akan masuk ke dalam suatu periode masa yang disebut sebagai hari penghakiman. Orang-orang yang percaya akan diangkat (rapture), tetapi kebanyakan dari orang-orang dunia ini akan ditinggal dibelakang untuk mengalami penderitaan, dan mereka akan mengetahui bahwa berada di bawah murka Tuhan. Kematian akan ada di sekitar mereka. Itu akan menjadi suatu periode masa yang sangat mengerikan. Ketika hari penghakiman dimulai, orang-orang akan mengetahui bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi di bumi ini. Tuhan telah mempersiapkan rencana penghakiman-Nya di dalam suatu cara sehingga mereka akan mengetahuinya.

Ini adalah masalah yang benar-benar serius, dan kita harus mendengarkan Firman Tuhan dengan seksama. Jika anda masih belum diselamatkan, hari ini masih merupakan hari keselamatan, dan anda dapat berdoa dan memohon kepada Tuhan untuk keselamatan yang berasal daripada-Nya sama seperti yang dilakukan oleh orang-orang Niniwe. Dan Tuhan akan memutuskan siapa yang akan Ia selamatkan. Tuhan berkuasa penuh di dalam segala hal. Kita tidak dapat mempertanyakan keputusan Tuhan bahwa Ia menyelamatkan yang satu dan tidak menyelamatkan yang lain. Itu adalah hak dan urusan Tuhan. Kita mengetahui bahwa Tuhan adalah Allah yang sangat baik, panjang sabar dan sangat berbelas kasihan kepada semua ciptaan-Nya, kecuali jika kita terus-menerus memberontak melawan Dia.

Hari hari terakhir

Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah [yaitu menyebarkan injil-injil palsu], mereka akan berontak terhadap orang tua [rohani] dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai [tidak mau berdamai dengan Allah], suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang Baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.

Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka [yaitu injil-injil pekerjaan], tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri Kekuatannya. Jauhilah mereka itu! Sebab di antara mereka terdapat orang-orang yang menyelundup ke rumah orang lain dan menjerat perempuan-perempuan lemah yang sarat dengan dosa dan dikuasai oleh berbagai-bagai nafsu, yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal Kebenaran.

Sama seperti Yanes dan Yambres menentang Musa, demikian juga mereka menentang Kebenaran. Akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji. Tetapi sudah pasti mereka tidak akan lebih maju, karena seperti dalam hal Yanes dan Yambres, kebodohan merekapun akan nyata bagi semua orang. Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku. Engkau telah ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang telah kuderita di Antiokhia dan di Ikonium dan di Listra. Semua penganiayaan itu kuderita dan Tuhan telah melepaskan aku dari padanya.

Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya, sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan. Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada Kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu. Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau [yaitu Timotius] sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah [yaitu seluruh Alkitab] memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. (2 Timotius 3:1-17)

PENGEJEK-PENGEJEK (Pencemoh)

Dari Yudas, hamba Yesus Kristus dan saudara Yakobus, kepada mereka, yang terpanggil, yang dikasihi dalam Allah Bapa, dan yang dipelihara untuk Yesus Kristus. Rahmat, damai sejahtera dan kasih [yaitu keselamatan] kiranya melimpahi kamu. Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus.

Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum [yaitu pre-destinasi]. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia [yaitu anugrah] Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.

Tetapi, sekalipun kamu telah mengetahui semuanya itu dan tidak meragukannya lagi, aku ingin mengingatkan kamu bahwa memang Tuhan menyelamatkan umat-Nya dari tanah Mesir, namun sekali lagi membinasakan mereka yang tidak percaya [di padang gurun].

Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar, sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar [yaitu perzinahan rohani], telah menanggung siksaan Api Kekal sebagai peringatan kepada semua orang.

Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah [lihat Bilangan 16]. Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali. Mereka bagaikan ombak laut yang ganas, yang membuihkan keaiban mereka sendiri; mereka bagaikan bintang-bintang yang baginya telah tersedia tempat di dunia kekelaman untuk selama-lamanya.

Juga tentang mereka Henokh, keturunan ketujuh dari Adam, telah bernubuat, katanya: "Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya, hendak menghakimi semua orang dan menjatuhkan hukuman atas orang-orang fasik karena semua perbuatan fasik, yang mereka lakukan dan karena semua kata-kata nista, yang diucapkan orang-orang berdosa yang fasik itu terhadap Tuhan."

Mereka itu orang-orang yang menggerutu dan mengeluh tentang nasibnya, hidup menuruti hawa nafsunya, tetapi mulut mereka mengeluarkan perkataan-perkataan yang bukan-bukan dan mereka menjilat orang untuk mendapat keuntungan. Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, ingatlah akan apa yang dahulu telah dikatakan kepada kamu oleh rasul-rasul Tuhan kita, Yesus Kristus. Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu: "Menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka."

Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus. Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus. Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal. Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu, selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai ketakutan kepada orang-orang lain juga, dan bencilah Pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa.

Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya, Allah Yang Esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.
(Yudas 1:1-8; 11-25)

Feb 21, 2010

Doa Daniel

Pada tahun pertama pemerintahan Darius, anak Ahasyweros, dari keturunan orang Media, yang telah menjadi raja atas kerajaan orang Kasdim [Babel], pada tahun pertama kerajaannya itu aku, Daniel, memperhatikan dalam kumpulan Kitab jumlah tahun yang menurut firman TUHAN kepada nabi Yeremia akan berlaku atas timbunan puing Yerusalem, yakni tujuh puluh tahun.

Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan bermohon, sambil berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu. Maka aku memohon kepada TUHAN, Allahku, dan mengaku dosaku, demikian: "Ah Tuhan, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang memegang Perjanjian dan kasih setia terhadap mereka yang mengasihi Engkau serta berpegang pada perintah-Mu!

Kami telah berbuat dosa dan salah, kami telah berlaku fasik dan telah memberontak, kami telah menyimpang dari perintah dan peraturan-Mu, dan kami tidak taat kepada hamba-hamba-Mu, para nabi, yang telah berbicara atas nama-Mu kepada raja-raja kami, kepada pemimpin-pemimpin kami, kepada bapa-bapa kami dan kepada segenap rakyat negeri. Ya Tuhan, Engkaulah yang benar, tetapi patutlah kami malu seperti pada hari ini, kami orang-orang Yehuda, penduduk kota Yerusalem dan segenap orang Israel, mereka yang dekat dan mereka yang jauh, di segala negeri kemana Engkau telah membuang mereka oleh karena mereka berlaku murtad terhadap Engkau.


Ya TUHAN, kami, raja-raja kami, pemimpin-pemimpin kami dan bapa-bapa kami patutlah malu, sebab kami telah berbuat dosa terhadap Engkau. Pada Tuhan, Allah kami, ada kesayangan dan keampunan, walaupun kami telah memberontak terhadap Dia, dan tidak mendengarkan suara TUHAN, Allah kami, yang menyuruh kami hidup menurut hukum yang telah diberikan-Nya kepada kami dengan perantaraan para nabi, hamba-hamba-Nya. Segenap orang Israel telah melanggar hukum-Mu dan menyimpang karena tidak mendengarkan suara-Mu. Sebab itu telah dicurahkan ke atas kami kutuk dan sumpah, yang tertulis dalam kitab Taurat Musa, hamba Allah itu, sebab kami telah berbuat dosa terhadap Dia.


Dan telah ditetapkan-Nya firman-Nya, yang diucapkan-Nya terhadap kami dan terhadap orang-orang yang telah memerintah kami, yakni bahwa akan didatangkan-Nya kepada kami malapetaka yang besar, yang belum pernah terjadi di bawah semesta langit, seperti di Yerusalem. Seperti yang tertulis dalam kitab Taurat Musa, segala malapetaka ini telah menimpa kami, dan kami tidak memohon belas kasihan TUHAN, Allah kami, dengan berbalik dari segala kesalahan kami dan memperhatikan kebenaran yang dari pada-Mu.


Sebab itu TUHAN bersiap dengan malapetaka itu dan mendatangkannya kepada kami; karena TUHAN, Allah kami, adalah adil dalam segala perbuatan yang dilakukan-Nya, tetapi kami tidak mendengarkan suara-Nya. Oleh sebab itu, ya Tuhan, Allah kami, yang telah membawa umat-Mu keluar dari tanah Mesir dengan tangan yang kuat dan memasyhurkan nama-Mu, seperti pada hari ini, kami telah berbuat dosa, kami telah berlaku fasik. Ya Tuhan, sesuai dengan belas kasihan-Mu, biarlah kiranya murka dan amarah-Mu berlalu dari Yerusalem, kota-Mu, gunung-Mu yang kudus; sebab oleh karena dosa kami dan oleh karena kesalahan nenek moyang kami maka Yerusalem dan umat-Mu telah menjadi cela bagi semua orang yang di sekeliling kami.


Oleh sebab itu, dengarkanlah, ya Allah kami, doa hamba-Mu ini dan permohonannya, dan sinarilah tempat kudus-Mu yang telah musnah ini dengan wajah-Mu, demi Tuhan sendiri. Ya Allahku, arahkanlah telinga-Mu dan dengarlah, bukalah mata-Mu dan lihatlah kebinasaan kami dan kota yang disebut dengan nama-Mu, sebab kami menyampaikan doa permohonan kami ke hadapan-Mu BUKAN berdasarkan jasa-jasa kami, tetapi berdasarkan kasih sayang-Mu yang berlimpah-limpah. Ya Tuhan, dengarlah! Ya, Tuhan, ampunilah! Ya Tuhan, perhatikanlah dan bertindaklah dengan tidak bertangguh, OLEH karena Engkau sendiri, Allahku, sebab kota-Mu dan umat-Mu disebut dengan nama-Mu!"

(Daniel 9:1-19)

Lukisan Yesus

Ada banyak orang yang kurang peka kepada fakta bahwa Yesus adalah Allah. Yesus tidak pernah berhenti menjadi Allah (Yohanes 10:30, Yohanes 14:9-10, Ibrani 1:8, Kolose 2:9, Filipi 2:6, 2 Petrus 1:1). Dan hukum Tuhan menyatakan bahwa kita jangan membuat patung tiruan dari Tuhan. Dalam kitab Keluaran 20:3-6 Tuhan berfirman demikian:

"Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku... "

Sebuah lukisan adalah semacam gambar dua-dimensi, dan film juga adalah semacam gambar. Jika ada seseorang yang berperan sebagai Kristus, orang itu sedang berusaha untuk membuat semacam tiruan yang menyerupai Tuhan Yesus. Manusia ingin untuk mempunyai semacam ilah dimana mereka dapat berhubungan secara langsung. Sebagai contoh, dalam kebudayaan penyembah berhala, mereka mengambil sepotong kayu dan memahatnya menjadi bentuk semacam mahluk, melapisinya dengan emas atau perak, dan kemudian mereka berkata, "Inilah Allahku!".


Salah satu alasan mereka melakukan hal ini adalah karena mereka menginginkan allah yang dapat terlihat dan dapat dipahami dengan mudah. Sekarang ada banyak orang yang mengaku sebagai orang yang percaya namun mereka membuat lukisan-lukisan dan menyebutnya sebagai lukisan Yesus, meskipun mereka sebenarnya tidak mempunyai ide sedikitpun mengenai rupa Yesus yang sesungguhnya ketika Dia berada di bumi. Lukisan-lukisan itu adalah bukan rupa Kristus yang sesungguhnya, jadi mereka sedang berbohong (band. Yesaya 53).


Tuhan Yesus mengambil rupa seorang manusia selama periode waktu tertentu, tetapi sekarang Dia sudah berada di Surga dalam keagungan-Nya yang kekal. Dia hadir di segala tempat, Dia tidak terbatas. Dialah yang menciptakan alam semesta ini. Bagaimana mungkin kita bisa melukiskan Dia?


Oleh karena itu janganlah kita berurusan dengan film, lukisan, atau gambar apapun yang dianggap sebagai Tuhan Yesus. Saya sudah pernah merobek gambar-gambar yang ada di dalam Alkitab tidak ada sesuatu yang aneh mengenai hal itu.


Adalah sangat penting untuk diperhatikan bahwa Tuhan tidak menaruh gambar apapun di dalam Firman-Nya, Alkitab. Bila Alkitab anda memiliki gambar-gambar itu adalah gambar-gambar yang ditambahkan disitu oleh manusia. Tetapi Tuhan mengunakan kata-kata sebagai firman-Nya, Dia memberikan kepada kita tulisan untuk dibaca. Tuhan adalah Tuhan Yang Maha Kuasa, Dia-lah yang menciptakan bunga mawar yang indah, ikan-ikan, burung-burung, anak bayi, dll. Jadi pastilah Tuhan sanggup mengisi Alkitab dengan gambar-gambar artistik yang indah bila Dia menginginkannya. Tetapi Tuhan tidak melakukannya, alasannya adalah karena Dia telah memberikan Firman-Nya dalam bentuk tulisan kepada kita supaya kita baca dan pelajari dengan sangat teliti dan berhati-hati, membandingkan ayat yang satu dengan ayat yang lain di dalam Alkitab.


Dalam kitab Ulangan 4:15-20 Tuhan memperingatkan kepada kita demikian:


"Hati-hatilah sekali --sebab kamu tidak melihat sesuatu rupa pada hari TUHAN berfirman kepadamu di Horeb dari tengah-tengah api-- supaya jangan kamu berlaku busuk dengan membuat bagimu patung yang menyerupai berhala apapun: yang berbentuk laki-laki atau perempuan; yang berbentuk binatang yang di bumi, atau berbentuk burung bersayap yang terbang di udara, atau berbentuk binatang yang merayap di muka bumi, atau berbentuk ikan yang ada di dalam air di bawah bumi; dan juga supaya jangan engkau mengarahkan matamu ke langit, sehingga apabila engkau melihat matahari, bulan dan bintang, segenap tentara langit [yaitu orang-orang yang mengaku sebagai percaya], engkau disesatkan untuk sujud menyembah dan beribadah kepada sekaliannya itu, yang justru diberikan TUHAN, Allahmu, kepada segala bangsa di seluruh kolong langit sebagai bagian mereka, sedangkan TUHAN telah mengambil kamu dan membawa kamu keluar dari dapur peleburan besi, dari Mesir, untuk menjadi umat milik-Nya sendiri, seperti yang terjadi sekarang ini."

Feb 11, 2010

Bagaimana Saya Tahu

"Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal."  (1 Yohanes 5:11-13)

Dalam kesempatan ini kita ingin untuk berbicara tentang satu pertanyaan penting yang kita semua harus perhatikan, "BAGAIMANA SAYA TAHU KALAU TUHAN TELAH MENYELAMATKAN SAYA?" Pertanyaan ini masuk ke dalam intisari dari apa sebenarnya "kehidupan" itu. Allah memberitahukan segalanya yang harus kita ketahui tentang program keselamatan-Nya bagi umat manusia di dalam buku-Nya, Alkitab. Dan Allah menjelaskan bahwa ada jaminan dari keselamatan kita.

Kita harus mengerti bahwa Allah-lah yang mengerjakan seluruh karya keselamatan (Efesus 2:8-9). Alkitab mengajarkan bahwa kita tidak dapat menyelamatkan diri kita sendiri. Tidak ada gereja, tidak ada ibadat atau upacara keagamaan, tidak ada manusia dengan usaha atau keinginannya yang dapat menyelamatkan kita. Hanya pekerjaan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus Kristus dan karya dari Allah Roh Kudus di dalam hati kita yang dapat menyelamatkan kita (Titus 3:5).

Untuk "percaya" yaitu mempunyai "iman" di dalam Tuhan Yesus Kristus adalah "hasil" (akibat) dari keselamatan -- hal itu tidak pernah menjadi "penyebab" (dasar) dari keselamatan. Jika Allah sudah menyelamatkan anda dari kutukan yang kekal, maka Dia telah memberikan Roh-Nya yang kekal di dalam diri anda dan membangkitkan jiwa anda (yaitu anda menjadi mahluk yang sama sekali baru di dalam Kristus). Dan perang rohani yang tadinya terjadi antara anda dengan Allah telah berakhir, seperti yang Allah katakan dalam ayat-ayat berikut ini:

Yehezkiel 36:26-27 berkata:

"Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya."

2 Korintus 5:17 berkata:

"Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang."

Roma 5:10 berkata:

"Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!"

Dengan kata lain, jika Allah telah menyelamatkan anda dari kutukan yang kekal maka Tuhan Yesus Kristus telah membayar SEMUA upah dosa-dosa anda dengan hidup-Nya supaya anda bisa mendapatkan "hidup yang kekal", dan anda tidak membuat sumbangan apa-apa dalam cara apapun untuk menggenapi keselamatan anda. Itulah sebabnya seluruh kemegahan, kemuliaan, kehormatan dan pujian atas keselamatan hanya dapat diberikan kepada Tuhan.

Titus 3:4-7 berkata demikian:

"Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita,  supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita."

Akan tetapi bila Allah tidak menyelamatkan anda sebelum anda meninggal dunia atau anda masih hidup tetapi belum diselamatkan pada saat Tuhan Yesus Kristus datang kembali pada Hari Penghakiman, maka dalam masa kekekalan yang akan datang anda akan berada di bawah kutukan, yaitu "kematian kedua" yang kekal. Dalam dua ayat berikut ini, Allah memerintahkan kita untuk memeriksa keadaan rohani kita untuk menentukan apakah kita sudah benar-benar menerima hadiah (atau anugrah atau kasih karunia) hidup yang kekal berdasarkan apa yang Alkitab ajarkan mengenai keselamatan:

2 Korintus 13:5 berkata demikian:

"Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji."

2 Petrus 1:10 berkata demikian:

"Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh [yaitu rajinlah], supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung [yaitu tidak tersandung oleh Firman Kristus]."

Pertanyaannya adalah "Apakah anda sudah mendapatkan kedamaian rohani dengan Allah?", kitab Yohanes 14:27 mengajarkan kepada kita demikian:

"Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu."

Dan kitab Roma 5:1 berkata demikian:

"Sebab itu, kita yang dibenarkan karena Iman [=Kristus], kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus."

Feb 4, 2010

Kumpulan Besar Orang Banyak

"Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru: "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!" [yaitu Injil Anugrah] Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah, sambil berkata: "Amin! puji-pujian dan kemuliaan [kemegahan], dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!"  (Wahyu 7:9-12)

Selama masa kerja gereja, denominasi-denominasi menghitung jumlah orang-orang yang datang ke gereja. Mereka memiliki daftar dari anggota dan daftar dari orang-orang yang telah membuat pengakuan iman. Akan tetapi sekarang Tuhan telah menyelamatkan diluar lingkungan organisasi gereja-gereja. Tidak ada yang tahu siapa yang Tuhan telah selamatkan atau dimana mereka berada dan mereka tidak dapat dihitung lagi.

Bagaimanapun juga, ketika kita mencari di dalam Alkitab, kita menemukan bahwa ada suatu angka yang dihubungkan dengan orang-orang percaya sejati yang akan membawakan penghakiman Tuhan kepada orang-orang yang tidak diselamatkan di akhir zaman. Kita membaca dalam kitab Wahyu 9:16 demikian:

"Dan jumlah tentara itu ialah dua puluh ribu laksa pasukan berkuda; aku mendengar jumlah mereka."

Dua puluh ribu laksa adalah sama dengan 200 juta. Dan walaupun itu adalah jumlah yang sangat besar, itu hanyalah suatu sisa yang kecil dibandingkan dengan jumlah total dari orang-orang yang berada di dalam jemaat-jemaat. Itu hanyalah "sepersepuluh" dari kira-kira 2 milyar orang yang pada hari sekarang ini mengaku memiliki hubungan dengan Kristus di dalam gereja-gereja. Dan adalah sangat menarik bahwa kitab Amos 5:3-4 berkata demikian:

"Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH kepada kaum Israel: "Kota yang maju berperang dengan seribu orang, dari padanya akan tersisa seratus orang, dan yang maju berperang dengan seratus orang, dari padanya akan tersisa sepuluh orang." Sebab beginilah firman TUHAN kepada kaum Israel: "Carilah Aku, maka kamu akan hidup!"

Ayat ini menyatakan bahwa hanya ada "sepersepuluh" dari orang-orang yang dihubungkan dengan kaum Israel yang akan diselamatkan. Dan Kaum Israel mewakili Kerajaan Allah di dalam Perjanjian Lama. Dengan demikian ayat-ayat ini menolong kita untuk meyakinkan lebih jauh bahwa angka 200 juta dihubungkan dengan orang-orang percaya yang sejati. Itu adalah "kumpulan besar orang banyak", walaupun itu hanya merupakan suatu sisa dari jumlah keseluruhan orang-orang yang menyebut diri mereka "Kristen".

Ketika kita mempelajari Alkitab dengan seksama, kita akan menemukan bahwa hanya ada sedikit orang yang menjadi diselamatkan sebelum berakhirnya masa kerja gereja. Seperti misalnya, dunia ini telah ada selama 6,023 tahun sebelum terjadinya air bah pada zaman Nuh, dan populasi dunia telah berkembang mungkin menjadi kira-kira 1,000,000 orang. Tetapi bagaimanapun juga hanya ada 8 jiwa yang diselamatkan di dalam Bahtera.

Ketika Abraham masih hidup, mungkin ada beberapa orang di dalam keluarga mereka yang merupakan anak-anak Tuhan, tetapi kita tidak membaca tentang orang-orang lainnya yang menjadi diselamatkan pada waktu itu. Dan ketika bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, hampir semua orang yang berumur 20 tahun keatas mati di padang gurun karena ketidak-percayaan mereka. Hanya Yosua dan Kaleb yang dapat menginjakkan kakinya ke dalam Tanah Perjanjian.

Dan Tuhan menyatakan angka yang terbesar dari jumlah orang-orang yang percaya yang dapat kita temukan di dalam Perjanjian Lama adalah pada zaman Elia, selama masa pemerintahan raja Ahab dan Izebel yang sangat jahat.

Dalam kitab 1 Raja-raja 19:18 kita membaca:

"Tetapi Aku akan meninggalkan tujuh ribu orang di Israel, yakni semua orang yang tidak sujud menyembah Baal dan yang mulutnya tidak mencium dia."

Ketika masa kerja gereja dimulai secara resmi pada Hari Pentakosta di tahun 33 Masehi, kita membaca dalam kitab Kisah Para Rasul 2:41 bahwa ada "tiga ribu jiwa" yang diselamatkan. Tetapi bagaimanapun juga, kitab Perjanjian Baru memberikan banyak bukti-bukti bahwa tidak lama setelah gereja-gereja Perjanjian Baru dibentuk, mereka telah mulai memisahkan diri dari Alkitab.

Seperti misalnya, kita membaca dalam kitab Galatia 1:6 demikian:

"Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia [anugrah] Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain"

Beberapa orang di dalam jemaat Galatia percaya bahwa mereka harus disunat secara jasmani supaya mereka dapat diselamatkan. Akan tetapi tentu saja sunat yang sejati adalah "sunat rohani", yaitu sunat di hati yang dilakukan oleh Allah Roh Kudus (Roma 2:29, Ulangan 10:16, Yeremia 4:4).

Dan dengan sama, Tuhan menunjukkan bahwa hampir semua gereja yang dicatat dalam kitab Wahyu pasal 2 dan 3 telah diserang oleh Iblis. Tuhan mendapatkan "lalang-lalang", yaitu orang-orang yang tidak percaya, di dalam jemaat-jemaat tersebut. Bahkan beberapa dari gereja-gereja itu telah dihubungkan dengan "Sinagoga Iblis".

Selama sejarah dari gereja, kita menemukan bahwa jemaat-jemaat memegang beberapa doktrin yang tidak setia kepada Firman Tuhan. Walaupun masa Reformasi menolong beberapa denominasi untuk menjadi lebih setia kepada Alkitab, tetapi seseorang bernama Arminius memperkenalkan rencana keselamatan "Injil lakukan sendiri" (injil pekerjaan) yang diterima oleh banyak gereja-gereja Protestan yang ada pada saat itu. Dan sekarang injil-injil palsu ini telah tersebar ke semua denominasi.

Demikianlah, Alkitab menyatakan bahwa hanya ada sangat sedikit yang diselamatkan dalam seluruh sejarah dunia. Jadi itu juga menunjukkan bahwa masa "panen besar" dari orang-orang yang percaya akan terjadi di akhir zaman. Oleh karena itu, adalah pada saat sekarang ini Tuhan akan menyelamatkan "kumpulan besar orang banyak" yang "keluar" dari Masa Kesusahan Besar, dan mereka telah "mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba".

Dalam ayat yang 13 - 17 dari Wahyu pasal 7 kita membaca lagi demikian:

"Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?" Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang KELUAR dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba. Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya." Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka. Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

Feb 2, 2010

Roh Kebenaran

"Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran [yaitu Roh Kudus], Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan [doxazo] Aku [yaitu Kristus], sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku" (Yohanes 16:13-15)

Kita harus sangat bersyukur bahkan untuk selama-lamanya kepada Tuhan bahwa Ia telah memberikan kepada kita Alkitab, yang memberitahukan orang-orang yang percaya bahwa mereka harus percaya dan patuh kepadanya dengan tidak ragu-ragu. Mereka harus belajar untuk mempercayai bahwa Allah Roh Kudus akan memimpin mereka kepada Kebenaran ketika mereka berdoa untuk meminta pengertian dan mematuhi petunjuk-petunjuk-Nya untuk mempelajari Kitab Suci, seperti yang dijelaskan dalam kitab 1 Korintus 2:11-13 demikian:

"Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah. Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita. Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh [, membandingkan hal yang rohani dengan hal yang rohani - KJV]."

Harap diperhatikan bahwa dalam bahasa aslinya bagian akhir dari ayat ini berkata "membandingkan hal yang rohani dengan hal yang rohani", yaitu untuk membandingkan ayat yang satu dengan ayat yang lain di dalam seluruh Alkitab yang membicarakan hal yang sama. Dan dalam terang kebenaran ini kita juga harus mengingat prinsip penting yang Tuhan nyatakan dalam kitab Amsal 25:2 yang menggunakan kata Ibrani  yang diterjemahkan sebagai ungkapan "kemuliaan" dan "kehormatan" dalam ayat yang sangat penting ini. Dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Kemuliaan [kabowd] Allah ialah merahasiakan sesuatu [dabar, yaitu Firman], tetapi kemuliaan [kabowd] raja-raja ialah menyelidiki sesuatu [dabar, yaitu Firman]."

Kitab Ulangan 29:29 menambahkan demikian:

"Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini."

Dan kitab Amsal 22:17 menasihatkan demikian:

"Pasanglah telingamu dan dengarkanlah amsal-amsal [yaitu teka-teki atau perumpamaan] orang bijak, berilah perhatian kepada pengetahuanku."

Disini Tuhan menegaskan hal yang sangat penting bahwa Tuhan dengan sengaja telah membuat Alkitab sukar untuk dipahami -- dimana hal ini merupakan hak prerogatif Tuhan, atau "kemuliaan-Nya", untuk melakukan hal tersebut.

Disisi yang sama, adalah kemuliaan atau kehormatan yang sangat tinggi bagi orang-orang yang percaya untuk mempelajari Alkitab, atau "mencari" di dalam Alkitab, supaya Tuhan dapat menunjukkan kebenaran-Nya kepada umat pilihan-Nya dimana pada saat yang sama Tuhan juga "menyembunyikan" kebenaran-Nya dari orang-orang yang jahat.

Dalam kitab Wahyu 1:16 (dan juga di banyak tempat-tempat lainnya di dalam Alkitab) Firman Tuhan disamakan dengan senjata, yaitu "pedang bermata dua" yang keluar dari mulut Allah Putera. Dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik."

Dan kitab Mazmur 149:6 menyatakan demikian:

"Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka [yaitu orang-orang yang percaya], dan pedang bermata dua di tangan mereka"

Tuhan menjelaskan bahwa Firman-Nya (yang juga disebut sebagai Hukum Tuhan) memiliki dua sisi yang sangat tajam yang dapat "memotong" hati manusia, dimana sisi yang satu dapat digunakan untuk menyelamatkan dan sisi yang lainnya dapat digunakan untuk menghukum. Dan mereka-mereka yang menjadi diselamatkan berdasarkan belas kasih Tuhan dijelaskan dalam kitab 1 Samuel 2:8 demikian:

"Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang yang miskin [rohani] dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, dan membuat dia memiliki kursi kehormatan [kabowd, yaitu kemuliaan]. Sebab TUHAN mempunyai alas bumi; dan di atasnya Ia menaruh daratan."

Orang-orang yang belum mengalami kasih karunia Tuhan dan orang-orang yang tidak akan pernah mengalaminya digambarkan sebagai orang-orang yang "pikirannya telah dibutakan", seperti yang kita baca dalam kitab 2 Korintus 3:14-15 demikian:

"Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul [yaitu pikiran mereka telah dibutakan], sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena HANYA Kristus saja yang dapat menyingkapkannya. Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka."

Ini adalah sesuai dengan yang kita baca dalam kitab Kolose 2:2-3 demikian:

"supaya hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih, sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan keyakinan pengertian, dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus, sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan."

Dan dalam kitab Yohanes 5:39 Tuhan Yesus berkata demikian:

"Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa olehnya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku"

Kasih Setia Allah

"Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya TUHAN, dan berikanlah kepada kami keselamatan dari pada-Mu!"  (Mazmur 85:7)

Selagi kita mempelajari sifat alami dari Allah kita akan mengetahui bahwa belas kasih dan kesetiaan adalah karakter-karakter dari Allah dan merupakan aspek yang sangat penting dari program keselamatan-Nya.

Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa keselamatan secara total berasal dari anugrah, kemurahan, kesetiaan dan belas kasih Allah (Efesus 2:8-9, Titus 3:5). Keselamatan yang sejati seratus persen merupakan "hadiah" dari Allah kepada umat-Nya tanpa pra-syarat apapun. Dengan demikian kita dapat berkata bahwa sifat alami dari kemurahan dan kesetiaan Allah ditunjukkan kepada umat manusia melalui karya yang dilakukan oleh Tuhan Yesus Kristus.

Hanya Allah saja satu-satunya yang dapat memberikan seseorang kehidupan yang kekal. Dan Allah-lah yang harus "menarik" orang-orang pilihan-Nya kepada diri-Nya sendiri dan memberikan mereka pengertian rohani supaya mereka memiliki iman untuk percaya dengan segenap hati kepada-Nya, dan kemampuan untuk mengasihi dan mentaati-Nya. Hanya Allah saja satu-satunya yang dapat menciptakan "kebangkitan jiwa yang baru" yang kekal, atau "hati yang baru", membuat seseorang menjadi "mahluk yang baru", seperti yang kita baca dalam Yehezkiel 36:26-27 demikian:

"Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku [yaitu Roh Tuhan atau Roh Kudus atau Roh Kristus] akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya."

Dan dalam kitab 2 Korintus 5:17 kita membaca demikian:

"Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru [mahluk yang baru]: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang."

Dan kitab Roma 8:9 menekankan demikian:

"Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus."

Lebih jauh Allah membuat hal ini sangat jelas dalam kitab Yesaya 43:25 bahwa yang pertama dan terutama dari keselamatan adalah untuk kemuliaan, kemegahan dan kehormatan Allah sendiri -- bukan untuk manusia. Dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu OLEH karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu."

Dan Allah memerintahkan semua orang-orang kudus-Nya untuk "pergi ke seluruh dunia" dan "menunjukkan belas kasihan" kepada mereka-mereka yang tersesat dengan menjadi "utusan-utusan Kristus" untuk memberitakan Injil Kasih Karunia supaya bilamana mungkin mereka juga dapat diselamatkan. Kitab Zakharia 7:9 mengatakan hal ini dengan cara demikian:

"Beginilah firman TUHAN semesta alam: Laksanakanlah hukum yang benar dan tunjukkanlah kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing!"

Dan kitab 2 Korintus 5:20 menyatakan demikian:

"Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah."

Apakah artinya untuk "didamaikan" dengan Allah? Manusia alami (yaitu orang-orang yang belum diselamatkan) selalu berada dalam keadaan "perang" atau berseteru dengan Allah karena dosa-dosa dan pelanggaran-pelanggaran mereka, tetapi orang-orang yang sudah diselamatkan secara rohani telah berdamai dengan Allah karena mereka mengetahui bahwa sekali mereka mendapatkan "kebangkitan jiwa yang baru yang kekal", yang diberikan sebagai anugrah dari Tuhan, semua dosa-dosa mereka, baik yang lalu, sekarang, dan yang akan datang seluruhnya sudah diampuni. Inilah yang Alkitab maksudkan sebagai "damai sejahtera" yang kekal yaitu kedamaian rohani dengan Allah. Kita belajar dari kitab Efesus 2:14-15 demikian:

"Karena Dialah [yaitu Kristus] damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan [yaitu peperangan], sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu."

Itulah sebabnya Kristus juga disebut sebagai "Raja Damai" seperti yang kita baca dalam kitab Yesaya 9:6 demikian:

"Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat, Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai."

[** harap diperhatikan bahwa dalam bahasa aslinya ada tanda koma antara kata Penasihat dan kata Ajaib, jadi seluruhnya ada 5 nama bagi Kristus dalam ayat ini]

Oleh sebab itu, orang-orang kudus Allah (yaitu orang-orang percaya yang dosa-dosanya sudah diampuni) akan memuji dan memegahkan Allah untuk anugrah, kemurahan, kesetiaan dan belas kasih-Nya kepada mereka, dan mereka akan memberitahukan satu sama lain tentang keselamatan yang indah ini dari Allah. Kitab Mazmur 145:10-12 menyatakannya demikian:

"Segala yang Kaujadikan itu [yaitu orang-orang kudus-Mu] akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu, untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan kemuliaan semarak kerajaan-Mu."

Ketika orang-orang yang percaya memberitakan Injil, mereka adalah "wangi-wangian dari Kristus" terhadap semua orang di dunia ini, seperti yang kitab baca dalam 2 Korintus 2:15-16 demikian:

"Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa. Bagi yang terakhir kami adalah bau kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan."

Injil adalah pedang bermata dua, dimana satu sisinya dapat menusuk untuk membuat kehidupan yang kekal, dan sisi yang lain dapat menusuk untuk membuat kutukan yang kekal. Dan Allah menggunakan pedang ini untuk menyelesaikan tujuan-Nya di dunia ini.

Kemudian pertanyaannya mengapa Allah menggunakan manusia yang tidak sempurna untuk memberitakan Injil kepada dunia? Bila Allah mau Ia dapat menggunakan malaikat-malaikat untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia dalam sekejap, tetapi mengapa Ia mengunakan bejana tanah liat untuk membawa berita Injil?

Hal itu terjadi karena Allah mau memperlihatkan "kekuatan-Nya" yang besar dalam menyelamatkan, supaya Dia-lah yang mendapatkan seluruh kemuliaan, kemegahan dan kehormatan, seperti yang dinyatakan dalam 2 Korintus 4:7 sebagai berikut:

"Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat [yaitu manusia], supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami."

Kita orang-orang yang percaya harus "menunjukkan belas kasihan" kepada mereka yang secara rohani "teraniaya", "lapar", "miskin", "buta" dan "telanjang" dengan memberitakan Injil kepada mereka. Dan ini adalah cara "berpuasa" yang menyenangkan Allah, seperti yang kita baca dalam Yesaya 58:6-7 demikian:

"Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!"

Apabila Allah sudah memberikan belas kasih-Nya kepada anda melalui keselamatan, apakah anda juga sudah menunjukkan belas kasih anda kepada sesama manusia dengan memberitahukan kepada mereka tentang mujizat keselamatan yang besar yang Tuhan Yesus kerjakan di dalam diri anda?

Nasib Malang

"yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini."  (Yesaya 45:7)

Ini adalah pernyataan yang berasal dari mulut Tuhan, dan ungkapan yang menggangu adalah pernyataan yang mengatakan bahwa Tuhan menciptakan nasib malang. Dalam pikiran kita seringkali kita menghubungkan nasib malang dengan dosa. Akan tetapi Tuhan menggunakan kata "malang" dalam berbagai cara, dan Tuhan menggunakan kata "malang" terutama sekali dalam hubungannya dengan "hari penghakiman". Dan itu adalah hal yang sangat buruk. Pada hari penghakiman yang terakhir orang-orang yang tidak diselamatkan akan dibuang ke dalam kematian kedua yang kekal, mereka tidak mendapatkan hadiah hidup yang kekal. Dan itu adalah sebuah kemalangan yang sangat besar.

Letusan gunung berapi, gempa bumi, angin topan, dll. juga adalah hal yang sangat buruk karena itu menghancurkan banyak harta benda dan jiwa. Gempa bumi, banjir atau bencana alam apa saja adalah hal-hal yang membawa kemalangan, dan Tuhan mengambil tanggung jawab penuh untuk hal-hal seperti ini. Segala bencana-bencana yang seperti ini merupakan gambaran dari penghakiman Tuhan. Itulah sebabnya Tuhan berkata bahwa Ia menciptakan nasib malang. Akan tetapi ketika kita melihat hal-hal ini terjadi kita harus bertanya kepada diri kita sendiri, bagaimana jika hal itu terjadi kepada saya? Apakah saya sudah siap untuk bertemu dengan Tuhan?

Ingatlah bahwa Tuhan tidak menciptakan dosa, dosa sepenuhnya datang dari dalam "hati" manusia. Kitab Yakobus 1:13-15 menjelaskan demikian:

"Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. TETAPI tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut."

Dan kitab Matius 15:18-19 menyatakan demikian:

"Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat."

Adalah sangat menarik sewaktu kita berdoa Bapa Kami yang kita baca di Matius 6:9-13 kita berkata:

"Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan [yaitu roti] kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan [yaitu penghakiman], tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)"

Ungkapan "lepaskanlah kami dari pada yang jahat" berarti kita berdoa untuk dilepaskan dari "perbudakan dosa" atau "perbudakan Iblis". Ini adalah doa seseorang yang menginginkan keselamatan menurut syarat-syarat Tuhan.

Disini kita berdoa supaya tidak dimasukkan ke dalam pencobaan, yaitu dilepaskan dari penghakiman Tuhan. Kita berdoa supaya dosa-dosa kita diampuni seperti kita juga mengampuni dosa orang-orang yang bersalah kepada kita. Akan tetapi pertanyaannya dapatkah kita mengampuni dosa? Jawabannya adalah Tidak. Hanya Tuhan yang dapat menebus dosa-dosa manusia.

Kita mungkin dapat melupakan dosa orang-orang yang bersalah kepada kita untuk kebaikan kita sendiri, tetapi untuk menebus "upah" dari dosa seperti yang dituntut oleh Allah, hanya Tuhan Yesus Kristus yang dapat melakukannya. Hal yang pertama dan terutama dari sebuah dosa, dosa itu adalah dosa terhadap Tuhan, yaitu melakukan pelanggaran terhadap perintah-perintah Tuhan (Mazmur 41:4, Mazmur 51:4, Kejadian 20:6, Kejadian 39:9, Nehemia 9:29).

Jadi bila ada satu buah dosa yang paling kecil saja yang tidak ditebus oleh Tuhan, maka kita akan berakhir di dalam hukuman yang kekal. Dengan demikian kita mengerti bahwa satu-satunya jalan supaya kita dapat dibebaskan dari penghakiman Allah adalah melalui Tuhan Yesus Kristus.

Keyakinan Iman

"Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni."  (Ibrani 10:22)


Satu pertanyaan yang sering ditanyakan adalah bagaimana saya mengetahui bahwa saya sudah benar-benar diselamatkan? Dapatkah seseorang benar-benar mendapatkan keyakinan tentang keselamatan tersebut? Ada banyak orang-orang yang sudah sekarat dan sedang menuju pada kematian tetapi mereka tidak memiliki keyakinan akan keselamatan mereka. Selalu mereka berkata, "Saya harap demikian, saya harap semuanya baik-baik saja." Jadi mereka tidak benar-benar memiliki keyakinan tersebut. Dan itu adalah suatu cara yang buruk untuk menjalani hidup ini. Itu adalah cara yang buruk karena tanpa keyakinan tersebut, atau jika kita merasa masih ada suatu kemungkinan yang besar bahwa kita akan berakhir di dalam hukuman kekal, kemungkinan itu adalah benar bahwa kita akan berakhir disana. Betapa tanggungan yang sangat berat yang harus kita pikul dalam kehidupan yang semacam itu.

Disisi yang lain jika kita memiliki keyakinan iman, jika kita mengetahui bahwa kita adalah seorang anak Tuhan yang sejati, maka kita dapat dengan yakin berbagi Injil dengan orang-orang yang lain karena kita telah mempelajari apakah Injil itu. Dan selagi kita membaca Alkitab kita dapat mempelajari lebih dan lebih banyak lagi tentang program keselamatan Tuhan yang pada gilirannya akan membuat keyakinan kita semakin lama semakin bertambah kuat.

Dalam kitab Ibrani 10:22a kita membaca demikian:

"Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh .... "

Bukankah itu terdengar sangat baik? Ada suatu keyakinan iman yang teguh. Tetapi untuk masuk ke dalam hal itu kita harus melihat pada ayat 16-18 dimana Tuhan berkata tentang Perjanjian Yang Baru ketika Ia berkata:

"sebab setelah Ia berfirman: "Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu," Ia berfirman pula: "Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka, dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka." Jadi apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan korban [yaitu kurban binatang] karena dosa."

Nah bagaimanakah kondisi kita sebelum kita diselamatkan? Berbicara secara rohani bagaimanakah kondisi dari "hati" kita sebelum kita diselamatkan? Itu adalah hati yang salah, atau licik, bukankah begitu? Ingatlah dalam kitab Matius 15:19 kita membaca demikian:

"Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat."

Sebelum diselamatkan hati kita adalah salah, hati kita adalah jahat. Jadi bagaimana kita bisa mendapatkan hati yang benar? Ingatlah bahwa ungkapan "Benar" sesungguhnya ber-identifikasi dengan Tuhan Yesus sendiri. Dalam kitab Yohanes 14:6 Tuhan Yesus berkata demikian:

"Akulah Jalan, Kebenaran dan Hidup .... "

Nah, pada saat kita datang ke dalam hadirat Tuhan Yesus kita berada di dalam hadirat Kebenaran. Itulah tepatnya apa keselamatan itu. Kita telah meninggalkan suatu lingkungan, atau suatu tempat, dimana segala sesuatunya adalah salah (atau tidak benar) dimana Iblis berkuasa disitu sebagai Bapa dari segala dusta. Dan ingatlah kitab Roma 3:4a menjelaskan kepada kita demikian:

"Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong ..... "

Kita telah meninggalkan semua hal itu dan sekarang kita berada di dalam hadirat Yang Maha Kuasa, di dalam tempat yang paling kudus dari yang maha kudus, dimana segalanya adalah Kebenaran. Kita telah dibawa masuk menembus tirai untuk masuk ke ruang maha kudus. Kita telah menembus tirai tersebut melalui tubuh Kristus. Kita telah datang ke dalam hadirat Allah dan Allah telah membuat kita memenuhi syarat sehingga kita dapat berdiri disana untuk memiliki hubungan yang erat dengan-Nya.

Nah, bagaimana caranya Tuhan membuat kita memenuhi syarat? Dia membuat kita memenuhi syarat dengan cara membayar upah dosa-dosa kita sehingga kita bisa mendapatkan "kebangkitan jiwa" yang sama sekali baru dimana di dalamnya kita sudah tidak mau untuk berbuat dosa lagi. Jadi kita bukan hanya berada di dalam hadirat Kebenaran saja, tetapi kita juga menjadi bagian dari Kebenaran tersebut. Untuk mengatakannya dengan cara yang lain, Roh Allah sendiri atau Roh Kristus "bersemayam" di dalam diri kita sebagai Kebenaran tersebut.

Sekarang kita dapat datang mendekat kepada-Nya dengan hati yang benar atau tulus ikhlas. Kita dapat datang kesana karena Allah telah membuat kita memenuhi syarat supaya kita dapat memiliki hubungan yang sempurna dengan-Nya. Akan tetapi itu bukan berkata bahwa kita harus datang kepada-Nya dengan hati yang tanpa dosa. Tuhan tidak berkata bahwa kita harus datang tanpa kesalahan. Selagi kita terus membaca ayat ini kita akan menemukan apa yang akan terjadi kepada dosa-dosa atau kesalahan-kesalahan yang masih ada melekat pada kita.

Pertama-tama kita mau menekankan bahwa karena kita telah memiliki kebangkitan jiwa yang baru, karena kita telah dilahirkan kembali dari atas (dari surga), karena Allah sendiri dalam bentuk Roh bersemayam di dalam diri kita, oleh karena itu kita dapat memiliki hati yang benar. Sekarang kita tidak takut-takut lagi membaca Firman Tuhan, Alkitab, yang adalah satu-satunya Kebenaran dan kita kagum pada informasi-informasi indah yang ada tertulis di dalamnya, dan disitu kita membaca bagaimana Kristus telah membayar untuk segala upah dari dosa-dosa kita.

Kita juga dapat membaca tentang darimana kita berasal dan bagaimana dosa masuk ke dalam dunia ini. Kita juga membaca tentang bagaimana kehendak kita sendiri harus dihancurkan dihadapan Tuhan. Kita tidak dapat datang kepada Tuhan dengan kehendak kita sendiri tetapi kita harus menyerahkan seluruh kehendak kita kepada Kristus. Kita juga membaca tentang kenyataan bahwa kita harus percaya kepada Tuhan dengan sepenuh hati. Kita menerima segala hal dengan sukacita dan kita tidak mau ber-argumentasi dengan Tuhan.

Kita mengetahui bahwa ini adalah Firman Tuhan dan hal itu adalah cukup bagi saya. Kita harus ingat Tuhan memberitahukan kita bahwa kita memiliki keyakinan iman ini karena adalah Tuhan sendiri yang telah menuliskan hukum-hukum-Nya di dalam hati kita. Tuhan sendiri yang telah menyatakan bahwa dosa-dosa kita tidak akan diingat-ingat lagi. Tuhan sendiri yang telah menetapkan bahwa kita tidak perlu lagi mempersembahkan kurban binatang. Dan Tuhan sendiri telah menyatakan bahwa melalui tubuh Kristus kita memiliki jalan masuk ke dalam tempat Kudus yang paling kudus, dimana selama masa Perjanjian Lama hanya imam besar saja yang boleh masuk ke dalamnya. Tetapi sekarang kita dapat masuk kesana karena Kristus telah menyediakan jalan bagi kita untuk dapat masuk kesana. Allah telah menyatakan bahwa sekarang kita memiliki Imam Besar Agung, yaitu Kristus, yang menjadi Pengantara bagi kita.

Kemudian anda ingat bahwa Tuhan berkata, "dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka." Jika kita telah memiliki keyakinan iman yang teguh apakah kita akan mendebatkan pernyataan ini? Jika Tuhan berkata bahwa "dosa-dosa kita tidak akan diingat lagi", apakah kita akan ber-argumentasi, tunggu sebentar, tunggu sebentar, hal itu adalah keterlaluan. Adalah baik bahwa Tuhan telah memaafkan kita akan tetapi Tuhan harus memiliki catatan yang kekal. Kita harus memiliki suatu catatan supaya suatu waktu nanti kita dapat melihat pada masa lalu kita.

Jadi kita mencoba untuk menempatkan Tuhan di dalam cara kerja kita. Kadang-kadang kita melakukan hal tersebut, bukankah begitu? Ada banyak orang yang akan berkata, oh ya, dia telah berdosa terhadap saya, dan saya telah memaafkannya. Saya telah memaafkannya tetapi saya menyimpan dosa tersebut di dalam hati saya supaya lain kali dia berbuat dosa yang sama saya dapat berkata, "Lihatlah ia berbuat hal itu lagi." Saya masih ingat bagaimana ia melakukannya pada waktu itu dan sekarang ia melakukannya lagi.

Nah apakah kita melupakan dosa-dosa itu sama sekali? Jawabannya adalah tidak. Akan tetapi ketika Tuhan berkata bahwa "Ia tidak akan mengingat-ingatnya lagi" kita percaya kepada Tuhan dengan iman. Kita benar-benar dapat bergantung secara penuh kepada Tuhan. Dan Ia tidak akan membawa hal itu lagi ke hadapan kita. Hal itu sulit untuk dipercaya, tetapi tidak sulit untuk dipercaya oleh anak-anak Tuhan karena mereka telah mempelajari selagi mereka membaca Alkitab tentang bagaimana Tuhan dengan setia memenuhi segala janji-janji-Nya dan bagaimana Tuhan telah melakukan hal-hal yang besar yang berada jauh diluar dugaan manusia.

Dalam kitab Roma 4:6-8 kita membaca demikian:

"Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya [yaitu berdasarkan anugrah]: "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya; berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya."