"Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran [yaitu Roh Kudus], Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan [doxazo] Aku [yaitu Kristus], sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku" (Yohanes 16:13-15)
Kita harus sangat bersyukur bahkan untuk selama-lamanya kepada Tuhan bahwa Ia telah memberikan kepada kita Alkitab, yang memberitahukan orang-orang yang percaya bahwa mereka harus percaya dan patuh kepadanya dengan tidak ragu-ragu. Mereka harus belajar untuk mempercayai bahwa Allah Roh Kudus akan memimpin mereka kepada Kebenaran ketika mereka berdoa untuk meminta pengertian dan mematuhi petunjuk-petunjuk-Nya untuk mempelajari Kitab Suci, seperti yang dijelaskan dalam kitab 1 Korintus 2:11-13 demikian:
"Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah. Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita. Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh [, membandingkan hal yang rohani dengan hal yang rohani - KJV]."
Harap diperhatikan bahwa dalam bahasa aslinya bagian akhir dari ayat ini berkata "membandingkan hal yang rohani dengan hal yang rohani", yaitu untuk membandingkan ayat yang satu dengan ayat yang lain di dalam seluruh Alkitab yang membicarakan hal yang sama. Dan dalam terang kebenaran ini kita juga harus mengingat prinsip penting yang Tuhan nyatakan dalam kitab Amsal 25:2 yang menggunakan kata Ibrani yang diterjemahkan sebagai ungkapan "kemuliaan" dan "kehormatan" dalam ayat yang sangat penting ini. Dalam ayat itu kita membaca demikian:
"Kemuliaan [kabowd] Allah ialah merahasiakan sesuatu [dabar, yaitu Firman], tetapi kemuliaan [kabowd] raja-raja ialah menyelidiki sesuatu [dabar, yaitu Firman]."
Kitab Ulangan 29:29 menambahkan demikian:
"Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini."
Dan kitab Amsal 22:17 menasihatkan demikian:
"Pasanglah telingamu dan dengarkanlah amsal-amsal [yaitu teka-teki atau perumpamaan] orang bijak, berilah perhatian kepada pengetahuanku."
Disini Tuhan menegaskan hal yang sangat penting bahwa Tuhan dengan sengaja telah membuat Alkitab sukar untuk dipahami -- dimana hal ini merupakan hak prerogatif Tuhan, atau "kemuliaan-Nya", untuk melakukan hal tersebut.
Disisi yang sama, adalah kemuliaan atau kehormatan yang sangat tinggi bagi orang-orang yang percaya untuk mempelajari Alkitab, atau "mencari" di dalam Alkitab, supaya Tuhan dapat menunjukkan kebenaran-Nya kepada umat pilihan-Nya dimana pada saat yang sama Tuhan juga "menyembunyikan" kebenaran-Nya dari orang-orang yang jahat.
Dalam kitab Wahyu 1:16 (dan juga di banyak tempat-tempat lainnya di dalam Alkitab) Firman Tuhan disamakan dengan senjata, yaitu "pedang bermata dua" yang keluar dari mulut Allah Putera. Dalam ayat itu kita membaca demikian:
"Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik."
Dan kitab Mazmur 149:6 menyatakan demikian:
"Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka [yaitu orang-orang yang percaya], dan pedang bermata dua di tangan mereka"
Tuhan menjelaskan bahwa Firman-Nya (yang juga disebut sebagai Hukum Tuhan) memiliki dua sisi yang sangat tajam yang dapat "memotong" hati manusia, dimana sisi yang satu dapat digunakan untuk menyelamatkan dan sisi yang lainnya dapat digunakan untuk menghukum. Dan mereka-mereka yang menjadi diselamatkan berdasarkan belas kasih Tuhan dijelaskan dalam kitab 1 Samuel 2:8 demikian:
"Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang yang miskin [rohani] dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, dan membuat dia memiliki kursi kehormatan [kabowd, yaitu kemuliaan]. Sebab TUHAN mempunyai alas bumi; dan di atasnya Ia menaruh daratan."
Orang-orang yang belum mengalami kasih karunia Tuhan dan orang-orang yang tidak akan pernah mengalaminya digambarkan sebagai orang-orang yang "pikirannya telah dibutakan", seperti yang kita baca dalam kitab 2 Korintus 3:14-15 demikian:
"Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul [yaitu pikiran mereka telah dibutakan], sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena HANYA Kristus saja yang dapat menyingkapkannya. Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka."
Ini adalah sesuai dengan yang kita baca dalam kitab Kolose 2:2-3 demikian:
"supaya hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih, sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan keyakinan pengertian, dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus, sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan."
Dan dalam kitab Yohanes 5:39 Tuhan Yesus berkata demikian:
"Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa olehnya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku"
No comments:
Post a Comment