Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Feb 2, 2010

Kasih Setia Allah

"Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya TUHAN, dan berikanlah kepada kami keselamatan dari pada-Mu!"  (Mazmur 85:7)

Selagi kita mempelajari sifat alami dari Allah kita akan mengetahui bahwa belas kasih dan kesetiaan adalah karakter-karakter dari Allah dan merupakan aspek yang sangat penting dari program keselamatan-Nya.

Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa keselamatan secara total berasal dari anugrah, kemurahan, kesetiaan dan belas kasih Allah (Efesus 2:8-9, Titus 3:5). Keselamatan yang sejati seratus persen merupakan "hadiah" dari Allah kepada umat-Nya tanpa pra-syarat apapun. Dengan demikian kita dapat berkata bahwa sifat alami dari kemurahan dan kesetiaan Allah ditunjukkan kepada umat manusia melalui karya yang dilakukan oleh Tuhan Yesus Kristus.

Hanya Allah saja satu-satunya yang dapat memberikan seseorang kehidupan yang kekal. Dan Allah-lah yang harus "menarik" orang-orang pilihan-Nya kepada diri-Nya sendiri dan memberikan mereka pengertian rohani supaya mereka memiliki iman untuk percaya dengan segenap hati kepada-Nya, dan kemampuan untuk mengasihi dan mentaati-Nya. Hanya Allah saja satu-satunya yang dapat menciptakan "kebangkitan jiwa yang baru" yang kekal, atau "hati yang baru", membuat seseorang menjadi "mahluk yang baru", seperti yang kita baca dalam Yehezkiel 36:26-27 demikian:

"Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku [yaitu Roh Tuhan atau Roh Kudus atau Roh Kristus] akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya."

Dan dalam kitab 2 Korintus 5:17 kita membaca demikian:

"Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru [mahluk yang baru]: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang."

Dan kitab Roma 8:9 menekankan demikian:

"Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus."

Lebih jauh Allah membuat hal ini sangat jelas dalam kitab Yesaya 43:25 bahwa yang pertama dan terutama dari keselamatan adalah untuk kemuliaan, kemegahan dan kehormatan Allah sendiri -- bukan untuk manusia. Dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu OLEH karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu."

Dan Allah memerintahkan semua orang-orang kudus-Nya untuk "pergi ke seluruh dunia" dan "menunjukkan belas kasihan" kepada mereka-mereka yang tersesat dengan menjadi "utusan-utusan Kristus" untuk memberitakan Injil Kasih Karunia supaya bilamana mungkin mereka juga dapat diselamatkan. Kitab Zakharia 7:9 mengatakan hal ini dengan cara demikian:

"Beginilah firman TUHAN semesta alam: Laksanakanlah hukum yang benar dan tunjukkanlah kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing!"

Dan kitab 2 Korintus 5:20 menyatakan demikian:

"Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah."

Apakah artinya untuk "didamaikan" dengan Allah? Manusia alami (yaitu orang-orang yang belum diselamatkan) selalu berada dalam keadaan "perang" atau berseteru dengan Allah karena dosa-dosa dan pelanggaran-pelanggaran mereka, tetapi orang-orang yang sudah diselamatkan secara rohani telah berdamai dengan Allah karena mereka mengetahui bahwa sekali mereka mendapatkan "kebangkitan jiwa yang baru yang kekal", yang diberikan sebagai anugrah dari Tuhan, semua dosa-dosa mereka, baik yang lalu, sekarang, dan yang akan datang seluruhnya sudah diampuni. Inilah yang Alkitab maksudkan sebagai "damai sejahtera" yang kekal yaitu kedamaian rohani dengan Allah. Kita belajar dari kitab Efesus 2:14-15 demikian:

"Karena Dialah [yaitu Kristus] damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan [yaitu peperangan], sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu."

Itulah sebabnya Kristus juga disebut sebagai "Raja Damai" seperti yang kita baca dalam kitab Yesaya 9:6 demikian:

"Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat, Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai."

[** harap diperhatikan bahwa dalam bahasa aslinya ada tanda koma antara kata Penasihat dan kata Ajaib, jadi seluruhnya ada 5 nama bagi Kristus dalam ayat ini]

Oleh sebab itu, orang-orang kudus Allah (yaitu orang-orang percaya yang dosa-dosanya sudah diampuni) akan memuji dan memegahkan Allah untuk anugrah, kemurahan, kesetiaan dan belas kasih-Nya kepada mereka, dan mereka akan memberitahukan satu sama lain tentang keselamatan yang indah ini dari Allah. Kitab Mazmur 145:10-12 menyatakannya demikian:

"Segala yang Kaujadikan itu [yaitu orang-orang kudus-Mu] akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu, untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan kemuliaan semarak kerajaan-Mu."

Ketika orang-orang yang percaya memberitakan Injil, mereka adalah "wangi-wangian dari Kristus" terhadap semua orang di dunia ini, seperti yang kitab baca dalam 2 Korintus 2:15-16 demikian:

"Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa. Bagi yang terakhir kami adalah bau kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan."

Injil adalah pedang bermata dua, dimana satu sisinya dapat menusuk untuk membuat kehidupan yang kekal, dan sisi yang lain dapat menusuk untuk membuat kutukan yang kekal. Dan Allah menggunakan pedang ini untuk menyelesaikan tujuan-Nya di dunia ini.

Kemudian pertanyaannya mengapa Allah menggunakan manusia yang tidak sempurna untuk memberitakan Injil kepada dunia? Bila Allah mau Ia dapat menggunakan malaikat-malaikat untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia dalam sekejap, tetapi mengapa Ia mengunakan bejana tanah liat untuk membawa berita Injil?

Hal itu terjadi karena Allah mau memperlihatkan "kekuatan-Nya" yang besar dalam menyelamatkan, supaya Dia-lah yang mendapatkan seluruh kemuliaan, kemegahan dan kehormatan, seperti yang dinyatakan dalam 2 Korintus 4:7 sebagai berikut:

"Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat [yaitu manusia], supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami."

Kita orang-orang yang percaya harus "menunjukkan belas kasihan" kepada mereka yang secara rohani "teraniaya", "lapar", "miskin", "buta" dan "telanjang" dengan memberitakan Injil kepada mereka. Dan ini adalah cara "berpuasa" yang menyenangkan Allah, seperti yang kita baca dalam Yesaya 58:6-7 demikian:

"Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!"

Apabila Allah sudah memberikan belas kasih-Nya kepada anda melalui keselamatan, apakah anda juga sudah menunjukkan belas kasih anda kepada sesama manusia dengan memberitahukan kepada mereka tentang mujizat keselamatan yang besar yang Tuhan Yesus kerjakan di dalam diri anda?

No comments: