Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Oct 31, 2013

Pengeritik Yesus

Selama Yesus di Yerusalem sepanjang hari raya itu Ia dibayangi oleh mata-mata. Dari hari ke hari rencana-rencana baru untuk mendiamkan Dia telah dicoba. Imam-imam dan penghulu-penghulu memperhatikan dengan cermat untuk menjebak Dia. Mereka sedang berencana hendak menghentikan Dia dengan kekerasan. Tetapi bukan ini saja. Mereka mau merendahkan rabbi Galilea ini di hadapan orang banyak. Pada hari pertama kehadiran-Nya pada hari raya itu, penghulu-penghulu telah datang kepada-Nya, sambil menuntut dengan kuasa apa Ia mengajar. Mereka ingin mengalihkan perhatian dari Dia kepada pertanyaan mengenai hak-Nya untuk mengajar, dan dengan demikian kepada pentingnya mereka dan kekuasaan mereka sendiri. "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri," kata Yesus, "tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku. Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri." Yohanes 7:16-36, 40-53; 8:1-11.
 
Yoh. 7:16, 17. Pertanyaan para pengeritik ini dihadapi oleh Yesus, bukannya oleh menjawab kritik itu, melainkan oleh memaparkan kebenaran yang penting sekali demi keselamatan jiwa. Ia mengatakan bahwa pengertian dan penghargaan akan kebenaran bergantung pada hati lebih daripada pikiran. Kebenaran harus diterima ke dalam jiwa, dan dituntutnya pernyataan bakti daripada kemauan. Jika kebenaran dapat diserahkan kepada pertimbangan itu saja, maka kesombongan tidak akan merupakan penghalang untuk menerimanya. Tetapi kebenaran itu harus diterima dengan perantaraan pekerjaan anugerah dalam hati; dan penerimaannya bergantung pada pembuangan setiap dosa yang dinyatakan oleh Roh Allah. Kesempatan manusia untuk mendapat pengetahuan akan kebenaran, betapa besarnya sekali pun, akan terbukti tidak bermanfaat baginya kecuali hati terbuka untuk menerima kebenaran, dan dengan sungguh-sungguh ada penyerahan setiap kebiasaan yang bertentangan dengan prinsip-prinsipnya. Bagi mereka yang menyerahkan diri dengan cara demikian kepada Allah, dengan kerinduan yang jujur untuk mengetahui dan melakukan kehendak-Nya, kebenaran itu dinyatakan sebagai kuasa Allah untuk keselamatan mereka. Orang-orang ini akan sanggup membedakan antara dia yang berbicara bagi Allah, dan dia yang berbicara hanya dari dirinya sendiri. Orang Farisi tidak menaruh kemauan mereka di pihak kemauan Allah. Mereka tidak berkuasa mengetahui kebenaran, melainkan mencari suatu maaf untuk menghindarinya; Kristus menunjukkan bahwa inilah sebabnya mereka tidak mengerti akan ajaran-Nya.

Sekarang Ia memberikan suatu ujian yang dengan itu guru sejati dapat dibedakan dari sipenipu: "Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya." Yoh. 7:18. Ia yang mencari kemuliaannya sendiri berbicara hanya dari dirinya sendiri. Roh itu menunjukkan bahwa hal itu sangat memanjakan dirinya. Tetapi Kristus mencari kemuliaan Allah. Ia mengucapkan sabda Allah. Inilah bukti kekuasaan-Nya sebagai seorang guru kebenaran. Yesus memberikan kepada rabbi-rabbi suatu bukti keilahian-Nya dengan menunjukkan bahwa Ia membaca hati mereka. Sejak penyembuhan di Baitesda mereka telah bersekongkol hendak membunuh Dia. Dengan demikian mereka sendiri melanggar hukum yang sedang mereka pura-pura pertahankan. "Tiadakah Musa memberi taurat kepadamu?" kata-Nya. "Maka seorang pun tiada daripada kamu yang melakukan taurat itu. Apakah sebabnya kamu mencari jalan hendak membunuh Aku?"

Laksana suatu cahaya sinar yang cepat perkataan ini menyatakan kepada rabbi-rabbi jurang kebinasaan yang ke dalamnya mereka hampir terjun. Seketika lamanya mereka dipenuhi dengan ketakutan. Mereka melihat bahwa mereka ada dalam pertentangan dengan Kuasa Yang Tidak Terbatas. Tetapi mereka tidak mau diamarkan. Untuk mempertahankan pengaruh mereka kepada orang banyak, rencana mereka untuk membunuh harus disembunyikan. Untuk menghindari pertanyaan Yesus, mereka berseru, "Engkau ada bersetan. Siapakah gerangan mencari jalan hendak membunuh engkau?" Mereka menyindir bahwa perbuatan Yesus yang ajaib itu dihasut oleh roh jahat. Kristus tidak menghiraukan sindirian itu. Ia meneruskan untuk menunjukkan bahwa penyembuhan-Nya di Baitesda sesuai dengan hukum Sabat, dan bahwa hal itu dibenarkan oleh tafsiran orang Yahudi sendiri terhadap hukum itu. Ia berkata, "Maka Musa sudah memberi kamu hukum bersunat itu maka kamu menyunatkan orang pada hari Sabat." Sesuai dengan hukum, setiap anak harus disunat pada hari kedelapan. Sekiranya hari kedelapan jatuh pada hari Sabat, upacara harus dilakukan pada saat itu. Lebih-lebih pula hal itu harus sesuai dengan-roh hukum itu untuk "menyembuhkan seorang seluruh tubuhnya pada hari Sabat." Dan Ia mengamarkan kepada mereka agar jangan "hakimkan menurut rupa sahaja, melainkan jatuhkanlah hukum dengan adil."

Penghulu-penghulu terdiam, dan banyak dari orang banyak itu berseru, Bukankah ini Dia yang dicari orang jalan hendak membunuh? Tengoklah, Ia berkata-kata dengan bebasnya, maka mereka itu tiada berkata apa-apa kepada-Nya. Bolehkah jadi yang segala penghulu itu tahu dengan sesungguhnya bahwa Ia inilah Kristus?"
Banyak dari antara para pendengar Kristus yang tinggal di Yerusalem, yang bukannya tidak tahu akan rencana jahat penghulu-penghulu untuk melawan Dia, merasa diri mereka tertarik kepada-Nya oleh kuasa yang tidak dapat dihalangi. Keyakinan menyatakan dengan tegas kepada mereka bahwa Ialah Anak Allah. Tetapi Setan bersedia memasukkan kebimbangan, dan untuk inijalan disediakan oleh pendapat mereka sendiri yang keliru tentang Mesias dan kedatangan-Nya. Umumnya orang percaya bahwa Kristus akan dilahirkan di Betlehem, tetapi bahwa beberapa waktu lamanya Ia akan menghilang, dan pada waktu Ia muncul kedua kalinya tidak seorang pun mengetahui dari mana Ia datang. Bukan sedikit orang yang percaya bahwa Mesias tidak akan mempunyai hubungan alamiah dengan manusia. Dan karena pendapat khalayak ramai tentang kemuliaan Mesias tidak dipenuhi oleh Yesus orang Nazaret, maka banyak orang memperhatikan perasaan itu, "Memang akan orang ini kami tahu darimana asalnya; tetapi apabila Kristus datang kelak, tiada seorang pun yang mengetahui darimana asalnya."

Sementara mereka ragu-ragu antara kebimbangan dan iman, Yesus membaca pikiran mereka dan menjawab mereka: "Kamu sekalian mengenal Aku, dan kamu pula mengetahui darimana asal-Ku; dan tiada Aku datang dengan kehendak-Ku sendiri, melainkan Ia yang menyuruhkan Aku itu ada benar, yaitu yang tiada kamu kenal. "Mereka menuntut suatu pengetahuan tentang apa sebenarnya asal-mula Kristus, tetapi mereka sangat tidak mengetahuinya. Sekiranya mereka telah hidup sesuai dengan kehendak Allah, maka mereka akan mengenal Anak-Nya ketika Ia dinyatakan kepada mereka. Setidak-tidaknya para pendengar mengerti akan perkataan Kristus. Jelaslah bahwa perkataan itu merupakan ulangan tuntutan yang telah diadakan-Nya di hadapan Sanhedrin berbulan-bulan sebelumnya, ketika Ia menyatakan diri-Nya sebagai Anak Allah. Sebagaimana pada saat itu penghulu-penghulu berusaha merencanakan kematian-Nya, demikian juga sekarang mereka berusaha menangkap Dia; tetapi mereka dihalangi oleh kuasa yang tidak kelihatan, yang membatasi amarah mereka, yang mengatakan kepada mereka, sekian jauhnya kamu boleh pergi, dan jangan lebih jauh. Di antara khalayak ramai banyak yang percaya kepada-Nya, dan mereka berkata, "Apabila Kristus datang, adakah Ia mengadakan tanda ajaib lebih banyak daripada yang diadakan oleh orang ini?" Para pemimpin orang Farisi, yang memperhatikan dengan cemasnya jalannya peristiwa, melihat adanya pernyataan simpati di antara orang banyak itu. Setelah lekas-lekas mendapatkan imam-imam besar, mereka mengadakan rencana untuk menangkap Dia.

Tetapi mereka mengatur hendak menangkap Dia ketika Ia sendirian, karena mereka tidak berani menangkap Dia di hadapan orang banyak. Sekali lagi Yesus menunjukkan dengan jelas bahwa Ia membaca niat mereka. "Hanyalah seketika lamanya lagi Aku bersama-sama dengan kamu, lalu Aku pergi kepada Dia yang menyuruhkan Aku. Kamu akan mencari Aku, maka tiada kamu dapat, dan di mana Aku ada, kamu ini tiada boleh datang." Tidak lama lagi Ia akan mendapat perlindungan yang tidak dapat dicapai oleh celaan dan kebencian mereka. Ia akan naik kepada Bapa, sekali lagi dipuja oleh malaikat-malaikat; dan ke tempat itulah para pembunuh-Nya sekali-kali tidak dapat sampai. Dengan nada mengejek rabbi-rabbi berkata, "Ke manakah orang ini hendak pergi yang kita tiada boleh dapat Dia? Hendak pergi kepada orang yang tercerai-berai di antara orang Gerika, serta mengajar orang Gerikakah?" Sedikit sekali para pengeritik ini mengimpikan bahwa dalam perkataan mereka yang mengejek itu mereka sedang menggambarkan tugas Kristus. Sepanjang hari telah mengulurkan tangan-Nya kepada orang banyak yang tidak menurut dan membantah itu, meski pun demikian Ia akan didapat oleh mereka yang tidak mencari Dia; di antara orang banyak yang tidak menyebut nama-Nya Ia akan dinyatakan. Roma 10:20, 21.

Banyak orang yang diyakinkan bahwa Yesus adalah Anak Allah disesatkan oleh pertimbangan yang keliru dari imam-imam dan rabbi-rabbi. Guru-guru ini telah mengulangi nubuatan-nubuatan tentang Mesias dengan besar hasilnya bahwa Ia akan "memerintah di gunung Sion dan di Yerusalem, dan Ia akan menunjukkan kemuliaan-Nya di depan tua-tua umat-Nya." "Kiranya ia memerintah dari laut ke laut, dari sungai Efrat sampai ke ujung bumi!" Yes. 24:23; Mzm. 72:8. Kemudian mereka mengadakan perbandingan yang memandang rendah antara kemuliaan yang digambarkan di sini dengan rupa Yesus yang hina itu. Justeru perkataan nubuatan sangatlah diputar-balikkan agar membenarkan kesalahan. Sekiranya orang banyak dengan ketulusan hati mempelajari sabda itu bagi diri mereka sendiri, maka sudah tentu mereka tidak akan tersesat. Yesaya pasal enampuluh satu menyaksikan bahwa Kristus harus melakukan pekerjaan yang dilakukan-Nya itu. Pasal limapuluh tiga menyatakan perihal la ditolak serta penderitaan-Nya di dunia, dan pasal limapuluh sembilan melukiskan tabiat imam-imam dan rabbi-rabbi.

Allah tidak memaksa manusia meninggalkan kurang percaya mereka. Di hadapan mereka adalah terang dan kegelapan, kebenaran dan kesalahan. Merekalah yang harus memutuskan mana yang akan mereka terima. Pikiran manusia dianugerahi kuasa untuk membedakan yang benar dan yang salah. Allah merencanakan agar manusia tidak mengambil keputusan dari dorongan hati, melainkan dari kuatnya bukti, membandingkan ayat Kitab Suci dengan ayat Kitab Suci dengan saksama. Sekiranya orang Yahudi telah mengesampingkan prasangka dan membandingkan nubuatan yang tersurat dengan kenyataan yang menjadi ciri-ciri kehidupan Yesus, maka sudah tentu mereka akan melihat keselarasan yang indah antara nubuatan-nubuatan dan kegenapannya dalam kehidupan dan pelayanan orang Galilea yang hina itu.

Banyak orang tertipu dewasa ini dalam cara yang sama seperti orang Yahudi. Guru-guru agama membaca Alkitab dalam terang pengertian mereka sendiri dan tradisi; dan orang banyak tidak menyelidiki Alkitab bagi diri sendiri, dan menghakimkan bagi diri sendiri mengenai apakah kebenaran itu; tetapi mereka meninggalkan pertimbangan mereka dan menyerahkan jiwa mereka kepada para pemimpin mereka. Memasyhurkan dan mengajarkan sabda-Nya, adalah salah satu ikhtiar yang telah ditentukan Allah untuk memancarkan terang; tetapi kita harus menguji setiap ajaran manusia dengan Kitab Suci. Siapa saja yang mau menyelidiki Alkitab dengan doa, dengan keinginan untuk mengetahui kebenaran agar ia menurutnya, akan menerima penerangan Ilahi. Ia akan mengerti Kitab Suci. "Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri." Yoh. 7:17. Pada hari terakhir masa raya itu, hamba-hamba yang diutus oleh imam-imam dan penghulu-penghulu untuk menangkap Yesus, kembali tanpa Dia. Mereka ditanyai dengan marahnya, "Apakah sebabnya kamu tiada membawa Dia?" mereka hanya dapat menjawab, "Belum pernah orang berkata-kata seperti orang ini."

Imam-imam dan penghulu-penghulu, ketika datang mula-mula ke hadapan Kristus, telah merasakan keyakinan seperti itu. Hati mereka sangat terharu, dan pendapat dipaksakan kepada mereka, "Belum pernah orang berkata-kata seperti orang ini." Tetapi mereka telah memadamkan keyakinan Roh Kudus. Sekarang, dalam kemarahan karena alat hukum sekali pun dipengaruhi oleh orang Galilea yang dibenci itu, mereka berseru, "Sudahkah kamu juga tersesat? Adakah seorang jua pun daripada sekalian penghulu atau orang Farisi, yang percaya akan Dia? Cih, orang ramai ini, yang tiada tahu akan taurat itu, terkutuklah mereka itu."

Mereka yang kepadanya pekabaran kebenaran diucapkan jarang bertanya, "Bernarkah itu?" melainkan, "Oleh siapakah hal itu dianjurkan?" Orang banyak menilainya oleh banyaknya orang yang menerimanya, dan pertanyaan masih ditanyakan, "Adakah orang terpelajar atau pemimpin agama yang telah mempercayainya?" Orang-orang tidak lebih menyukai kesalehan sejati sekarang daripada pada zaman Kristus. Mereka justeru bersungguh-sungguh mencari keuntungan duniawi, sehingga melalaikan kekayaan abadi; dan hal itu bukannya merupakan suatu bantahan terhadap kebenaran, yang banyak orang tidak bersedia menerimanya, atau tidak diterima oleh orang-orang besar di dunia, malah oleh para pemimpin agama. Sekali lagi imam-imam dan penghulu-penghulu melanjutkan rencana hendak menangkap Yesus. Ditegaskan bahwa jika Ia diberi kebebasan lebih lama, Ia akan menarik orang banyak dari para pemimpin yang sudah ditetapkan, dan satu-satunya jalan yang aman ialah mendiamkan Dia tanpa bertangguh. Ketika mereka sedang ramai memperbincangkannya, dengan tiba-tiba mereka dihentikan. Nikodemus bertanya, "Adakah taurat itu menghukumkan orang, sebelum didengar apa yang dikatakannya, dan diketahui apa yang diperbuatnya?" Perhimpunan itu pun terdiamlah. Perkataan Nikodemus menempelak angan-angan hati mereka. Mereka tidak dapat mempersalahkan seseorang tanpa memberi dia kesempatan untuk membela diri. Tetapi bukan saja untuk alasan ini penghulu-penghulu yang congkak itu tinggal diam, sambil memandang kepadanya yang telah berani berbicara di pihak keadilan. Mereka dikejutkan dan dikecewakan karena salah seorang dari mereka sendiri sudah sangat dipengaruhi dengan tabiat Yesus sehingga ia mengucapkan suatu perkataan untuk membela-Nya. Setelah sadar kembali dari keheranan, mereka menyapa Nikodemus dengan sindiran yang tajam, "Engkau pun dari Galileakah? Selidiklah dan amatilah, bahwa dari Galilea itu tiada terbit seorang nabi pun."

Meskipun demikian protes itu mengakibatkan ditangguhkannya tindakan majelis itu. Penghulu-penghulu tidak sanggup melaksanakan niat mereka dan menghukum Yesus tanpa memberikan kesempatan untuk membela diri. Karena telah dikalahkan pada saat itu, "Masing-masing pun pulanglah ke rumahnya. Tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun." Dari kesibukan dan kebingungan kota itu, dari orang banyak yang berhasrat dan rabbi-rabbi yang tidak dapat dipercayai, Yesus berbalik ke ketenangan semak pohon zaitun, di mana Ia dapat sendirian dengan Allah. Tetapi pagi-pagi benar Ia pun kembalilah ke kaabah, dan ketika orang banyak mengerumuni Dia, Ia pun duduklah dan mengajar mereka.

Tidak lama kemudian Ia pun terganggulah. Serombongan orang Farisi dan ahli Taurat menghampiri Dia, dengan menyeret seorang wanita yang sangat ketakutan, yang dengan suara yang keras penuh hasrat mereka tuduh melanggar hukum ketujuh. Setelah mendorong dia ke hadapan Yesus, mereka mengatakan kepada-Nya, dengan pura-pura menunjukkan hormat. "Di dalam taurat dipesan oleh Musa akan merajam perempuan yang demikian. Apakah kata Guru dari halnya?"
Rasa penghormatan mereka yang pura-pura menyelubungi rencana jahat yang terpendam dalam hati mereka untuk membinasakan Dia. Mereka telah menggunakan kesempatan ini untuk menyalahkan Dia, dengan berpendapat bahwa keputusan apa saja yang diambil-Nya, mereka akan mendapat alasan untuk menuduh Dia. Seandainya Ia membebaskan wanita itu, Ia mungkin dituduh menghina hukum Musa. Seandainya Ia menyatakan wanita itu patut dibunuh, Ia dapat dituduh kepada orang Roma sebagai seorang yang mengambil kekuasaan yang hanya menjadi hak mereka. Yesus memandang seketika lamanya pada peristiwa itu mangsa yang gemetar dalam perasaan malu, para pemuka yang berwaja kejam, yang tidak mempunyai belas kasihan manusia sekali pun. Roh kesucian-Nya yang tidak bercacat-cela itu tidak menyukai pemandangan yang ada di hadapannya. Ia mengetahui benar untuk maksud apa perkara ini telah dibawa kepada-Nya. Ia membaca hati, dan mengetahui tabiat dan sejarah hidup setiap orang di hadapan-Nya. Orang-orang yang seharusnya menjaga keadilan justeru mereka sendirilah yang menuntun mangsa mereka ke dalam dosa, supaya mereka dapat memasang jerat bagi Yesus. Tanpa memberikan tanda bahwa Ia telah mendengar pertanyaan mereka, Ia pun membungkuklah, dan sambil menatap tanah, mulailah Ia menulis di tanah. Karena tidak sabar lagi melihat Yesus berlambat-lambat dan tampaknya bersikap acuh tak acuh, para penuduh itu pun mendekati-Nya, sambil mendesakkan persoalan itu agar mendapat perhatian-Nya. Tetapi ketika mata mereka mengikuti mata Yesus dan tertuju di tempat Ia berdiri, berubahlah air muka mereka. Di situlah, tertera di hadapan mereka rahasia-rahasia kesalahan dari kehidupan mereka sendiri. Orang banyak yang menonton melihat perubahan air muka yang tiba-tiba, dan mendesak maju ke muka hendak mengetahui apa yang sedang mereka perhatikan dengan perasaan heran dan malu.

Dengan segala pengakuan bahwa mereka menghormati hukum, rabbi-rabbi ini tidak mengindahkan syarat-syaratnya dalam menuduh wanita itu. Suamilah yang berkewajiban mengambil tindakan terhadap dia, dan pihak-pihak yang bersalah harus sama-sama dihukum. Tindakan para penuduh itu semata-mata tidak dikuasakan kepada mereka. Meski pun demikian, Yesus menemui mereka sebagaimana mereka ada. Hukum memperincikan bahwa dalam menghukum dengan melempari batu, saksi-saksi dalam perkara itu harus mula-mula melontarkan sebuah batu. Sekarang sambil berdiri dan menatap tua-tua yang berencana jahat ini, Yesus berkata, "Siapa di antara kamu yang tiada berdosa, hendaklah ia dahulu melempar batu kepada perempuan ini." Dan sambil membungkuk, Ia meneruskan menulis di tanah.

Ia tidak mengesampingkan hukum yang diberikan dengan perantaraan Musa, atau pun melanggar kekuasaan Roma. Para penuduh sudah dikalahkan. Sekarang, karena jubah kesucian sekedar rupa itu sudah dicarik dari mereka, berdirilah mereka dalam keadaan bersalah dan dihukum di hadapan Kesucian Yang Tidak Terbatas. Mereka gemetar agar jangan kesalahan dalam kehidupan mereka yang tersembunyi itu dipaparkan kepada orang banyak; dan seorang demi seorang, dengan menundukkan kepala dan mata yang memandang ke bawah, mereka pun pergilah dengan diam-diam, seraya meninggalkan mangsa mereka dengan Juruselamat yang penuh belas kasihan.

Yesus berdiri, dan sambil memandang pada perempuan itu berkata, "Hai perempuan, di manakah mereka itu? Tiadakah seorang pun yang menyalahkan engkau? Maka kata perempuan itu: Seorang pun tiada, ya Rabbi. Lalu kata Yesus kepadanya: Kalau demikian Aku ini pun tiada mau menghukumkan engkau; pergilah engkau, dan daripada sekarang ini jangan berbuat dosa lagi." Wanita itu telah berdiri di hadapan Yesus, sambil membungkuk karena ketakutan. Perkataan-Nya, "Siapa di antara kamu yang tiada berdosa, hendaklah ia dahulu melempar batu kepada perempuan ini," telah sampai kepadanya sebagai suatu hukuman mati yang dijatuhkan kepadanya. Ia tidak berani memandang kepada wajah Juruselamat, melainkan menunggu nasibnya dengan tenang. Dengan keheranan ia melihat para penuduhnya meninggalkan tempat itu dalam keadaan bungkam dan bingung; kemudian perkataan harapan itu sampai ke telinganya, "Aku ini pun tiada mau menghukumkan engkau; pergilah engkau dan daripada sekarang ini jangan berbuat dosa lagi." Hatinya hancur, dan ia tersungkur di kaki Yesus, sambil tersedu-sedu karena kasihnya yang penuh rasa terima kasih, dan dengan air mata sedih mengakui dosa-dosanya.

Inilah permulaan hidup baru baginya, suatu hidup kesucian dan damai, diabdikan pada pekerjaan Allah. Dalam mengangkat jiwa yang jatuh ini, Yesus mengadakan suatu mukjizat yang lebih besar daripada dalam menyembuhkan penyakit jasmani yang paling menyedihkan; Ia menyembuhkan penyakit rohani yang membawa kepada kematian kekal. Wanita yang bertobat ini menjadi salah seorang pengikut-Nya yang paling tekun. Dengan kasih dan ketekunan yang mengorbankan diri ia membalas kemurahan-Nya yang mengampuni itu. Dalam tindakan-Nya memaafkan wanita ini serta memberanikan dia untuk hidup lebih baik, tabiat Yesus bersinar dalam keindahan kebenaran yang sempurna. Meski pun Ia tidak memaafkan dosa, atau pun mengurangi perasaan bersalah, namun Ia tidak berusaha menghukum, melainkan menyelamatkan. Dunia memberikan hanya penghinaan dan ejekan kepada wanita yang bersalah ini; tetapi Yesus mengucapkan perkataan penghiburan dan harapan. Ia Yang Tidak Berdosa menaruh belas kasihan terhadap kelemahan orang berdosa, dan mengulurkan tangan untuk menolong dia. Meski pun orang Farisi yang pura-pura itu menuduh, namun Yesus menyuruh dia, "Pergilah engkau dan jangan berbuat dosa lagi."

Orang yang mengalihkan pandangan dan berbalik dari orang yang bersalah, meninggalkan mereka untuk mengikuti jalan mereka kepada kebinasaan dengan leluasa, bukannya pengikut Kristus. Mereka yang cepat menuduh orang-orang lain, dan rajin membawa orang-orang itu untuk diadili, sering dalam kehidupan mereka sendiri lebih bersalah dari orang-orang yang mereka tuduh itu. Manusia membenci orang berdosa, sedangkan mereka mengasihi dosa. Kristus membenci dosa, tetapi mengasihi orang berdosa. Inilah yang akan menjadi roh semua orang yang mengikut Dia. Kasih orang Kristen larnbat mengeritik, cepat melihat penyesalan, bersedia mengampuni, memberanikan, menuntun orang yang tersesat pada jalan kesucian, dan menetapkan kakinya di jalan itu.

Oct 30, 2013

Terowongan Bosphorus

Tahun 1860, Sultan Abdul Madjid bermimpi menyatukan dua benua, Asia dan Eropa. Angan-angan itu adalah dengan membuat lubang di bawah Selat Bosphorus.

Sayangnya mimpi itu terlalu jauh ke depan belum lagi tak ada yang berani mendanai proyek 'gila' itu. Namun mimpi 150 tahun Kesultanan Ottoman itu akhirnya terwujud. Pemerintah Turki, atau bisa disebut Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan berhasil mewujudkan mimpi tersebut.

''Nenek moyang kita menginginkan ini, itu tugas kita yang mewujudkannya,'' kata dia di terowongan rel bawah Selat Bosphorus, dikutip dari AFP, Selasa (29/10).

Erdogan mulai menghidupkan kembali mimpi sang sultan pada tahun 2004. Ketika itu, ia masih menjadi Walikota Istanbul, memulai konstruksi mega proyek sepanjang 1,4 Kilometer. Kecaman pun timbul dari berbagai pihak, dan menyebut Erdogan layaknya Firaun.

Ambisi ini juga menjadi sumber masalah pada demonstrasi anti pemerintah Juni lalu. Rakyat Istanbul mengeluh proyek pembangunan kota Istanbul, menyebabkan mereka kehilang rumah dan ruang terbuka hijau.

Hanya saja pembangunan rel bawah tanah ini bisa menjadi solusi kemacetan kota Istanbul. Kota Istanbul memang memiliki masalah dalam hal transportasi. Karena tiap hari, warga yang pulang pergi antara sisi Eropa dan Asia menyebabkan kemacetan di jalur jembatan Bosphorus.

Jalur kereta yang tiap jam bisa mengantar 150 ribu orang ini secara resmi dibuka,. Akan tetapi terowongan tersebut takkan langsung beroperasi.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan hadir dalam pembukaan resmi tersebut. Hal ini karena Bank of Japan adalah penyedia dana utama yang berkontribusi sebesar 1 miliar dolar AS.

Presiden Kamar untuk Rencana Perkotaan Istanbul, Tayfun Kahraman mengatakan saat ini terowongan yang dibuka masih sangat terbatas. Sehingga membutuhkan waktu untuk aktif sepenuhnya. ''Kami tak mengerti kenapa pembukaan bisa secepat ini,'' tuturnya.

Pembangunan jalur terowongan bawah tanah ini sempat tertunda setelah penemuan situs arkeologi di bawah selat. Sebanyak 40 ribu benda purbakala yang terdapat di 30 kapal era Bizantium berhasil ditemukan.

Namun, penemuan ini justru membuat Erdogan frustasi. Ia mengeluh penemuan yang ternyata pot tanah liat itu dianggap lebih penting daripada kemaslahatan warga. Walikota Istanbul, Kadir Topbas pun setuju jalur ini sangat berguna bagi warga, khususnya kota itu.

Bayangkan, menurut dia, setiap harui dua juta orang menyeberangi Jembatan Bosphorus sehingga menimbulkan kemacetan. Sedangkan bagi Kahraman proyek ini penting karena mengurangi polusi di kota itu.

Oct 28, 2013

Colosseum Roma

Colosseum adalah sebuah peninggalan bersejarah berupa gedung pertunjukan yang besar berbentuk elips yang disebut amphitheatre atau dengan nama aslinya Flavian Amphitheatre, yang termasuk salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Pertengahan. Situs ini terletak di ibukota negara Italia, Roma, yang didirikan oleh Raja Vespasian pada masa Kekaisaran Romawi dan diselesaikan oleh anaknya Titus, dan menjadi salah satu karya terbesar dari arsitektur Romawi yang pernah dibangun.

Mengenai tahun pembuatannya sampai saat ini masih ada perbedaan keyakinan. Ada yang berpendapat bahwa Colosseum dibuat pada tahun 79 SM , ada juga yang berpendapat bahwa dibuat antara tahun 70-82 M .Tapi, kebanyakan arkeolog berpendapat bahwa Colosseum dibuat pada tahun 70-82 M. Asal nama Colosseum berasal dari sebuah patung setinggi 130 kaki atau 40 m yang bernama Colossus. Colosseum di set untuk menampung 50.000 orang penonton.

Data-data
    Arsitek: chikippa
    Lokasi: Roma, Italia
    Tahun pembuatan: 70-82 M
    Tipe bangunan: Amphiteater/ Gedung pertunjukkan besar
    Warna bangunan: Urban
    Gaya Bangunan: Roman Kuno

Konstruksi Bangunan

Rekonstruksi Colosseum dimulai dari perintah Raja Vespasian tahun 72 M dan terselesaikan oleh anaknya Titus pada tahun 80 M. Colosseum didirikan berdekatan dengan sebuah istana megah yang sebelumnya dibangun Nero, yang bernama Domus Aurea yang dibangun sesudah kebakaran besar di Roma pada tahun 64 M. Dio Cassius seorang ahli sejarah mengatakan bahwa ada sekitar 9000 hewan buas yang telah terbunuh di 100 hari sebagai perayaan peresmian dan pembukaan Colosseum tersebut. Lantai dari arena Colosseum tertutupi oleh pasir untuk mencegah agar darah-darah tidak mengalir kemana-mana.

Sejarah Penamaan

Nama dari Colosseum seperti pada di atas diambil dari nama sebuah patung setinggi 130 kaki atau 40 m, Colossus. Patung Colossus dibuat ulang sebagai pengganti Nero sebagai perumpamaan dari Sol dewa matahari, dengan menambahkan mahkota matahari. Di waktu pertengahan tahun, patung colossus telah menghilang. Seorang ahli mengatakan bahwa sejak patung itu terbuat dari tembaga, patung itu telah dileburkan untuk digunakan kembali.

Selain diambil dari nama colossus, Colosseum juga disebut sebagai Flavian Amphitheatre yang tidak diketahui siapa yang memberi nama itu. Di Itali, Colosseum diberi nama il colosseo tapi bahasa Roma lainnya menggunakan nama le colisée dan el coliseo untuk menyebutkan Colosseum.

Pertunjukkan

Di Colosseum pada saat itu adalah tempat penyelenggaraan sebuah pertunjukan yang spektakuler, yaitu sebuah pertarungan antara binatang (venetaiones), pertarungan antara tahanan dan binatang, eksekusi tahanan (noxii), pertarungan air (naumachiae) dengan cara membanjiri arena, dan pertarungan antara gladiator (munera). Selama ratusan tahun itu, diperkirakan ribuan orang maupun binatang mati di pertunjukkan Colosseum.

Deskripsi

Colosseum berukuran cukup besar. Dengan tinggi 48 m, panjang 188 m, lebar 156 m dan luas seluruh bangunan sekitar 2.5 ha membuat Colosseum terlihat begitu besar dan luas. Arenanya terbuat dari kayu berukuran 86 m x 54 m, dan tertutup oleh pasir. Bentuk elips atau bulat dari Colosseum gunanya untuk mencegah para pemain untuk kabur ke arah sudut dan mencegah para penonton untuk berada lebih dekat dengan pertunjukan.

Colosseum merupakan hasil karya yang sangat hebat. Tempat itu dikatakan sebagai stadium yang hebat dan spektakuler dikarenakan oleh bentuk dan struktur dari Colosseum itu. Sampai sekarang pun, Colosseum masih dikatakan sebagai stadium yang hebat dan spektakuler. Tempat duduk di Colosseum dibagi menjadi tingkatan-tingkatan yang berbeda berdasarkan status sosial dalam masyarakat Romawi.

Podium utama di yang terletak di bagian utara dan selatan untuk Kaisar dan keluarganya, pada tempat ini memberikan pemandangan yang terbaik dilihat dari arena, terdapat tempat istirahatnya, tempat penyimpanan harta juga berada di tingkat ini. Kemudian pada tingkat yang sama dengan platform yang lebih luas merupakan podium khusus untuk para senator Roman, yang boleh membawa kursi sendiri. Nama-nama beberapa senator masih dapat dilihat dari ukiran pada batu yang menjadi tempat duduknya.

Pada tingkat berikutnya disebut maenianum primum, yang dikhususkan untuk para bangsawan Roman. Selanjutnya pada tingkat ketiga adalah maenianum secundum yang dibagi-bagi lagi menjadi tiga bagian. Bagian paling bawah (immum) digunakan untuk para orang kaya, di bagian atasnya lagi (summum), digunakan untuk rakyat jelata. Dan yang terakhir, di bagian kayu (maenianum secundum in legneis) adalah tempat yang strukturnya dari kayu di paling atas bangunan. Tempat itu merupakan tempat untuk berdiri saja yang digunakan untuk para wanita rendahan.

Setelah 2 tahun Colosseum digunakan sebagai tempat pertunjukan, Anak termuda Vespasian yang bernama Domitian memerintahkan untuk mengkonstruksikan area bawah tanah (hypogeum), dua tingkat jalur bawah tanah yang saling berhubungan berupa terowongan dan kurungan dimana para gladiator dan binatang ditempatkan sebelum pertarungannya dimulai. Disana juga disediakan jebakan-jebakan berupa pintu jebakan yang digunakan untuk mencegah masuknya hewan-hewan buas yang tidak direncanakan ke arena dan untuk menjaga tempat penyimpanan senjata didalam colosseum tersebut.

Revolusi Perancis

Revolusi Perancis merupakan sebuah masa peralihan politik dan sosial dalam sejarah Perancis. Pada saat itu, kaum demokrat dan para pendukung republikanisme bersatu menjatuhkan sistem pemerintahan monarki (kerajaan. abosolut, yang dianggap terlalu kaku dan memberikan keistimewaan berlebih pada keluarga kerajaan dan golongan bangsawan.

Raja Louis XVI (pemimpin negara saat itu. misalnya, bisa hidup mewah dan menghambur-hamburkan dana kerajaan, sementara sebagian besar rakyatnya hidup miskin. Singkat kata, rakyat menghendaki pemerintahan yang memerhatikan hak-hak mereka. Dalam Revolusi Perancis, mereka menggunakan slogan "Persamaan, Kebebasan, dan Persaudaraan" (Liberte, Egalite, Fraternite.. Revolusi Perancis berakhir pada November 1799 dengan dibubarkannya monarki absolut Perancis, yang diganti dengan bentuk negara monarkis terbatas (selanjutnya menjadi republik..

Sebuah revolusi besar yang mengubah tatanan pemerintah dan kemasyarakatan justru terjadi Perancis. Golongan masyarakat yang menjadi penggeraknya adalah warga kota yang berkeinginan menggantikan peranan kaum bangsawan dan gereja dalam pemerintah maupun perekonomian. Revolusi tersebut disebabkan oleh banyak hal yang cakupannya cukup luas, di antaranya sebagai berikut:
  • Berkembangnya Paham Rasionalisme dan Aufklarung
    Paham-paham itu muncul setelah adanya gerakan renaissance dan humanisme yang menentang kekuasan kaum Gereja di Eropa. Merupakan paham yang menganggap bahwa pikiran merupakan sumber segala kebenaran, sehingga segala sesuatu yang tidak masuk akal dianggap tidak benar. Tokoh-tokoh rasionalisme dan aufklarung ini di antaranya Denis Diderot dan J.d' Alembert dan Voltaire.
  • Munculnya Paham Romantisme
    Paham romantisme merupakan paham yang menjunjung tinggi perasaan dan menghargai naluri manusia Tokoh-tokoh paham romantisme yang banyak berpengaruh dalam revolusi perancis adalah Jean Jacques Rousseau.
  • Pengaruh Perang Kemerdekaan Amerika (Revolusi Amerika.
    Dalam perang Kemerdekaan Amerika, Perancis membantu Amerika dengan mengirimkan pasukan yang dipimpin oleh Lafayette. Mereka telah mengenal pahmpaham baru tentang kebebasan dan demokrasi serta Declaration of Independence yang di dalamnya berisi penghargaanya terhadap hak asasi manusia.
  • Ketidakadilan dalam Sistem Feodalisme
    Sistem feodalisme di Perancis membagi masyarakat menjadi tiga golongan, yaitu sebagai berikut.
    1. Golongan I bangsawan.
    2. Golongan II kaum agama.
    3. Golongan III rakyat jelata.
    Kaum bangsawan dan kaum agama tinggi memiliki hak istimewa sedangkan kaum agama rendah dan rakyat jelata tidak memiliki hak. Dengan hak-hak istimewanya, selain bebas pajak kaum bangsawan pun dapat menarik pajak dari rakyat.
  • Pemerintahan yang Buruk
    Kekuasaan tunggal raja pada masa pemerintahannya berubah menjadi tirani yang yang memberikan kelonggaran raja untuk bertindak sewenang-wenang.
  • Adanya Kekosongan Kekuasaan (Vacuum of power)
    Pada masa pemerintahan Louis XIV dan Louis XV, rakyat takut terhadap rajanya walaupun mereka membencinya. Sedangkan pada masa pemerintahnya Louis XVI, walaupun bersifat diktator namun tidak memiliki wibawa, sehingga rakyat tidak takut kepadanya. Sejak Raja Louis XIV, raja-raja Perancis suka berfoya-foya dengan wanita-wanita cantik (madame deficit. sehingga kas Negara kosong. Pada tahun 1789, Ketika masa pemerintahan Louis XVI, beban negara sudah sangat tinggi. Untuk mengatasi tersebut, satu-satunya cara adalah menarik pajak kepada kaum bangsawan. Sidang Etats Generaux pun akhirnya digelar, tetapi terjadi kerusuhan. Hal itu disebabkan golongan III (dari rakyat jelata. yang jumlahnya terbesar menuntut hak suaranya dalam voting secara perorangan Sedangkan golongan I dan II menghendaki voting dilakukan pergolongan. Dengan cara itu golongan I dan II yang bersekongkol dapat dipastikan memenangkan suara. Pada tanggal 14 Juli 1789 rakyat Perancis menyerbu penjara Bastille yang merupakan tempat tahanan politik penentang pemerintah raja Perancis dan tempat gudang senjata. Penyerbuan ini disebabkan oleh sebagai berikut:

        Rakyat mendengar desas-desus bahwa Raja Perancis mengumpulkan tentaranya di sekitar paris untuk menindas rakyat
        Rakyat membutuhkan senjata yang terdapat dalam penjara Bastille
Penyerbuan terhadap penjara Bastille berhasil dengan baik karena, tentara yang berkumpul di Paris memihak rakyat, penyerangan tersebut dianggap sebagai permulaan revolusi dan diresmikan sebagai Hari Nasional Perancis. Pada tanggal 20 Juli 1789 Dewan Nasional bersidang di lapangan tennis, akibatnya Raja memerintahkan membubarkan Dewan Konstituante, tetapi tidak dihiraukan. Raja pun tidak bertindak dan pasrah terhadap keadaan negerinya. Saat itulah rakyat jelata yang berkuasa. Pimpinan rakyat yng terkenal dalam Dewan Konstituante diantaranya, Mirabeau (bangsawan., Lafayette (bangsawan., dan Sieyes kaum agama..
Pada tanggal 27 Agustus 1789, Dewan Konstituante mengumumkan Hak Asasi Manusia dan Warga (Declaration des Droits de l'homme et du Citoyen) sebagai dasar dari pemerintah baru. Pada tanggal 14 Juli 1790 UUD Perancis disahkan. Dengan demikian pemerintahan Perancis berubah menjadi Monarki Konstituonal yang membatasi kekuasaan Raja.

Salah satu dokumen penting yang dihasilkan pada saat terjadi Revolusi Perancis adalah "Pernyataan Hak-Hak Asasi Manusia danWarga" Hak-hak asasi manusia yang dianggap telah dimiliki manusia dan warga sejak lahir adalah sebagai berikut.
1.      Hak atas kemerdekaan pribadi
2.      Hak diperlakuan sama dengan hukum
3.      Hak kebebasan bertempat tinggal
4.      Hak atas milik pribadi
5.      Hak atas keamanan pribadi
6.      Hak untuk membela diri
7.      Hak kebebasan menyatakan pendapat
8.      Hak kebebasan memeluk agama.

Dampak Revolusi Prancis Bagi Dunia

Penghapusan Feodalisme
Dihapuskannya feodalisme menyebabkan tidak ada lagi golongan-golongan masyarakat dengan hak dan kewajiban yang berada.

Berkembangnya Ide Supermasi Hukum UUD merupakan kekuasaan tertinggi.
Pada masa pemerintahan Raja Louis XVI dan pemerintah sebelumnya. Hukum yang berlaku di Perancis diberlakukan sama pada setiap orang dan daerah, karena adanya hak-hak istimewa dan tradisi yang berbeda diseragamkan pada setiap orang dan daerah untuk itu Napoleon menyusun kitab UUD yang disebut Code Civil yang kemudian menjadi Code Napoleon.

Munculnya Ide Pemerintahan Republik Dianggap kurang tepat karena pergantian kekuasaan secara turun temurun  tidak menjamin kualitas seorang kepala negara. Oleh karena itu perlu dibentuk pemerintah republik dengan kepala negara dipilih langsung oleh rakyat.

Berkembangnya Paham Demokrasi.
Paham ini mumcul sebagai dampak dari pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia, terutama kebebasan dan persaman hak antar manusia.

Menyebarkan Paham Liberalisme.
Ketika Napoleon berkuasa, ia menjadi penyebar terbesar paham Liberalisme. Hampir seluruh Eropa dan wilayah lain diluar Eropa berhasil ditaklukkan, Napoleon mendirikan pemerintahan yang liberal.

Meluasnya Paham Nasionalisme.
Liberte, Egalite, Fraternite adalah semboyan Revolusi Prancia yang artinya Kebebasan, Persamaan, dan Persaudaraan. Semboyan ini menggambarkan semagat nasionalisme rakyat Perancis untuk bersatu.

Timbulnya Ide tentang Aksi Revolusioner.

Keberhasilan Revolusi Perancis dalam menumbangkan kekuasaan Raja yang sewenang-wenang, telah menyakinkan rakyat bahwa apabila terjadi ketidakadilan rakyat sewaktu-waktu dapat beraksi secara revolusioner.

Dampak Revolusi Prancis Bagi Indonesia

Munculnya Paham Nasionalisme
Paham Nasionalisme berasal dari Eropa Barat, kemudian menyebar ke seluruh Eropa pada abad ke-19 dan abad ke-20 merupakan paham yang penting dalam mendasari pergerakan nasional di berbagai negara di Asia dan Afrika. Nasionalieme di Asia-Afrika, termasuk di Indonesia disebabkan oleh penindasan yang dilakukan oleh negara-negara imperialis Barat. Pelaksanaan politik etis telah memberikan kesempatan pendidikan kepada penduduk bumiputra, walaupun dalam lingkup yang terbatas. Adanya pendidikan telah mendorong munculnya golongan baru yaitu golongan terpelajar yang menjadi pelopor pergerakan nasional. Pada awal pergerakan nasional muncul beberapa organisasi dengan sifat yang berbeda. Boedi Oetomo lebih bersifat organisasi budaya, Sarikat Islam bersifat sosial ekonomi dan religius, sedangkan Indische Partij bersifat politis. Namu ketiga organisasi tersebut memiliki kesamaan, yaitu bersifat nasionalis yamg bertujuan untuk mengangkat harkat dan martabat bangsanya menuju kemerdekaan kelak. Dalam rangka merayakan Kemerdekaan Belanda ke-100 dari penjajahan Perancis dibentuklah sebuah komite yang dikenal sebagai "Komite Bumiputera" di Bandung. Komite ini dibentuk dengan maksud hendak mengirimkan telegram kepada Ratu Belanda yang isinya permintaan agar dibentuk Majelis Perwakilan Rakyat Sejati dan ketegasan adanya kebebasan berpendapat di daerah jajahan. Salah seorang pemimpin komite ini, Soewardi Soeyaningrat menulis sebuah sindiran yang berjudul "Als ik een Nederlander was…" yang isinya mengajak penduduk bumiputera untuk merayakan hari kemerdekaannya. Dari artikel tersebut dapat disimpulkan bahwa bangsa Indonesia sudah memendam rasa nasionalisme yang sangat dalam.

Munculnya Paham Demokrasi
  1. Pembentukan Volksraad
    Pada kongres Boedi Oetomo tanggal 5 dan 6 Agustus 1915, telah ditetapkan usulan perlunya dibentuk wajib militer bagi kalangan kaum pribumi. Selanjutnya komite Indie Weerbar pada tanggal 23 juli 1916 telah memutuskan bahwa pembentukan kekuatan militer baik laut maupun darat dari kalangan bumiputera mendesak agar mempertahankan diri dari serangan yang berasal dari luar. Dwidjosewoyo sebagai wakil  Boedi Oetomo berhasil mengadakan pendekatan dengan pemimpin-pemimpin terkemuka Belanda. Walaupun misi tidak berhasil meloloskan usulan tentang pembentukan wajib militer, namun sebagai gantinya pemerintah Belanda akan membentuk Volksraad yang disahkan pada bulan Desember 1916.
  2. Tuntutan Indonesia Berparlemen
    Parlemen merupakan suatu badan yang harus ada pada negara yang berdasarkan asas-asas demokarasi seperti yng diperjuangkan oleh rakyat Perancis, khususnya Montesquieu. Pada tanggal 21 Mei 1939 berhasil dibentuk badan kerja sama antar partai-partai politik di dalam Volksraad yang disebut gabungan politik Indonesia (GAPI. yang dipimpin oleh Mohammad Hoesni Thamrin di dalam Konferensi pertama GAPI dengan semboyannya "Indonesia Berparlemen". Momentum untuk menyampaikan gagasan itu muncul ketika meletusnya Perang Dunia II pada tanggal 20 September 1939. GAPI menyampaikan gagasannya yang dikenal dengan 'Manifestasi GAPI' yang isinya antara lain mengajak Indonesia dan Belanda untuk bekerja sama menghadapi bahaya fasisme. GAPI sendiri juga mengadakan rapat-rapat umum yang mencapi puncaknya pada 12 Desember 1939, tidak kurang 100 tempat mengadakan rapat umum untuk mempropagandakan seruan "Indonesia Berparlemen" kemudian dibentuklah Comite Parlemen Indonesia untuk mempertegas sikap GAPI tersebut. Pada bulan Agustus 1940, Negeri Belanda sudah dikuasai oleh Jerman, sementara itu Indonesia dinyatakan dalam keadaan darurat perang. GAPI kembali mengutarakan usulannya agar Volksraad diganti dengan parlemen sejati. Tuntutan itu dikirim kepada Gubernur Jenderal, Volksraad, Ratu Wilhelmina dan Kabinet Belanda yang dipindahkan ke London. Namun perjuangan yang sangat gigih dari GAPI itu hanya ditanggapi dengan pembentukan komisi Visman.
Rasionalisme atau gerakan rasionalis adalah doktrin filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran haruslah ditentukan melalui pembuktian, logika, dan analisis yang berdasarkan fakta, daripada melalui iman, dogma, atau ajaran agama. Rasionalisme mempunyai kemiripan dari segi ideologi dan tujuan dengan humanisme dan atheisme, dalam hal bahwa mereka bertujuan untuk menyediakan sebuah wahana bagi diskursus sosial dan filsafat di luar kepercayaan keagamaan atau takhayul. Meskipun begitu, ada perbedaan dengan kedua bentuk tersebut:

Humanisme dipusatkan pada masyarakat manusia dan keberhasilannya. Rasionalisme tidak mengklaim bahwa manusia lebih penting daripada hewan atau elemen alamiah lainnya. Ada rasionalis-rasionalis yang dengan tegas menentang filosofi humanisme yang antroposentrik.

Atheisme adalah suatu keadaan tanpa kepercayaan akan adanya Tuhan atau dewa-dewa, rasionalisme tidak menyatakan pernyataan apapun mengenai adanya dewa-dewi meski ia menolak kepercayaan apapun yang hanya berdasarkan iman. Meski ada pengaruh atheisme yang kuat dalam rasionalisme modern, tidak seluruh rasionalis adalah atheis.

Di luar diskusi keagamaan, rasionalisme dapat diterapkan secara lebih umum, misalnya kepada masalah-masalah politik atau sosial. Dalam kasus-kasus seperti ini, yang menjadi ciri-ciri penting dari perpektif para rasionalis adalah penolakan terhadap perasaan (emosi., adat-istiadat atau kepercayaan yang sedang populer.
Pada pertengahan abad ke-20, ada tradisi kuat rasionalisme yang terencana, yang dipengaruhi secara besar oleh para pemikir bebas dan kaum intelektual.
Rasionalisme modern hanya mempunyai sedikit kesamaan dengan rasionalisme kontinental yang diterangkan René Descartes. Perbedaan paling jelas terlihat pada ketergantungan rasionalisme modern terhadap sains yang mengandalkan percobaan dan pengamatan, suatu hal yang ditentang rasionalisme kontinental sama sekali.

Aufklarung adalah suatu gerakan besar di Eropa pada abad ke-18 M yang memberi kedudukan dan kepercayaan luar biasa kepada akal budi manusia. Gerakan ini tumbuh sejalan dengan penemuan-penemuan besar di bidang ilmu pengetahuan alam di Italia, Jerman, Polandia, dan Inggris. Beberapa ilmuwan yang hadir dan meramaikan ilmu pengetahuan pada masa ini, antara lain Galileo, Kepler, Copernicus, dan Newton.

Renaissance adalah suatu periode sejarah yang mencapai titik puncaknya kurang lebih pada tahun 1500. Perkataan "renaisans" berasal dari bahasa Perancis renaissance yang artinya adalah "Lahir Kembali" atau "Kelahiran Kembali". Yang dimaksudkan biasanya adalah kelahiran kembali budaya klasik terutama budaya Yunani kuno dan budaya Romawi kuno. Namun zaman sekarang hal ini bisa menyangkut segala hal.

Masa ini ditandai oleh kehidupan yang cemerlang di bidang seni, pemikiran maupun kesusastraan yang mengeluarkan Eropa dari kegelapan intelektual abad pertengahan. Masa Renaissance bukan suatu perpanjangan yang berkembang secara alami dari abad pertengahan, melainkan sebuah revolusi budaya, suatu reaksi terhadap kakunya pemikiran serta tradisi Abad pertengahan.
 
Feodalisme adalah struktur pendelegasian kekuasaan sosiopolitik yang dijalankan kalangan bangsawan/monarki untuk mengendalikan berbagai wilayah yang diklaimnya melalui kerja sama dengan pemimpin-pemimpin lokal sebagai mitra. Dalam pengertian yang asli, struktur ini disematkan oleh sejarawan pada sistem politik di Eropa pada Abad Pertengahan, yang menempatkan kalangan kesatria dan kelas bangsawan lainnya (vassal. sebagai penguasa kawasan atau hak tertentu (disebut fief atau, dalam bahasa Latin, feodum. yang ditunjuk oleh monarki (biasanya raja atau lord..
Istilah feodalisme sendiri dipakai sejak abad ke-17 dan oleh pelakunya sendiri tidak pernah dipakai. Semenjak tahun 1960-an, para sejarawan memperluas penggunaan istilah ini dengan memasukkan pula aspek kehidupan sosial para pekerja lahan di lahan yang dikuasai oleh tuan tanah, sehingga muncul istilah "masyarakat feodal". Karena penggunaan istilah feodalisme semakin lama semakin berkonotasi negatif, oleh para pengkritiknya istilah ini sekarang dianggap tidak membantu memperjelas keadaan dan dianjurkan untuk tidak dipakai tanpa kualifikasi yang jelas.

Pelayanan Yesus

Setelah sudah Yesus berpuasa empat puluh hari empat puluh malam lamanya, baru laparlah ia. Maka si-penggoda itu datang kepadanya sambil katanya: Jikalau engkau anak-Allah, suruhlah batu-batu ini menjadi roti. Tetapi dYesushut Yesus, katanya: Adalah tersurat: bahwa manusia tiada akan hidup dengan roti saja, melainkan oleh segala firman, yang terbit daripada lidah Allah. Lalu diambil iblis akan Yesus, dibawanya sertanya ke Baituʼlmukadis, didirikannya di atas bumbungan Kabah. Serta katanya kepadanya: Jikalau engkau anak-Allah, terjunkanlah dirimu ke bawah, karena adalah tersurat: bahwa Allah akan befirman kepada segala malaikatnya dari halmu, maka mereka kelak menatang engkau di atas tangannya, supaya jangan barangkali terantuk kakimu pada batu. Maka kata Yesus kepadanya: Bahwa adalah tersurat pula: Janganlah kamu mencobai Tuhan Allahmu. Maka dibawa pula oleh iblis akandia ke atas sebuah gunung yang amat tinggi, lalu ditunjuknyalah kepadanya segala kerajaan dunia serta dengan kemuliaanya; Maka katanya kepada Yesus: Sakalian ini kuberikan kepadamu kelak, jikalau engkau sujud menyembah aku. Maka tatkala itu kata Yesus kepadanya: nyahlah engkau, hai setan, karena adalah tersurat: Hendaklah kamu menyembah Tuhan Allahmu dan beribadat hanya kepada Tuhan saja. Setelah itu maka undurlah iblis daripadanya, maka sesungguhnya datanglah beberapa malaikat melayani akan Yesus.

Setelah kedengaran kepada Yesus hal Johanes sudah diserahkan, maka kembalilah ia ke Galilea. Maka setelah sudah ditinggalkannya negeri Nasaret, datanglah ia diam di negeri Kapernaum, yang di tepi danau, pada jajahan tanah Zabulon dan Naftalim, Supaya genaplah perkataan, yang dikatakan oleh nabi Yesaya, sabdanya: Tanah Zabulon dan Naftalim, dekat jalan ke danau, yang di seberang Yordan, yaitu Galilea orang kafir: Adapun orang, yang duduk dalam gelap itu, telah melihat suatu terang yang besar, dan akan segala orang yang duduk di tanah yang dinaungi oleh kematian, itu terbitlah suatu terang baginya.

Maka daripada ketika itu juga dimulai oleh Yesus mengajar, katanya: Tobatlah kamu, karena kerajaan sorga itu sudah dekat. Maka sementara Yesus berjalan di tepi danau Galilea itu dilihatnya dua orang bersaudara, yaitu Simon, yang bergelar Petrus, dan saudaranya yang bernama Andreas, tengah melabuhkan pukat dalam danau, karena mereka pemukat. Maka kata Yesus kepadanya: Ikutlah aku, maka aku akan menjadikan kamu pemukat orang. Maka pada ketika itu juga ditinggalkan mereka pukatnya lalu mengikut dia. Setelah sudah Yesus berjalan dari sana dilihatnya pula dua orang lain yang bersaudara, yaitu Yakub bin Zabdi. dan saudaranya yang bernama Johanes, dalam sebuah perahu serta dengan Zabdi, bapanya itu, tengah membubul pukatnya, lalu dipanggil oleh Yesus akan mereka. Maka dengan seketika itu juga ditinggalkan oleh mereka perahunya dengan bapanya, lalu diikutnya akan Yesus.

Maka Yesus pun menjalanilah segala tanah Galilea sambil mengajar dalam rumah ibadah mereka, serta memasyhurkan Injil kerajaan Allah, dan disembuhkannya segala sakit-penyakit di antara orang banyak itu. Maka pecahlah wartanya sampai berkuliling segala benua Syam, maka dibawa oranglah kepadanya akan segala orang sakit dengan jenis-jenis penyakit dan sangsara, dan orang yang dirasuk setan, dan orang gila-babi, dan orang tepuk, maka disembuhkanlah oleh Yesus akan mereka sekalian. Maka banyaklah orang mengikut dia dari tanah Galilea, dan dari negeri Dekapolis, dan dari negeri Yerusalem dan dari tanah Yudea, dan dari saberang sungai Yordan.

Maka apabila dilihat oleh Yesus akan orang banyak itu maka naiklah ia ke atas sebuah bukit, setelah ia duduk datanglah murid-muridnya hampir kepadanya. Lalu Yesus membuka mulutnya serta mengajar mereka, sabdanya: Berbahagialah segala orang yang rendah hatinya, karena mereka-itulah yang empunya kerajaan sorga. Berbahagialah segala orang yang berduka-cita, karena mereka akan dihiburkan. Berbahagialah segala orang yang lemah-lembut hatinya, karena mereka akan mempusakai bumi. Berbahagialah segala orang iang lapar dan dehaga akan kebenaran, karena mereka akan dikenyangkan. Berbahagialah segala orang yang menaruh kasihan, karena mereka akan mendapat kasihan juga. Berbahagialah segala orang yang suci hatinya, karena merekalah akan memandang Allah. Berbahagialah segala orang yang memperdamaikan orang, karena mereka akan dinamai anak-anak Allah. Berbahagialah segala orang yang teraniaya oleh sebab kebenaran, karena mereka yang empunya kerajaan sorga. Berbahagialah kamu jika diumpat orang akan kamu, dan dianiayainya kamu, dan dikatakannya akan kamu segala jenis jahat dengan bohongnya, yaitu dari sebab aku. Bersuka-citalah kamu dan berkasukaanlah, sebab besarlah pehalamu dalam sorga, karena demikian juga segala nabi, yang dahulu daripada kamu itu dianiayakan orang adanya. Maka kamulah seperti garam di dunia ini, jikalau garam itu jadi tawar, dengan apa garangan boleh diasinkan pula? Suatupun tiada gunanya lagi, melainkan akan dibuang dan dipijak-pijak orang. Maka kamulah seperti terang di dunia ini; adapun sebuah negeri, yang di atas bukit, itu tiada boleh tersembunyi. Demikian pun tiada pernah orang memasang dian hendak ditudungkannya dengan gantang, melainkan diletakkannya di atas kaki dian juga, supaya yaitu menerangkan orang sekalian yang di dalam rumah. Maka demikian pun biarlah terangmu bercehaya-cehaya di hadapan segala orang, supaya dilihatnya kebajikanmu dan dipermuliakannya Bapamu yang ada di sorga. Maka jangan kamu sangkakan aku ini datang hendak merombak hukum Taurat atau surat segala nabi-nabi; bahwa tiada aku datang akan merombak, melainkan akan menggenapi dia. Karena sesungguhnya aku berkata kepadamu, sehingga langit dan bumi ini lenyap sekalipun, niscaya tiada akan lenyap satu nokta atau titik jua daripada hukum Taurat, sampai semuanya sudah digenapi juga. Maka sebab itu, barangsiapa yang merombak salah suatu daripada hukum yang terkecil ini, dan diajarkannya bagitu kepada orang, maka orang itu akan disebut terkecil dalam kerajaan sorga, tetapi barangsiapa yang berbuat dan mengajar seperti dalam hukum itu, maka orang itu akan disebut besar dalam kerajaan sorga. Karena aku berkata kepadamu: jikalau tiada kebenaranmu itu terlebih daripada kebenaran segala katib dan orang Farisi itu, sekali-kali tiada boleh kamu masuk ke dalam kerajaan sorga. Maka telah kamu mendengar perkataan orang dahulu kala: Bahwa janganlah kamu membunuh orang dan barangsiapa yang membunuh itu, patut dihukumkan oleh majelis bicara. Tetapi aku berkata kepadamu, bahwa barangsiapa yang marah akan saudaranya dengan tiada samena-mena, yaitu patut dihukumkan oleh majelis bicara, dan barangsiapa yang berkata kepada saudaranya demikian: hai jahil! yaitu patut dihukumkan oleh majelis bicara besar, dan barangsiapa yang berkata bagini: hai gila! yaitu patut dihukumkan dalam api naraka. Sebab itu apabila engkau membawa akan persembahanmu kepada medzbah, maka di sanapun teringat engkau bahwa ada saudaramu kecil hati akan dikau, Biarkanlah persembahanmu itu di hadapan medzbah, pergilah engkau berdamai dahulu dengan saudaramu itu, kemudian datanglah engkau mempersembahkan persembahanmu itu. Maka sigeralah engkau berdamai dengan seterumu, selagi engkau bersama-sama sejalan dengan dia, supaya jangan diserahkannya engkau kepada hakim, maka hakim pun menyerahkan dikau kepada mata-mata, dan engkau dicampak ke dalam penjara. Bahwa sesungguhnya aku berkata kepadamu, sekali-kali tiada boleh engkau keluar dari situ, sebelum engkau sudah membayar hutangmu saduit tak boleh kurang. Maka kamu telah mendengar perkataan orang dahulu-kala, yaitu: janganlah kamu berbuat zinah: Tetapi aku berkata kepadamu, bahwa barangsiapa yang memandang seorang perempuan serta dengan inginnya akandia, yaitu sudah berbuat zinah dengan dia dalam hatinya. Sebab itu jikalau mata-kananmu mendatangkan salah kepadamu, korikkanlah dia, buangkan daripadamu, karena terlebih gunanya kalau daripada segala anggotamu hilang satu, asal jangan segenap tubuhmu dicampak ke dalam naraka. Danlagi jikalau tangan kananmu mendatangkan salah kepadamu, kudungkanlah dia, buangkan daripadamu, karena terlebih gunanya kalau dari pada segala anggotamu hilang satu, asal jangan kelak segenap tubuhmu itu dicampak ke dalam naraka. Danlagi telah dikatakan bagini: Barangsiapa bercerai dengan istrinya hendaklah diberikannya surat talak kepadanya. Tetapi aku berkata kepadamu, barangsiapa yang bercerai dengan istrinya, kecuali sebab zinah, maka ialah menjadi sebab perempuan itu berbuat zinah, dan barangsiapa yang kawin dengan perempuan yang cerai itu, maka iapun berbuat zinah juga adanya. Dan lagi telah kamu dengar perkataan orang dahulu-kala: Jangan kamu obahkan sumpah, melainkan hendaklah kamu menyampaikan kepada Tuhan akan perkara sumpahmu itu; Tetapi aku berkata kepadamu, jangan kamu bersumpah sekali-kali, baik demi langit, karena itulah arasy Allah adanya; Baik demi bumi, karena itulah alas kakinya, baik demi Yerusalem, karena itulah negeri Raja Yang maha besar. Dan jangan kamu bersumpah demi kepalamu pun, karena tiada kamu kuasa menjadikan putih atau hitam barang sehelai rambut jua. Tetapi hendaklah perkataanmu: Iya itu iya, dan tidak itupun tidak; karena barang perkataan yang lebih daripada ini, yaitu daripada sijahat datangnya. Maka telah kamu dengar, bahwa sudah dikatakan demikian: Mata akan ganti mata dan gigi akan ganti gigi; Tetapi aku berkata kepadamu: Jangan kamu melawan akan orang yang jahat, melainkan barangsiapa yang menampar pipi kananmu, balikkanlah kepadanya pipi sebelah pun. Dan jikalau seorang hendak mendakwa engkau dan mengambil bajumu, berikanlah kepadanya selimutmu juga. Dan barangsiapa menggagahi engkau berjalan satu mil jauhnya, pergilah sertanya sejauh dua mil. Berilah akan orang yang meminta kepadamu, dan jika orang hendak meminjam barang suatu kepadamu, janganlah engkau enggankan dia. Bahwa kamu telah mendengar yang dikatakan demikian: Patutlah kamu mengasihi akan samamu manusia dan membenci akan seterumu; Tetapi aku berkata kepadamu: Kasihlah olehmu akan seterumu, dan pintakanlah berkat atas segala orang, yang mengutuki kamu, dan buatlah baik akan segala orang yang membenci akan kamu, dan pintakanlah doa akan segala orang, yang berbuat jahat kepadamu dan yang menganiaya akan kamu. Supaya kamu jadi anak-anak Bapamu yang ada di sorga, karena iapun menerbitkan mataharinya ke atas orang jahat dan orang yang baik, dan diturunkannya hujannya kepada orang adil dan orang lalim. Karena jikalau kamu kasih akan orang, yang mengasihi kamu, apakah pehalanya pada kamu? Bukankah pemungut cukai pun ada berbuat demikian? Maka jikalau kamu memberi salam kepada saudaramu saja, apakah lebihnya perbuatan kamu itu daripada orang lain? Bukankah pemungut cukai pun ada berbuat demikian? Tegal itu, hendaklah kamu jadi sampurna, seperti Bapamu yang di sorga itu sampurnalah adanya.

Ingatlah baik-baik, jangan kamu buat amalmu di hadapan orang, supaya yaitu dilihat orang, melainkan tiadalah kamu mendapat pehala daripada Bapamu yang ada di sorga. Sebab itu, apabila kamu memberi sedekah, janganlah kamu suruh meniup serunai di hadapanmu, seperti yang dibuat oleh orang munafik dalam rumah ibadah dan di lurung-lurung, supaya dipuji orang akandia; bahwa sesungguhnya aku berkata kepadamu mereka telah sudah mendapat pehalanya. Tetapi apabila kamu memberi sedekah, janganlah diketahui oleh tangan-kirimu akan barang yang dibuat oleh tangan-kananmu. Supaya sedekahmu itu dengan sembunyi, maka Bapamu, yang ada melihat segala perkara yang sembunyi itu, ia juga akan membalasnya kepadamu dengan nyata-nyata. Maka apabila kamu sembahyang, jangan kamu turut kelakuan orang munafik, karena mereka suka sembahyang dengan berdiri dalam rumah ibadah dan pada siku lurung-lurung, supaya yaitu dilihat orang. Sesungguhnya aku berkata kepadamu, bahwa mereka telah sudah mendapat pehalanya. Tetapi adapun akan kamu, apabila kamu hendak sembahyang, masuklah ke dalam bilikmu, kuncikanlah pintumu dan pintalah doa kepada Bapamu, yang tiada kelihatan, maka Bapamu yang ada melihat segala perkara yang sembunyi itu, ia juga akan membalasnya kepadamu dengan nyata-nyata. Maka apabila kamu meminta doa, jangan ulang-ulangi perkataan yang sia-sia, seperti adat orang kafir, karena pada sangka mereka supaya diterima Allah sebab banyak perkataan. Maka sebab itu janganlah kamu turut kelakuan mereka, karena Bapamu mengetahui akan barang yang berguna kepadamu, yaitu terdahulu daripada kamu meminta kepadanya. Sebab itu, hendaklah kamu meminta-doa demikian bunyinya: Bapa kami yang ada di sorga, dipermuliakanlah kiranya namamu. Datanglah kiranya kerajaanmu, kehendakmu berlakulah di atas bumi ini seperti dalam sorga. Berikanlah kiranya akan kami pada hari ini rezeki yang cukup. Dan ampunilah kiranya segala salah kami, seperti kami pun mengampuni salah orang lain pada kami. Maka janganlah kiranya masukkan kami ke dalam percobaan, melainkan lepaskanlah kami daripada yang jahat, karena engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan pada selama-lamanya. Amin. Karena jikalau kamu mengampuni salah orang lain, maka Bapamu yang di sorga pun akan mengampuni salahmu. Tetapi jikalau tiada kamu mengampuni salah orang lain, maka Bapamu pun tiada akan mengampuni salahmu. Dan lagi pula apabila kamu berpuasa, janganlah kamu turut kelakuan orang munafik, yaitu dengan masam muka, karena mereka mengobahkan mukanya, supaya yaitu dilihat orang apabila mereka berpuasa. Maka sesungguhnya aku berkata kepadamu, bahwa mereka telah sudah mendapat pehalanya. Adapun apabila kamu berpuasa hendaklah kamu memperminyakkan kepalamu, serta membasuhkan mukamu. Supaya jangan dilihat orang akan kamu berpuasa, melainkan yaitu dilihat oleh Bapamu yang tiada kelihatan, maka Bapamu yang melihat segala perkara yang sembunyi itu, ia juga akan membalasnya kepadamu dengan nyata-nyata. Maka janganlah kamu kumpulkan harta-benda bagi dirimu di atas bumi, yaitu di tempat gegat dan karat membinasakan dia, dan di tempat pencuri pun menetas lalu mencuri; melainkan himpunkanlah harta-benda bagi dirimu daiam sorga, yaitu di tempat yang tiadalah gegat dan karat membinasakan dia, dan tiada pula pencuri menetas atau mencuri. Karena barang di mana hartamu, di sana juga akan ada hatimu. Adapun mata itu, yaitu pelita tubuh; sebab itu, jikalau matamu baik, niscaya segenap tubuhmu pun teranglah adanya, Tetapi jikalau matamu sakit, niscaya segenap tubuhmu pun akan gelap adanya. Maka jikalau kiranya terang, yang di dalam dirimu itu, menjadi gelap, entah bagimana besarnya gelap itu!

Maka tiada boleh seorang hamba itu bertuankan dua orang, karena tak dapat tiada kelak ia membenci akan salah satu dan mengasihi satunya, atau ia berdamping dengan salah satu dan dikejikannya satunya. Tiada boleh kamu jadi hamba Allah dan hamba Mammon pun. Sebab itu aku berkata kepadamu: janganlah kamu kuatir akan hal kehidupanmu, apa yang hendak kamu makan, atau apa yang hendak kamu minum, atau dari hal tubuhmu, apa yang hendak kamu pakai. Bukankah nyawa itu perkara yang terlebih besar daripada makanan, dan tubuh itupun perkara yang terlebih besar daripada pakaian? Tengoklah akan segala onggas yang di udara, bahwa tiada ia menabur dan tiada pula ia menuai, danlagi tiada dihimpunkannya bekal dalam pelubur, tetapi Bapamu yang di sorga juga memeliharakan dia. Bukankah kamu amat melebihi segala burung itu? Siapa garangan daripada kamu, yang ada menaruh kuatir itu boleh menambahkan lanjut umurnya dengan sedikit jua? Danlagi mengapa kamu kuatir dari hal pakaianmu? timbangkanlah hal bunga bakung di padang, bagimana ia bertumbuh dengan tiada berusaha dan tiada pula ia memintal benang; Bahwa aku berkata kepadamu: Jikalau raja Sulaiman dengan segala kemuliaannya sekalipun tiada ia beperhiasan seperti sakuntum bunga itu. Maka jikalau demikianlah dihiasi Allah akan rumput di padang, yang ada pada hari ini dan esuknya dicampak ke dalam dapur, bukankah terlebih pula Tuhan memberikan pakaian kepadamu, hai orang yang kurang percaya? Sebab itu, janganlah kamu kuatir serta katamu: Apakah yang hendak kami makan? atau: Apakah yang hendak kami minum? atau: Apakah yang hendak kami pakai? Karena segala perkara ini dituntut oleh orang kafir, maka diketahui oleh Bapamu yang di sorga itu akan hal kamu berhajat akan segala perkara ini. Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah serta dengan kebenarannya, maka segala perkara itupun akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu, janganlah kamu kuatir akan hari esuk, karena esuk hari itu ada kesusahannya sendiri, dan pada tiap-tiap hari cukuplah kesusahannya sendiri.

Bahwa janganlah kamu hukumkan, supaya kamu pun jangan dihukumkan. Karena dengan hukuman yang kamu pakai akan menghukumkan orang itu akan dihukumkan atas kamu juga, dan dengan sukat, yang kamu pakai itu, akan disukat bagimu pula. Mengapa maka engkau memandang suban, yang dalam mata saudaramu itu, tetapi akan balak yang dalam matamu sendiri tiada engkau sedar? Atau mana boleh engkau berkata kepada saudaramu demikian: Biarkanlah aku mengeluarkan suban, yang di dalam matamu, maka sesungguhnya ada sabatang balak dalam matamu sendiri! Hai munafik! keluarkanlah dahulu balak itu dari dalam matamu sendiri, kemudian boleh engkau melihat bagimana mengeluarkan suban itu dari dalam mata saudaramu. Jangan kamu berikan benda yang suci itu kepada anjing, dan jangan campakkan mutiaramu itu di hadapan babi, kalau-kalau dipijak-pijaknya dengan kakinya serta ia berbalik mencarik-carik akan kamu. Pintalah, maka akan diberi kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka akan kamu kelak dibukai. Karena barangsiapa yang meminta, ia juga akan beroleh; dan barangsiapa yang mencari, ia juga akan mendapat; dan akan barangsiapa yang mengetok itu kelak dibukai. Maka siapa garangan di antara kamu, jikalau anaknya minta roti, adakah diberikannya batu kepadanya? Dan jikalau ia minta ikan, adakah diberikannya ular kepadanya? Sebab itu, jikalau kamu yang jahat itu tahu memberikan benda yang baik kepada anakmu, istimewa pula Bapamu yang di sorga itu akan mengaruniakan benda yang baik kepada segala orang, yang meminta kepadanya. Maka sebab itu barang, yang kamu kehendaki dibuat orang lain akan kamu, demikian hendaklah kamu pun berbuat akan dia, karena demikianlah bunyi Taurat dan surat segala nabi-nabi. Masuklah dari pada pintu yang sempit, karena luaslah pintu dan lebarlah jalan, yang membawa kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk dari padanya. Tetapi sempitlah pintu, dan sesaklah jalan, yang membawa kepada kehidupan, dan sedikit juga orang yang mendapat akan-dia. Maka ingatlah kamu daripada segala nabi dusta, yang datang kepadamu dengan merupakan dirinya seperti kambing, tetapi dalam batinnya mereka seperti harimau yang menerkam. Maka daripada peri buah-buahnya kamu kelak mengetahui akan dia. Adakah pernah orang memetik buah-anggur daripada pokok duri, atau buah ara daripada pokok unak? Demikianlah tiap-tiap pohon yang baik itu tentu berbuah-buah yang baik, tetapi pohon yang jahat itu berbuah-buah yang jahat. Maka tiada boleh pohon yang baik itu berbuah-buah yang jahat, dan tiada boleh pohon yang jahat itu berbuah-buah yang baik. Adapun tiap-tiap pohon yang tiada berbuah yang baik, yaitu ditebang dan dibuang ke dalam api. Sebab itu, daripada peri buah-buahnya kamu kelak mengetahui akandia. Bahwa bukan segala orang yang berkata kepadaku demikian: ya Tuhan, ya Tuhan! itu boleh masuk ke dalam kerajaan sorga; melainkan orang yang berbuat seperti kehendak Bapaku yang ada di sorga. Maka pada hari itu banyak orang akan berkata kepadaku demikian: Ya Tuhan, ya Tuhan! bukankah dengan kuasa namamu juga kami telah mengajar? dan dengan kuasa namamu pun kami telah membuangkan setan? dan dengan kuasa namamu pun kami telah mengadakan beberapa-berapa mujizat? Tetapi pada masa itu kataku kelak kepada mereka dengan nyata-nyata: Bahwa sekali-kali tiada aku mengenal kamu; nyahlah dari hadapanku, hai orang yang berbuat jahat, Maka sebab itu, barangsiapa yang mendengar perkataanku serta dibuatnya akandia, maka kuupamakan dia dengan seorang bijaksana, yang telah membangunkan rumahnya di atas batu. Maka hujan pun turunlah dan air pun bahlah, dan angin pun bertiuplah menempuh kepada rumah itu, tiada juga yaitu rubuh, karena beralaskan batu adanya. Danlagi barangsiapa yang mendengar perkataanku ini, dan tiada dibuatnya akandia, maka orang itu di upamakan dengan seorang bodoh, yang telah membangunkan rumahnya di atas pasir, Maka hujan pun turunlah dan air pun bahlah, dan angin pun bertiuplah menempuh kepada rumah itu, maka rubuhlah yaitu dengan sebesar-besar kerubuhannya.

Setelah sudah habis segala perkataan Yesus ini, maka tercengang-cenganglah mereka sekalian oleh sebab pengajaranya; Karena diajarnya mereka seperti orang yang berkuasa adanya, bukannya seperti katib-katib mereka.

Setelah Yesus turun dari atas bukit maka mengikutlah akandia terlalu banyak orang. Maka sesungguhnya datanglah seorang berkusta lalu sujud di hadapannya serta katanya: Ya Tuhan! jikalau kiranya Tuhan mau, Tuhanlah berkuasa menyucikan hamba. Maka Yesus pun menganjurkan tangannya, lalu dijamahnya akandia, katanya: Bahwa Aku mau; sucilah engkau. Maka dengan seketika itu juga sucilah ia daripada kustanya. Maka kata Yesus kepadanya: Ingatlah engkau baik-baik, jangan beri tahu seorang jua pun; melainkan pergilah tunjukkan dirimu kepada imam, dan persembahkanlah persembahan, yang dipesan oleh nabi Musa akan suatu tanda bagi mereka. Maka apabila Yesus masuk ke dalam negeri Kapernaum, datanglah kepadanya seorang penghulu orang seratus, meminta kepadanya, Katanya: Ya Tuhan! di rumah ada hamba saya terhantar di tempat tidur dengan sakit tepuk serta terialu besar sangsaranya. Maka kata Tuhan kepadanya: Bolehlah aku datang menyembuhkan dia. Maka sahut penghulu itu, katanya: Ya Tuhan! bahwa saya tiada patut Tuhan masuk ke bawah atap rumah saya, melainkan katakanlah kiranya sapatah kata juga, niscaya hamba saya akan sembuh, Karena saya ini pun seorang yang di bawah perentah, dan di bawah saya adalah pula orang lasykar; jikalau saya menyuruh seorang pergi, maka pergilah ia, dan kepada seorang: mari, maka datanglah ia, dan kepada hamba saya: buatlah ini, lalu dibuatnya. Demi didengar Yesus perkataan ini, maka hairanlah ia, sambil katanya kepada segala orang yang mengikut: Bahwa sesungguhnya aku berkata kepadamu, di antara orang Israel juga belum pernah kudapat iman setegoh ini. Tetapi kataku kepadamu, bahwa banyak orang akan datang dari sebelah timur dari barat, lalu duduk bersama-sama dengan Ibrahim dan Ishak dan Yakub dalam kerajaan sorga, Tetapi anak-anak kerajaan itu akan ditulak ke dalam gelap yang amat gulita; di sana adalah ratap dan keretak gigi. Lalu kata Yesus kepada penghulu itu: Pulanglah engkau, jadilah bagimu sebagimana engkau percaya. Maka hambanya pun sembuhlah pada waktu itu juga.

Maka apabila Yesus masuk ke dalam rumah Petrus, dilihatnya mertua Petrus perempuan berbaring dengan sakit demam. Maka oleh Yesus dijamah tangannya, lalu demamnya pun terbanglah, dan perempuan itupun bangunlah, lalu melayani mereka. Setelah petang hari maka dibawa oranglah kepadanya beberapa orang yang kemasukan setan, maka dibuangkannya segala setan itu dengan katanya juga, dan segala orang yang sakit itupun disembuhkannyalah. Supaya genaplah barang yang telah dikatakan oleh nabi Yesaya, sabdanya: Bahwa telah ditanggungnya segala kelemahan kita dan diangkutnya segala penyakit kita. Maka apabila dilihat Yesus suatu perhimpunan orang amat banyak mengulilingi dia, disuruhnya berlayar ke seberang. Maka datanglah seorang katib mengatakan kepadanya: ya Guru, aku hendak mengikut engkau, barang ke mana pun engkau pergi. Maka kata Yesus kepadanya: Bagai srigala ada lobang dan bagi segala burung di udara pun ada sarangnya, tetapi anak-manusia ini tiada bertempat akan membaringkan kepalanya. Maka ada pula seorang muridnya yang lain, yaitu berkata kepadanya: ya Tuhan! berilah hamba pergi menanamkan bapa hamba dahulu. Maka kata Yesus kepadanya: Ikutlah aku dan biarlah orang mati itu menanamkan orangnya yang mati. Maka apabila Yesus naik ke dalam perahu adalah murid-muridnya pun mengiringkan dia. Maka sesungguhnya bergaloralah danau itu amat sangat, sehingga perahu itu ditimbus ombak, akan tetapi Yesus lagi tengah tidur. Maka datanglah murid-muridnya membangunkan dia, katanya: ya Tuhan! tulunglah akan kami; bahwa binasalah kami kelak. Maka kata Yesus kepada mereka: Mengapa maka kamu takut, hai orang yang kurang percaya? Maka bangunlah Yesus, ditegornya akan angin dan ombak itu, lalu teduhlah sekali. Maka hairanlah orang itu sekalian, katanya: Siapakah orang ini, maka angin dan ombak pun menurut perentahnya?

Setelah sampai ia di seberang, di negeri orang Gadari, maka bertemulah dengan dia dua orang yang dirasuk setan, yaitu datang dari pekuburan dengan sangat gerangnya, sehingga seorang pun tiada boleh lalu di jalan itu lagi. Maka sesungguhnya, berserulah orang itu, katanya: Apakah perkara kami dengan dikau, hai Yesus, anak-Allah. Datang kemari engkau hendak menyiksakan kamikah dahulu daripada masanya?

Maka jauh sedikit daripada mereka adalah babi sakawan mencari makan. Maka segala setan itupun meminta kepada Yesus, katanya: Jikalau engkau hendak membuangkan kami, biarkanlah kiranya kami masuk ke dalam kawan babi itu. Maka kata Yesus kepadanya: Pergilah. Maka segala setan itupun keluarlah, lalu masuk ke dalam kawan babi itu; maka sesungguhnya segenap kawan babi itupun terjunlah dari atas tebing ke dalam danau, lalu mati dalam air, Maka segala gembalanya pun larilah masuk ke dalam negeri, lalu dikabarkannya segala perkara ini dan barang yang telah berlaku atas orang yang kemasukan setan itu. Maka sesungguhnya keluarlah sekalian orang isi negeri itu datang mendapatkan Yesus, serta dilihatnya akandia, mereka pun meminta, supaya undurlah ia daripada jajahan negerinya.

Maka Yesuspun naiklah ke dalam perahu, maka menyaberanglah ia lalu sampai ke negerinya, Maka sesungguhnya, dibawa oranglah kepadanya akan seorang tepuk, berbaring di atas katilnya; maka apabila dilihat Yesus iman mereka, katanya kepada orang yang tepuk itu: Hai anakku, pertetapkanlah hatimu, bahwa dosamu sudah diampuni. Maka sesungguhnya daripada segala katib adalah yang berkata dalam hatinya: Bahwa ia menghujat Allah. Maka oleh Yesus diketahui akan segala kepikiran mereka, lalu katanya: Apa sebab maka kamu berpikir jahat dalam hatimu? Yang mana lebih mudah, aku mengatakan: dosamu sudah diampuni, atau: bangunlah engkau, berjalan? Tetapi supaya diketahui olehmu bahwa anak-manusia itu berkuasa mengampuni dosa di atas bumi ini, maka pada saat itu juga kata Yesus kepada orang tepuk itu: Bangunlah engkau, angkatlah katilmu dan pulanglah ke rumahmu. Maka bangunlah ia, lalu pulang ke rumahnya. Maka demi dilihat orang banyak akan hal itu, maka hairanlah mereka lalu dipermuliakannya Allah, yang telah mengaruniakan kuasa sebesar itu kepada manusia. Maka Yesus pun berjalanlah dari sana, lalu dilihatnya seorang yang bernama Mattius duduk di tempat orang mengambil cukai, maka kata Yesus kepadanya: Ikutlah aku, Maka bangunlah ia, lalu mengikut dia. Maka sesungguhnya tatkala Yesus duduk dalam rumah itu, datanglah banyak orang pemungut cukai dan orang berdosa pun, lalu duduk makan sehidangan dengan Yesus serta dengan murid-muridnya. Apabila dilihat oleh orang Farisi akan hal itu, maka kata mereka kepada murid-muridnya: Apa sebabnya maka gurumu makan sehidangan dengan pemungut cukai dan orang berdosa? Demi kata ini didengar oleh Yesus, maka katanya kepada mereka: Tiada berguna tabib kepada orang yang sehhat, melainkan kepada orang yang sakit, Tetapi pergilah kamu, pelajari akan artinya perkataan ini: Bahwa Aku menghendaki belas-kasihan, bukannya korban, karena aku datang ini bukan memanggil orang yang benar, melainkan orang yang berdosa, supaya mereka bertobat. Maka pada masa itu datanglah murid-murid Johanes kepadanya, serta katanya: Apa sebabnya maka kami dan orang Farisi pun berpuasa kerap kali, tetapi murid-muridmu tiada berpuasa? Maka kata Yesus kepada mereka: Mana boleh segala sahabat mampilai itu berduka-cita selagi mampilai itu adalah dengan mereka? tetapi hari akan datang kelak, apabila mampilai itu diambil daripadanya, maka pada masa itulah mereka akan berpuasa. Seorang pun tiada menampalkan sakeping kain sakelat, yang belum kerut, pada pakaian yang lama, karena tampalan itu mengoyak pakaian yang lama itu, maka koyaknya pun jadi makin besar pula. Dan lagi seorang pun tiada menaruh air-anggur baru dalam kirbat yang lama, melainkan tadapat tiada pecahlah kirbat itu dan air-anggurnyapun tumpahlah dan kirbat itupun binasalah; tetapi air-anggur baru ditaruh orang dalam kirbat yang baru, supaya terpeliharalah keduanya. Maka sementara Yesus berkata-kata kepada mereka akan hal segala perkara ini, sesungguhnya datanglah seorang penghulu rumah ibadah, lalu sujud padanya, sembahnya: Bahwa anak saya perempuan baru juga mati; hendaklah kiranya Tuhan datang menumpangkan tangan Tuhan, niscaya iapun akan hidup pula. Maka Yesus pun bangkit berdiri lalu mengikut dia serta dengan segala murid-muridnya. Maka sesungguhnya adalah seorang perempuan, yang berpenyakit tumpah-tumpah darah, sudah dua-belas tahun lamanya, maka datanglah ia dari belakang Yesus menjamah tepi jubahnya, Karena berpikirlah perempuan itu dalam hatinya, jikalau kiranya kujamah jubahnya saja, niscaya sembuhlah aku. Maka Yesus pun berpaling lalu memandang dia, sambil katanya: Pertetapkanlah hatimu, hai anakku! bahwa imanmu telah menyembuhkan dikau. Maka perempuan itupun sembuhlah pada ketika itu juga.

Setelah Yesus sampai di rumah penghulu itu, dilihatnya orang bermain suling dan banyak orang bergaduh. Maka kata Yesus: undurlah kamu sekalian, karena budak ini bukan mati, melainkan tidur. Maka oleh mereka ditertawakanlah ia. Setelah sudah mereka dihalau keluar, maka masuklah Yesus, lalu dipegangnya tangannya, maka budak itupun bangunlah. Maka masyhurlah kabarnya kepada segala negeri itu. Maka tatkala Yesus berjalan dari sana adalah dua orang buta mengikut dia, sambil berseru-seru, katanya: Ya Putera-Daud, kasihankanlah kami. Setelah Yesus masuk ke dalam rumah, datanglah orang buta itu hampir, maka kata Yesus kepadanya: Adakah kamu percaya bahwa berkuasa aku ini akah berbuat demikian? Maka kata keduanya: Saya percaya Tuhan! Tatkala itu dijamah oleh Yesus akan matanya sambil katanya: Jadilah padamu sebagimana kamu percaya. Maka celeklah matanya, lalu keduanya sangat dilarangkan Yesus, katanya: Ingat baik-baik, jangan diketahui seorang jua pun akan hal ini. Tetapi setelah orang itu keluar, dipecahkannya kabar itu kepada segala negeri itu. Maka sementara orang ini keluar, sesungguhnya dibawa oranglah kepada Yesus akan seorang kelu yang dirasuk setan. Setelah sudah dibuangnya setan itu, orang kelu itu dapat berkata-kata; maka orang banyak itupun hairanlah, serta katanya: Bahwa belum pernah kelihatan perkara yang denmikian di antara segala orang Israel. Tetapi kata orang Farisi: Adapun ia membuangkan setan itu, yaitu dengan kuasa penghulu setan juga.

Maka Yesuspun menjalanilah segala negeri dan dusun, serta mengajar dalam segala rumah ibadah mereka, sambil memasyhurkan Injil kerajaan Allah, dan disembuhkannya segala sakit-penyakit di antara orang banyak itu. Demi dilihat oleh Yesus akan orang banyak itu, maka berbangkitlah dalam hatinya kasihan akan mereka, sebab lelah dan sesat-barat mereka, seperti kambing yang tiada bergembala adanya. Tatkala itu kata Yesus kepada murid-muridnya: Bahwa yang dapat dYesusbit itu banyak juga, tetapi orang penyabit hanya sedikit. Sebab itu, pintalah olehmu kepada Tuhan, yang empunya penyabitan, supaya disuruhkannya orang menyabit itu kepada persabitanya.

Maka oleh Yesus dipanggil akan kedua-belas muridnya, lalu diberikannya kuasa kepadanya atas segala setan akan membuangkan dia, dan akan menyembuhkan segala sakit-penyakit. Maka inilah nama-nama kedua-belas rasul itu: pertamatama Simon, yang bergelar Petrus, dan saudaranya, yang bernama Andrias, dan Yakub bin Zabdi, dan saudaranya, yang bernama Johanes. Dan Filipus dan Bartolomius dan Thomas dan Mattius, yang pemungut cukai itu, dan Yakub dan Alpius dan Libius, yang bergelar Tadius: Dan Simon orang Kanani dan Yudas Iskariot, yaitu dia, yang telah menyerahkan Yesus. Maka kedua-belas orang itulah disuruhkan Yesus, serta ia berpesan kepadanya, katanya: Janganlah kamu pergi ke negeri orang katir, dan jangan kamu masuk ke dalam negeri orang Samaria; melainkan terutamalah kamu pergi kepada bangsa Israel punya kambing yang hilang. Maka sambil kamu berjalan itu ajarkanlah dan katakanlah: Bahwa kerajaan sorga sudah dekat. Sembuhkanlah orang yang sakit, sucikanlah orang kusta, hidupkanlah orang yang mati, dan buangkanlah segala setan. Bahwa kamu telah beroleh akan dia dengan karena Allah, berikanlah dia dengan karena Allah juga. Maka jangan kamu bawa bekal emas atau perak atau tembaga dalam kandunganmu, Atau barang bekal makanan kepada perjalananmu, atau dua helai baju, atau kasut, atau tungkat, karena adapun akan orang, yang bekerja, patutlah ia mendapat rezekinya. Maka apabila kamu masuk ke dalam sebuah negeri atau dusun, periksalah olehmu dalamnya siapa yang patut; maka dirumahnya juga hendaklah kamu tinggal sampai kamu keluar dari dalam negeri itu. Maka apabila kamu masuk ke dalam sebuah rumah, berilah salam kepada rumah itu; Maka jikalau rumah itu patut, hendaklah salammu datang atasnya, tetapi jikalau tiada patut, maka kembalilah pula salammu itu kepadamu. Maka jikalau orang tiada menerima kamu dan tiada menurut perkataanrau, keluarlah kamu dari dalam rumah itu, atau dari dalam negeri itu, dan kebaskanlah habu yang lekat pada kakimu; Sesungguhnya aku berkata kepadamu, bahwa pada hari kiamat terlebih ringan pula siksa orang negeri Sodom dan Gomorah daripada siksa orang negeri itu. Bahwa sesungguhnya aku menyuruhkan kamu seperti kambing di antara harimau; sebab itu hendaklah kamu ceredik seperti ular dan tulus hati seperti burung merpati. Dan jagalah dirimu daripada orang, karena akan diserahkannya kamu kepada majelis bicara, dan dalam rumah ibadah akan disesahnya kamu. Dan lagi kamu akan dibawa ke hadapan penghulu-penghulu dan raja-raja oleh sebab aku, supaya kamu menjadi saksi bagai mereka dan bagi segala orang kafir pori; Tetapi apabila diserahkannya kamu, jangan kamu menaruh pikiran dari hal bagimana atau barang apa yang hendak kamu katakan, karena pada ketika itu juga akan dikaruniakan kepadamu barang yang patut kamu katakan; Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu juga, yang berkata-kata di dalammu. Maka saudara kelak menyerahkan saudaranya akan dibunuh, dan bapa akan berbuat demikian dengan anaknya, dan anak-anak pun akan mendurhaka kepada ibu-bapanya dan membunuh dia. Maka kamu akan dibenci oleh segala orang dari sebab namaku, tetapi barangsiapa yang tetap bertahan sampai kepada kesudahan, yaitu akan mendapat selamat. Maka apabila kamu di aniayakannya dalam negeri ini, larilah kepada sebuah negeri lain, karena sesungguhnya aku berkata kepadamu, tiada kamu akan selesai dengan segala negeri Israel, kalau sebelum kedatangan anak-manusia. Maka tiada murid lebih daripada gurunya, dan tiada pula hamba lebih daripada tuanya. Tyukuplah kiranya bagi murid itu jikalau bersamaan dengan gurunya; demikian pula hamba itupun dengan tuanya. Jikalau akan tuan yang empunya rumah dipanggilnya Baalzebub, istimewa pula akan orang isi rumahnya. Sebab itu, janganlah kamu takut akan mereka, karena sesuatupun tiada yang tertutup, melainkan yaitu akan dibukakan juga, dan barang yang tersembunyi itupun akan nyata. Maka barang Yang kukatakan kepadamu dalam gelap, hendaklah kamu mengatakan dia dalam terang, dan barang yang dibisik ketelingamu itu hendaklah kamu masyhurkan dia dari atas sutuh rumah. Dan jangan kamu takut akan orang yang membunuh tubuh itu, tetapi tiada ia berkuasa membunuh jiwa; melainkan terutamalah kamu takut akandia, yang berkuasa membinasakan keduanya, baik badan baik jiwa, dalam naraka. Bukan dijuai orang akan burung pipit dua ekur saduit? Bahwa seekur jua pun tak boleh gugur ke tanah, jikalau tiada dengan takdir Bapamu. Lagipun segala rambut kepalamu ada dengan bilanganya. Sebab itu, janganiah kamu takut; adapun kamu ini melebihi banyak burung pipit. Maka sebab itu, barangsiapa yang mengaku akan daku di hadapan manusia, maka aku pun kelak mengaku akandia di hadapan Bapaku yang di sorga. Tetapi barangsiapa yang menyangkal aku di hadapan manusia, maka aku pun akan menyangkal dia di hadapan Bapaku yang di sorga. Maka jangan kamu sangkakan aku ini datang membawa damai di atas bumi; adapun aku datang ini bukan membawa damai, melainkan pedang. Karena aku datang ini memperciderakan anak laki-laki dengan bapanya, dan anak perempuan dengan ibunya, dan minantu perempuan dengan mentuanya perempuan. Bahwa orang yang sarumahnya juga akan menjadi seterunya. Maka barangsiapa yang mengasihi bapanya atau ibunya lebih daripada kasihnya akandaku, bahwa yaitu tiadalah patut kepadaku, dan barangsiapa yang mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih daripada kasihnya akandaku, maka yaitupun tiada patut kepadaku. Dan barangsiapa yang tiada mengangkat palangnya lalu mengikut aku, maka orang itupun tiada patut kepadaku. Barangsiapa yang mendapat jiwanya itu akan kehilangan dia, dan barangsiapa yang kehilangan jiwanya oleh sebab aku, yaitu akan mendapat dia. Maka barangsiapa yang menyambut kamu, yaitu menyambut aku, dan barangsiapa yang menyambut aku, yaitu menyambut Dia, yang telah menyuruhkan daku. Barangsiapa yang menyambut seorang nabi, sebab ia bernama nabi, maka orang itu akan beroleh pehala nabi, dan barangsiapa yang menyambut seorang benar, sebab ia bernama benar, maka orang itu akan beroleh pehala orang benar; Dan barangsiapa yang memberi minum air sejuk sacawan saja kepada barangsiapa pun baik dari pada segala yang kecil ini, sebab ia bernama murid, sesungguhnya aku berkata kepadamu, bahwa sekali-kali tidak akan hilang pehalanya.

Setelah sudah Yesus berpesan kepada kedua-belas muridnya itu, maka berjalanlah ia dari sana hendak mengajar dan memasyhurkan Injil dalam segala negeri mereka. Apabila didengar oleh Johanes dalam penjara akan segala perbuatan Almnasih, maka disuruhkannya dua orang muridnya pergi bertanya kepada Yesus demikian: engkaukah dia yang patut datang, atau harus kami menantikan seorang lain. Maka sahut oleh Yesus kepada orang itu, katanya: Bahwa pergilah kamu memberi tahu Johanes barang yang kamu dengar dan yang kamu lihat: Yaitu orang buta melihat, dan orang timpang berjalan betul, dan orang kusta disucikan, dan orang tuli dapat mendengar, dan orang mati dibangunkan, dan Injil pun diberi tahu kepada orang-orang miskin. Maka berbahagialah orang yang tiada syak akan daku.

Setelah undur orang itu, dimulai Yesus berkata-kata kepada orang banyak itu akan hal Johanes: Apakah yang telah kamu pergi melihat di padang-belantara? Sebatang buluhkah yang digoncangkan oleh angin? Entah apa yang telah kamu pergi melihat? Seorang manusiakah yang berpakaikan kain halus-halus? Sesungguhnya orang yang memakai kain halus-halus itu memang dalam istana-raja. Entah apa yang telah kamu pergi melihat? Seorang nabikah? Bahwa sesungguhnya aku berkata kepadamu, lagi amat lebih dari nabi adanya. Karena inilah dia, yang ada tersurat akan halnya: Bahwa sesungguhnya aku menyuruhkan utusanku di hadapanmu, yang akan menyadiakan jalanmu di hadapanmu. Sesungguhnya aku berkata kepadamu, bahwa di antara segala orang, yang diperanakkan oleh perempuan, belum pernah jadi seorang jua pun, yang besar daripada Johanes Pembaptis; akan tetapi barangsiapa yang terkecil dalam kerajaan sorga, yaitu besar daripada dia. Maka daripada zaman Johanes Pembaptis sampai sekarang ini kerajaan sorga itu digagahi, dan orang penggagah merebut akandia. Karena segala nabi dan Taurat pun telah bernubuat sampai kepada zaman Johanes itu. Maka jikalau kiranya kamu mau menerima itu, ialah Elias yang hendak datang. Maka barangsiapa yang bertelinga akan mendengar, hendaklah ia mendengar. Entah dengan apa hendak kuupamakan orang zaman ini? Adalah mereka seperti budak-budak, yang duduk di pasar, serta berseru-seru kepada kawannya, Katanya: Bahwa kami telah meniupkan kamu suling, maka tiada juga kamu menari; kami telah meratap berbiji sabak akan kamu, maka tiada juga kamu menangis. Karena Johanes itu telah datang dengan tiada makan minum, maka kata orang: Ia kemasokan setan. Lalu datang anak-manusia serta makan minum, maka kata orang: Tengoklah, orang ini gelujuh dan peminum air-anggur, ia sohbat orang pemungut cukai dan orang berdosa. Akan tetapi budi itu telah dibenarkan oleh anak-anaknya. Setelah itu maka dimulailah Yesus menegorkan segala negeri, yang telah diadakannya terbanyak mujizat dalamnya, sebab tiada mereka bertobat. Karamlah bagimu, hai Chorazin! karamlah bagimu, hai Baitsaida! karena jikalau kiranya dalam negeri Tor dan Sidon telah diadakan segala mujizat, yang seperti diadakan di dalammu itu, niscaya lamalah sudah mereka bertobat dengan memakai kain karung dan habu. Tetapi aku berkata kepadamu: bahwa pada hari kiamat akan ringan siksa negeri Tor dan Sidon daripada siksamu. Maka hai Kapernaum, yang telah ditinggikan sampai ke langit, bahwa engkau juga akan dicampak ke bawah sampai di dalam naraka, karena jikalau kiranya dalam Sodom telah diadakan segala mujizat, yang seperti telah jadi di dalammu, niscaya kekal juga ia sampai kepada masa ini. Tetapi aku berkata kepadamu, bahwa pada hari kiamat akan ringan siksa negeri Sodom itu daripada siksamu. Maka pada ketika itu juga kata Yesus: Bahwa mengucap syukurlah aku kepadamu, ya Bapa, Tuhannya langit dan bumi, sebab telah Bapa sembunyikan segala perkara ini daripada orang yang berelmu dan berpengatahuan, dan telah kaunyatakan dia kepada bayi juga. Ya Bapa, karena demikianlah kesukaanmu. Bahwa segala sesuatu sudah diserahkan kepadaku oleh Bapaku; maka seorang pun tiada mengetahui akan anak itu, melainkan Bapa, dan seorang pun tiada mengetahui akan Bapa, melainkan anak itu, dan lagi orang kepadanya juga yaitu diberi tahu oleh anak itu, sebab dikehendakinya. Marilah kepadaku, hai segala orang, yang penat dan yang menanggung berat-berat, maka aku kelak memberi perhentian kepadamu. Angkatlah penggandaranku dan belajarlah padaku, karena aku ini lembut dan rendah hati, maka kamu akan mendapat perhentian bagi jiwamu. Karena penggandaranku itu halus dan barang yang kutanggungkan itupun ringan adanya.

Maka tatkala itu juga pada suatu hari sabat berjalanlah Yesus di bendang-bendang gandum, maka murid-muridnya pun laparlah, mulai memetik mayang-mayang gandum, lalu dimakannya. Apabila dilihat orang Farisi akan hal itu, maka katanya kepadanya: Tengoklah, murid-muridmu berbuat barang yang tak patut dibuat pada hari sabat. Tetapi sahut Yesus kepada mereka: Tiadakah kamu membaca barang yang telah dibuat oleh Daud, tatkala ia berlapar dan segala orang yang sertanya pun? Bagaimana telah ia masuk ke dalam rumah Allah serta makan roti pertunjukan itu, yaitu yang haram dimakannya sendiri atau dimakan oleh orang yang sertanya pun, melainkan halal bagi segala imam saja. Atau tiadakah kamu membaca dalam Taurat bagimana pada segala hari sabat imam-imam itu melanggar hukum hari sabat dalam kaabah, maka tiada juga mereka bersalah? Tetapi aku berkata kepadamu: bahwa di sini adalah satu yang terlebih besar adanya daripada kaabah. Tetapi jikalau kiranya sudah kamu ketahui akan erti perkataan ini: Bahwa aku menghendaki belas-kasihan, bukannya korban, niscaya tiada kamu salahkan orang yang tiada bersalah itu. Karena anak-manusia itu Tuhannya hari sabat juga.

Setelah berjalan dari sana masuklah Yesus ke dalam rumah ibadah mereka. Maka sesungguhnya, adalah di sana seorang yang capik tangan sebelah, maka bertanyalah mereka kepada Yesus, katanya: Adakah patut menyembuhkan orang pada hari sabat? (maka yaitu supaya mereka dapat mensalahkan dia). Maka sahut Yesus kepada mereka: Siapakah di antara kamu, jikalau ia menaruh seekur kambing, maka pada hari sabat kambing itupun jatuh ke dalam parit, tiada dicapainya dan dinaikkannya akandia? Maka berapakah lebih mulianya seorang manusia daripada seekur kambing? Maka sebab itu patutlah pada hari sabat dibuat perkara yang baik. Lalu kata Yesus kepada orang yang capik tangannya itu: Kedangkanlah tanganmu. Maka dikedangkannyalah, lalu sembuhlah tangannya itu baik seperti tangan sabelahnya. Maka keluarlah orang-orang Farisi itu lalu berbicara sama sendirinya hendak mencari jalan akan membinasakan Yesus. Tetapi serta diketahui oleh Yesus akan hal ini, maka undurlah ia dari sana; maka terlalu banyak orang mengikut dia, lalu disembuhkannya mereka sekalian. Tetapi dipesannya kepada mereka sangat-sangat jangan dipecahkannya kabar dari halnya itu. Supaya genaplah perkataan yang telah dikatakan oleh nabi Yesaya, sabdanya: Bahwa lihatlah hambaku, yang telah kupilih, lagi kekasihku, maka akan dia juga aku berkenan; maka aku akan membubuh Rohku padanya dan iapun akan menunjukkan hukum kepada segala orang kafir. Maka tiada ia akan berbantah-bantah dan tiada ia berteriak, dan seorang pun tiada akan mendengar bunyi suaranya di lurung-lurung. Adapun buluh yang terkulai itu tiada akan dipatahkannya, dan sumbu yang terkelip-kelip itupun tiada akan dipadamkannya, sampai sudah diberinya kemenangan kepada hukum itu. Maka pada namanya juga akan harap segala orang kafir.

Maka dibawa oranglah kepada Yesus akan seorang yang dirasuk setan, sehingga orang itu buta lagi kelu, maka disembuhkanya, sehingga orang buta dan kelu itupun dapat berkata-kata dan melihat. Maka segala orang itupun tercengang-cenganglah, serta katanya: Bukankah ia-ini putera Daud? Tetapi demi didengar orang Farisi akan hal itu maka kata mereka: Bahwa ia-ini tiada membuangkan setan melainkan dengan kuasa Baalzebub, penghulu setan itu. Maka oleh Yesus diketahui juga akan kepikiran mereka, lalu katanya kepadanya: Adapun segala kerajaan, yang bercidera sama sendirinya, itu kesudahannya binasa kelak; dan segala negeri atau rumah yang bercidera sama sendirinya itu tiada kekal adanya. Maka jikalau setan itu membuangkan setan, nyatalah ia bercidera sama sendirinya, bagimana garangan kerajaannya boleh tetap? Maka jikalau aku ini membuangkan setan dengan kuasa Baalzebub itu, maka dengan kuasa siapa pula anak-anak muridmu itu membuangkan dia? Sebab itu mereka juga menjadi hakimmu. Tetapi jikalau dengan Roh Allah aku membuangkan setan, maka nyatalah kerajaan Allah telah datang kepadamu. Maka bagimana boleh orang masuk ke dalam rumah seorang yang gagah, serta merampas segala harta-bendanya, melainkan hendaklah diikatnya dahulu orang gagah itu, kemudian barulah boleh ia merampasi rumahnya. Barangsiapa yang tiada beserta dengan aku, maka ialah menjadi lawanku, dan barangsiapa yang tiada menghimpunkan beserta dengan aku, maka orang itu mencerai-beraikan. Sebab itu aku berkata kepadamu: Adapun segala dosa dan hujat orang akan diampuni, tetap orang yang menghujat akan Rohuʼlkudus, yaitu tiada diampuni. Barangsiapa yang telah mengatakan barang perkataan yang melawan anak-manusia, yaitu akan diampuni, tetapi barangsiapa yang mengatakan perkataan lawan Rohuʼlkudus, yaitu tiada diampuni dunia akerat. Salah satu, jadikanlah pohon itu baik serta buahnya pun baik, atau jadikanlah pohon itu jahat serta buahnya pun jahat, karena kekenalan pohon itu dari jenis buahnya. Hai kamu, bangsa ular biludak! mana boleh kamu, yang jahat itu, mengatakan perkara yang baik? karena mulut memang berkata-kata daripada kepenuhan hati. Adapun orang yang baik itu mengeluarkan barang yang baik dari dalam perbendaharaan hatinya yang baik, dan orang yang jahat pun mengeluarkan barang yang jahat dari dalam perbendaharaan hatinya yang jahat. Tetapi aku berkata kepadamu: bahwa daripada tiap-tiap perkataan sia-sia, yang dikatakan orang, akan diberinya jawab juga pada hari kiamat. Karena daripada perkataanmu kamu akan dibenarkan, dan daripada perkataanmu juga kamu akan dYesuslahkan.

Maka adalah beberapa orang katib dan orang Farisi yang berkata demikian: Hai Guru! bahwa kami sekalian hendak melihat barang suatu tanda ajaib daripadamu. Tetapi sahut Yesus kepada mereka: Bahwa bangsa yang jahat dan berzina ini hendak melihat suatu tanda, maka barang suatu tanda pun tidak ditunjuk kepadanya, melainkan tanda nabi Yunus juga. Karena seperti Yunus telah ada dalam perut ikan raya tiga hari tiga malam lamanya, demikian juga anak-manusia pun akan ada dalam hati bumi kelak tiga hari tiga malam lamanya. Bahwa segala orang negeri Niniwe akan berbangkit dalam kiamat bersama-sama dengan orang zaman ini, serta dYesuslahkannya, karena mereka telah bertobat sebab pengajaran Yunus itu, maka sesungguhnya di sini ada satu yang lebih dari Yunus adanya. Maka permaisuri dari negeri selatan akan berbangkit dalam kiamat bersama-sama dengan orang zaman ini serta dYesuslahkannya, karena permaisuri itu telah datang dari hujung bumi hendak mendengar hikmat Sulaiman, maka sesungguhnya di sini ada satu yang lebih dari Sulaiman. Maka apabila setan itu sudah keluar dari dalam barang seorang, dijalaninyalah akan tempat yang kering-kering mencari perhentian, maka tiadalah didapatinya akan dia. Lalu katanya: bahwa aku hendak balik ke dalam rumahku yang kutinggalkan itu. Setelah sampai didapatinya akan tempat itu telah hempa, lagi tersapu dan terhias. Kemudian pergilah ia mengambil tujuh orang setan lain pula, yang lebih jahat daripada ia sendiri, lalu masuklah mereka serta tinggal di sana; maka hal orang itu pada kesudahannya lebih jahat adanya dari pada permulaanya. Maka demikian kelak akan jadinya bangsa yang jahat ini. Maka sementara lagi Yesus berkata-kata kepada orang banyak itu, adalah ibunya dan saudara-saudaranya pun berdiri di luar hendak berjumpa dengan dia. Maka kata orang kepada Yesus: Tengoklah, ibumu dan segala saudaramu pun bernanti di luar hendak berjumpa dengan dikau. Maka sahut Yesus kepada orang yang memberi tahu itu: Siapa garangan ibuku, dan siapa garangan saudaraku? Maka diangkatnya tangannya ke atas murid-muridnya sambil katanya: Tengoklah, bahwa mereka-inilah ibuku dan saudara-saudaraku; Karena barangsiapa yang menurut kehendak Bapaku yang di sorga, maka itulah saudaraku laki-laki, dan saudaraku perempuan dan ibuku.

Maka pada hari itu juga keluarlah Yesus dari dalam rumah itu, lalu iapun duduk di tepi danau. Maka banyak orang pun berhimpun kepadanya, sebab itu maka naiklah ia ke dalam sebuah perahu lalu duduk, makaorang banyak sekalian itupun berdirilah di tepi pantai. Maka beberapa perkara dikatakan laa kepada mereka-itu pakai perupamaan, katanya: Bahwa sesungguhnya keluarlah seorang penabur hendak menabur benih. Maka dalam ia menabur itu adalah satengah benihnya jatuh di tepi jalan, lalu datanglah segala burung makan habis akan dia. Dan satengahnya pula jatuh pada tempat yang tiada berapa tanahnya, maka dengan sebentar juga bertumbuhlah ia, sebab tanahnya tiada dalam. Tetapi setelah sudah terbit matahari maka layulah ia, dan tegal tiada berakar maka kekeringanlah ia. Dan satengahnya yang lain pula jatuh di antara duri-duri, kemudian duri-duri itupun bertumbuhlah, sehingga dilemaskannya ia. Maka satengahnya yang lain pula jatuh dalam tanah yang baik, maka berbuahlah ia berganda-ganda, ada Yang seratus, ada yang enam puluh, ada yang tiga-puluh banyaknya. Maka barangsiapa yang bertelinga akan mendengar hendaklah ia mendengar.

Maka datanglah murid-muridnya bertanyakan dia, katanya: Apa-sebab maka engkau berkata-kata kepada mereka pakai perupamaan? Maka sahut Yesus kepada mereka, katanya: Karena kepadamu juga sudah dikaruniakan akan mengetahui segala rahasia kerajaan sorga, tetapi kepada mereka tiada yaitu dikaruniakan. Karena barangsiapa yang ada padanya, kepadanya juga akan diberi, dan diperolehnMaka sebab itulah aku berkata kepada mereka pakai perupamaan, karena dalam melihat tiada juga mereka melihat, dan dalam mendengar tiada juga mereka mendengar atau mengerti. Maka akan mereka genaplah juga nubuat nabi Yesaya, bunyinya: Bahwa dengan penengarmu kamu akan mendengar, tetapi tiada juga kamu mengerti, dan dengan penglihatmu kamu akan melihat, tetapi tiada juga kamu mengetahe1. Karena teballah hati bangsa ini, dan beratlah penengar telinganya, dan telah dikejamkannya matanya, supaya barang ketika pun baik jangan mereka melihat dengan matanya, atau mendengar dengan telinganya, atau mengerti dengan hatinya dan bertobat dan aku menyembuhkan mereka. Tetapi berbahagialah matamu, karena ia melihat, dan telingamu, karena ia mendengar. Karena sesungguhnya aku berkata kepadamu: bahwa banyak nabi dan orang benar telah rindu hendak melihat barang yang kamu lihat ini, maka tiada juga dapat dilihatnya; dan hendak mendengar barang yang kamu dengar, maka tiada juga dapat didengarnya. Maka sebab itu dengarlah olehmu perupamaan penabur itu. Apabila orang mendengar perkataan kerajaan Allah itu dan tiada ia mengerti dia, maka datanglah sijahat merebut barang yang tertabur dalam hatinya, maka itulah yang tertabur di tepi jalan. Tetapi yang tertabur di tempat yang berbatu-batu, itulah orang yang mendengar perkataan itu, maka sigera juga diterimanya dengan suka-hatinya, Tetapi tiada berakar dalam dirinya, melainkan seketika saja adanya; karena apabila datang kesukaran atau aniaya oleh sebab perkataan itu, maka sebentar juga syaklah hatinya. Adapun yang tertabur di antara duri-duri itu, itulah orang yang mendengar perkataan itu, lalu percintaan akan perkara dunia ini dan pembujuk kekayaannya melemaskan perkataan itu, sehingga tiada ia berbuah. Adapun yang tertabur pada tanah yang baik, itulah orang yang mendengar perkataan itu serta ditaruhnya hati akan dia; maka berbuahlah ia berganda-ganda, ada yang seratus, ada yang enam-puluh, ada yang tiga-puluh banyaknya. Maka suatu perupamaan yang lain pula dihadapkannya kepada mereka, katanya: Bahwa kerajaan sorga itu di upamakan dengan seorang yang menabur benih yang baik dibendangnya. Maka sementara orang tidur datanglah seterunya menabur pula benih rumput-rumput dalam gandum itu, lalu ia pergi. Maka apabila gandum itu berdaun dan berbuah, maka kelihatanlah juga rumput-rumput itu. Maka datanglah segala hamba orang yang empunya bendang itu, katanya kepadanya: ya tuan! bukankah tuan telah menabur benih yang baik dibendang tuan ini, maka dari mana garangan datangnya rumput-rumput itu? Maka sahutnya kepada mereka: Ia-itulah perbuatan seteru adanya. Maka kata segala hamba itu kepadanya: Maukah tuan, kami pergi mengumpulkan dia? Maka sahutnya: Jangan, supaya apabila kamu kumpulkan rumput itu jangan tercabut gandum itupun sertanya. Biarkanlah keduanya itu tumbuh bersama-sama sampai musim menyabit, maka pada musim menyabit itu akan kupesan kepada segala orang penyabit itu: Kumpulkanlah olehmu segala rumput itu dahulu, ikatkanlah beberkas-berkas akan dibakarkan habis, tetapi segala gandum itu kumpulkanlah dalam peluburku. Dan lagi pula suatu perupamaan yang lain dihadapkannya kepada mereka, katanya: Bahwa kerajaan sorga itu seupama dengan sabiji sawi, yang diambil orangʼ, ditaburkannya dalam bendangnya. Sungguhpun yaitu terkecil di antara segala benih adanya, tetapi apabila bertumbuh jadilah yaitu terlebih besar daripada segala sayur-sayuran, dan menjadi satu pohon, sehingga segala burung dari udara pun datang bersarang antara cabang-cabangnya. Dan lagi pula suatu perupamaan yang lain dikatakannya kepada mereka, katanya: Bahwa kerajaan sorga itu di upamakan dengan ragi, yang diambil oleh seorang perempuan, dikacaukannya dengan tepung tiga sukat, sehingga semuanya pun kamirlah. Maka segala perkara ini dikatakan oleh Yesus kepada orang banyak itu dengan perupamaan; maka lain daripada perupamaan tiada ia berkata kepada mereka; Supaya genaplah barang yang telah dikatakan oleh nabi itu, sabdanya: Bahwa aku akan membuka mulutku dengan mengatakan perupamaan, dan aku akan memasyhurkan perkara yang tersembunyi daripada permulaan dunia. Maka ditinggalkan Yesus akan orang banyak itu, lalu sampai ia ke rumah, maka datanglah murid-muridnya kepadanya, katanya: ertikanlah kiranya kepada kami perupamaan rumput-rumput yang dibendang itu. Maka sahutnya kepada mereka: Adapun yang menabur benih yang baik itu, itulah anak-manusia, Dan bendang itulah dunia ini, dan benih yang baik itulah anak-anak kerajaan itu, dan rumput-rumput itulah anak-anaknya sijahat, Dan seteru yang telaʼh menabur rumput-rumput itu, yaitu iblis, dan musim menyabit yaitu kasudahan alam ini, dan orang yang menyabit itu, yaitu segala malaikat. Maka seperti rumput-rumput dikumpulkan dan dibakar habis dengan api, demikian pun akan jadi pada kesudahan dunia ini. Bahwa anak-manusia itu akan menyuruhkan segala malaikatnya, lalu mereka akan menghimpunkan dari dalam kerajaannya segala syak dan segala orang yang berbuat jahat, Dan membuangkan dia ke dalam dapur api, maka di sana akan ada tangis dan keretak gigi. Maka pada masa itu segala orang yang benar akan bercehaya-cehaya seperti matahari dalam kerajaan Bapanya. Maka barangsiapa yang bertelinga akan mendengar hendaklah ia mendengar. Dan lagi kerajaan sorga itu di upamakan dengan suatu mata-benda yang tersembunyi dalam tanah; maka apabila didapati orang akandia, lalu disembunyikanya, maka dari sebab suka-citanya pergilah ia menjualkan segala sesuatu yang ada padanya, lalu dibelinya tanah itu. Dan lagi kerajaan sorga itu seupama dengan seorang saudagar, yang mencari mutiara yang endah-endah; Maka apabila didapatinya akan sabutir mutiara yang besar harganya, pergilah ia menjualkan segala sesuatu yang ada padanya, lalu dibelinya. Dan lagi pula kerajaan sorga itu seupama dengan pukat, yang dilabuhkan orang dalam laut dan yang menghimpunkan jenis-jenis. Maka apabila penuh ditarik oranglah naik ke tepi pantai, lalu duduklah mereka memilih; mana yang baik ditaruhnya dalam bakulnya, tetapi yang tiada baik itu dibuangnya. Maka demikian pun akan jadi pada kesudahan dunia ini: bahwa segala malaikat kelak keluar akan menceraikan segala orang jahat dari antara segala orang yang benar, Dan akan dibuangnya ke dalam dapur api, maka di sana akan ada tangis dan keretak gigi. Maka kata Yesus kepada mereka: Mengertikah kamu sekalian ini? Maka sahut mereka kepadanya: Mengerti juga tuhan! Maka kata Yesus kepada mereka: Sebab itu, tiap-tiap guru, yang telah di ajarkan perkara kerajaan sorga itu, yaitu seupama dengan seorang tuan yang empunya rumah, dan yang mengeluarkan dari dalam persimpanannya akan barang yang lama dan yang baru adanya.

Setelah putus perkataan Yesus akan segala perupamaan ini, maka undurlah ia dari sana. Setelah ia masuk ke dalam negerinya sendiri di ajarkannya mereka dalam rumah ibadah, sehingga tercengang-cenganglah mereka, serta katanya: Dari mana garangan orang ini mendapat budi yang demikian dan segala mujizat ini? Bukankah ia-ini anak tukang-kayu itu, dan ibunya bukankah bernama Maryam, dan nama segala adiknya itu Yakub dan Yosis dan Simon dan Yudas? Dan lagi adiknya perempuan pun bukankah semuanya itu ada serta dengan kita? maka dari mana garangan didapatnya akan segala perkara ini? Lalu dengkilah mereka akandia, tetapi kata Yesus kepada mereka: Bahwa seorang nabi tiada kurang dihormati, melainkan dalam negerinya dan dalam rumahnya. Maka tiada Yesus membuat banyak mujizat di sana, sebab mereka tiada percaya.

Maka pada masa itu kedengaranlah kabar akan hal Yesus itu kepada Herodes, raja saperempat negeri itu. Maka titah baginda kepada segala hambanya: Bahwa sesungguhnya inilah Johanes Pembaptis; ia telah bangkit dari antara orang mati, maka sebab itu diadakannya segala mujizat ini. Adapun akan raja Herodes itu telah ditangkapnya akan Johanes dan dikurungkannya ke dalam penjara dengan ikatnya, oleh sebab Herodias, isteri saudaranya, yang bernama Eilipus. Karena kata Johanes kepadanya: Haramlah engkau beristerikan perempuan itu. Maka raja Herodes hendak membunuh dia, tetapi takutlah baginda akan orang banyak itu, karena mereka sekalian membilangkan Johanes itu seorang nabi. Tetapi dalam perjamuan pada hari jadi raja Herodes, adalah anak perempuan Herodias menari di hadapan majelis itu, maka ia pun menyukakan hati raja Herodes. Maka sebab itu berjanjilah baginda pakai sumpah hendak memberikan barang apa pun permintaanya. Maka tegal telah di ajarkan oleh bondanya terdahulu, sahut tuan puteri itu, sembahnya: Tuanku karuniakan apalah kepada patik di sini juga kepala Johanes Pembaptis dalam sebuah duiang. Maka berduka-citalah hati baginda, akan tetapi sebab sumpahnya, dan lagi sebab segala orang yang duduk sertanya, disuruhnya berikan juga kepadanya. Maka disuruhkannya orang pergi memenggal kepala Johanes datam penjara. Maka kepalanya dibawa oranglah dalam dulang, lalu dipersembahkannya kepada tuan puteri, maka dibawanya kepada bondanya. Maka datanglah murid-murid Johanes mengambil maitnya, lalu ditanamkanya, maka pergilah mereka memberi tahu Yesus. Demi didengar Yesus akan hal itu maka undurlah ia dari sana dengan berperahu kepada suatu tempat yang sunyi seorang dirinya; setelah yaitu diketahui oleh orang banyak, maka diikutnya akandia dengan berjalan darat keluar dari dalam segala negeri. Maka apabila Yesus turun ke darat, dilihatnya terlalu banyak orang, maka kasihanlah ia akan mereka, disembuhkannya segala orang sakit Yang di antaranya. Setelah petang hari maka datanglah murid-muridnya kepadanya serta katanya: Bahwatempat ini sunyi, lagi haripun hampirlah malam; lepaskanlah kiranya segala orang ini, supaya mereka pergi ke dusun-dusun itu membelikan dirinya makanan. Tetapi sahut Yesus kepadanya: Tak usah mereka pergi; hendaklah kamu juga memberi makan kepada mereka. Tetapi sahut mereka kepadanya: Pada kami di sini suatupun tiada, melainkan roti lima ketul dan ikan dua ekur saja. Lalu katanya: Bawalah dia kemari kepadaku. Maka disuruhnya mereka sekalian duduk dirumput, lalu diambilnya akan roti lima ketul dan ikan dua ekur itu, maka menengadahlah ia ke langit serta diberkatinya dan dipecahpecahkannya roti itu, lalu diberikannya ke tangan murid-muridnya, dan murid-muridnya pula memberikan dia kepada segala orang itu. Lalu makanlah mereka sekalian sampai kenyang, maka di angkat oranglah segala sYesus yang tinggal itu, banyaknya dua-belas bakul penuh. Adapun banyak orang yang telah makan itu adalah kira-kira lima ribu orang laki-laki, lain pula segala perempuan dan anak-anak. Maka sebentar juga di ajak oleh Yesus akan murid-muridnya naik ke perahu, mendahului dia berlayar ke seberang, sementara ia sendiri hendak melepaskan orang banyak itu. Setelah sudah dilepaskannya segala orang itu, naiklah Yesus ke atas sebuah bukit seorang-orangnya, hendak meminta doa. Setelah jadi malam makatinggallah ia di sana seorang-orangnya. Maka adalah perahu itu pada sama tengah danau berbehaya oleh ombak, karena mendehaga angin, Maka malam-malam, pada waktu jaga yang keempat, turunlah Yesus datang mendapatkan murid-muridnya dengan berjalan kaki di atas air. Demi dilihat oleh mereka ia berjalan di atas air, maka katakutanlah mereka, katanya: Bahwa inilah hantu! lalu bertereaklah mereka sebab takutnya. Tetapi sigera juga ditegor Yesus akan mereka, katanya: Pertetapkanlah hatimu; inilah aku; jangan takut. Maka sahut Petrus, katanya: Ya Tuhan! jika sungguh Tuhan, suruhlah hamba datang kepada Tuhan dengan berjalan di atas air. Maka sahutnya: Marilah! Lalu turunlah Petrus dari dalam perahu serta berjalan di atas air hendak mendapatkan Yesus. Tetapi demi dilihatnya angin keras, takutlah ia, maka apabila hampirlah ia tenggelam bertereaklah ia, katanya: Ya Tuhan, tulunglah akan hamba! Maka dengan seketika itu juga dihulurkan Yesus tangannya serta mencapai akan dia sambil katanya: Hai orang yang kurang percaya, apa mulanya maka engkau syak? Setelah keduanya naik ke dalam perahu maka angin pun teduhlah. Maka segala orang yang dalam perahu itu datanglah menyembah sujud kepadanya, serta katanya: Sesungguhnya Tuhanlah anak-Allah. Maka menyaberanglah mereka, lalu sampai ke negeri Genesarit. Maka apabila dikenal oleh orang isi negeri itu akan dia, disuruhnya orang pergi memberi tahu kuliling negeri itu, lalu dibawa oranglah kepadanya akan segala orang yang sakit; Maka mereka meminta kepada Yesus, supaya boleh orang itu menjamah kelim jubah Tuhan saja, maka saberapa banyak orang yang menjamah dia yaitupun sembuhlah.

Maka pada masa itu adalah beberapa katib dan orang Farisi dari Yerusalem datang kepada Yesus, serta katanya: Mengapa maka murid-muridmu melalui pematah orang tua-tua? karena tiada mereka membasuh tangannya bila hendak makan. Maka dYesushutnya kepada mereka: Apa sebabnya pula maka kamu melalui hukum Allah oleh pematah nenek-moyangmu? Karena Allah telah befirman demikian: Berilah hormat akan ibu-bapamu; maka barangsiapa yang mengutuki ibunya atau bapanya, yaitu patut mati dibunuh. Tetapi katamu: Barangsiapa yang berkata kepada ibunya atau kepada bapanya demikian: Adapun barang, yang patut kauperoleh daripadaku itu, yaitu dikorbankan; maka dalam itupun tiada dihormatinya ibunya atau bapanya, itu padalah. Maka demikianlah telah kamu meniadakan hukum Allah oleh pematah nenek-moyangmu. Hai orang munafik! bahwa sabenarnyalah seperti nubuat nabi Yesaya akan halmu, sabdanya: Bahwa bangsa ini menghampiri aku dengan mulutnya dan dengan bibirnya juga dimuliakannya aku, tetapi hatinya jauh daripadaku. Tetapi cuma-cuma mereka berbuat ibadat kepadaku, karena mereka mengajarkan beberapa pengajaran hukum manusia. Setelah sudah dipanggil oleh Yesus akan orang banyak itu, maka katanya kepada mereka: Dengarlah olehmu serta mengerti: Bukan barang sesuatu yang masuk ke dalam mulut itu menejiskan orang, melainkan barang yang keluar dari dalam mulut itulah yang menejiskan dia. Lalu datanglah murid-muridnya kepadanya serta katanya: Tahukah engkau, bahwa oleh orang Farisi, demi didengarnya perkataanmu ini, maka diambilnya kecil-hati akan dikau? Tetapi dYesushut Yesus, katanya: Bahwa segala tanaman yang tiada ditanam oleh Bapaku yang ada di sorga itu, yaitu akan dicabut. Biarkanlah mereka; bahwa merekalah pemimpin yang buta kepada orang buta adanya. Jikalau kiranya orang buta memimpin orang buta, keduanya pun akan jatuh ke dalam parit kelak. Maka dYesushut Petrus kepadanya, katanya: ertikanlah kiranya kepada hamba perupamaan ini. Maka sahut Yesus: Sampai sekarangkah kamu pun lagi bodoh? Belomkah kamu mengerti, bahwa barang sesuatu, yang masuk ke dalam mulut, itu lalu ke dalam perut, maka yaitu dibuang ke dalam jamban? Tetapi barang sesuatu yang keluar dari dalam mulut, yaitu terbit dari dalam hati, maka itulah yang menejiskan orang. Karena dari dalam hatilah terbit pikiran jahat, dan pembunuhan dan zinah dan persundalan dan pencurian dan kesaksian dusta dan hujat. Maka sekalian inilah yang menejiskan orang, tetapi makan dengan tangan yang. belum dibasuh itu bukan menejiskan orang adanya. Syahadan, maka Yesus pun berjalan dari sana lalu pergilah ia ke jajahan Tor dan Sidon. Maka sesungguhnya keluarlah seorang perempuan Kanani dari jajahan itu, serta ia berseru-seru kepada Yesus, katanya: Ya Tuhan, putera Daud! kasihankanlah kiranya saya; bahwa anak saya perempuan dirasuk setan terlalu sangat. Akan tetapi barang sapatah kata jua pun tiada dYesushut oleh Yesus akan dia. Maka datanglah murid-murija meminta kepadanya, katanya: Suruhlah perempuan ini pergi, karena ia berseru-seru dibelakang kita. Tetapi sahut Yesus: Bahwa aku ini bukan disuruhkan kepada yang lain, melainkan kepada rumah Israel punya kambing yang hilang itu. Maka perempuan itupun datanglah lalu sujud kepadanya, sembahnya: Ya Tuhan, tulung apalah akan saya. Tetapi sahut Yesus: Bahwa tiada patut diambil makanan anak-anak itu, dan dicampakkan dia kepada anjing. Maka sembah perempuan itu: Benarlah Tuhan! melainkan anjing juga makan daripada remah-remah, yang jatuh dari atas meja tuanya. Lalu sahut Yesus serta berkata kepadanya: Hai perempuan, besarlah percayamu! jadilah padamu seperti kehendakmu itu. Maka pada waktu itu juga sembuhlah anak perempuan itu.

Maka berjalanlah Yesus dari sana, lalu datang ke danau Galilea; maka naiklah ia ke atas sebuah bukit, lalu duduk di sana. Maka banyak orang datang kepadanya serta membawa akan beberapa orang timpang dan buta dan kelu dan tepuk, dan beberapa orang yang berpenyakit lain pun, lalu diletakkannya pada kaki Yesus; maka disembuhkannya mereka; Sampai hairanlah segala orang itu apabila dilihatnya orang kelu itu berkata-kata, dan orang tepuk itu telah sembuh, dan orang yang timpang itupun telah berjalan betul, dan orang buta itu telah celek; lalu merekapun memuliakan Allahnya orang Israel. Maka dipanggil oleh Yesus akan murid-muridnya, lalu katanya kepadanya: Bahwa tergeraklah hatiku oleh kasihan akan segala orang ini, sebab sekarang telah tiga hari lamanya mereka serta dengan aku, maka satupun tiada pada mereka yang hendak dimakanya; maka tiada aku mau melepaskan dia dengan laparnya, kalau-kalau mereka pingsan di jalan. Maka kata murid-murid itu kepada Tuhan: Dari mana garangan kami akan mendapat bagitu banyak roti di padang-belantara, akan mengenyangkan orang sabanyak ini? Maka kata Yesus kepada mereka: Roti berapa ketul ada padamu? Maka sahut mereka: Ada tujuh ketul dan ikan kecil-kecil sedikit. Maka oleh Yesus disuruh orang banyak itu duduk di tanah. Maka diambilnya roti tujuh ketul dan ikan itu lalu mengucap syukur, sateiah sudah itu dipecah-pecahkanya, diberikannya ke tangan murid-muridnya, maka murid-muridnya pula memberikan dia kepada orang banyak itu. Lalu makanlah mereka sekalian sampai kenyang, kemudian di angkat oranglah segala sYesus yang lagi tinggal itu tujuh buewah bakul penuh. Adapun segala orang yang telah makan itu adalah empat ribu orang laki-laki banyaknya, lain pula segala perempuan dan anak-anak. Setelah itu maka dilepaskannya orang banyak itu pulang; maka naikiah Yesus ke dalam sebuah perahu, lalu datanglah ia ke jajahan negeri Magdala.

Maka datanglah orang Farisi dan Saduki hendak mencobai Yesus, serta dipinta oleh mereka supaya Tuhan menunjukkan kepadanya suatu tanda dari langit. Tetapi dYesushut Yesus kepada mereka, katanya: Apabila petang hari, maka katamu: Nanti cuaca baik, karena langit tampak merah; Dan pada pagi hari liatamu: Hari ini hendak ribut, karena langit merah serta dengan redupnya. Hai kamu orang munafik! bahwa akan rupa langit dapat juga kamu ketahui, maka tiadakah kamu mengetahui akan tanda zaman ini? Bahwa bangsa yang jahat lagi berzinah ini menuntut suatu tanda, maka barang suatu tanda pun tiada ditunjuk kepadanya, melainkan tanda nabi Yunus itu. Maka Yesus pun meninggalkan mereka lalu pergi.

Setelah sudah murid-muridnya sampai ke seberang, terlupalah mereka membawa akan roti. Maka kata Yesus kepada mereka: Ingatlah kamu serta peliharakanlah dirimu daripada ragi orang Farisi dan Saduki. Maka berbicaralah mereka sama sendirinya, katanya: Bahwa inilah dari sebab tiada kita membawa roti. Maka sebab diketahui oleh Yesus akan kepikiran itu, maka katanya kepada mereka: Hai orang yang kurang percaya, mengapa maka kamu bersangka-sangka sama sendirimu, sebab tiada kamu membawa roti? Belomkah kamu mengerti dan tiadakah kamu teringat akan hal roti lima ketul pada lima ribu orang itu dan berapa bakul sYesusnya kamu angkat? Atau akan roti tujuh ketul pada empat ribu orang itu dan berapa bakul sYesusnya sudah kamu angkat? Bagaimana maka belum kamu mengerti, bahwa bukannya aku berkata kepadamu akan hal roti bila kataku: bahwa peliharakanlah dirimu daripada ragi orang Farisi dan Saduki? Maka barulah mereka mengerti bahwa bukan disuruhnya peliharakan dirinya daripada ragi roti, melainkan daripada pengajaran orang Farisi dan Saduki. Adapun setelah Yesus sampai kejajahari negeri Kesaria Filipi, bertanyalah ia kepada murid-muridnya, katanya: Akan daku, anak-manusia ini, aku siapa pada sangka orang? Maka sahut mereka: Kata satengah orang Johanes Pembaptis, dan kata satengah orang pula Elia, dan kata lain lagi Yeremiah, atau salah seorang daripada segala nabi-nabi. Maka kata Yesus kepada mereka: Tetapi adapun kamu ini, pada sangkamu siapakah aku ini? Maka sahut Simon Petrus: Tuhanlah Almasih, anak Allah yang hidup itu. Maka kata Yesus kepadanya: Berbahagialah engkau, hai Simon, bin Yunus! karena bukan yang keadaan darah-daging menyatakan ini kepadamu, melainkan Bapaku juga yang ada di sorga. Dan lagi pula aku berkata kepadamu, bahwa engkau inilah Petrus, maka di atas batu itulah aku akan mendirikan sidangku, maka segala pintu naraka pun tiada dapat mengalahkan dia. Bahwa kepadamu aku akan memberikan kunci kerajaan sorga; maka barang yang kauikat di atas bumi ini, yaitu akan terikat juga dalam sorga; dan barang yang kauuraikan di atas bumi ini, yaitu terurai juga dalam sorga. Maka tatkala itu Yesus pun berpesanlah kepada murid-muridnya, jangan dikatakannya kepada barang seorang jua pun bahwa ialah Yesus, yaitu Almasih. Maka daripada ketika itu barulah Yesus mulai menyatakan kepada murid-muridnya, bahwa haruslah ia pergi ke negeri Yerusalem dan merasai banyak sangsara daripada segala tua-tua dan kepala-kepala imam dan segala katib, dan lagi ia akan dibunuh dan dibangunkan pula pada hari yang ketiga Maka Petrus pun membawa undur sedikit akandia serta ditegahkanya, katanya: ya Tuhan, dijauhkan Allah kiranya; bahwa sekali-kali jangan jadi padamu yang demikian. Maka berpalinglah Yesus sambil katanya kepada Petrus: undurlah engkau, hai setan, bahwa engkaulah suatu kesontohan bagiku, karena tiada engkau memikirkan perkara Allah, melainkan perkara manusia. Setelah itu maka kata Yesus kepada murid-muridnya: Kalau barang seorang suka mengikut aku, hendaklah ia menyangkal dirinya serta mengangkat palangnya lalu mengikut aku. Maka barangsiapa yang hendak memeliharakan nyawanya, ia akan kehilangan dia, dan barangsiapa yang kehilangan nyawanya karena sebab aku, yaitu akan mendapat dia. Entah apakah keuntungannya bagi seorang, jikalau kiranya ia beroleh segala dunia ini sekalipun, tetapi ia kerugian jiwanya? atau dengan apa garangan orang dapat menebus jiwanya? Karena anak-manusia akan datang dengan kemuliaan Bapanya serta dengan segala malaikatnya, maka pada masa itu ia akan membalas kepada masing-masing orang sakedar perbuatanya. Bahwa sesungguhnya aku berkata kepadamu, di antara segala orang, yang berdiri di sini, ada beberapa orang yang tiada akan merasai mati, kalau sebelum mereka melihat anak-manusia itu datang kepada kerajaannya.

Maka kemudian daripada enam hari lamanya dibawa oleh Yesus akan Petrus dan Yakub dan Johanes, saudara Yakub itu, naik ke atas sebuah bukit yang tinggi, di tempat yang sunyi. Maka berobahlah rupa Yesus di hadapan mereka, gilang-gumilang mukannya seperti cehaya matahari, dan pakaiannya pun putihlah seperti terang adanya. Maka sesungguhnya terlihatlah mereka akan nabi Musa dan nabi Elia berkata-kata dengan dia. Maka kata Petrus kepada Yesus: Ya Tuhan, baiklah kita di sini; jikalau engkau kehendaki, biarkanlah kami perbuat tiga buah pondok di sini, sebuah akan dikau, sebuah akan Musa, dan sebuah akan Elia. Maka sementara lagi ia berkata-kata, sesungguhnya datanglah sebuah awan yang bercehaya-cehaya, menyelubungi mereka; maka sesungguhnya dari dalam awan itu kedengaranlah suatu bunyi suara mengatakan: Bahwa inilah Anakku yang kekasih, akan dia juga aku berkenan; maka dengarlah olehmuakan perkataanya! Demi terdengar murid-muridnya akan bunyi suara itu, maka rebahlah mereka tertiarap serta mereka katakutan sangat. Maka datanglah Yesus menjamah mereka, katanya: Bangunlah; jangan takut. Maka apabila mereka menengadah, seorang pun tiada dilihatnya lagi, melainkan Yesus saja seorang-orangnya. Maka sementara mereka turun dari atas bukit itu dipesanlah oleh Yesus akan mereka, katanya: Kapada seorang jua pun jangan kamu katakan penglihatan ini, kalau sebelum anak-manusia bangun dari antara orang mati. Maka ditanya oleh murid-muridnya akan dia, katanya: Jikalau demikian, apa mulanya maka kata katib-katib bahwa tadapat tiada Elia akan datang dahulu? Maka sahut Yesus: Sesungguhnya Elia akan datang dahulu juga dan membaiki segala perkara, Tetapi aku berkata kepadamu, bahwa Elia itu sudah datang, tetapi tiada dikenal oleh mereka akandia, melainkan dibuatnya akandia barang kehendak mereka; maka demikian anak-manusia pun akan merasai sangsara daripada mereka juga. Maka pada ketika itu barulah murid-muridnya mengerti, bahwa dikatakannya ini kepada mereka akan hal Johanes Pembaptis.

Setelah sampai mereka kepada orang banyak maka datanglah seorang menyembah sujud kepadanya, sembahnya: Ya Tuhan, kasihankanlah kiranya anak hamba, karena ia gila-babi dan merasai sangsara amat sangat; kerap kali ia jatuh ke dalam api dan kerap kali ke dalam air. Maka telah hamba bawa akan dia kepada murid-murid Tuhan, tetapi tiada dapat mereka menyembuhkan dia. Maka sahut Yesus, katanya: Hai bangsa yang kurang percaya dan terbalik hatimu! berapa lama lagi aku serta dengan kamu? berapa lama lagi aku sabarkan kamu? bawalah akan dia kemari kepadaku. Lalu digusar oleh Yesus akan setan itu, sehingga keluarlah ia dari dalam budak itu, maka sembuhlah budak itu dengan seketika itu juga. Maka datanglah murid-murid itu kepada Yesus di tempat yang sunyi, lalu bertanya: Apa sebabnya maka kami tiada dapat membuangkan setan itu? Maka sahut Yesus kepada mereka: Ia-itulah sebab kurang imanmu, karena sesungguhnya aku berkata kepadamu: jikalau kiranya padamu adalah iman sebesar sabutir biji sawi sakalipun, maka katamu kepada bukit ini: berpindahlah engkau dari sini ke sana, niscaya berpindahlah ia kelak; maka barang suatupun tiada, yang tiada dapat kamu perbuat; Tetapi adapun jenis ini tiada boleh dikaluarkan, melainkan dengan meminta-doa serta dengan berpuasa.

Maka tatkala mereka tinggal di Galilea kata Yesus kepada murid-muridnya: Bahwa anak-manusia itu akan diserahkan kepada tangan orang. Dan iapun akan dibunuh oleh mereka, maka pada hari yang ketiga ia akan dibangunkan pula. Maka murid-muridnya pun sangat berduka-citalah. Maka setelah mereka masuk ke dalam negeri Kapernaum datanglah kepada Petrus orang yang memungut belanja kaabah itu, katanya: Tiadakah guru kamu membayar belanja itu? Maka sahutnya: Bayar juga! Setelah sudah Petrus masuk ke dalam rumah maka didahului oleh Yesus akandia, katanya: Hai Simon! bagimana sangkamu, adapun segala raja dunia ini daripada siapa diambilnya cukai atau beya, dari puteranyakah, atau dari orang keluarankah? Maka sahut Petrus: Dari orang keluaran juga. Lalu kata Yesus kepadanya: Kalau demikian maka lepaslah segala puteranya. Tetapi supaya jangan kita kecilkan hati mereka pergilah engkau mengail ke danau, ambillah akan ikan yang kaudapat mula-mula, maka apabila engkau membukakan mulutnya, niscaya engkau akan mendapat satu dirham dalamnya; ambillah dia, berikanlah kepada mereka akan bahagianku dan bahagianmu.

Maka pada ketika itu juga datanglah murid-murid itu kepada Yesus, katanya: Siapa garangan yang terbesar dalam kerajaan sorga? Maka oleh Yesus dipanggil seorang anak-anak hampir kepadanya, lalu ditaruhnya akan dia pada sama tengah mereka, Serta katanya: Sesungguhnya aku berkata kepadamu: jikalau tiada kamu berobah menjadi seperti anak-anak, maka sekali-kali tiada boleh kamu masuk ke dalam kerajaan sorga. Sebab itu barangsiapa yang merendahkan dirinya seperti anak-anak ini, maka ia juga yang terbesar dalam kerajaan sorga; Dan barangsiapa yang menyambut seorang anak-anak yang seperti ini karena sebab namaku, maka yaitu menyambut aku. Tetapi barangsiapa yang mendatangkan syak kepada seorang jua pun daripada yang kecil-kecil ini, yang percaya akan daku, maka terlebih baik padanya jikalau lehernya dikalungkan dengan batu kYesusran, lalu ia pun ditenggelamkan ditengab-tengah laut. Wai bagi dunia dari sebab segala syak, karena tadapat tiada banyak syak akan ada, tetapi karamlah bagi orang yang mendatangkan syak itu! Maka sebab itu, jikalau tanganmu atau kakimu mendatangkan syak kepadamu, kudungkanlah dia, buangkan daripadamu, karena terlebih baik engkau masuk ke dalam hidup kekal itu dengan timpang atau kudung, daripada bertangan dua atau berkaki dua engkau dicampak ke dalam api yang kekal. Maka jikalau matamu mendatangkan syak kepadamu, kerukkanlah dia, buangkan daripadamu, karena terlebih baik engkau masuk ke dalam hidup kekal dengan sebelah mata saja, daripada dicampak ke dalam api naraka dengan kedua belah matamu. Ingatlah, jangan kamu hinakan barang seorang daripada yang kecil-kecil ini; karena aku berkata kepadamu, bahwa malaikatnya dalam sorga senantiasa memandang hadlerat Bapaku yang dalam sorga. Karena anak-manusia telah datang memeliharakan yang sudah hilang itu. Maka bagimana sangkamu? jikalau ada seorang menaruh kambing seratus ekur, maka seekur kambingnya sesat, bukankah ditinggalkannya sambilan puluh sambilan ekur kambing itu di atas gunung, lalu pergi mencari yang sesat itu? Dan jikalau boleh didapatinya, bahwasanya aku berkata kepadamu: bersuka-citalah hatinya akan seekur itu terlebih daripada akan sambilan puluh sambilan yang tiada sesat itu. Maka demikianlah kehendak Bapamu, yang ada di sorga, supaya jangan binasa barang seorang jua pun daripada yang kecil ini. Tetapi jikalau saudaramu telah bersalah kepadamu, pergilah tegor akandia antara seorang engkau dengan dia; jikalau diterimanya akan tegormu itu, maka engkau telah beroleh kembali akan saudaramu itu; Maka jikalau kiranya tiada ia mau menerima tegormu itu, bawalah akan seorang dua orang lagi sertamu, supaya boleh ditentukan segala perkataan itu dengan lidah dua tiga orang saksi. Maka jikalau kiranya engganlah ia mendengar akan merekapun, berilah tahu perkara itu kepada sidang; maka jikalau enggan pula ia mendengar akan sidang itu, maka hendaklah engkau membilangkan dia bagikan orang kafir dan pemungut cukai. Bahwa sesungguhnya aku berkata kepadamu: segala suatu yang kamu ikat di atas bumi ini, yaitu akan terikat dalam sorga, dan segala suatu yang kamu uraikan di atas bumi ini, yaitupun akan terurai dalam sorga. Lagipun aku berkata kepadamu: jikalau di atas bumi dua orang daripadamu setuju dalam hal suatu perkara, yang boleh dipintanya, yaitupun akan dikaruniakan juga kepadanya oleh Bapaku yang ada di sorga. Karena barang di mana ada dua atau tiga orang berhimpun dari karena namaku, maka akupun akan serta di antara mereka.

Maka pada ketika itu datanglah Petrus kepadanya, katanya: Tuhan! berapa kali saudaraku akan bersalah kepadaku, yang patut kuampuni dia? sampai tujuh kelikah? Maka sahut Yesus kepadanya: Bahwa bukan kataku kepadamu: sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh. Sebab itulah di upamakan kerajaan sorga dengan seorang raja, yang hendak menentukan kira-kira dengan hamba-hambanya. Beharu dimulainya melihat kira-kira, maka dibawa oranglah kepadanya akan seorang yang berhutang uang salaksa talenta. Maka sebab tiada padanya pembayar itu, disuruh oleh tuanya jualkan dia serta dengan anak istrinya dan segala harta bendanya, akan pembayar hutangnya. Maka menyembah sujudlah hamba itu kepadanya, sembahnya: Ya Tuan! sabarlah kiranya akan hamba, maka hamba akan membayar semuanya. Maka tegal hati tuan itu tergerak oleh kasihan akan orang itu, maka dilepaskannya ia dan dimaafkannya hutangnya. Tetapi keluarlah orang itu lalu bertemulah ia dengan seorang kawannya, yang berhutang kepadanya seratus dinar, maka ditangkapnya akan dia serta dicekekkannya lehernya, katanya: Bayarlah hutangmu kepadaku. Maka kawannya menyembahlah pada kakinya serta meminta kepadanya, sembahnya: Sabarlah kiranya akan hamba, maka hamba akan membayar semuanya. Tetapi tiada diluluskanya, melainkan pergilah ia mencampakkan kawannya ke dalam penjara sampai dibayarnya hutangnya itu. Demi dilihat oleh segala kawan lain akan hal yang demikian, maka sangat berduka-cita hati mereka, lalu mereka sekalian pun pergi menghadap tuanya mempersembahkan segala perkara itu. Kemudian dipanggil datang oleh tuanya akan dia, lalu katanya: Hai hamba yang jahat, bahwa hutangmu itu semuanya sudah kumaaf ken, sebab engkau meminta kepadaku; Bukankah patut engkau pun mengasihankan kawanmu itu, seperti telah kukasihankan engkau? Maka marahlah tuanya itu, diserahkannya ia kepada penunggu penjara, sampai sudah dibayarnya hutangnya itu habis-habis semuanya. Demikian juga kelak perbuatan Bapaku yang ada di sorga akan kamu, jikalau tiada dengan sungguh-sungguh hati masing-masing kamu mengampuni salah saudaranya.

Setelah diputuskan Yesus segala perkataan ini, maka undurlah ia dari negeri Galilea, lalu sampai ke jajahan tanah Yudea, yang di seberang sungai Yordan. Maka banyak orang mengikut dia, maka disembuhkannya mereka di sana. Maka datanglah orang Farisi kepadanya hendak mencobai dia, serta katanya kepadanya: Adakah halal orang bercerai dengan istrinya oleh karena segala sebab? Tetapi dYesushutnya kepada mereka, katanya: Tiadakah kamu telah membaca bahwa Tuhan, yang menjadikan dia pada mulanya, telah menjadikan dia suami-istri? Maka telah Ia befirman demikian: Sebab itu patutlah orang meninggalkan ibu-bapanya dan berdamping dengan istrinya, maka keduanya itu menjadi sadaging jua adanya; Sahingga tiada lagi mereka dua, melainkan sadaging jua. Maka sebab itu, barang yang dijodokan Allah, jangan manusia ceraikan dia. Maka kata mereka kepadanya: Kalau bagitu, apa sebab maka telah dipesan oleh nabi Musa berikan surat talak kepadanya dan membuangkan dia? Maka sahut Yesus: Bahwa dari sebab kekerasan hatimu telah dibiarkan Musa kamu bercerai dengan istrimu, tetapi dari mulanya bukannya demikian. Maka aku berkata kepadamu: Barangsiapa yang bercerai dengan istrinya, kecuali sebab zinah, dan ia beristrikan perempuan lain pula, maka orang itu berzinah, dan barangsiapa yang beristrikan pula perempuan yang dibuang itu, orang itupun berzinah juga adanya. Maka sahut murid-muridnya: Jikalau demikian perkara laki dengan istrinya, niscaya tiada baik orang kawin. Tetapi kata Yesus kepada mereka: Bukan segala orang boleh menerima perkataan ini, melainkan orang yang telah dikaruniakan itu kepadanya. Karena ada orang kasyim yang jadi demikian daripada perut ibunya; dan ada orang kasyim yang dikasyimkan orang; dan ada orang kasyim, yang telah mengasyimkan dirinya sendiri dari karena kerajaan sorga. Barangsiapa yang boleh menerima ini, hendaklah diterimanya. Maka tatkala itu dibawa oranglah kepadanya beberapa anak-anak, supaya ditumpangkannya tangannya pada mereka dan supaya dipintakannya doa, maka digusar oleh murid-muridnya akan mereka. Tetapi kata Yesus: Biarlah anak-anak itu datang kepadaku; jangan ditegahkan ia, karena bagi orang yang demikian itu adalah kerajaan sorga. Maka setelah sudah ditumpangkannya tangannya pada anak-anak itu, berjalanlah ia dari sana. Bahwa sesungguhnya datanglah seorang, yang berkata kepadanya demikian: Hai guru yang baik, kebajikan apa patut hamba perbuat, supaya hamba mendapat hidup kekal? Maka sahutnya kepada orang itu: Mengapa maka engkau mengatakan aku ini baik? seorang jua pun tiada Yang baik melainkan Satu, yaitu Allah, tetapi jikalau engkau hendak masuk ke dalam hidup kekal, peliharakanlah segala firman. Maka bertanya orang itu kepadanya: Firman yang mana? Maka jawab Yesus: Jangan engkau membunuh orang; jangan engkau berbuat zinah; jangan engkau mencuri; jangan engkau memberikan kesaksian dusta; Berilah hormat akan ibu-bapamu, dan hendaklah engkau mengasihi akan samamu manusia seperti engkau mengasihi akan dirimu sendiri. Maka sahut orang muda itu: Bahwa segala perkara ini telah hamba perbuat daripada kecil hamba, apa lagi yang kurang pada hamba? Maka kata Yesus kepadanya: Jikalau engkau hendak menjadi sampurna, pergilah engkau, juallah segala milikmu, berikanlah dia kepada orang-orang miskin, maka engkau akan mendapat suatu harta dalam sorga, kemudian marilah engkau ikutlah aku. Demi didengar oleh orang muda itu akan perkataan ini, maka undurlah ia dengan dukacita hatinya, karena ia berharta banyak. Maka kata Yesus kepada murid-muridnya: Sesungguhnya aku berkata kepadamu, bahwa sukarlah orang yang kaya itu masuk ke dalam kerajaan sorga. Danlagi aku berkata kepadamu: Terlebih mudah seekur onta masuk ke dalam lobang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam kerajaan Allah. Apabila kata ini didengar oleh murid-muridnya, maka tercengang-cenganglah mereka serta katanya: Kalau bagitu, siapa garangan boleh mendapat selamat? Maka dipandang oleh Yesus akan mereka serta katanya: Bahwa mustahil perkara ini kepada manusia, tetapi kepada Allah suatupun tiada yang mustahil adanya. Lalu kata Petrus kepadanya: Bahwa sesungguhnya hambasekalian ini telah meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Tuhan, maka apa yang akan hamba peroleh? Maka sabda Yesus kepada mereka: Sesungguhnya aku berkata kepadamu, bahwa kamu, yang sudah mengikut aku, pada masa kejadian baru kelak, apabila anak-manusia duduk di atas takta kemuliaanya, kamu ini pun akan duduk di atas dua-belas buah takta serta menghukumkan kedua-belas sukubangsa Israel. Maka barangsiapa yang sudah meninggalkan rumah, atau saudara laki-laki, atau saudara perempuan, atau ibu-bapa, atau anak-istri, atau bendangnya dari karena namaku, bahwa orang itu akan beroleh seratus kali ganda, dan lagi hidup yang kekal akan pusakanya. Tetapi banyak orang yang mula-mula itu akan menjadi kemudian, dan banyak yang kemudian itu akan menjadi mula-mula adanya.

Karena adalah hal kerajaan sorga itu seupama dengan seorang tuan yang empunya rumah, maka pada pagi hari keluarlah ia mencari orang opahan akan bekerja dalam kebon-anggurnya. Maka setelah sudah ditentukannya opahnya, pada sahari seorang satu dinar, disuruhnya mereka pergi ke kebon anggurnya itu. Maka keluarlah tuan itu ada kira-kira jam pukul sambilan pagi, maka dilihatnya pula orang lain berdiri dipasar dengan lekanya. Lalu katanya kepada mereka: Pergilah kamu pun bekerja ke kebon anggur itu, maka berapa yang patut nanti kuberikan kamu. Lalu merekapun pergilah. Maka keluarlah pula tuan itu ada kira-kira pukul dua-belas dan pada pukul tiga petang, maka diperbuatnyalah bagitu juga. Maka ada kira-kira pukul lima petang keluarlah ia, lalu didapatinya pula akan orang lain berdiri dengan lekanya, maka berkatalah ia kepada mereka: Mengapa maka kamu berdiri di sini sahari-harian dengan lekamu? Maka sahut mereka kepadanya: Sebab tiada orang mengopah kami. Maka katanya kepada mereka: Pergilah kamu pun bekerja dalam kebon-anggur itu, maka kamu akan beroleh kelak berapa yang patut.

Setelah sudah malam maka kata tuan kebon-anggur itu kepada mandornya: Panggillah segala orang yang bekerja itu, bayarkanlah opahnya, mulai daripada orang yang datang akhir itu sampai kepada orang yang datang mula-mula. Setelah datang orang yang baru masuk bekerja pada pukul lima petang, diperolehnya seorang satu dinar. Tetapi setelah datang orang yang mula-mula itu, maka pada sangkannya mereka akan beroleh lebih, tetapi diperolehnya seorang satu dinar juga. Setelah sudah diterimanya maka bersungut-sungutlah mereka akan tuan yang empunya rumah, Katanya: adapun orang yang datang akhir ini bekerja hanya sajam saja lamanya, maka tuan menyamakan dia dengan kami, yang telah menanggung keberatan dan kepanasan saharian suntuk. Tetapi sahut tuan itu kepada seorang daripada mereka, katanya: Hai kawan, tiada aku membuat salah kepadamu; bukankah engkau sudah berjanji dengan aku akan satu dinar juga? Ambillah bahagianmu itu, pergilah, karena kepada orang yang datang akhir ini aku mau memberi sama banyak dengan dikau. Atau tiadakah boleh kuperbuat barang kehendakku atas hartaku? Atau jahatkah matamu sebab aku ini baik? Maka demikianlah yang akhir itu menjadi yang mula-mula, dan yang mula-mula itu menjadi akhir, karena banyaklah orang yang dipanggil, tetapi sedikit juga yang pilihan

Maka Yesuspun pergilah ke Yerusalem, maka dibawanya hanya akan kedua-belas murid itu saja berjalan sertanya, lalu katanya kepada mereka: Bahwa sesungguhnya kita ini pergi ke Yerusalem, maka anak-manusia akan diserahkan kepada kepala-kepala imam dan katib-katib, dan ia pun akan dihukumkan oleh mereka kelak akan mati dibunuh. Maka iapun akan diserahkan oleh mereka ke tangan orang kafir, supaya dinistakannya dan disesahnya dan dipalangkanya, maka pada hari yang ketiga ia pun akan berbangkit pula. Maka pada ketika itu datangiah kepadanya ibu anak Zabdi serta dengan kedua anaknya laki-laki, lalu sujud serta meminta suatu perkara kepadanya. Maka kata Yesus kepadanya: Apakah yang kaukehendaki? maka sahutnya: Berilah kiranya kedua anak hamba laki-Iaki ini boleh duduk dalam kerajaan Tuhan, seorang pada kanan seorang pada kiri Tuhan. Tetapi dYesushut oleh Yesus, katanya: Kamu tiada tahu apa yang kamu pinta; bolehkah kamu minum piala yang akan diminum olehku, dan dibaptiskan dengan baptisn, yang aku akan dibaptiskan? Maka sahut mereka: Boleh. Maka ujar Yesus kepada mereka: Bahwasanya pialaku itu akan kamu minum juga, dan kamu pun akan dibaptiskan dengan baptisn yang aku dibaptiskan, akan tetapi hal duduk pada kiri-kananku itu bukannya atasku memberikan dia, melainkan yaitu akan diberikan kepada barangsiapa, baginya juga telah dYesusdiakan itu oleh Bapaku.

Setelah didengar oleh murid yang sapuluh akan hal ini, maka jadilah kecil-hati mereka akan kedua orang bersaudara itu. Tetapi dipanggil oleh Yesus akan mereka sekalian, lalu katanya: Kamu mengetahui akan hal penghulu-penghulu segala bangsa itu memegang perentah atas mereka, dan orang besar-besarnya pun melakukan kuasanya kepada mereka, Tetapi di antara kamu janganlah demikian, melainkan barangsiapa yang hendak menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; Dan barangsiapa yang hendak menjadi penghulu di antara kamu, maka hendaklah ia menjadi kadimmu. Saperti anak-manusia pun telah datang, bukan supaya dilayani, melainkan hendak melayani orang dan memberi nyawanya akan suatu tebusan bagi orang baniak.

Tatkala mereka keluar dari negeri Yeriko ada banyak orang mengikut dia. Maka sesungguhnya adalah dua orang buta duduk pada tepi jalan; demi didengarnya adalah Yesus berjalan lalu, berseru-serulah mereka, katanya: Kasihankan apalah akan hamba, ya Tuhan, ya putera Daud! Maka oleh orang banyak digusarlah akan keduanya, supaya diam, tetapi makin pula ia berseru-seru, katanya: Kasihankan apalah akan hamba, ya Tuhan, ya putera Daud! Maka berhentilah Yesus, dipanggilnya keduanya, katanya: Apa kehendakmu yang boleh kuperbuat kepadamu? Maka sahut orang itu kepadanya: ya Tuhan! biarlah mata hamba dicelekkan. Maka tergeraklah hati Yesus oleh kasihan akandia, lalu dijamahnya matanya, maka sebentar itu juga celeklah mereka, lalu mengikut Tuhan.

Apabila mereka hampir ke negeri Yerusalem dan telah sampailah ia ke Baitfagi, yaitu dekat bukit Zaiton, maka disuruhkan oleh Yesus dua orang muridnya, katanya kepadanya: Pergilah kamu ke dalam dusun yang tentang kamu itu, maka sebentar juga kamu akan mendapat seekur keldai betina tertambat serta dengan anaknya seekur bersama-sama; lepaskanlah dia, bawalah kemari kepadaku. Maka jikalau barang seorang mengatakan apa-apa kepadamu, hendaklah kamu sahut: Bahwa adalah gunanya bagi Tuhan; maka seketika juga iapun akan mengirimkan dia. Adapun segala perkara ini telah jadi, supaya genaplah barang, yang telah dikatakan oleh nabi itu, sabdanya: Katakanlah kepada puteri Zion: Tengoklah Rajamu, yang lemah-lembut hatinya, itu datang kepadamu dengan mengandarai seekur keldai betina dan seekur keldai muda, anak keldai yang menanggung kok. Maka pergilah murid-muridnya, diperbuatnya seperti pesan Yesus kepadanya, Dibawanyalah akan keldai itu serta dengan anaknya dan diletakkannya pakaiannya, lalu didudukkannya Yesus di atasnya. Maka kebanyakan orang menghamparkan kain-bajunya di jalan, dan ada pula orang memotongkan cabang-cabang daripada pohon kayu lalu dihamparkannya di jalan. Maka segala orang yang berjalan dahulu dan yang mengikut itupun bersurak-suraklah, katanya: Berbahagialah putera Daud! Berbahagialah dia yang datang dengan nama Tuhan! Berbahagialah dalam tempat ketinggian! Maka apabila Yesus masuk ke dalam Yerusalem gemparlah sekalian isi negeri, mengatakan: Siapakah ini? Maka sahut orang banyak itu: Bahwa inilah Yesus, nabi dari negeri Nazarit di tanah Galilea. Maka masuklah Yesus ke dalam keabat ullah, lalu dihalaukannyalah segala orang yang berjual-beli dalam kaabah itu serta dibalik-balikkannya segala meja orang menukar uang dan segala kuda-kuda orang yang berjual burung merpati; Maka kata Yesus kepada mereka: Adalah tersurat: Bahwa rumahku itu akan disebut orang rumah sembahyang, tetapi kamu telah menjadikan dia goha tempat penyamun. Maka dalam kaabah itu datanglah kepadanya beberapa orang buta dan timpang, lalu disembuhkannyalah mereka. Syahadan, apabila dilihat kepala-kepala imam dan katib-katib akan segala perkara ajaib, yang dibuat Yesus itu, lagi pula segala budak-budak pun bersurak-surak dalam kaabah, bunyinya: Berbahagialah putera Daud! maka sangat marahlah mereka; Serta katanya kepada Yesus: Adakah engkau dengar apa kata budak-budak ini? Maka sahut Yesus: Behkan. Belomkah kamu membaca dalam alKitab, bahwa dari dalam mulut budak dan bayi yang menyusu telah kausadiakan puji? Maka ditinggalkan oleh Yesus akan mereka serta keluarlah ia dari dalam negeri, lalu pergilah ia ke Baitani dan bermalamlah di sana. Maka pada pagi-pagi hari apabila ia kembali ke negeri, laparlah ia. Maka dilihatnya ada sabatang pokok ara di tepi jalan itu, lalu dihampirinyalah, maka didapatinya akan suatupun tiada buahnya, melainkan daun saja, lalu katanya kepadanya: Jangan lagi engkau berbuah sampai selama-lamanya. Maka dengan seketika itu juga kekeringanlah pokok ara itu. Setelah dilihat oleh murid-muridnya akan hal yang demikian, maka hairanlah mereka, katanya: Bagaimana pokok ara ini kekeringan sebentar juga? Tetapi sahut Yesus kepada mereka, katanya: Bahwa sesungguhnya aku berkata kepadamu, jikalau kiranya padamu ada iman, dengan tiada kamu syak, jangankan barang yang telah jadi pada pokok ara ini saja, melainkan jikalau kamu katakan kepada bukit ini: Terangkatlah engkau dan terbuang ke dalam laut sekalipun, niscaya yaitu akan jadi. Dan segala perkara yang kamu kehendaki dengan meminta doa, itu akan kamu peroleh, asal kamu percaya saja. Maka setelah Yesus masuk ke dalam kaabah, sementara ia mengajar orang, datanglah kepadanya kepala-kepala imam dan segala tua-tua kaum itu, katanya: Dengan kuasa apa garangan engkau membuat segala perkara ini, dan siapa memberi kepadamu kuasa yang demikian? Maka sahut Yesus serta katanya kepada mereka: Bahwa aku pun hendak bertanya satu pasal kepadamu, jikalau kamu dapat menyahut akan dia, maka boleh aku pun mengatakan kepadamu dengan kuasa apa kuperbuat segala perkara ini. Adapun baptisn Johanes itu dari mana? dari sorgakah atau dari manusiakah? Maka berbicaralah mereka sama sendirinya, katanya: Jikalau kita katakan dari sorga, niscaya sahutnya kelak: Apa sebab tiada kamu percaya akan dia? Dan jikalau kita katakan dari manusia, maka takutlah kita akan orang banyak, karena semuanya membilang Johanes itu seorang nabi. Maka sahut mereka serta katanya kepada Yesus: Tiada kami mengetahuinya. Maka kata Yesus kepada mereka: Sebab itulah aku pun tiada mengatakan kepadamu dengan kuasa apa kuperbuat segala perkara ini. Tetapi apakah kepikiranmu akan hal ini: Pada seorang anu adalah dua orang anaknya laki-laki; maka pertama-tama pergilah ia kepada seorang, katanya: Hai anakku, pada hari ini pergilah engkau bekerja dalam kebon anggurku. Maka menyahutlah ia, katanya: Tiada aku mau; tetapi kemudian bersesallah ia lalu pergi juga. Maka datanglah bapanya kepada anak seorangnya itu, lalu berkata demikian juga. Maka dYesushutnya: Saya tuan! tetapi tiada jadi ia pergi. Maka dalam kedua orang ini mana yang menurut kehendak bapanya? Maka sahut mereka: Yang pertama itu. Maka kata Yesus kepada mereka: Sesungguhnya aku berkata kepadamu, bahwa orang pemungut cukai dan perempuan sundal pun masuk ke dalam kerajaan Allah dahulu daripada kamu. Karena Johanes telah datang kepadamu dengan jalan kebenaran, maka tiada kamu percaya akan dia; tetapi orang pemungut cukai dan perempuan sundal sudah percaya akan dia, dan maskipun kamu melihat hal itu, tiada juga kamu bertobat kemudianya, supaya kamu pun percaya akan dia. Dengarlah pula suatu perupamaan yang lain: Maka adalah seorang tuan yang empunya rumah teiah membuat kebon-anggur, dibubuhnya pagar kulilingnya dan digalinya tempat akan apitan anggur dalamnya, dan diperbuatnya sebuah bangun-bangun, kemudian disewakannya kebon itu kepada orang kebon, lalu pergilah ia kesebuah negeri yang jauh.

Setelah sampai musim buah, disuruhkannya hamba-hambanya pergi mendapatkan orang kebon itu akan menerima buahnya. Maka oleh orang kebon itu ditangkap akan hamba-hambanya, seorang dipalunya dan seorang dibunuhnya dan seorang pula dilutarinya dengan batu. Kemudian disuruhkan tuan itu akan hamba yang lain pula, terlebih banyak daripada yang mula-mula itu, maka oleh orang kebon dibuat akan mereka seperti yang dahulu juga. Akirnya disuruhkannya pula anaknya laki-laki kepada mereka, serta katanya: Tak dapat tiada mereka takut kelak akan Anakku. Tetapi serta dilihat orang kebon yang anak itu datang, maka kata mereka sama sendirinya: Ia-inilah waritsnya; marilah kita bunuhkan ia dan menahankan pusakanya. Maka ditangkapnya akan dia, dibuangkannya keluar kebon anggur lalu dibunuhnya akan dia. Maka apabila datang tuan yang empunya kebon anggur itu dipengapakannya segala orang kebon itu? Maka sahut mereka kepadanya: Tak dapat tiada akan dibunuhnya segala orang jahat itu dengan sajahat-jahat bunuh dan kebon-anggur itupun akan disewakannya kepada orang kebon lain, yang akan mempersembahkan kepadanya bahagian buah pada tiap-tiap musimnya. Maka kata Yesus kepada mereka: Belom pernah kamu membaca dalam alKitab: Bahwa batu yang dibuang oleh segala tukang itu, telah menjadi batu penjuru; demikianlah dijadikan oleh Tuhan, maka yaitu suatu perkara ajaib kepada pemandangan kita. Sebab itu aku berkata kepadamu, bahwa kerajaan Allah itu akan diambil daripadamu dan diberikan kepada suatu bangsa, yang akan memberi buahnya. Maka barangsiapa yang jatuh di atas batu itu, ia pun akan hancur-luluh, dan yang ditimpa oleh batu itu, niscaya remukredamlah orang itu.

Setelah didengar oleh segala kepala imam dan orang Farisi akan perupamaannya ini, maka diketahuinya, bahwa yaitu dikatakan Yesus akan hal merekalah. Maka hendak ditangkap oleh mereka akan dia, tetapi takutlah mereka akan orang banyak, karena orang banyak itu membilang dia seorang nabi adanya.

Dan lagipula dYesushut oleh Yesus kepada mereka dengan beberapa perupamaan, katanya: Adapun hal kerajaan sorga itu seupama dengan seorang raja, yang telah membuat perjamuan nikah puteranya. Maka disuruhnyalah hamba-hambanya pergi menjemput segala orang panggilandatangkapada perjamuan nikah itu, tetapi tiada mereka mau datang. Maka disuruhnya pula beberapa hamba yang lain, titahnya: Katakanlah kepada segala orang panggilan itu, bahwa sesungguhnya aku telah menyadiakan sajianku, dan lembuku dan binatangku yang tambun-tambun pun telah kusembeleh, maka sekalianya itu telah sadia; marilah kamu kepada perjamuan nikah. Tetapi tiada juga yaitu di endahkan oleh mereka, melainkan masing-masing pergi ke sana-sini, seorang kebendangnya, seorang kepada perniagaanya. Orang lain pula menangkap hambanya, dibuatnya buta-tuli serta dibunuhnya. Demi didengar oleh raja itu akan hal yang demikian, maka murkalah baginda, lalu disuruhkannya tantaranya pergi membinasakan orang pembunuh itu dan membakarkan habis negerinya. Maka titah raja itu kepada segala hambanya: Sungguh pun telah sadia perjamuan nikah ini, akan tetapi orang panggilan juga yang tiada patut akan dia. Sebab itu pergilah kamu kepada segala simpangan jalan, maka saberapa banyak orang kamu bertemu, panggillah mereka datang kepada perjamuan nikah ini.

Maka hambanya itupun keluarlah pergi kepada segenap simpangan jalan, dihimpunkannya segala orang yang didapatinya, daripada yang baik dan yang jahat, sehingga penuhlah tempat perjamuan nikah itu dengan jamunya. Maka apabila masuk raja itu hendak melihat segala jamunya, didapatinya di antara mereka sekalian akan seorang, yang tiada berpakaikan pakaian perjamuan nikah. Maka titah baginda kepadanya: Hai sohbat, bagimana engkau telah masuk di sini dengan tiada berpakaikan pakaian perjamuan nikah? Maka diamlah ia. Lalu titah baginda kepada hambanya: Ikatlah kaki-tangannya, bawa akan dia pergi, tulakkan dia ke dalam gelap yang amat gulita, maka di sana adalah tangis dan keretak gigi. Karena banyaklah orangyang dipanggil, tetapi sedikit juga yang dipilih. Kalakian, maka pergilah orang Farisi berbicara sama sendirinya, bagimana boleh ditangkapnya akan dia dengan perkataan. Maka disuruhkannya murid-murid mereka bersama-sama dengan orang Herodiani pergi mengatakan kepada Yesus: Hai Guru! kami tahu, bahwa engkau benar dan engkau pun mengajar jalan Allah dengan sabenarnya, dan tiada engkau mengendahkan seorang jua pun, karena tiada engkau memandang muka orang. Sebab itu katakanlah kepada kami bagimana sangkamu, patutkah kami mempersembahkan upeti kepada KaYesusr atau tidak? Tetapi diketahui Yesus akan jahat mereka, sebab itu sahutnya: Hai orang munafik! mengapa maka kamu mencobai aku? tunjuklah kepadaku uang upeti itu. Maka oleh mereka dibawa kepadanya dinar sakeping. Maka bertanya Yesus kepada mereka: Gambar siapa punya dan cap siapa punya ini? Maka sahut mereka kepadanya: KaYesusr punya. Lalu kata Yesus kepada mereka: Sebab itu persembahkanlah olehmu kepada kaYesusr barang yang kaYesusr punya, dan kepada Allah barang yang Allah punya. Demi didengarnya itu maka hairanlah mereka, ditinggalkannya akandia lalu berjalan pergi. Maka pada hari itu juga datanglah kepada Yesus orang Saduki, yang menyangkalkan hal orang mati akan dibangunkan pula, lalu bertanya: Hai Guru! bahwa nabi Musa telah berpesan demikian: Jikalau seorang mati dengan tiada meninggalkan anak, hendaklah saudaranya pula beristerikan istrinya, dan menimbulkan benih saudaranya. Maka dahulu adalah dengan kami tujuh orang bersaudara, maka yang pertama itu beristri, kemudian matilah ia, tetapi sebab tiada meninggalkan benih, ditinggalkannya istrinya itu kepada saudaranya. Demikian juga hal saudaranya yang kedua dan yang ketiga pun sampailah yang ketujuh.

Kemudian daripada sekalianya itu matilah perempuan itupun. Maka di akerat kelak dalam tujuh orang itu mana garangan empunya istri akan perempuan itu, karena sekalianya telah beristrikan dia. Tetapi sahut Yesus kepada mereka: Bahwa kamu ini sesat, sebab tiada mengerti bunyi alKitab atau kuasa Allah. Karena di akerat tiada orang beristri dan tiada juga orang diperistrikan, melainkan mereka seperti malaikat Allah dalam sorga adanya. Danlagi adapun akan hal orang mati dibangunkan pula, bukankah kamu telah membaca lirman Allah yang kepadamu itu, bunyinya: Bahwa aku inilah Allah Ibrahim, dan Allah Ishak, dan Allah Yakub. Adapun Allah itu bukannya Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Apabila ini didengar oleh orang banyak itu, maka hairanlah mereka sebab pengajaranya. Setelah didengar oleh orang Farisi bahwa Yesus telah mengatupkan mulut orang Saduki, lalu berkarumunlah mereka. Maka seorang pandita Taurat di antara mereka bertanya hendak mencobai Yesus, katanya: Ya guru! manakah hukum yang terbesar dalam Taurat? Maka kata Yesus kepadanya: Bahwa hendaklah engkau mengasihi akan Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segala budimu. Inilah hukum yang pertama dan yang besar adanya. Maka hukum yang kedua, yang sabaginya, yaitu: Hendaklah engkau mengasihi akan samamu manusia seperti engkau mengasihi akan dirimu sendiri. Pada kedua hukum ini adalah bergantung segenap Taurat dan kitab nabi-nabi. Maka sedang lagi berhimpun segala orang Farisi itu bertanyalah Yesus kepada mereka, Katanya: Apakah sangkamu akan Almasih itu? anak siapa garangan ia? Maka jawab mereka kepadanya: putera Daud. Lalu kata Yesus: Kalau bagitu, bagimana Daud sendiri dengan ilham Roh menyebut Tuhan akari dia? katanya: Bahwa Tuhan telah befirman kepada Tuhanku: Duduklah engkau di sebelah kananku, sehingga sudah kutaruh segala seterumu itu akan alas kakimu. Sebab itu, kalau Daud menyebut Tuhan akan dia, bagimana ia puteranya? Maka sapatah kata pun tiada dapat dYesushut oleh seorang jua pun kepadanya, maka daripada hari itulah seorang pun tiada berani bertanyakan dia lagi.

Lalu berkata Yesus kepada orang banyak dan kepada segala murid-muridnya, Katanya: Adapun katib-katib dan orang Farisi itu ada duduk di atas kursi nabi Musa; Sebab itu segala sesuatu, yang disuruhnya peliharakan, maka peliharakanlah dan perbuatlah olehmu akan dia; tetapi jangan kamu menurut kelakuanya, karena mereka mengatakan dia saja, tetapi tiada diperbuatnya. Karena mereka mengikat tanggungan yang berat dan sukar ditanggung, dibubuhkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tiada mau menjamah akan dia dengan jarinya jua pun. Maka diperbuatnya segala perbuatanya, supaya yaitu kelihatan kepada orang, karena dilebarkannya azimat pada dahinya dan dipanjangkannya rumbai-rumbayan pakayanya. Dan mereka suka duduk pada tempat yang di atas dalam perjamuan, dan pada kedudukan yang mulia-mulia dalam rumah ibadah. Dan lagi disukainya orang memberi salam kepadanya dipasar, dan oraryg memanggil akan mereka Maulana-Maulana! Tetapi kamu ini jangan dipanggil Maulana, karena satu jua Guru kamu, yaitu Almasih, dan kamu sekalian pun saudaralah. Maka jangan kamu panggil bapa akan barang seorang jua pun dalam dunia ini, karena asa jua Bapamu, yaitu yang ada di sorga. Maka jangan kamu dipanggil guru, karena asa jua Gurumu, yaitu Almasih. melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah ia menjadi hambamu; Maka barangsiapa yang membesarkan dirinya, yaitu akan direndahkan; dan barangsiapa yang merendahkan dirinya, yaitu akan dibesarkan. Tetapi karamlah bagimu, katib-katib dan orang Farisi, hai munafik! karena kamu menguncikan kerajaan sorga di hadapan orang; bahwa kamu sendiri tiada masuk, dan orang yang hendak masuk pun kamu tegahkan. Karamlah bagimu, katib-katib dan orang Farisi, hai munafik! karena kamu makan habis akan segala harta-benda perempuan janda, sementara dengan pura-pura kamu melanjutkan sembahyang; maka sebab itu kamu akan kena pehukuman yang terlebih berat. Karamlah bagimu, katib-katib dan orang Farisi, hai munafik! karena kamu berkuliling didarat dan dilaut hendak menjadikan seorang orang mualaf, maka setelah ia jadi demikian, kamu jadikan dia pula isi naraka dua kali lebih daripada kamu sendiri. Karamlah bagimu, hai pemimpin buta, yang berkata bagini: Jikalau orang bersumpah demi kaabah, yaitu tiada mengapa, tetapi jikalau orang bersumpah demi emas kaabah, yaitu berdosa. Hai orang bodoh lagi buta! yang besar mana, emaskah atau kaabah yang menyucikan emas itu? Dan lagi katamu: jikalau orang bersumpah demi medzbah, yaitu tiada mengapa, tetapi jikalau ia bersumpah demi persembahan yang di atas medzbah itu, yaitu berdosa. Hai orang bodoh lagi buta! yang besar mana, persembahankah atau medzbah yang menyucikan persembahan itu? Sebab itu, barangsiapa yang bersumpah demi medzbah, yaitu bersumpah demi tempat itu dan demi segala sesuatu yang di atasnya. Dan barangsiapa yang bersumpah demi kaabah, yaitu bersumpah demi tempat itu dan demi Dia, yang diam dalamnya. Dan barangsiapa yang bersumpah demi sorga, yaitu bersumpah demi arasy Allah serta demi Dia, yang bersemayam di atasnya. Karamlah bagimu, katib-katib dan orang Farisi, hai munafik! karena kamu membayar dalam sapuluh asa daripada sulasih dan adas-manis dan jintan, tetapi kamu lalaikan perkara yang terlebih berat hukumnya dalam Taurat, yaitu kebenaran dan rahmat dan amanat; adapun segala perkara ini patut diperbuat orang, dan jangan ditinggalkan perkara itupun. Hai pemimpin buta! bahwa kuman juga kamu tapiskan, tetapi onta kamu telan bulat-bulat. Karamlah bagimu, katib-katib dan orang Farisi, hai munafik! bahwa kamu mencucikan luar piala dan pinggan, tetapi dalamnya penuh dengan rampasan dan kemewahan. Hai orang Farisi yang buta! sucikanlah dahulu barang yang di dalam piala dan pinggan itu, supaya luarnya pun boleh suci adanya. Karamlah bagimu, katib-katib dan orang Farisi, hai munafik! Adalah keadaanmu itu seperti kubur yang terlabur putih; sungguhpun kelihatan bagus luarnya, tetapi dalamnya penuh dengan tulang-tulang orang mati dan segala kecemaran. Demikian pun keadaanmu ini, di luar kelihatan kamu benar kepada orang, tetapi dalammu penuh dengan segala tipu dan kejahatan. Karamlah bagimu, katib-katib dan orang Farisi, hai munafik! karena kamu membaiki keramat segala nabi-nabi dan kerau menghiasi nisyan orang yang beribadat; Serta katamu: Jikalau kiranya ada kami pada tatkala zaman nenek-moyang kami, niscaya tiada kami sabahat dengan mereka dalam menumpahkan darah nabi-nabi itu. Demikian kamu juga menjadi saksi atas dirimu, bahwa kamulah anak-cucu orang, yang telah membunuh segala nabi itu. Dan kamu lagi memenuhi sukat segala nenek-moyangmu itu. Hai ular dan bangsa ular biludak! bagimana boleh kerau lari berlepas diri daripada siksa naraka itu? Sebab itu, bahwa sesungguhnya aku menyuruhkan kepadamu beberapa orang nabi dan pandita dan guru, maka satengah mereka akan kamu bunuh dengan palang, dan satengah mereka akan kamu sesah dalam rumah ibadah, dan kamu akan mengusir dia dari sebuah negeri kesebuah negeri; Supaya tertanggunglah atasmu segala darah orang benar, yang tertumpah di atas bumi, yaitu daripada darah Habil, orang yang benar itu, sampai kepada darah Zakaria bin Barakia, yang telah kerau bunuh di antara kaabah dengan raedzbah. Sesungguhnya aku berkata kepadamu: Bahwa segala perkara ini akan datang atas bangsa ini. Wai Yerusalem, Yerusalem! yang merabunuh segala nabi dan yang merejam segala orang yang disuruhkan kepadamu, berapa kali sudah kucoba menghimpunkan anak-anakmu, seperti seekur ibu-hayam menghimpunkan anak-anaknya ke bawah kepaknya, maka kamu pun tiada raau! Bahwa sesungguhnya terapat kediaraanrau itu kelak akan menjadi sunyi-senyap. Karena aku berkata kepadamu: Bahwa daripada ketika ini tiada kamu melihat aku lagi, sampai katamu bagini: Berbahagialah Dia, yang datang dengan naraa Tuhan!

Kalakian, maka keluarlah Yesus dari dalam kaabah lalu ia pun pergi, maka datanglah murid-muridnya menunjukkan kepadanya segala perbuatan kaabah itu. Maka kata Yesus kepada mereka: Adakah kamu melihat segala perbuatan ini? Sesungguhnya aku berkata kepadamu: bahwa barang sebuah batu pun tiada akan ditinggalkan tersusun di atas batu, yang tiada akan dirombak kelak. Maka sementara duduk Yesus di atas bukit Zaiton datanglah murid-muridnya kepadanya dengan bersunyi, katanya: Katakanlah kiranya kepada kami, bilakah zamannya segala perkara ini akan jadi, dan apakah tanda kedatangan Tuhan dan keputusan alam ini? Maka dYesushut oleh Yesus kepada mereka, katanya: Ingatlah kamu, supaya jangan kamu ditipu orang. Karena banyak orang akan datang kelak dengan membawa namaku, katanya: Akulah Almasih; dan mereka akan menipu banyak orang. Maka kamu akan mendengar dari hal perang dan kabar-kabar perang, hubaya-hubaya jangan kamu terkejut, karena tak dapat tiada segala perkara itu akan jadi, tetapi belum juga kesudahan. Karena bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan, dan akan jadi beberapa bela kelaparan dan bela sampar dan gempa bumi pada berbagi-bagi tempat. Tetapi segala perkara ini hanya permulaan segala siksa. Maka pada masa itu mereka akan menyerahkan kamu akan dYesusngsarakan, dan kamu akan dibunuhnya, dan kamu akan dibenci oleh segala bangsa karena sebab namaku. Maka pada masa itu banyak orang akan kena syak, dan seorang kianat akan seorang, dan seorang benci akan seorang. Dan banyak nabi dusta akan datang menyesatkan beberapa-berapa orang. Maka dari sebab bertambah-tambah kejahatan, maka pengasihan orang banyak pun akan tawarlah. Tetapi barangsiapa yang tinggal tetap sampai kepada kesudahan itu, ialah akan mendapat selamat. Maka Injil kerajaan ini kelak dimasyhurkan dalam segala dunia akan suatu kesaksian bagi segala bangsa; kemudian daripada itu akan datang kesudahan. Maka apabila kamu melihat alamat kebinasaan yang haram, seperti yang disebut oleh nabi Daniel itu, ada berdiri di tempat yang suci (adapun orang yang membaca itu hendaklah dicamkannya baik-baik!) Pada masa itu orang yang dalam negeri Yudea itu hendaklah mereka lari ke gunung. Dan barangsiapa yang ada di atas sutuh rumah, jangan ia turun akan mengambil barang suatu yang di dalam rumahnya; Dan lagi barangsiapa yang ada dibendangnya, jangan ia pulang hendak mengambil pakaiannya. Tetapi wai bagi segala perempuan yang mengandung dan yang menyusui anak pada hari itu! Tetapi hendaklah kamu meminta-doa, supaya larimu itu jangan pada musim dingin, dan jangan pula pada hari sabat; Karena pada masa itu akan ada kesukaran besar, yaituyang demikian belum pernah jadi daripada permulaan dunia sampai sekarang ini, dan tiada pulaakan jadi yang demikian pada kemudian hari pun. Maka jikalau kiranya masa itu tiada disingkatkan, niscaya seorang jua pun tiada akan selamat; tetapi karena sebab segala orang pililian juga maka hari itu akan disingkatkan. Maka jikalau pada masa itu ada orang mengatakan kepadamu: Tengoklah, Almasih ada di sini, atau di sana; jangan kamu percaya. Karena beberapa Almasih dusta dan nabi dusta pun akan berbangkit dan mengadakan beberapa mdejizat besar-besar dan ajaib, sampai, kalau boleh, orang pilihan pun hendak disesatkanya. Maka ingatlah bahwa aku telah mengatakan ini kepadamu terdahulu. Maka jikalau kata orang kepadamu: Tengoklah, Almasih ada di padang; jangan kamu keluar; tengoklah, adalah ia dalam bilik; jangan kamu percaya. Karena seperti kilat terpancar dari timur dan teperling sampai kabarat, demikianlah hal kedatangan anak-manusia pun. Karena barang di mana ada bangkai, di sana pun segala burung nasar berhimpun. Maka kemudian daripada hari kesukaran itu sebentar juga matahari akan digelapkan, dan bulan pun tiada bercehaya lagi, dan segala bintang pun akan gugur dari langit, dan segala kekuatan langit pun akan bergerak. Maka pada masa itulah tanda anak-manusia itu akan kelihatan di langit; maka segala bangsa di atas bumi pun akan meratap, I demi dilihatnya anak-manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan kuasa dan kemuliaan besar, Dan ia pun akan menyuruhkan malaikatnya meniup sangkakala yang besar bunyinya, dan oleh malaikat itu akan dihimponkan segala orang pilihanya datang dari empat penjuru mata-angin, daripada satu pehak langit sampai satu pehaknya. Maka hendaklah kamu belajar ibarat ini kepada pohon ara, yaitu apabila lembut carangnya serta bertumbuh daunya, niscaya kamu tahu bahwa hampirlah akan musim panas adanya. Demikian pun apabila kamu melihat segala perkara itu, ketahuilah olehmu bahwa yaitu adalah hampir dan sadia dimuka pintu. Bahwa sesungguhnya aku berkata kepadamu: sekali-kali tiada bangsa ini akan lalu, kalau sebelum segala perkara ini telah jadi. Bahwa langit dan bumi akan lalu juga, tetapi perkataanku ini tiada akan lalu adanya. Akan tetapi bila hari dan ketika itu tiada diketahui oleh seorang jua pun, sehingga segala malaikat di dalam sorga pun tidak, melainkan Bapaku saja. Maka sebagimana pada zaman nabi Nuh, demikian pun adanya kedatangan anak-manusia. Karena seperti pada zaman, yang dahulu daripada air-bah itu, adalah mereka makan-minum dan kawin-mawin sampai pada hari Nuh itu masuk ke dalam bahteranya; Dan tiada juga mereka sedar, sampai air-bah itu datang membinasakan mereka sekalian, demikianlah akan jadi pada masa kedatangan anak-manusia pun. Maka pada masa itu daripada dua orang yang dibendang seorang akan diambil dan seorang ditinggalkan. Daripada dua perempuan yang mengYesusr pada kYesusrannya seorang akan diambil dan seorang ditinggalkan. Sebab itu hendaklah kamu berjaga, karena tiada kamu tahu pada waktu mana Tuhanmu akan datang kelak. Tetapi ketahuilah olehmu akan perkara ini: jikalau kiranya orang yang empunya rumah itu telah mengetahui akan waktu mana pencuri itu hendak datang, niscaya telah berjaga ia, dan tiada dibiarkannya rumahnya ditetas. Sebab itu, hendaklah kamu pun sadia, karena anak-manusia itu akan datang pada ketika yang tiada kamu sangka. Siapa garangan hamba yang satiawan dan bijaksana, yang telah diberi kuasa oleh tuanya akan memerentahkan orang isi rumahnya, dari akan memberi makan kepada mereka pada waktu yang patut? Salamatlah kiranya hamba itu, apabila datang tuanya kelak didapatinya akandia dalam berbuat demikian. Bahwa sesungguhnya aku berkata kepadamu: hamba itu akan dijadikannya kepala atas segala harta-bendanya. Tetapi jikalau hamba yang jahat itu berpikir dalam hatinya demikian: bahwa Tuanku lambat datangnya; Lalu iapun mulai memalu kawan-kawannya, serta makan-minum dengan orang pemabok. Maka tuan yang empunya hamba itu akan datang kelak: pada hari yang tiada dYesusngkakanya, dan pada jam yang tiada diketahuinya, Dan disiksakannya akan dia dan ditentukannya bahagianya bersama-sama dengan segala orang munafik; maka di sana adalah tangis dan keretak gigi.

Maka pada masa itulah hal kerajaan sorga itu seupama dengan sapuluh orang anak-dara-dara, yang mengambil suluhnya, lalu keluar hendak mengelu-elukan mampilai. Maka di antara mereka adalah lima orang yang bijaksana dan lima orang bodoh. Adapun segala orang yang bodoh itu membawa suluh saja, tiada dengan minyaknya. Tetapi segala orang yang bijaksana itu membawa minyak dalam bekasnya serta dengan suluhnya. Maka sementara lambatlah datang mampilai itu, mengantuklah mereka sekalian, lalu tertidurlah. Tiba-tiba maka pada tengah malam kedengaranlah orang berseru-seru, bunyinya: Ingatlah, bahwa mampilai ada datang; keluarlah kamu pergi mengelu-elukan dia. Lalu bangunlah segala anak-dara-dara itu serta menyadiakan suluhnya. Maka kata yang bodoh itu kepada yang bijaksana: Behagibehagilah minyakmu dengan kami, karena suluh kami hendak padam. Tetapi dYesushut oleh yang bijaksana itu, katanya: Jangan bagitu; kalau-kalau tiada cukup bagi kami dan kamu pun; bahwa terlebih baik kamu pergi kepada orang yang berjual, lalu belilah akan dirimu. Tetapi sementara mereka pergi membeli, maka datanglah mampilai itu, lalu segala orang yang sudah sadia itupun masukiah sertanya ke tempat perjamuan mampilai itu. Maka pintupun terkuncilah.

Kemudian daripada itu datanglah pula segala anak dara-dara yang lain itu, katanya: ya Tuan! ya Tuan! bukailah akan kami pintu. Maka dYesushutnya: Bahwa sesungguhnya aku berkata kepadamu, tiada aku mengenal kamu. Sebab itu hendaklah kamu berjaga, karena tiada kamu ketahui akan hari dan waktu mana anak-manusia itu akan datang. Karena adalah yaitu seupama seorang yang hendak berjalan ke negeri yang jauh, maka dipanggihia segala hambanya, lalu diserahkannya kepadanya segala hartanya. Maka diberikannya kepada seorang lima talenta, dan kepada seorang lain dua, dan kepada seorang lain lagi satu, masing-masing pada kedarnya; maka dengan seketika itu juga berjalanlah ia.

Maka orang yang telah beroleh lima talenta itu pergi meniagakan dia, lalu beroleh untungnya lima talenta lagi. Demikian juga orang yang telah beroleh dua talenta itu, iapun mendapat untungnya dua talenta lagi. Tetapi orang yang telah beroleh satu talenta itu pergi menggali lobang di tanah, lalu disembunyikannya uang tuanya.

Kemudian dari beberapa lamanya datanglah tuanya segala hamba itu, lalu iapun berkira-kira dengan mereka. Maka datanglah orang yang telah beroleh lima talenta itu, dibawanya lagi akan hma talenta yang lain, katanya: ya Tuan! adapun lima talenta, yang telah tuan berikan hamba ini, tengoklah, hamba telah mendapat untung daripadanya lima talenta lagi. Maka kata tuanya kepadanya: Sabaslah, hai hamba yang baik dan satiawan! sebab kepercayaanlah engkau dengan perkara yang sedikit ini, maka engkau kujadikan kepala atas perkara yang banyak; masuklah engkau ke dalam kesukaan tuanmu. Maka datanglah pula orang yang telah beroleh dua talenta itu, serta katanya: Ya Tuan! bahwa dua talenta telah Tuan berikan hamba; tengoklah, hamba sudah mendapat untung daripadanya dua talenta lagi. Maka kata tuanya kepadanya: Sabaslah, hai hamba yang baik dan satiawan; sebab kepercayaanlah engkau dengan perkara yang sedikit ini, maka engkau kujadikan kepala atas perkara yang banyak: masuklah engkau ke dalam kesukaan tuanmu. Akan tetapi adapun orang yang telah beroleh satu talenta itu ia pun datang, lalu katanya: Ya Tuan! bahwa kuketahui akan tuan seorang yang keras hatimu, tuan menuai di tempat yang tiada tuan taburi dan mengumpulkan di tempat yang tiada tuan hamburkan barang suatu. Lalu takutlah aku, maka sebab itu pergilah aku menyembunikan talentamu itu dalam tanah; bahwa inilah milikmu. Tetapi dYesushut oleh tuanya, katanya: Hai hamba yang jahat dan malas, teiah engkau tahu bahwa aku menuai di tempat yang tiada kutaburi, dan mengumpulkan di tempat yang tiada kuhamburi. Sebab itu wajiblah engkau menaruhkan uangku dikedai orang menjalankan uang, supaya apabila aku datang kelak boleh aku mendapat uangku pula serta dengan bunganya. Sebab itu, ambillah daripadanya talenta satu itu, berikanlah dia kepada orang yang empunya sapuluh talenta; Karena barangsiapa yang padanya ada, niscaya akan diberikan kepadanya pula dan diperolehnya dengan kelempahan; tetapi barangsiapa yang padanya tiada, maka barang yang ada padanya pun akan diambil juga daripadanya. Tulaklah olehmu akan hamba yang tiada berguna ini ke dalam gelap yang amat gulita; maka di sana ada tangis dan keretak gigi.

Maka apabila datang anak-manusia dengan kemuliaanya dan segala malaikatnya yang suci pun sertanya, pada masa itu ia pun akan duduk di atas takta kemuliaanya. Maka segala bangsa manusia pun akan dihimpunkan ke hadapannya, dan Iapun akan mengasing-asingkan seorang daripada seorang, seperti seorang gembala mengasingkan domba daripada kambing. Maka iapun akan menaruhkan segala domba itu pada kanannya, tetapi segala kambing itu pada kirinya. Pada masa itu Raja akan bertitah kepada segala orang yang pada kanannya itu: Marilah kamu, hai orang yang diberkati oleh Ayahku, terimalah olehmu pusaka kerajaan, yang telah disediakan bagimu daripada permulaan dunia: Karena tatkala aku berlapar kamu telah memberikan daku makan, dan tatkala aku berdehaga kamu telah memberikan daku minum, dan tatkala aku orang dagang, kamu telah memberikan daku tumpangan. Tatkala aku telanjang kamu telah memberikan daku pakaian, dan tatkala aku sakit kamu telah melawat aku, dan tatkala aku dalam penjara kamu telah mengunjungi aku. Maka pada masa itu akan dYesushut kelak oleh segala orang yang benar itu, sembahnya: Ya Tuhan! mana kala kami melihat Tuhan berlapar lalu memberikan Tuhan makan, atau berdehaga lalu memberikan Tuhan minum? Dan mana kala kami melihat Tuhan orang dagang lalu memberikan Tuhan tumpangan, atau bertelanjang ialu memberikan Tuhan pakaian? Atau mana kala kami melihat Tuhan sakit, atau dalam penjara, lalu kami mengunjungi Tuhan? Maka Raja itu akan menyahut kepada mereka: Sesungguhnya aku berkata kepadamu: Saberapa banyak telah kamu perbuat itu kepada seorang juapun daripada segala saudaraku yang terkecil ini, maka yaitu sama seperti kalau telah kamu perbuat itu akan daku. Dan lagi pada masa itu Raja akan bertitah kepada segala orang yang pada sebelah kiri baginda: nyahlah liamu dari hadapanku, hai orang lanat, masuklah ke dalam api yang liekal, yang telah dYesusdiakan bagi iblis dengan segala suruhanya. Karena tatkala aku berlapar tiada kamu memberikan daku makan, dan tatkala aku berdehaga tiada kamu memberikan daku minum; Dan tatkala aku orang dagang tiada kamu memberikan daku tumpangan, dan aku bertelanjang tiada kamu memberikan daku pakaian, dan sakit dan dalam penjara, tiada kamu melawat aku. Maka pada masa itu merekapun akan menyahut kepada baginda, sembahnya: Ya Tuhan! mana kala kami melihat Tuhan berlapar, atau sakit, atau dalam penjara, lalu tiada kami berbuat kidmat kepada Tuhan? Maka pada masa itu baginda akan menyahut kepada mereka: Sesungguhnya aku berkata kepadamu, saberapa kamu tiada berbuat itu akan seorang daripada segala yang terkecil ini, maka yaitu sama seperti kalau tiada kamu perbuat itu akan daku pun. Maka orang ini akan masuk ke dalam sangsara yang kekal, tetapi orang yang benar itu ke dalam hidup yang kekal.

Setelah sudah diputuskan Yesus segala perkataan ini, maka katanya kepada murid-muridnya: Telah kamu tahu bahwa lagi dua hari ada pasah, maka anak-manusia akan diserahkan supaya dipalangkan. Kalakian, maka berhimpunlah segala kepala-kepala imam dan katib-katib dan segala tua-tua kaum di atas balai imam-besar, yang bernama Kayatas. Lalu berbicaralah mereka hendak menangkap Yesus dengan tipu serta membunuh dia. Tetapi kata mereka: Jangan pada hari raya ini, kalau-kalau jadi gempar kelak di antara orang banyak itu,

Maka tatkala Yesus di Baitani dalam rumah Simon, yang sakit kusta itu, Datanglah kepadanya seorang perempuan, yang membawa akan sebuah serahi pualam berisi minyak narwastu yang amat endah-endah, lalu dicurahkannya kepada kepala Yesus sementara ia duduk makan. Tetapi demi hal ini dilihat oleh murid-muridnya, maka marahlah mereka, katanya: Mengapa dibuat rugi ini? Karena minyak ini boleh dijual dengan mahal harganya dan uangnya pun boleh diberikan kepada orang miskin. Tetapi diketahui Yesus akan kepikiran ini, lalu katanya kepada mereka: Mengapa maka kamu menyusahkan perempuan ini? karena telah dibuatnya suatu kebajikan akan daku. Adapun orang-orang miskin itu ada selalu dengan kamu, tetapi aku ini tiada selalu dengan kamu. Karena adapun dicurahkannya minyak ini pada tubuhku, yaitu dibuatnya hendak menyadiakan aku akan dikuburkan. Bahwa sesungguhnya aku berkata kepadamu: Barang di mana Injil ini akan dikabarkan dalam segala dunia, maka perbuatan perarapuan inipun akan disebut orang menjadi suatu peringatan akandia. Maka pada ketika itu pergilah seorang daripada kedua-belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, mendapatkan segala kepala imam. Serta katanya: Berapa hendak kamu berikan aku, jikalau aku menyerahkan Yesus kepadamu? Maka mereka berjanji hendak memberikan dia tiga puluh syikal perak. mulai daripada ketika itu juga dicari oleh Yudas waktu yang senang diserahkannya Yesus.

Maka pada hari yang pertama daripada hari raya roti yang tiada beragi, datanglah murid-muridnya kepada Yesus serta katanya kepadanya: Di manakah Tuhan kehendaki kami sediakan bagi Tuhan akan makan pasah? Maka sahut Yesus: Pergilah kamu, masuk ke dalam negeri mendapatkan seorang anu, katakanlah kepadanya: Kata Guru, bahwa ajalku sudah hampir, maka dalam rumahmu juga aku hendak makan pasah serta dengan murid-muridku. Maka oleh murid-muridnya diperbuat sebagimana yang disuruh Yesus kepadanya, lalu disediakannya pasah itu. Setelah malam hari maka duduklah Yesus makan sehidangan dengan kedua-belas muridnya itu. Maka sementara mereka makan kata Yesus: Sesungguhnya aku berkata kepadamu, bahwa daripada kamu seorang kelak menyerahkan daku. Maka berduka-citalah sangat mereka, lalu bertanyalah masing-masing kepadanya: Ya Tuhan! hambakah dia? Maka sahutnya: Adapun orang yang mencelup tangannya dalam pinggan bersama-sama dengan aku, yaitu yang akan menyerahkan daku. Bahwa sesungguhnya anak-manusia itu akan pergi juga, seperti yang tersurat akan halnya, tetapi wai bagi orang yang menyerahkan anak-manusia itu! Terlebih baik jikalau kiranya orang itu sudah tiada jadi sekali. Lalu sahut Yudas, yang menyerahkan dia, katanya: Ya Guru! hambakah dia? Maka sahutnya: Adalah seperti katamu ini. Maka tengah mereka makan diambil oleh Yesus akan roti, setelah sudah diberkatinya maka dipecah-pecahkannya lalu diberikannya kepada murid-muridnya, katanya: Ambillah, makan olehmu; bahwa inilah tubuhku. Dan lagi diambilnya piala, setelah mengucap syukur, diberikannya kepada mereka, katanya: Minumlah daripadanya kamu semua. Karena inilah darahku, yaitu darah wasiat baru, yang ditumpahkan karena banyak orang, supaya diampuni dosanya. Maka aku berkata kepadamu, bahwa daripada ketika ini tiada lagi aku akan minum daripada air buah anggur ini, hingga sampai pada hari aku serta dengan kamu kelak akan minum dia baru dalam kerajaan Bapaku.

Setelah sudah mereka menyanyikan puji-pujian itu, maka keluarlah mereka lalu ke bukit Zaiton. Pada masa itu kata Yesus kepada mereka: Bahwa pada malam ini juga kamu sakahan kelak syak akan daku, karena adalah tersurat demikian: Bahwa aku akan memalu gembalanya dan segala kambing kawan itu akan tercerai-berai. Tetapi apabila aku sudah bangkit aku akan berjalan dahulu daripada kamu ke negeri Galilea. Maka dYesushut Petrus kepadanya, katanya: Jikalau kiranya mereka sekalian syak akan Tuhan, maka hamba ini sekali-kali tiada syak. Maka ujar Yesus kepadanya: Sesungguhnya aku berkata kepadamu, bahwa pada malam ini juga, sebelum hayam berkukuk, engkau akan menyangkal aku tiga kali. Maka kata Petrus kepadanya: Jikalau hamba mati sekalipun serta dengan Tuhan, maka tiada juga hamba menyangkal Tuhan. Demikian juga kata segala murid-murid itu. Pada masa itu datanglah Yesus dengan mereka kepada suatu tempat, yang bernama Getsemani, lalu katanya kapada murid-muridnya: Duduklah kamu di sini sementara aku pergi meminta doa ke situ. Maka sementara dibawanya akan Petrus dan akan kedua orang anak Zabdi itu sertanya, datanglah duka-citanya serta dengan sangat berat rasanya. Lalu katanya kepada mereka: Bahwa jiwaku sangat berduka-cita, bagi akan mati rasanya; tinggallah kerau di sini dan jagalali serta dengan aku. Makapergilah ia lebih jauh sedikit, lalu sujudlah ia meniarap serta meminta-doa, katanya: Ya Bapaku! jikalau boleh, biarlah kiranya piala ini lalu daripadaku, tetapi dalam itupun jangan kehendakku, melainkan kehendakmulah. Maka kembalilah ia kepada murid-muridnya, didapatinya akan mereka tertidur, lalu katanya kepada Petrus: Bagaimana, tiadakah dapat engkau berjaga sertaku sajam jua lamanya? Jagalah dan pintalah doa, supaya jangan kamu kena percobaan, karena sungguhpun roh itu hendak menurut juga, tetapi tubuh itu lemah adanya. Maka pergilah Yesus pula pada kedua kelinya meminta doa, katanya: Ya Bapaku! jikalau piala ini tiada boleh lalu daripadaku, melainkan kuminum juga, kehendakmu jadilah. Maka iapun kembalilah, lalu didapatinya akan mereka tertidur pula, karena terlalu ariplah matanya. Maka ditinggalkannya mereka, lalu pergilah ia meminta doa pula pada ketiga kelinya, dikatakannya perkataan itu juga. Setelah itu maka kembalilah ia kepada murid-muridnya, lalu katanya kepada mereka: Tidurlah juga kamu dan senangkanlah dirimu; bahwa sesungguhnya telah sampai waktu anak-manusia diserahkan ke tangan orang berdosa. Bangunlah kamu; mari, kita pergi; tengoklah, orang yang menyerahkan daku itu sudah dekat. Maka dalam ia berkata-kata, bahwasanya Yudas, seorang daripada kedua-belas murid itupun datanglah dengan banyak rayat pun sertanya, yang membawa pedang dan kayu, yaitu disuruhkan oleh kepala-kepala imam dan segala tua-tua kaum. Adapun orang yang menyerahkan Yesus itu telah memberi suatu tanda kepada mereka, katanya: Barangsiapa yang kucium, itulah dia; tangkaplah olehmu. Maka dengan seketika itu juga datanglah Yudas hampir kepada Yesus, katanya: assalam alaikum, hai Guru! maka diciumnya akandia. Tetapi sahut Yesus kepadanya: Hai sohbat! apa sebabnya maka engkau di sini? Setelah itu maka datanglah mereka sakahan hampir, didatangkannya tangannya kepada Yesus, ditangkapnya akandia. Maka sesungguhnya adalah seorang daripada mereka, yang serta dengan Yesus, yaitu menghulurkan tangannya, dihunusnya pedangnya, lalu diparangkannya kepada hamba imam-besar itu, putuslah telinganya. Maka kata Yesus kepadanya: Sarungkanlah pula pedangmu ini, karena barangsiapa yang mengambil pedang, ia akan binasa juga oleh pedang. Pada sangkamu tiadakah boleh sekarang ini aku meminta doa kepada Bapaku, maka akan dikaruniakannya kepadaku kelak lebih daripada dua-belas hgion orang malaikat? Tetapi kalau bagitu bagaimana boleh digenapi alkitab, karena tak dapat tiada jadi yang demikian ini. Maka pada ketika itu juga kata Yesus kepada segala rayat itu: Bahwa kamu ini sudah keluar seolah-olah hendak menangkap seorang penyamun, dengan membawa pedang dan kayu akan menangkap aku; bahwa pada tiap-tiap hari adalah aku duduk dengan kamu serta mengajar dalam kaabah, maka tiada kamu menangkap aku. Tetapi sekalian ini jadi, supaya genaplah bunyi surat segala nabi itu. Maka pada ketika itu larilah segala murid-muridnya meninggalkan dia.

Maka segala orang yang telah menangkap Yesus itu menghantar akan dia kepada Kaiafas, imam-besar, ke tempat ada berhimpun segala katib dan tua-tua. Maka Petrus pun mengikut akandia dari jauh, sampai ke balai imam-besar; setelah sudah masuk maka duduklah ia dengan segala hamba, hendak melihat kesudahannya. Maka oleh segala kepala imam dengan segala tua-tua dan segenap majelis bicara pun dicari saksi dusta, hendak menyalahkan Yesus, supaya boleh dibunuhnya ia, tetapi tiada didapatinya seorang juapun. Sungguhpun telah menghadap banyak saksi dusta, tiada juga terpakai. Kemudian daripada itu menghadap pula dua orang saksi dusta, katanya: Adapun orang ini telah berkata bagini: bahwa aku dapat merombak kaabat Allah dan membangunkan dia pula dalam tiga hari juga. Maka bangkitlah berdiri imam-besar lalu katanya kepada Yesus: Tiadakah engkau menyahut barang suatu? apakah dituduhkan segala saksi ini akandikau? Tetapi Yesus berdiam juga dirinya. Lalu kata imam-besar kepadanya: Bahwasanya aku menyumpahi engkau demi Allah yang hidup, supaya kaukatakan kepada kami, kalau engkau Almasih, anak-Allah itu? Maka sahut Yesus kepadanya: Adalah yaitu seperti katamu ini; tetapi aku berkata kepadamu: bahwa kemudian daripada sekarang ini kelak kamu akan melihat anak-manusia ini duduk di sebelah kanan Allah yang maha kuasa, serta datang dalam awan-awan di langit. Maka pada ketika itu imam-besar pun mengoyakkan pakaiannya sendiri, katanya: Bahwa ia menghujat; apa guna saksi lagi? bahwasanya sekarang kamu sudah mendengar hujatnya itu. Bagaimana kepikiran kamu? Maka dYesushut oleh mereka, katanya: Bahwa ia patut mati dibunuh. Lalu diludahi oleh mereka akan muka Yesus dan digocohnya akandia. Dan ada yang menampar dia, katanya: Nubuatkanlah kami, hai Almasih! siapa yang telah menampar engkau? Kalakian, maka Petrus pun adalah duduk di luar dipelataran, lalu datanglah kepadanya seorang dayang, katanya: Bahwa engkau pun daripada kawan Yesus, orang Galilea itu. Maka bersangkallah ia di hadapan orang sekalian itu, katanya: Tiada aku tahu apa yang kaukatakan ini. Lalu keluarlah ia ke serambi balai, maka terlihatlah oleh seorang lain akandia, lalu kata orang itupun kepada segala orang yang di situ: Bahwa ia juga daripada kawan Yesus, orang Nazaret itu. Maka besangkallah ia pula dengan sumpah, katanya: Tiada aku mengenal orang itu. Sakutika lagi maka berkarumunlah segala orang yang berdiri di situ, lalu katanya kepada Petrus: Bahwasanya engkau juga seorang daripada mereka, karena ketahuan engkau daripada behasamu. Maka Petrus mulai mengutuki dirinya dengan sumpah, katanya: Tiada aku mengenal orang itu. Maka sebentar itu juga hayam pun berkukuklah, maka teringatlah Petrus akan perkataan Yesus, yang dikatakannya kepadanya: Bahwa sebelum hayam berkukuk engkau akan menyangkal aku tiga kali. Maka keluarlah ia serta menangis tersedih-sedih.

Pada pagi-pagi hari berbicaralah segala kepala-kepala imam dengan segala tua-tua kaum itu akan hal Yesus, hendak dibunuhnya ia. Setelah sudah diikatnya, maka dibawanya dan diserahkannya kepada Pontius Pilatus yang wali. Demi dilihat oleh Yudas, yang telah menyerahkan Yesus, bahwa sudah diputuskan hukum atasnya, maka bersesallah ia akan dirinya, lalu dikembalikannya tiga puluh keping perak itu kepada kepala-kepala imam dan segala tua-. tua, Katanya: Bahwa aku sudah berdosa sebab menyerahkan darah orang yang tiada bersalah! Tetapi sahut mereka: Apa kami fadluli? pulanglah yaitu kepadamu juga. Setelah sudah dicampak oleh Yudas segala uang itu ke dalam kaabah, keluarlah ia pergi menggantungkan dirinya. Maka oleh kepala-kepala imam diambil akan uang itu serta katanya: Tiada patut uang ini dimasukkan ke dalam peti-derma, karena harga darah adanya. Setelah sudah mereka berbicara maka dibelinya dengan uang itu bendang orang penjunan, akan tempat pekuburan segala orang dagang. Maka sebab itu dinamai oranglah akan bendang itu Tanah-darah sampai kepada hari ini. Maka demikian genaplah barang yang telah dikatakan oleh nabi Yeremia, bunyinya: Bahwa mereka telah mengambil tiga puluh keping perak, yaitu harga orang yang telah dinilaikan, yang dinilaikannya dari sebab bani Israel. Maka uang itu dibuatnya pembayar harga bendang orang penjunan, seperti firman Tuhan kepadaku. Maka Yesus pun berdiri di hadapan wali, maka bertanyalah wali itu kepadanya: engkaukah raja orang Yahudi? maka sahut Yesus: Saperti katamulah. Maka tatkala dituduh oleh kepala-kepala imam dan segala tua-tua akandia, suatupun tiada dYesushutinya. Lalu bertanya Pilatus kepadanya: Tiadakah engkau mendengar berapa perkara mereka bersaksikan atas engkau? Tetapi sapatah kata pun tiada dYesushutnya akan dia, sehingga hairanlah sangat wali itu. Adapun pada hari raya itu adatlah wali itu melepaskan seorang rayat yang terbelunggu, mana yang dikehendaki oleh orang banyak. Maka pada masa itu adalah terbelunggu seorang, yang termasyhur jahatnya, bernama Barabas. Sebab itu, sementara mereka sekalian ada berhimpun, bertanyalah Pilatus akan mereka, katanya: Siapakah kamu kehendaki kulepaskan bagimu? Barabaskah atau Yesus, yang bergelar Almasihkah? Karena diketahuinya akan hal mereka telah menyerahkan Yesus dengan dengkinya.

Setelah ia duduk di atas tempat bicara, disuruh oleh isterinya akan orang mengatakan kepadanya: Jangan kakanda membuat apa-apa akan orang yang benar ini, karena pada hari ini adinda telah merasai beberapa susah dalam mimpi dari sebabnya. Tetapi segala kepala-kepala imam dan segala tua-tua pun lalu membujuk akan orang banyak itu, supaya dipintanya lepaskan Barabas dan Yesus dibinasakan. Maka kata wah kepada mereka: Dalam kedua orang ini yang mana kamu hendak kulepaskan bagi kamu? Maka sahut mereka: Barabas. Lalu kata Pilatus kepada mereka: Kalau demikian maka hendak kupengapakan Yesus, yang bergelar Almasih itu? Maka sahut mereka sekalian: Hendaklah ia dipalangkan. Maka sahut wali: Apa salah yang dibuatnya? Tetapi makirilah mereka berseru-seru katanya: Hendaklah ia dipalangkan. Demi dilihat oleh Pilatus bahwa tiada berguna lagi perkataanya, melainkan makin lebih menjadi gempar, maka diambilnya air, lalu dibasuhnya tangannya di hadapan orang banyak sekalian, serta titahnya: Bahwa sucilah aku daripada darah orang yang benar ini; pulanglah yaitu kepadamu juga. Maka menyahutlah mereka sekalian, katanya: Biarlah darahnya datang atas kami sekalian dan atas segala anak-cucu kami! Lalu dilepaskannya Barabas bagi mereka, tetapi setelah disesahnya Yesus diserahkannya akan dipalangkan. Maka oleh segala lasykar wali itu diambil akan Yesus, dibawanya sertanya ke balai, lalu dihimpunkannya kepadanya segenap pasukan lasykar itu. Maka ditanggalkannya pakaiannya, lalu dipakaikannya sehelai baju yang ungu warnanya. Dan dianyamkannya pula satu makota daripada duri, dikenakannya pada kepalanya, dan diberikannya sabatang tungkat buluh ke tangan kanannya, lalu bertelutlah mereka di hadapanya, serta diolok-olokkanya, katanya: Daulat, hai raja orang Yahudi! Maka diludahi mereka akan dia, dan diambilnya akan tungkat buluh itu dipukulkannya ke kepalanya.

Setelah sudah diolok-olokkanya, ditanggalkannya pula baju itu, dikenakannya pakaiannya sendiri, lalu dibawanya akan dia keluar hendak memalangkan dia. Setelah mereka keluar, didapatinya akan seorang-orang Kireni, yang bernama Simon, maka orang itu dipaksainya mengangkat kayu-palangnya. Setelah sampai mereka ke tempat yang bernama Golgota, yaitu artinya tempat tengkorak, Diberinya minum akan Yesus cuka bercampur hampedu; setelah dikecapnya tiada ia mau minum dia. Maka setelah sudah dipalangkannya Yesus, dibehagi-behagi oleh mereka pakaiannya dengan membuang undi, supaya genaplah barang yang telah dikatakan oleh nabi itu: Bahwa mereka telah membehagi-behagi pakaianku di antara mereka dan dibuangnya undi atas jubahku. Maka duduklah mereka menunggui dia di sana. Maka di atas kepalanya dibubuhnya pula surat tuduhanya, demikian bunyinya: Ia inilah Yesus raja orang Yahudi. Maka serta dengan dia ada pula dua orang penyamun dipalangkan, seorang pada sebelah kanannya, seorang pada sebelah kirinya. Maka segala orang yang berjalan lalu pun mencelakan Yesus, sambil mengguncang-guncang kepalanya, Katanya: Hai engkau, yang merombak kaabah dan dapat membangunkan dia pula dalam tiga hari lamanya, lepaskanlah dirimu. Jikalau engkau anak-Allah, turunlah dari atas kayu palang ini. Demikian lagi segala kepala-kepala imam dan katib-katib dan segala tua-tua dan orang Farisi pun mengolok-olokkan dia, katanya: Bahwa orang lain telah dilepaskanya, maka tiada ia dapat melepaskan dirinya sendiri. Jikalau kiranya ialah Raja orang Israel, hendaklah sekarang ia turun dari atas kayu palang, maka barulah kita percaya akan dia. Bahwa telah Ia harap pada Allah; sekarang hendaklah dilepaskan Allah akan dia, jikalau kiranya ridla Ia akan dia, karena telah katanya demikian: Bahwa aku ini anak-Allah. Maka orang penyamun, yang dipalangkan sertanya, itupun demikian juga mencelakan dia. Maka daripada pukul dua-belas tengah hari datanglah gelap ke atas seluruh muka bumi sampai pukul tiga petang. Maka kira-kira jam pukul tiga berserulah Yesus dengan suara yang nyaring, katanya: ELI, ELI, LAMA SABAKTANI! yaitu artinya: Ya Allahku, ya Allahku, mengapa maka telah kautinggalkan aku? Maka adalah beberapa orang di antara mereka, yang berdiri di situ, demi didengarnya itu maka katanya: Bahwa ia memanggil Elia. Maka sebentar itu juga berlarilah seorang daripada mereka serta diambilnya lumut karang sebuah diisinya dengan cuka, dibubuhnya di atas sabatang buluh, lalu diberinya minum akandia. Tetapi kata orang lain: Nanti dahulu, biar kita lihat kalau Elia datang melepaskan dia. Maka berserulah Yesus pula dengan suara yang nyaring, lalu putuslah nyawanya. Hairan, maka tirai kaabah pun terbelahlah dua dari atas sampai ke bawah, dan bumi pun gempalah, dan gunung-gunung batu pun terbelah-belah, Dan kubur-kubur pun terbukalah, dan beberapa mait orang saleh yang telah mati pun berbangkitlah, Dan keluar dari dalam kuburnya kemudian daripada Yesus bangkit pula, lalu masuklah mereka ke dalam Baituʼlmukadis, diniatakannya dirinya kepada beberapa-berapa orang. Maka penghulu atas seratus orang dan segala orang yang sertanya menunggui Yesus, demi dilihatnya gempa bumi dan segala perkara yang telah jadi itu, maka katakutanlah mereka sangat, katanya: Bahwa sabenarnya ia-ini anak-Allah. Maka adalah di sana beberapa orang perempuan, yang melihat hal itu dari jauh, yaitu yang telah mengikut Yesus dari Galilea serta berkidmat kepadanya; Maka di antara mereka adalah Maryam Magdalena dan Maryam ibu Yakub dan Yosis dan ibu anak-anak Zabdi.

Setelah petang hari datanglah seorang-orang kaya, yang bernama Yusuf, dari negeri Arimatea: adapun yaitu seorang murid Yesus juga. Maka pergilah ia menghadap Pilatus hendak meminta mait Yesus. Maka mait itu disuruh Pilatus berikan kepadanya. Setelah sudah diambil oleh Yusuf akan mait itu dikafaninya dengan kain putih halus yang suci, Lalu dimasokkannya mait itu dalam kuburnya sendiri, yang telah dipahatnya dalam gunung batu, maka digulingkannya pula sebuah batu besar ke pintu kubur itu, lalu pulanglah ia. Maka adalah di sana Maryam Magdalena dan Maryam yang lain itu duduk bertentangan dengan kubur itu. Maka pada keesukan harinya, yaitu sahari lepas kesadiaan, berhimponlah segala kepala-kepala imam dan orang Farisi, lalu menghadap Pilatus, Katanya: Ya Tuanku, bahwa patik sekalian teringat akan orang penipu itu tatkala ia lagi hidup telah ia berkata demikian: Bahwa kemudian daripada tiga hari aku akan bangkit pula. Sebab itu hendaklah kiranya tuanku menyuruhkan orang menunggui kuburnya sampai hari yang ketiga, kalau-kalau pada malam datang muridnya mencuri dia, lalu katanya kepada orang banyak bahwa sudah ia bangkit daripada matinya; maka salah yang kemudian itu akan jadi terlebih pula jahatnya daripada yang pertama. Maka kata Pilatus kepada mereka: Bahwa padamu juga adalah orang berkawal; pergilah kamu mengawali dia dengan saboleh-bolehnya.

Maka merekapun pergilah menegohkan kubur itu dengan orang berkawal dan dimeteraikannya batu pintu kubur itu.

Maka pada kesudahan hari sabat, pada waktu dini hari, yaitu hari ahad, datanglah Maryam Magdalena dan Maryam yang lain itu hendak melihat kuburnya. Hairan, maka jadilah gempa bumi Yang besar, karena seorang malaikat Tuhan turun dari langit menggolikkan batu itu daripada pintu kuburnya, lalu duduklah ia di atasnya. Maka adalah rupanya seperti kilat dan pakaiannya pun putih seperti tsalju. Maka dari sebab takut akan dia gemetarlah segala penunggu itu, sehingga menjadi seperti orang mati adanya. Tetapi kata malaikat itu kepada orang perempuan itu: Jangan kamu takut, karena tahulah aku bahwa kamu mencari Yesus, Yang telah dipalangkan itu. Maka tiada Ia di sini, karena telah Ia bangkit pula seperti katanya dahulu. Marilah kamu, lihatlah akan tempat Tuhan sudah berbaring. Dan sigeralah pergi mengatakan kepada murid-muridnya bahwa telah ia bangkit daripada matinya; bahwa sesungguhnya ia akan mendahului kamu pergi ke Galilea, maka di sana kelak kamu akan melihat dia. Bahwasanya aku telah memberi tahu ini kepadamu. Maka mereka pun bersigera-sigera balik dari kubur itu dengan takut bercampur kesukaan besar, sambil berlari-lari hendak memberi tahu murid-murid Yesus. Adapun sementara mereka berjalan hendak memberi tahu murid-muridnya, hairan, maka bertemulah Yesus dengan dia, serta katanya: assalam alaikum! Maka datanglah mereka memeluk kakinya serta sujud menyembah dia. Lalu sabda Yesus kepada mereka: Jangan kamu takut. Pergilah kamu memberi tahu segala saudaraku, supaya mereka pergi ke negeri Galilea, maka di sana kelak mereka akan berjumpa dengan aku. Kalakian, maka sementara mereka berjalan, bahwasanya adalah beberapa orang daripada yang mengawal itupun masuk ke dalam negeri memberi tahu kepala-kepala imam segala perkara yang telah jadi itu. Lalu berhimpunlah mereka dengan segala tua-tua, setelah sudah berbicara diberinya opah amat banyak akan orang lasykar itu. Katanya: Hendaklah kamu katakan ini: Bahwa pada malam sudah datang murid-muridnya mencuri dia, sementara kami tidur. Maka jikalau yaitu kedengaran kepada wali kelak, maka kami juga akan menyenangkan dia dan melindungkan kamu. Maka oleh orang lasykar diambil akan uang itu, dibuatnya seperti pengajaran mereka. Maka masyhurlah perkataan itu di antara segala orang Yahudi sampai sekarang ini. Maka kesebelas orang murid-muridnya pun pergilah ke negeri Galilea, kepada sebuah bukit yang telah ditentukan oleh Yesus kepada mereka. Demi dilihatnya Yesus maka menyembah sujudlah mereka kepadanya, tetapi ada juga beberapa orang yang syak hatinya. Maka datanglah Yesus hampir kepadanya, lalu katanya kepada mereka: Bahwa segala kuasa telah dikaruniakan kepadaku, baik di langit, baik di atas bumi ini. Sebab itu, pergilah kamu mengajar segala bangsa: baptiskanlah mereka demi nama Bapa dan anak dan Rohuʼlkudus, dan ajarkanlah mereka memeliharakan segala sesuatu, yang telah kupesan kepadamu. Bahwa sesungguhnya adalah aku serta dengan kamu pada sadiakala, hingga kepada kesudahan alam ini.