Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Oct 15, 2013

Yusuf anak Yakub

Yosef juga merupakan nama suatu tempat di Palestina ysy p-ir atau y-s-p-El), yg terdapat dalam daftar topografi abad 15 dan 14 sM sudah dibandingkan dengan kata Ibrani Yosef. Tapi lafal-lafal 's'-nya berbeda, dan kedua nama itu hampir pasti tak berkaitan (demikian pendapat WY Albright, JPOS 8, 1928, hlm 249). Mengenai kata Mesir y-s-p-'El, bandingkan nama-nama tempat dalam Alkitab seperti Yiftah-El ( יִפְתַּח־אֵל - YIFTA-EL, Yosua 19:14, 27).

I. Yusuf anak Yakub

Catatan tentang Yusuf:

Ayah : Yakub - Kejadian 35:22-26
Ibu : Rakhel - Kejadian 30:22-24
Istri : Asnat - Kejadian 41:45
Anak laki-laki : Manasye dan Efrayim - Kejadian 41:51, 52
Saudara laki-laki : Saudara kandung : Benyamin - Kejadian 35:24
Saudara perempuan : Dina - Kejadian 30:21
Disebut pertama : Kejadian 30:24
Namanya disebut : 214 kali
Kitab yang menyebut : 16 buku : Kejadian, Keluaran, Bilangan, Ulangan, Yosua, Hamim-hakim, 2 Samuel, 1 Raja-raja, 1 Tawarikh, Mazmur, Yehezkiel, Amos, Obaja, Yohanes, Kisah Para Rasul dan Ibrani
Pekerjaan : Rekan kerja utama Firaun - Kejadian 41:37-40
Tempat kelahiran : Haran - Kejadian 27:43; 30:25
Tempat kematian : Mesir - Kejadian 50:26
Terakhir disebut : Ibrani 11:32
Umur : 110 tahun - Kejadian 50:22

Fakta penting :
Ia anak kesayangan Yakub yang menggunakan posisinya di Mesir untuk menyelamatkan keluarganya dari kelaparan (Kejadian 37:4, 45:7-11).
Yusuf, anak Yakub dan Rahel ini merupakan tipe Yesus Kristus berdasarkan kesamaan: ia ditolak oleh saudara-saudaranya, menderita, dan kemudian diagungkan untuk membebaskan umatnya. Kejadian pasal 30-50; Mazmur 105:17, dst.

a. Latar belakang

Yusuf adalah putra ke-11 dari Yakub, atau anak pertamanya dari Rahel (Kejadian 30:24; 35:24), dan anak yg paling dikasihi Yakub (Kejadian 37:3; bnd 33:2, 7). Cerita tentang Yusuf adalah cerita paling hidup dan menarik dalam PL. Dia anak yg dimanjakan, terjual menjadi budak orang Mesir akibat kecemburuan kakak-kakaknya; dari terhukum sebagai korban fitnah, ia naik menduduki jabatan tertinggi pemerintahan. Dengan rencana yg bijaksana ia dapat mengatasi bala kelaparan, dan dengan demikian menyelamatkan negeri Mesir, Kanaan dan keluarga bapaknya dari bahaya mati kelaparan. Kemudian menyusul perdamaian dengan kakak adiknya. Lalu mereka beserta bapaknya tinggal di padang rumput Gosyen di sebelah timur laut Delta Nil. Sesudah memakamkan bapaknya, Yakub, di tanah Kanaan, ia berpesan supaya tulang-tulangnya juga kelak dibawa ke Kanaan. Pesannya itu dilaksanakan sewaktu orang Israel berangkat dari Mesir menuju Tanah Perjanjian.

Cerita yang disajikan dalam Kejadian tak dapat lagi dibuat lebih baik. Jadi berikut ini diberikan hanya beberapa bahan berlatar belakang Mesir, dan kaitannya dengan beberapa masalah naskah.

b. Tarikh

Tarikh yg paling mungkin untuk Yusuf ialah zaman para firaun Hyksos, ± tahun 1720-1570 sM. Para firaun ini adalah penguasa bangsa Sem yg masuk ke Mesir dari tanah Kanaan. Tapi mereka dengan cermat mengikuti adat istiadat orang Mesir. Mula-mula mereka mengambil alih pemerintahan Mesir yg birokratis, lalu secara bertahap menempatkan orang-orang Sem yg sudah menjadi warga negara Mesir menduduki jabatan jabatan tinggi pemerintahan.

c. Jubah maha indah serba warna

Bahwa Yusuf adalah anak yg paling dikasihi Yakub, nyata dari pemberian Yakub kepada Yusuf berupa satu jubah' yg 'maha indah' (Kejadian 37:3), Ibrani: כְּתֹנֶת פַּסִּים - KETONET PASIM, arti ungkapan ini bisa 'beraneka warna' atau 'bertangan panjang'. Arti 'beraneka warna', PASIM dapat dibandingkan dengan kata Asyur paspasu, artinya 'burung yg berwarna menyala', dan dengan kata Arab fasafisa, artinya 'suatu gambaran yg indah di lantai atau dinding yg tersusun dari banyak potongan kecil' (Eisler, Orientalistische Literaturzeitung, 11, 1908, hlm 368-371, bnd 14, 1911, hlm 509). Arti jubah yg bertangan panjang' didapati dengan mengambil פַּס - PAS sebagai telapak tangan atau kaki. Jadi כְּתֹנֶת פַּסִּים - KETONET PASIM adalah jubah yg sampai di telapak tangan dan kaki' (BDB, hlm 821a). Mengenai mimpi, lihat di bawah.

d. Yusuf dijual ke Mesir

Alkitab menuturkan bahwa Yusuf disuruh ayahnya menjumpai kakak-kakaknya yang menggembalakan kambing domba mereka. Kakak-kakaknya mula-mula bermaksud membunuh Yusuf. Tapi akhirnya mereka memasukkan dia ke dalam sumur yg kosong atas usul Ruben, yg kata hatinya keberatan membunuh adiknya itu, dan yg berharap dapat melepaskannya secara diam-diam. Saat mereka duduk makan, nampak datang kafilah pedagang Ismael dari Gilead. Segera mereka putuskan untuk menyelesaikan soal Yusuf dengan menjualnya sebagai budak. Lalu mereka menjual Yusuf kepada pedagang paling depan, yaitu 'saudagar-saudagar Midian' (Kejadian 37:28).

Setelah rombongan kafilah itu meneruskan perjalanan mereka, Ruben ke sumur kosong itu. Ia sangat terpukul mendapat tahu bahwa Yusuf tidak di situ lagi. Ini berarti ia alpa waktu kafilah pertama tiba dan berangkat lagi membawa Yusuf.

Beberapa pokok penting membutuhkan penjelasan. Mengapa Ruben alpa waktu itu? Dari sekian kemungkinan, yg paling sederhana ialah yg berikut ini. Setelah kafilah asing itu kelihatan, Ruben, orang yg paling setia dan siaga di antara kakak adik itu, sesuai dengan wataknya pergi menjaga domba-domba mereka. Sebab orang-orang asing yg sedang lewat mungkin saja tergiur mencuri beberapa ekor domba tambun. Ruben harus menunggu sampai mereka lewat. Menjelang Ruben kembali, Yusuf sudah terjual dan dibawa. Lalu mereka mencelupkan jubah Yusuf ke dalam darah dan mengirimkannya kepada Yakub.

Siapa yg menjual Yusuf di. Mesir? Di Mesir orang Midian itu (sebetulnya orang Medan, lih di bawah) menjual Yusuf kepada Potifar (Kejadian 37:36), yg membelinya dari pedagang Ismael (Kej 39:1). Kafilah itu terdiri dari orang Ismael, tapi di antara mereka ada orang Midian atau Medan; istilah-istilah ini tumpang tindih. Ini jelas nampak dalam Hakim 8:24, yg kentara sekali menyatakan bahwa orang Midian yg dikalahkan Gideon 'beranting-anting emas, sebab mereka orang Ismael'. Pengejaan orang Medan dalam bh Ibrani Kej 37:36 nampaknya adalah tumpang tindih ketiga; bnd Kejadian 25:2 (= 1 Tawarikh 1:32), yg menerangkan bahwa Medan dan Midian -- kedua-duanya -- adalah anak Abraham dari Ketura.

Pemakaian beberapa istilah dalam suatu cerita bukanlah pertanda adanya sumber-sumber yg berbeda, melainkan gaya khas bahasa umum Asia Barat. Perihal memakai tiga istilah dalam hanya satu dua baris, bnd tiang batu Sebekkhu Mesir (± thn 1850 sM), yg menunjuk kepada musuh utamanya dalam perang firaunnya di Palestina sebagai Mntyw-Stt, artinya 'orang Beduin Asia', sebagai Rntw hst artinya 'orang Siria yg keji'; dan sebagai 'mw, artinya 'orang-orang Asia'. Tak mungkin ada sumber-sumber terpisah di belakang tiang batu kecil ini, sebab hal itu dilaksanakan sebagai suatu kesatuan atas kehendak satu orang. Contoh-contoh seperti ini masih bisa ditambah.

Siapa yg menjual Yusuf kepada kafilah itu? 'Yusuf diangkat ke atas' (Kejadian 37:28) sekilas artinya ganda. Kalimat ini bisa mengacu kepada kakak-kakak Yusuf, tapi bisa juga kepada orang Midian itu. Dalam Kejadian 45:4-5 Yusuf terus terang mengatakan bahwa kakak-kakaknya menjual dia ke perbudakan (bentuk sederhana dari kata kerja itu), dan inilah jawaban atas pertanyaan 'oleh siapa' berkaitan dengan Kejadian 37:28. Jadi 'kakak-kakaknya', bukan orang Midian. Hal ini cocok dengan pola kalimat bh Ibrani dan sastra terkait.

Di Mesir, suatu naskah menceritakan bahwa, waktu raja Tutmosis II 'terbang ke sorga', artinya mati, anaknya Tutmosis III naik takhta dan 'adiknya perempuan' Hatsyepsut memerintah negeri itu. 'Nya' yg terakhir ini mengacu bukan kepada Tutmosis III, melainkan kepada Tutmosis II (Schott, Kronungstag d. Konigin Hatschepsut, 1955, hlm 197). Dan perhatikanlah, bahwa 'Midian' dalam Kej 37:28 tidak mempunyai kata sandang, sehingga artinya bisa hanya 'orang Midian' (tidak tentu) atau '(beberapa) orang Midian', yaitu sebagian dari rombongan induk itu, sebab tidak ada kata sandang tak tentu dalam bh Ibrani.

Akhirnya Kejadian 40:14-15, di mana Yusuf berkata kepada juru minuman bahwa dia 'dicuri diculik begitu saja dari negeri orang Ibrani'. Mengapa dia tidak terang-terangan mengatakan bahwa dia dijual ke perbudakan? Alasannya sangat gamblang. Di sini Yusuf mati-matian mempertahankan bahwa dia sama sekali tidak membuat pelanggaran, dan berusaha membujuk kepala juru minuman itu untuk berusaha melepaskan dia dari penjara. Upayanya akan hancur sama sekali jika ia mengungkapkan fakta yg menghinakan, bahwa dia dijual oleh kakak-kakaknya sendiri ke perbudakan. Kepada kakak-kakaknya secara tersendiri (Kejadian 40) Yusuf bisa saja jujur terbuka; tapi kepada juru minuman, itu berbahaya. Sebab sang juru minuman tentu akan berpikir, bahwa para kakak itu pastilah mempunyai alasan-alasan yg kuat, sehingga mereka tega menyingkirkan adik mereka sendiri dari lingkungan mereka. Dan dalam keadaan demikian pembelaan Yusuf akan sia-sia. Karena itulah maka secara samar-samar ia mengatakan bahwa ia 'dicuri diculik'. Dan memang itu benar, dalam arti kakak-kakaknya tak mempunyai hak untuk menjualnya. Ini bukanlah pelarasan dalam anti meluruskan, tapi berdasarkan pikiran sehat dan psikologi praktis. Dengan demikian Kejadian 37, 39, 40 dan 45 akan jelas artinya, jika ditempatkan dalam kerangka yg benar, yaitu tafsiran yg teliti, susunan kalimat Ibrani dan bahasa-bahasa Asia Barat, sastra terkait, dan motivasi yg melatarbelakangi tindakan seseorang.

e. Yusuf di tanah Mesir

Yusuf hanyalah seorang dari sekian banyak pemuda orang Sem, yg menjadi pelayan di keluarga-keluarga Mesir antara thn 1900-1600 sM. Di halaman belakang Papirus Brooklynn 35.1446, yg merupakan bagian dari suatu daftar tahanan (lih di bawah), terdapat daftar dari 79 pelayan di suatu keluarga Mesir kr thn 1740 sM. Di antaranya paling sedikit 45 orang bukan orang Mesir, tapi 'orang Asia', yaitu orang Sem seperti Yusuf. Banyak dari pelayan itu mempunyai nama bahasa Semit bagian barat laut, yg secara linguistik berkaitan dengan nama-nama Yakub, Isakhar, Asyer, Ayub (Ayyabum), dan Menahem. Beberapa di antaranya mengurusi 'kehidupan rumah tangga' (khry-pr) seperti Yusuf dalam Kej 39:2 ('di rumah'). Lih Hayes, A Papyrus of the Late Middle Kingdom, 1955, dan Albright, JAOS, 74, 1954, hlm 222-233.

Ada beberapa acuan tapi bertebaran, yg menunjukkan bahwa pada masa itu banyak orang Asia di Mesir. Di antara mereka beberapa mencapai kedudukan tinggi dan kepercayaan pada majikan mereka (Posener, Syria, 34, 1957, hlm 145-163), seperti Yusuf, yg menjadi kepala rumah tangga Potifar (imy-r pr, suatu gelar umum di Mesir). Gelar Potifar, yaitu 'kepala pengawal raja' (Kej 39:1) (sar-hattabbakhim), mengartikan kata Mesir shd-smsw, 'Guru/Pengajar dari para pelayan'. Tapi Vergote (Joseph en Egypte, 1959, hlm 31-35) mengemukakan alasan yg masuk akal untuk menafsirkan gelar itu sebagai juru minuman'. Mengenai keaslian Potifar sebagai nama Mesir. Baik Potifar di satu pihak, dan juru minuman' serta juru roti' dalam Kejadian 40 pada pihak lain, keduanya sama-sama disebut saris, yg biasanya diterjemahkan 'pemuka', namun dalam bahasa Semit artinya sering 'sida-sida'. Tapi, sida-sida tidak terhormat di Mesir, dan arti saris pada zaman kuno umumnya ialah 'pegawai istana', 'pembesar' bukan hanya 'sida-sida' (walaupun inilah arti utamanya di kemudian hari). Lih JEA, 47, 1961, hlm 160.

Peristiwa istri Potifar yg penuh berahi itu (Kej 39:7-20), yg balas dendam terhadap Yusuf dengan mengemukakan kebalikan dari kebenaran, sering dibandingkan dengan peristiwa yg sangat mirip dengan itu dalam sastra Mesir cerita Tentang Dua Orang Kakak Adik. Tapi, sama sekali tak ada kaitan kedua cerita ini: cerita Yusuf adalah murni riwayat hidup, sedangkan cerita tentang kakak adik itu adalah melulu khayalan. Mengenai terjemahan yg selengkapnya lih ump Erman-Blackman, Literature of the Ancient Egyptians, 1927, hlm 150-161, sedang yg ada dalam ANET, hlm 23-25, adalah ringkasan. Sumber-sumber prosa Mesir lainnya mengungkapkan, bahwa istri Potifar itu bukanlah yg satu-satunya yg berperilaku demikian.

Penjara Mesir mempunyai tiga peranan:
1. sebagai rumah tahanan setempat seperti penjara modern:
2. sebagai pemasok tenaga kerja paksa untuk kepentingan negara; dan
3. sebagai tempat untuk tahanan sementara yg menunggu peradilan (bnd Yusut). Peradilan kadang-kadang dilakukan di penjara, yg diatur sangat baik, seperti jelas ditunjukkan oleh Papirus Brooklyn. Data administratif setiap tahanan disimpan dalam arsip dengan 7 judul yg berbeda, mulai dari data awal penahanan sampai menjalani hukuman sesuai keputusan. 'Kepala penjara' (Kejadian 39:21-23, dab) agaknya adalah gelar Mesir s'wty n hnrt yg artinya sama.

Kata Ibrani מַשְׁקֶה - MASYQEH adalah padanan kata Mesir wdpw, kemudian wb', juru minuman' (bnd Kejadian 40:11, 13). Juru roti dikenal juga di Mesir, tapi kepala juru roti boleh jadi tidak khas disebut seperti itu. Mungkin gelar Mesir sk wdkhw nsw, 'Panitera Meja Kerajaan', adalah nama padanan yg paling dekat. Tentang bakul penganan yg dijunjung di kepala, lih IBA hlm 33, gbr 28. Mimpi (Kejadian 37; 40; 41) dianggap penting di negeri Timur, juga di negeri-negeri Timur yg tidak disebut dalam Alkitab (lihat artikel: mimpi-vt6209.html#p26651 ). 'Orang berilmu di Mesir' (hartummim, kata Mesir) adalah golongan yg sangat terkenal, dan anggotanya memakai naskahnaskah khusus tulisan tangan untuk menafsirkan mimpi.

Yusuf harus lebih dulu dicukur dan didandani dengan busana lenan untuk menghadap di istana (Kejadian 41:14). Cara praktis yg dia kemukakan untuk menanggulangi ancaman bala kelaparan, sangat dikagumi oleh Firaun. Firaun mengangkat dia menduduki jabatan tertinggi pemerintahan Mesir sesuai tradisi Mesir, yakni mengenakan cincin meterai, pakaian lenan harus dan kalung emas kepada Yusuf. Apa sebenarnya pangkat Yusuf masih diperdebatkan; boleh jadi dia perdana menteri, orang kedua sesudah Firaun (demikian Vergote). Tapi ada ahli yg mengatakan dia hanyalah menteri pertanian, yg langsung bertanggung jawab kepada Firaun (Ward, JSS 5, 1960, hlm 144-150). Acuan pada kereta (Kejadian 41:43) dan kuda-kuda (Kejadian 47:17) cocok sekali dengan zaman Hyksos dan masa-masa berikutnya, tapi bukan masa sebelumnya. Kerangka kuda dari zaman pra-Hyksos, baru-baru ini ditemukan pada penggalian di dekat Wadi Halfa (Faulkner, JEA 45, 1959, hlm 1-2). Tentang nama-nama Mesir yg dipakai Yusuf dan istrinya, (ZAFNAT-PAANEAH DAN ASNAT).

Mesir sangat termasyhur karena kemakmuran pertaniannya yg luas; bnd menghitung gandum, IBA, hlm 32, gbr 27. Tapi Mesir juga menderita bala kelaparan akibat paceklik musiman; salah satu biografi yg sering dikutip berbunyi, 'Ketika paceklik berkepanjangan, saya membagi-bagikan gandum kepada (penduduk) kota saya, pada tiap bala kelaparan' (Vandier, La Famine dans l'Egypte ancienne, 1936, hlm 115). Orang Mesir tidak akan makan bersama orang Ibrani (Kejadian 43:32) karena takut melanggar berbagai larangan dalam tata cara makan (Montet, L'Egypte et la Bible, 1959, hlm 99-101). Mungkin peri menelaah dalam Kejadian 44:5 seharusnya diterjemahkan 'mengenai itu pasti dia akan menelaah' (bnd Kejadian 44:15); mengenai ilmu ramal piala.

Waktu Firaun mengundang sanak saudara Yusuf supaya tinggal di Mesir (Kejadian 45:17-21; 46:5), ia mengerahkan beberapa kereta untuk menjemput mereka, dan berpesan supaya semua keluarga itu meninggalkan Kanaan, sebab di Mesir mereka akan beroleh segala-galanya dengan secukupnya. Mengamati karya seni lukis Mesir bertarikh 200 thn kemudian, maka kereta yg dimaksud adalah kereta lembu beroda dua. (Lukisan yg indah dan keterangannya, lih Aldred, JNES 15, 1956, hlm 150-153, gbr 17.) Sinuhe, seorang Mesir pelarian di Siria kr thn 1900 sM, juga disuruh meninggalkan segala-galanya oleh Firaun, yg memanggilnya kembali ke Mesir. Lagi tradisi yg berlain-lainan menyinggung Kej 46:34b sebagai realita sejarah; dengan jalan ini sanak saudara Yusuf dapat tinggal tersendiri dalam keadaan aman di tanah Gosyen.

Kebijaksanaan ekonomi Yusuf yg diceritakan dalam Kejadian 47:16-19, menyingkapkan Mesir yg sebenarnya sesuai teori, yakni negeri itu menjadi milik Firaun dan penduduknya menjadi penyewa. Para imam termasuk obyek pajak, kecuali dalam hal menyerahkan seperlima dari tuaian seperti yg ditentukan Yusuf dan harta milik kuil-kuil diatur tersendiri (Kejadian 47:22, 26). Kejadian 47:21 mengisyaratkan bahwa kebijakan Yusuf atas seluruh tanah Mesir, ialah mewajibkan rakyat setiap daerah berurusan dengan kota terdekat, di mana ada gudang-gudang gandum. Dengan demikian lebih mudah dan teratur menyediakan bahan pangan untuk mereka. Kalimat 'diperhambakannya mereka' nampaknya tidaklah perlu. Kej 48-49 merujuk pada kebiasaan Asia dalam lingkungan keluarga patriarkhat; berkat-berkat lisan seperti yg diucapkan Yakub adalah sah mengikat di Asia Barat pada paroan pertama milenium 2 sM (bnd Gordon, BA 3, 1940, hlm 8).

f. Yusuf mati

Baik mayat Yusuf maupun mayat bapaknya 'dirempah-rempahi' sesuai kebiasaan Mesir (Kejadian 50:2, 3, 26), dan mayat Yusuf 'ditaruh dalam peti mati di Mesir'. Peti matizaman itu berbentuk antropoid  menyerupai manusia, dari kayu, dihiasi gambar wajah pada bagian ujung kepala. Kurun waktu mayat diolesi rempah-rempah berbeda-beda lamanya; 40 hari adalah suatu kemungkinan. Tapi masa meratap 70 hari adalah kebiasaan khas. Umur Yusuf waktu ia meninggal adalah 110 thn. Ini punya makna, karena umur 110 thn itu adalah yg paling ideal bagi orang Mesir, dan mereka menganggapnya berkat ilahi.

Mengenai latar belakang, pembahasan rinci, dan sumber-sumber yg selengkapnya, lih J Vergote, Joseph en Egypte, 1959; D. B Redford, A Study of the Biblical Story of Joseph, 1970; lih K. A Kitchen, Oriens Antiquus 12, 1973, hlm 233-242.

g. Keturunan Yusuf

Suku Efraim dan Manasye, yaitu keturunan dari kedua anak Yusuf, kadang-kadang disebut '(suku) Yusuf (Bilangan 13:11); 'keturunan Yusuf' adalah sebutan biasa (Bil; Yos). Memang Yusuf diberkati sebagai leluhur dari kedua suku yg akan datang itu bagi Yakub (Kejadian 49:22-26, bnd Kejadian 48), dan Musa juga memberkati 'Yusuf, artinya Efraim dan Manasye (Ulangan 33:13, 16). Bnd juga Bilangan 13:11; Ul 27:12; Hakim 1:22-23, 35; Mazmur 80:1 (syair); dan Yehezkiel 47:13.

No comments: