Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Feb 20, 2015

Semit

Hanya manusia yang mampu menciptakan peradaban. Manusia diciptakan sebagai makhluk yang unik sebagaimana uniknya Tuhan. Manusia diciptakan sebagaimana rupa Tuhan. Manusia tiada lain adalahs ebagai manifestasi nama-nama Allah dalam bentuk yang integral. Hal ini,karena manusia selalu dikaitkan dengan dirinya sebagai spesies yang unik, yaitu dengan memiliki jiwa, intelegensi dan kemampuan untuk berbicara jika dibandingkan dengan spesies lain, sehingga manusia mampu menciptakan peradaban yang didasarkan atas sosial budaya yang berkembang. Dalam kaitannya dengan doktrin agama, manusia pertama adalah Adam yang dirancang sebagai penghuni bumi. Terlepas dari tujuan drama penciptaan manusia, apakah pada masa Adam sudah memiliki peradaban, informasi paling awal yang masih dalam kerangka doktrin agama menyebutkan bahwa rumali (bayt) pertama yang dibangun adalah sejak masa Adam, kemudianditinggikan oleh Ibrahim. Kemungkinan peradaban sudah terbentuk masaitu adalah sangat kecil, karena Qabil putra Adam harus diajari oleh seekor burung Datum untuk mengubur saudaranya yang dibunuh. Kemungkinan paling besar adanya peradaban yang paling dekat dengan Adam adalah pada masa Nuh.Dalam penelitian astronomi modern disebutkan bahwa bumi inimuncul sekitar 15 milyar tahun yang lalu melalui peristiwa big bang.

Sementara manusia baru muncul sekitar seratus ribu tahun yang lalu, sebelunnya telah didahului oleh munculnya berbagai jenis spesies lain. Darwin meyakini bahwa manusia muncul melalui proses evolusi dengan nenek moyang sejenis kera. Teori tersebut diperkuat oleh penemuan para arkeolog tentang adanya fosil-fosil manusia purba, homoerectus hidup sekitar 1,5 sampai 200 ribu tahun yang lalu,homo sapien 500-200 ribu tahun yang lalu. Kedua jenis spesies ini diperkirakan sudah mempercayai adanya hari kebangkitan( Afterlife) agama yang muncul berasal dari tradisi berburu. Dari catatan sejarah menyebutkan bahwa munculnya peradaban manusia berawal dari perkembangan budaya manusia yang sangat ditentukan oleh kondisi geografi yang mendukung.

Kawasan Bulan Sabit Mesopotamia

Peradaban awal dimulai dari zaman batu baru (neolitik), yang dilanjutkan  dengan zaman perunggu kemudian zaman besi. Zaman neolitik ditandai dengan berakhirnya zaman paleolitik (zaman batu tua), manusia sudah mulai bercocok tanam dan bermukim. Zaman perunggu ditandai adanya pembentukan kota dan terjadinya urbanisasi, sementara zaman besi pada masa Mesir sekitar tahun 1500 SM. Poin penting dimana budaya menjadi peradaban selalu disamakan dengan transisi dari prasejarah menuju masa sejarah. Secara definitif dimulai sekitar tahun 4500sampai 4000 SM di lembah-lembah Sungai Nil, Tigris-Eufrat dan Indus diIndia. Dari beberapa daerah tersebut, kawasan Tigris-Eufrat merupakan asal kelahiran peradaban dunia sebagai satu penyatuan rangkaian yang melahirkan peradaban Barat. Peradaban sendiri didefinisikan dengan suatu gelanggang kehidupan di mana masyarakat yang ada menetap di kota dan terorganisasi dengan baik agar hidup menjadi lebih aman, terbudaya, senang dan lebihproduktif. Elemen-elemen tersebut akan menyebabkan perkembangan yang optimal.

Geografi memainkan peranan yang sangat penting dan signifikan dalam proses terbentuknya peradaban. Seluruh peradaban awal, baik diMesir, Mesopotamia, India maupun Cina, kemajuannya dimulai dari kawasan lembah-lembah sungai yang subur. Air merupakan kebutuhan pokok hidup yang menyebabkan kesuburan tanah yang dapat dimanfaatkan sebagai lahanpertanian. Manusia akan terkonsentrasi di sekitar kawasan tersebut dan membentuk kerjasama dalam membangun irigasi, kanal, bendungan dan terorganisasi, sehingga membentuk suatu tatanan masyarakat yang berbudayaserta melahirkan peradaban.

Daerah-daerah di kawasan lembah Tigris-Eufrat disebut dengan Timur dekat. Daerah inilah pertama kali yang menghasilkan sistem kenegaraan dalam bentuk kumpulan unit-unit politik yang independen dan memilikihubungan internasional secara formal. Sejarah politik Timur dekat kunomemiliki dua hiteraksi kekuatan. Pertama, kekuatan yang mendorong rumpun nomad atau semi nomad untuk berkumpul di daerah perbatasandan masuk sebagai penakluk kawasan peradaban sebagaimana orang-orang Arab nomadik yang masuk ke Mesopotamia yang disebabkan adanya kekejaman atau kehilangan kemakmuran di daerah asal. Kedua, upaya yang keras dari negara-negara Timur dekat untuk menaklukkan daerah tetangga. Struktur sosio-politik negara-negara besar di daerah lembah cenderung mengikuti pola umum. Yaitu,birokrasi administrasi negara dipegang oleh seorang raja yang dipandang sebagai pendeta, jika secara faktual sebagai dewa.

Mesopotamia terletak di antara dua aliran sungai Tigris dan Eufrat,kurang lebih 170 mil dari teluk Persia. Sungai-sungai tersebut mengalir dari kawasan pegunungan Asia minor sebelah barat daya Mesopotamia. Negara-negara awal di Mesopotamia berupa negara-negara kota (city-stales) di lembah bagian bawah. Masing-masing mungkin telah memiliki tanggung jawab secarain dependen dalam membuat irigasi dan pemeliharaannya. Bagaimanapun terkadang terjadi konflik dan menolak adanya hegemoni atau kepemimpinan seseorang atau yang lain.

Peradaban superior pertama dimulai dari bangsa Sumeria pada masa neolitik. Orang-orang Sumeria ini diperkirakan datang dari kawasan perbukitan sebelah timur laut Mesopotamia sebelum tahun 4000 SM, penduduk Semit telah ditemukan di sana. Raji al Faruqi menyebutkan bahwa terjadinya imigrasi orang-orang Sumeria dari daerah pegunungan ke lembah Tigris-Eufrat ini disebabkan adanya badai yang melanda daerahtersebut. Daerah semenanjung Arabia, Tigris  -  Eufrat dan Syria besar yang secara umum disebut dengan kawasan Timur dekat, secara kontinu memiliki kesatuan budaya, bukan politik. Asia dekat secara umum memakai bahasa semit. Hal ini dapat diidentifikasi melalui akar bahasa. Orang-orang Sumeria mulai memimpin dan membangun proyek irigasi guna memajukan kehidupan perkampungan. Sekitar tahun 3500 SMmereka telah menghasilkan peradaban yang maju, dengan perkembangankota-kota, sistem organisasi politik, etika religius dan pemerintahan negara-kota (city-state) dengan menekan pada aspek peradaban yang baik. Pemakaian logam dan sistem penulisan sudah dipakai pada masaini. Sementara di daerah selatan telah berkembang negara-negara kotadi bawah pemimpin komandan perang, pendeta atau penasehat irigasi. Kondisi semacam ini tidak memungkinkan adanya sentralisasi kekuasaan dengan pemerintahan pusat yang kuat. Akibatnya pertempuran sering terjadi untuk memperebutkan pengaruh di masing-masing kawasan yang dikuasai.

Pada abad ke-26 SM bangsa Somit dari Akkadia menguasai Mesopotamia selama dua abad yaitu 2500-2300 SM. Mereka menguasai mulai dari Teluk Persia sampai masuk Mesopotamia. Meskipun mereka menguasai kota-kota yang dibangun oleh bangsa Sumeria, namun mereka tidak merusak budaya yang ada, bahkan mengadopsinya mulai dari tulisan, sistem kalender dancara bisnis, sehingga terjadi asimilasi budaya yang kondusif. Tahun 2300 SM merupakan kebangkitan orang-orang Sumeria yang ditandai dengan munculnya raja Shirar yang menamakan dirinya sebagai raja Sumeria-Akkadia, tetapi supremasi ini hanya berlangsung sangat singkat.

Akhir milenium ketiga,bangsa Sumeria-Akkadia ditaklukkan oleh bangsa Semit lainnya yaitu Syria.Ketika dipimpin oleh raja Hammurabi (1943-1905 SM). Mereka memperluas ekspansinya sampai ke kawasan Assyria dengan Babylon dijadikan ibu kotakerajaan. Setelah berdirinya emperium bangsa Semit yang kedua ini, bangsa Sumeria tidak pernah muncul lagi dalam sejarah politik, tetapi bagaimanapun peradaban yang telah mereka bangun merupakan pondasi bagi peradaban seluruh penakluk di lembah Tigirs-Eufrat.

Kota-kota yang dibangun oleh bangsa Sumeria merupakan kota-kota kecil di atas bukit buatan dengan dikelilingi tembok-tembok sebagai pertahanan. Dinding-dinding dikonstruk dari batu merah, sementara rumah-rumah penduduk berada di sebelah selatannya. Di tengah-tengah setiap kota ataudesa terdapat pusat aktivitas konstitusi dan bangunan kuil yang dianggapsakral sebagai pusat ritual keagamaan.

Pertanian merupakan landasan aktivitas ekonomi, di samping itu orangSumeria mengembangkan irigasi dan dapat menghasilkan panen dalam jumlah yang besar, sehingga memungkinkan adanya industri kebutuhan keseharian.Secara umum, mereka sudah menggunakan bajak sebagai alat untuk meng-olah tanah pertanian. Sistem transportasi dengan menggunakan kereta dankereta tempur telah dipakai. Pemberian kredit juga telah diperkenalkan padamasa kekuasaan bangsa Sumeria, Aktivitas perdagangan orang-orang Sumeria meliputi area yang sangat luas, para kafilah mengadakan perjalanan ke utara,barat sampai kawasan timur Mediterania dan Mesir. Terdapat indikasi bahwamereka telah mengadakan kontak dagang dengan India. Sementara dalam bidang organisasi sosial secara umum hampir sama dengan Mesir, terdapathubungan tertutup dengan agama. Para penguasa diperlakukan sebagai dewadan absolut. Perkembangan sosial didasarkan pada pengaturan kemakmuran bagi seluruh wilayah yang dikuasai.

Dalam bidang arsitektur, orang-orang Sumeria menggunakan bahanbatu bata sebagai bahan pokok bangunan, karena di daerah Mesopotamia tidak terdapat batu-batu besar sebagaimana di lembah Nil Mesir. Seluruh bangunan dan rumah-rumah hampir menggunakan batu bata ini. Bangunan-bangunan penting bangsa Sumeria adalah kuil-kuil dengan menara-menaranya yang menjulang tinggi (temple lowers) atau disebut dengan ziggurat. Ziggurat ini terdiri dari loteng-loteng, setiap tingkat lebih kecil dari yang sebelumnya. Struktur bangunan kuil dengan menara-menaranya yang tinggi seolah menghubungkan antara bumi dan langit. Pada satusisinya terdapat tangga berbentuk segitiga sebagai jalan masuk. Setiap tingkat diberi warna-warna simbolik, hitam merepresentasikan sesuatu di bawah bumi, merah melambangkan bumi itu sendiri, sementara biru merupakan simbollinggit atau surga. Di kuil tersebut terdapat taman yang bertingkat-tingkat menjulang tinggi di atas dataran lembah. Warna-warni yang bervariasi pada kuil yang berderet jika terkena sinar matahari akan menghadirkan keindahan yang spektakuler. Seni pahat yang diekspresikan dalam bentuk-bentuk relief memberikan pesan dan gambaran tentang figur-figur mereka,serta memberikan informasi tentang sistem pemerintahan, peralatan perang,lencana pakaian dan hewan-hewan kesukaan. Agama bangsa Sumeria adalah politeisme dengan memiliki dewa-dewa sesuai dengan kebutuhan mereka, seperti dalam perang, dan kehidupan keseharian. Mereka tidak memiliki konsep yang jelas tentang hari akhir (surga dan neraka). Agama bagi mereka merupakan tuntutan dan kontrol bagi aktivitas mereka di dunia agar terhindar dari kekacauan.

Literatur yang ditinggalkan oleh bangsa Sumeria lebih signifikan dari pada di Mesir. Syair yang menceritakan tentang penciptaan dan banjir mirip dengan cerita dalam agama Yahudi. Cerita-cerita lain lebih bersifat mitos, seperti legenda tentang Etana seorang pengembala yang menelusuri surga untuk mencari obat atau ramuan sumber kehidupan bagi seorang nelayan. Adapa adalah seorang seperti Adam yang kehilangan pakaian kehidupan abadinya. Kontribusi lain bangsa Sumeria terhadap peradaban adalah teknik peperangan, dalam bidang matematika mereka telah membuat kemajuan yang sangat panting, yaitu sistem bilangan yang didasarkan pada 60 unit geometri yang diwujudkan dalam bentuk-bentuk bangunan. Sistem pemerintahan, organisasi bisnis, dan hukum international adalah paling awaldi dunia.

Adapun budaya Semit pasca kekuasaan bangsa Sumeria yang paling menonjol adalah pada masa pemerintahan Hammurabi dengan menjadikan Babylon sebagai ibu kota. Dia adalah penguasa terbesar pertama di dunia yang membuat hukum-hukum dan aturan-aturan yang konkrit sebagai kode hukum tertua yang eksis. Sebagai contoh adalah"mata untuk mata", bagi orang yang mencederai mata orang lain, maka dia dihukum dengan hukuman sejenis. Bagi seorang anak yang menyakiti ataumemukul orang tuanya, maka hukumannya adalah potong jari. Demikian halnya bagi para koruptor. Seorang yang membangun rumah, sementara bangunannya tidak kokoh sehingga roboh dan menimpa pemiliknya, jika sampai mati, maka hukuman bagi yang membangun rumah tersebut adalah hukum mati. Meskipun kode hukum ini lebih ditujukan untuk dunia laki-laki, namun status wanita agak dijunjung tinggi. Selain itu terdapat perkembangan yang sangat penting dalam prosedur bisnis dengan menggunakan dokumen-dokumen.

Setelah tahun 1800 SM, Babylonia mengalami masa kemunduran atau masa transisi di kawasan Mesopotamia, yaitu masa disintegrasi dan mengalami perjalanan yang sangat panjang selama enam abad dengan ditandai oleh berdirinya banyak dinasti-dinasti kecil. Emperium Hittite merupakan kelompok yang semi independen dengan seorang raja yang kuat, pemerintahannya bersifat otokrasi. Emperium ini tidak banyak dicatat dalam sejarah, karena asal mereka misterius. Akan tetapi masaini telah menghasilkan kode hukum yang bersilat kosmopolit yang disebut dengan kode Hittite. Kode ini mirip dengan kode-kode hukum Asia timur. Negara kecil lain adalah Lydia, muncul di daerah Asia minor, kemakmuran mereka berasal dari emas dan komersial. Uang koin telah dipakai dalam emperium ini. Tidak seperti negara-negara kecillain, Lydia secara independen telah mampu melawan Assyria, yang akhirnya ditaklukkan oleh kekuatan dari Persia di abad keenam SM. Selain Lydia adalahPhoenicia. Bangsa ini memiliki kelebihan perdagangan dan navigasi. Mereka terampil dalam bidang manufaktur, tekstil, barang-barang logam, kaca serta memiliki kawasan perdagangan yang luas. Dalam bidang literatur, mereka sangat tertinggal. Kontribusi yang cukup berarti adalah pengenalan alfabet. Bangsa lain yang semacam dengan Phoenicia adalah bangsa Aramean yangmenguasai sekitar Damaskus. Mereka tidak banyak memberikan kontribusidalam peradaban.

Bangsa Semit yang sedikit banyak telah memberikan kontribusi dalam bidang peradaban adalah bangsa Yahudi atau Israel, khususnya dalam bidang etika religius, tetapi mereka lemah dalam bidang politik. Tradisi orisinil mereka adalah membuat rumah di kawasan bawah sungai Eufrat. Ibrahim(Abraham) merupakan orang pertama peneliti sistem patriarki bagi bangsa Yahudi. Dari tahun 1400-1200 SM, mereka masuk ke dataran Kanaan yang sekarang dikenal dengan Palestina. Sementara kelompok lain diperbudak oleh bangsa Mesir. Selanjutnya mereka dikeluarkan dari perbudakan oleh seorang pahlawan national mereka, yaitu Musa (Moses) dengan membawa sepuluh perintah Tuhan (Ten Commandments) dan konsep baru tentang Tuhan.

Sekitar tahun 1025 SM, bangsa Yahudi dipimpin oleh Saul, seorang penguasa yang paling terkenal di Palestina dengan membuat kerajaan,kemudian diambil alih oleh Daud (David) (1000-960 SM). Ia telah membuat Yerusalem menjadi kuat dan sebagai pusat kekuasaan di Palestina dan Syria.Setelah itu diteruskan oleh anaknya yaitu Sulaiman (Solomon), dengan gaya hidup yang mewah yaitu membangun kuil megah di Yarussalem. Pengaruh kekuasaannya, ia mampu memperistri putri Firaun. Kekuasaan Sulaiman berlangsung singkat, karena telah mengambil pajak dari rakyatnya terlalu berat. Pada awalnya bangsa Yahudi adalah penganut politeisme, namun setelah kedatangan para nabi di tengah-tengah mereka,mereka menjadi penganut monoteisme. Periode baru bagi kawasan bulan sabit yang subur adalah setelah kedatangan Bangsa Assyria. Bangsa ini merupakan kekuatan baru yang mampu menaklukkan wilayah Timur dekat. Pada tahun 910 SM mereka menguasai Babylonia, 860 SM Mediterania telah dikuasai dan mengontrol Syria, tahun 722 terbentuklah dinasti baru bagi bangsa Assyria dengan raja pertamanya adalah Sargon 11. Program utamanya adalah menguasaiseluruh kawasan subur bulan sabit. Bagaimanapun dia dan keturunannya adalah sebagai arsitek emperium terbesar bagi dunia Barat sebelum abad 6SM. Rahasia kesuksesannya adalah dukungan kekuatan militer yang tiada bandingnya, meneror terhadap siapa saja yang berani melawan penguasa Assyria, dan sistem administrasi propinsi yang lebih maju.

Pasukan kavaleri dengan jumlah yang besar marupakan pasukanpertama yang menggunakan senjata dari besi, seperti busur dan peradabanpanah ditambah lagi dengan pasukan berkuda dan kereta. Kekejamanpasukan sangat mewarnai setiap kali menaklukkan daerah baru denganmembumihanguskan daerah taklukan dan membakar siapa saja yangditemui. Faktor ketiga dari kesuksesan bangsa Assyria adalah sistemkoordinasi yang baik dalam administrasi politik. Kondisi semacam inimembentuk peradaban menjadi lebih kosmopolit. Secara keseluruhan Assyria membuka babak baru dalam sejarah politik dengan menggunakan agen-agen baru dalam organisasi internal serta sistem sentralisasi. Parapembantu raja secara kontinu mengirimkan perintah-perintah raja kepada para gubernur di propinsi, sehingga sistem jasa post sudah dipakai pada masaini.

Dalam bidang seni dan arsitektur para raja Assyria membangun istanamegah, istana Sargon dibangun dalam tembok-tembok kota yang tebal sepertibenteng, kuil-kuil dan ziggurat juga dibangun dengan megah. Pintu gerbangistana dibuat dengan tanduk-tanduk banteng dan patung kepala manusiasebagai ciri khasnya. Di istana dihiasai relief-relief batu yang diberi warna-warna yang cemerlang. Dari relief-relief tersebut mengekspresikan tentangfigur-fugur mereka, peperangan dan perburuan. Sejarah raja-raja dipeliharadengan baik yang tiada tandingnya. Terdapat perpustakaan besar pertama yang berisi sekitar 22.000 buah lembaran dari tanah liar, berisi tentangnyanyian-nyanyian orang Sumeria, ritual-ritual kuil, mitologi penciptaan,banjir besar, tata bahasa dan teks-teks kedokteran. Setiap lembar diberitanda oleh raja pemilik lembaran tersebut (Bogardus, 1995: 83-84).Kemunduran bangsa Assyria disebabkan oleh kekejaman yang membawaimplikasi dan reaksi dari bawah. Sumber ekonomi yang mengandalkanrampasan perang. Penaklukan sudah terlalu lama akan mengurangi sumberekonominya. Emperium yang luas akan mempersulit dalam mengatur kelas-kelas masyarakat.

Setelah keruntuhan emperium Assyria pada tahun 612 SM, disusul olehkekuatan baru yaitu bangsa Chaldean. Kerajaannya menguasai kawasan yangluas, Babylon dijadikan ibu kota kerajaan dan menguasai seluruh kawasanbulan sabit. Babylonia dibangun kembali menjadi kota terbesar, dengandinding-dinding yang besar dan hebat. Di atasnya terdapat sederetan rumah-rumah kecil, setiap sisinya terdapat ruang yang cukup untuk dilewati kereta.Di tengah kota terdapat jalan dengan pintu gerbang besar. Di dalam kotajuga dibangun kuil-kuil. Yang paling besar adalah kuil Marduk. Istana yangdilindungi oleh dinding-dinding dan menara yang bertingkat-tingkat. Setiaptingkat banyak ditumbuhi pepohonan dan bunga-bunga, atap dari tamanini sering disebut dengan taman gantung yang menjadi salah dari keajaiban dunia.

Orang Babylonia sangat tertarik dengan perbintangan yang dianggapmemberi informasi tentang nasib masa depan. Oleh sebab itu, astronomimengalami kemajuan pesat pada masa ini. Mereka telah mengenal dua belasrasi bintang yang diidentifikasi melalui dua belas segi zodiak. Lima buahplanet yang dikenal menjadi nama-nama dewa penting bagi bangsa Chaldean.Planet-planet tersebut adalah Marduk atau Jupiter, Nabu atau Mercurius,Ishtar atau Venus dan lainnya.

Mesir Kuno

Penduduk Mesir kuno mulai menempati kawasan lembah Nil sekitartahun 5000-525 SM, yaitu sejak orang Mesir primitif periode perkembanganneolitik sampai pada perkembangan peradaban masa kekuasaan para Firaunabsolute. Secara kronologis, sejarah Mesir dapat dibagi menjadi beberapa periode. Sejarah Mesir sebelum tahun 3400 SM disebut dengan periode prasejarah, periode kerajaan lama (3400-2475 SM), periode transisi feudalisme(2475-2160), periode pertengahan (2160-1780 SM), ditambah dengan periodedominasi Hykso (1780-1580 SM) dan periode emperium (1580-525 SM).

Periode prasejarah Mesir ditandai dengan banyak ditemukan peralatan-peralatan pada kuburan-kuburan bangsa Mesir, diperkirakan dimulai sejak tahun 1500 SM. Dengan demikian, penduduk Mesir sudah menggunakanperalatan dimulai sejak masa paleolitik dan neolitik (zaman batu tua danbatu muda). Kemajuan bangsa Mesir lebih ditopang oleh hasil bumi yangsubur, sejak pra dinasti sudah terjalin kerja sama dalam pembuatan kanal danirigasi. Gambaran ini menunjukkan sudah adanya unit-unit politik meskipunmasih kecil, yang secara gradual membentuk dua dua kerajaan, atas di bagianselatan, bawah di bagian utara sekitar tahun 5000 SM (Bogardus, 1995: 56).

Periode kerajaan lama, sudah memasuki zaman logam, perdagangansudah mengalami kemajuan, kapal-kapal dagang telah dikirim ke kawasanpantai Syria untuk memperoleh kayu sebagai bahan pembuatan kapal,rumah dan perabotan lainnya. Industri sudah dimulai pada masa ini,manifaktur dari kaca, permata-permata yang indah banyak dihasilkanoleh para pengrajin. Indikasi kemajuan peradaban pada masa kerajaanlama adalah peninggalan piramida-piramida. Piramida pertama dibangunpada masa dinasti ketiga, merupakan kuburan batu besar pertama didunia. Dari enam dinasti kerajaan lama yang ada, dinasti keempat adalah yang paling kuat dengan membangun piramida besar sebagai kuburanpagi Firaun Khufu dan dikenal dengan Cheops. Pembangunan piramidaini membutuhkan 100.000 pekerja dikerjakan selama dua puluh tahun.Bangunan ini didesain untuk memprotek jasad Firaun setelah mati. Darisini, menunjukkan bahwa pengetahuan geometri telah dikenal baik oleh bangsa Mesir, mereka telah menggunakan perunggu untuk memotong batu.

Kerajaan Mesir mengalami pertumbuhan besar menuju fase barudengan kekuasaan yang bersifat feodalistik. Selama berada di bawah kekuasaanenam dinasti Firaun pada masa kerajaan lama, sentralisasi kekuasaan yangkuat menjadi berkurang yang memunculkan independensi dan ambisi paragubernur propinsi. Akibat terjadinya perang sipil, kekuatan para Firaunmenjadi runtuh, sementara para gubernur saling berebut kekuasaan diantara mereka. Secara umum, masyarakat tidak dapat menahan kelaparankarena adanya tekanan dari tirani-tirani kecil, kerusakan yang disebabkanoleh peperangan, sehingga praktis masa ini kemajuan peradaban terhenti.

Setelah selama 300 tahun berada dalam disintegrasi atau disunity,putra-putra

Mahkota dari Nil bagian atas telah berhasil membangun kembalisebuah negara kesatuan. Di masa kekuasaan satu Firaun terdapat dua belasdinasti selama dua abad, yang paling menonjol adalah Sesostris III and Amenemhet III dengan kemampuannya membawa kerajaan para Firaunbersifat monarki yang kuat, dengan hukum, aturan, kemakmuran ekonomidan kemajuan peradaban. Jika kerajaan lama terkenal dengan piramidanya,maka pada masa pertengahan ini lebih menonjol dalam bidang literatur dankesenian.

Sekitar tahun 1780 SM, seorang Asia dikenal oleh bangsa Mesir dengan Hykos, dengan pasukan berkuda dan kereta yang superior telah menaklukkan Mesir kawasan Delta secara keseluruhan dan bertahap sampai pada lembah Nil bagian atas. Selama dua abad sampai tahun 1580 SM dibawah kekuasaan orang asing, telah melahirkan nasionalisme bangsa Mesir. Azhmes liberalis dari Thebes adalah seorang pahlawan nasional yang besartelah membebaskan bangsa Mesir menuju babak baru, yaitu masa emperium.Para penguasa emperium ini meyakini bahwa untuk menjaga keamanan negara Mesir dari serbuan bangsa asing adalah dengan mengontrol Palestina,Syria, Phoenisia, kawasan air di timur Mediterania serta mengontrol nite-niteperdagangan oleh pasukan infantri. Firaun yang paling besar peradaban padaperiode ini adalah Mosis III (1479-1447 SM) biasa disebut sebagai Napoeleon oleh bangsa Mesir. Dia mampu menaklukkan Syuria, Phoenesia, Palestina,Nubia dan dilengkapi dengan kawasan Siprus. Kebesaran Mesir berada dibawah kekuasaan Firaun dinasti ke-18; peradaban dan kekuatan politik, politik hukum dan peraturan-peraturan di lembah Nil. Perkembangan perdagangan dan kemakmuran yang besar dari rampasan perang yang mengalir ke Mesir. Thebes sebagai ibukota Mesir menjadi kota terkaya di dunia. Beberapa kuil taman yang indah dan rumah-rumah besar dan indah milik para pembesar membuat Thebes tampak lebih indah. Di bawah kekuasaan Amenhotep III (1411-1375 SM), emperium Mesir mengalami kemunduran, yang ditandai dengan adanya kontoversi agama, dan kehilangan teritorial.

Ramses II (1292-1225 SM) dinasti ke-19, dikenal sebagai Firaun yang menindas bangsa Yahudi dan berusaha untuk merestorisasi, atau memulihkan kembali kejayaan emperium Mesir. Kekuatan bangsa Mesir dibangun kembalidi Dyria selatan dan Palestina. Monumen-monumen besar telah dibangun disepanjang sungai Nil, sehingga dari luar emperium tampak makmur dan aman. Setelah periode ini seluruh kawasan Timur dekat muncul kekuatan,sementara Ramses III (1198-1167 SM) hanya mempertahankan emperium dari kehancuran. Setelah Ramses III tidak ada lagi pemimpin dari bangsa Mesir yang brilian. Akhirnya Mesir di bawah kekuasaan bangsa-bangsa asing, Afrika, Assyria dan Persia tahun 525 SM. Pada masa ini praktis bangsa mesir telah kehilangan kemerdekaan politiknya. Setelah kedatangan Islam, Mesir telah banyak meninggalkan tradisi kuno mereka.

Sistem pemerintahan pada teritorial kerajaan Mesir lama adalah absolut secara ekstrim, seluruh kekuasaan berada di bawah tangan Firaun.Siapa yang dipanggil dengan Firaun berarti rumah besar (Great House). Para Firaun merupakan pemilik seluruh tanah, tidak ada pertanyaan bagi para penguasa ini. Rakyat Mesir percaya bahwa jika hal itu dilakukan, maka akan mendapat sangsi dari para dewa. Pemerintahan Mesir bersifat teokratik,dengan mengkombinasikan agama dan fungsi politik. Di samping sebagai raja, Firaun sebagai dewa penguasa tanah dan spiritual. Keberhasilan sistem administrasi kerajaan lama, memungkinkan adanya sentralisasi kekuasaan yang absolut. Dalam mengatur negara, raja dibantu oleh seorang ketua bendahara dan dua orang perdana menteri. Sistem paternalisme tiada lain adalah untuk melanggengkan kekuasaan dan kemakmuran keluarga raja.

Struktur sosial Mesir terdiri dari kelas atas yang didominasi oleh para penguasa dan pendeta, kelas menengah dan kelas rakyat yang sebagian besarsebagai budak. Seluruh sejarah kehidupan Mesir, basis ekonominya adalah pertanian dengan sistem sentralisasi irigasi memungkinkan hasil panen yangmelimpah, sehingga industri sudah ada pada masa kerajaan lama. Setiap bulan Juli sungai Nil akan meluap, sedangkan bulan Nopember akan mengalami kekeringan. Hal ini sejak lama telah diantisipasi oleh bangsa Mesir dengan melakukan pertanian yang bervariasi. Pengembangan tembaga, penggunaan bahan kaca, penggalian batu secara terorganisir, serta teknik pemahatan relief sangat efisien dan maju yang tidak dijumpai di Eropa sampai periode revolusi industri.

Sejak kerajaan lama, komersial mengalami kemajuan sangat pesat sepanjang sungai Nil. Ekspedisi melaut di laut merah dengan memakai perahu telah dilakukan, sehingga bangsa Mesir dapat mengklaim bahwa merekalah bangsa pertama menggunakan perahu. Sejak 2750 SM, perahu-perahuMesir berlayar menelusuri pantai Timur Mediterania sampai Phoenesia. Perdagangan emperium memiliki empat rute. Lewat kanal yang dikonstruksi sebagai penghubung antara laut Merah dengan daerah timur Delta. SepanjangSungai Nil perahu-perahu membawa barang-barang dari selatan, para kafilah menjalin kontak dagang dengan Mesopotamia dan Syria selatan; pelayarandari Syria utara ke Yunani dan pulau-pulau lain. Hasil perdagangan Mesir banyak ditemukan di Yunani, agama dan bentuk seni pun mulai diadopsi oleh Yunani. Impor Mesir adalah kulit onta, senjata-senjata dari logam,rempah-rempah, emas, kayu dan permadani. Sementara ekspor Mesir adalah gandung, linan, dan barang-barang kerajinan sebagai hasil olahan.

Agama Mesir kuno menjadi agama rakyat, aturan-aturan didominasi oleh penguasa yang dianggap sebagai dewa, ritual mereka lebih dikonsentrasikan pada dramitisasi kematian raja-raja.

Piramida-piramida merupakan manifestasi keyakinan mereka. Karya-karya seni yang mengakar dari simbol-simbol agama, tulisan-tulisan dalam dekorasi makam-makam bernuansakan religius, kuil-kuil dijadikan sentral ilmu pengetahuan, kemakmuran dan energi dimanfaatkan untuk melanggengkan jasad setelahmati. Bagi rakyat jelata yang tidak dapat mengabadikan jasadnya dengan mumi, orientasi mereka diabdikan bukan untuk polilik, tetapi untuk keagamaan. Perhatian mereka tentang keabadian jasad dipengaruhi oleh Osiris, orang pertama diabadikan jasadnya dengan mumi. Dia dianggap dewa Nil. Naik turunnya sungai Nil merupakan simbol kematian dan kebangkitan dewa ini dan diperingati setiap tahun. Mitologi tentang Osiris terus berkembang. Osiris yang dibunuh oleh dewa Seth dengan memotong-motong tubuh Osiris, kemudian disebar ke seluruh dataran lembah Nil. Isis yang merasa kehilangan, mengumpulkan kembali potongan-potongan jasad Osiris, akhirnya bangkit kembali dan menjadiabadi. Akhirnya Horus putra Osiris menuntut balas dengan menyerang Seth.

Bangsa Mesir kuno mengambil banyak Tuhan. Di antaranya adalahRa, yaitu dewa matahari. Osiris dewa air, Isis ibu yang agung. Di antaradewa-dewa tersebut Ra-lah yang paling penting. Akan tetapi setelah beradadi kekuasaan Thebes, posisinya digantikan oleh dewa Anum atau dewa yangagung (supreme god) kemudian digabung menjadi Anum-Ra, Bangsa Mesirjuga sudah mengenal nyanyian-nyanyian untuk memuja para dewa, seperti Hymn to the sun.

Salah satu kontribusi penting lain bangsa Mesir dalam peradaban adalah kemajuan dalam bidang seni tulisan, khususnya pengenalan terhadap alfabet Literatur tertua tercantum pada teks-teks piramida yang disebut dengan teks tertua tentang pemikiran manusia. Teks yang berkenaan dengan agama dapat dijumpai pada dinding-dinding makam raja ke-5 dan ke-6 yang berisi tentang mantra-mantra magis, mitos dan nyanyian religius. Sementara literatur pada masa pertengahan lebih kaya dan bervariasi serta bersifat sekuler (Wallbank,1949: 64). Banyak ditemukan cerita-cerita romantis, tenggelamnya kapal dansebagainya. Tetapi cerita yang penting adalah legenda tentang Yusuf dan saudaranya. Di samping itu juga ditemukan syair-syair bernuansa religius yang diekspresikan secara filosofis.

Sistem penanggalan sudah dikenal dengan baik, penetapan jumlah hari sebanyak tiga puluh dalam satu bulan dan jumlah bulan sebanyak dan belas dalam satu tahun setiap akhir tahun ditambah dengan lima hari.Dalam bidang ilmu pengetahuan, bangsa Mesir adalah pertama kali dalam matematika terapan, tetapi mereka sedikit kemajuan dalam bidang fisika dan astronomi. Bangsa Mesir dapat dikatakan sebagai arsitek yang luar biasa dengan menghasilkan bangunan batu berbentuk piramida. Secara umum struktur sosial Mesir tidak ada rumah yang megah, istana raja dibangun tidak cukup indah.Hal ini menunjukkan bahwa orientasi kehidupan bangsa Mesir lebih banyak diarahkan kepada tujuan hidup abadi. Bangunan piramida adalah ekspresi tunggal dari peradaban Mesir. Sementara kuil-kuil dengan struktur bangunan menunjukkan misteri agama bangsa Mesir (Wallbank, 1949: 65). Kuil terbesar adalah Karnak yang dibangun dengan batu-batu besar dengan pintu-pintu dan jendela terbuka, dan atap yang menghadap ke langit. Terdiri dari tiang-tiang besar, di dalamnya terdapat ruangan besar. Dalam bidang seni dekorasi, banyak ditemukan batu-batu kuburan dan istana yang dicat dengan warna-warna simbolik.

Munculnya peradaban sangat terkait dengan eksistensi manusia dankondisi lingkungan melalui interaksi aktif dan imaginatif. Secara umum baik Mesir atau Mesopotamia adalah kawasan subur yang sangat mendukungterbentuknya masyarakat yang berbudaya dan berperadaban. Struktur sosialMesir dan Mesopotamia adalah konkrit, spesifik dan praktis. Peradabandi lembah Mesopotamia dan kawasan bulan sabit bersifat lebih non fisik jika dibanding dengan Mesir. Aspek ilmu pengetahuan lebih menonjol dikawasan Mesopotamia, sementara Mesir lebih menonjolkan aspek religius.Meskipun sistem politik di kedua kawasan hampir sama, yaitu absolutismedan menganggap raja sebagai dewa, Mesopotamia lebih humanis daripadadi Mesir. Efektivitas terbentuknya peradaban besar sangat ditentukan oleh kekuatan politik dan ekonomi. Bangsa Sumeria dan Assyria adalah contohkonkrit di Mesopotamia. Para raja periode awal di Mesir adalah contoh lain yang menghasilkan banyak bangunan piramid.

Mesopotamia tampak bersifat teoritis, sementara di Mesir bersifat aplikatif. Dalam bidang agama Mesopotamia lebih bersifat rasional, sementara di Mesir doktrin agama lebih menonjol. Kultur yang dihasilkan di Mesopotamia lebih kosmopolit jika dibanding dengan Mesir. Aspek ekonomi, baik Mesir maupun Mesopotamia adalah sama didasarkan pada pertanian dan perdagangan.

Orang Toba

Gunung Toba meletus 74.000 tahun lalu dan dari kalderanya terjadilah Danau Toba. Letusan terbesar di sepanjang sejarah ini telah memusnahkan banyak kehidupan.  Para ahli biologi molekuler menemukan bahwa telah terjadi penyusutan genetik  akibat letusan tersebut dan manusia sekarang adalah keturunan dari sedikit manusia itu. Letusan berikutnya masih terjadi lagi dalam skala lebih kecil 30.000 tahun lalu di bagian selatan. Pada masa itu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Malaka dan pulau-pulau kecil di sekitarnya masih menyatu dengan benua Asia, yang dikenal dengan nama Sundaland. Sekitar 20.000 tahun terakhir  terjadi kenaikan air laut setinggi 120-130 meter, kata  geolog Dr. Danny Hilman (20/05-2013), dalam seminar peluncuran bukunya: "PLATO TIDAK BOHONG: Atlantis Ada Di Indonesia" (www.youtube.com). Di sekitar 11.600 tahun lalu banyak sekali terjadi letusan gunung berapi, gempa bumi, dan banyak juga bencana banjir,  sehingga pada akhirnya menenggelamkan Sundaland menjadi seperti sekarang. Ada juga peristiwa air laut naik tiba-tiba hingga 20 meter yang terkenal dengan nama younger dryes setelah suhu udara demikian panas hingga mencairkan es pada zaman es akhir. Bencana alam dan banjir mengakibatkan migrasi manusia dari Sundaland ke Asia. Penelitian DNA manusia, yang dilakukan Stephen Oppenheimer, memperlihatkan migrasi itu hingga tiba pada kesimpulan bahwa Sundaland merupakan induk peradaban dunia, dalam bukunya "Eden in The East: The Drowned Continent of Southeast Asia" (1998). Nenek moyang semua manusia berasal dari Afrika (Out of Africa) dan hanya memiliki satu jalur utama migrasi ke Asia yaitu melalui Sundaland sekitar 70.000 tahun lalu, baru kemudian menyebar ke berbagai kawasan di Asia. Jalur migrasi manusia ini dipetakan oleh 90 orang lebih ilmuwan Asia dari konsorsium Pan-Asian SNP di bawah naungan Human Genome Organisation (HUGO) yang melakukan studi terhadap 73 populasi di Asia Tenggara dan Asia Timur. Dan, akar genetik manusia berhubungan sangat erat dengan kelompok etnik dan kelompok bahasa. Awalnya terjadi migrasi dari Sundaland ke Asia  (Out of Sundaland) dan setelah Sundaland tenggelam barulah migrasi terjadi dari Asia ke kawasan bekas Sundaland (Out of Taiwan).

Pesisir Timur Sumatera Bagian Utara

Penelitian arkeologi yang dilakukan oleh H.M.E. Schurmann di dekat Binjai (1927), Van Stein Callenfels di dekat Medan, Deli Serdang, Kupper di Langsa, Aceh Timur (1930), MacKinnon di DAS Wampu, Prof. Truman Simanjuntak dan Budisampurno di Sukajadi, Langkat (1983), di Lhok Seumawe dan oleh Tim Balai Arkeologi Medan (Balarmed) di Aceh Tamiang (2011) menemukan bahwa para pendukung budaya Hoabinh sudah datang pada masa Mesolitik di sekitar 10.000-6.000 tahun lalu (Wiradnyana, 2011:19-21).
Belakangan ditambah dengan hasil penelitian Balarmed di Bener Meriah di Aceh (2012). Migrasi di pesisir timur Pulau Sumatera ini berlangsung pada periode Mesolitik berkisar 7.000-5.000 tahun lalu (Boedhisampurno, 1983; McKinnon, 1990; Belwood, 2000:253). Salah satu indikasinya yaitu dengan ditemukannya budaya Hoabinh berupa peralatan batu, yang disebut Sumatralith (Wiradnyana, 2011:127). Kemudian Ketut Wiradnyana mengemukakan bahwa temuan fosil dari Loyang Mandale, Aceh Tengah berusia 8.430 tahun.
Para pendukung budaya Hoabinh juga sudah ditemukan kedatangannya di Pulau Nias. Meskipun demikian, di Nias dan Kuantan Singingi, Riau telah ditemukan kehidupan lebih awal dari masa Paleolitik 10.000 tahun lalu dan selebihnya (Wiradnyana, 2011:9-17, 25-290). Baru-baru ini juga telah ditemukan fosil manusia  lebih tua di Gua Harimau, desa Padang Bindu, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan berusia 16.000 tahun. Penggalian masih akan dilanjutkan, karena diperkirakan memiliki fosil berusia mencapai 60.000 tahun bahkan lebih. Demikian gambaran tentang Sumatera bagian Utara.

Kebudayaan Hoabinh di Toba

Dalam bukunya "Prasejarah Kepuluan Indo-Malaysia", Peter Bellwood (2000:339) menulis: "Sebagai contoh, sebuah inti polen dari rawa Pea Sim-sim dekat Danau Toba di Sumatera bagian Utara (1.450 m di atas permukaan laut) menunjukkan bahwa pembukaan hutan kecil-kecilan mungkin sudah dimulai pada 4.500 Sebelum Masehi.". Di sini Bellwood merujuk hasil penelitian Bernard K. Maloney  di daerah Humbang, Sumatera Utara. Penelitian paleoekologi atas pembukaan hutan dilakukan dengan menganalisis serbuk sari (polen) di Pea Sim-sim, Pea Bullock, Pea Sijajap, dan Tao Sipinggan. Penelitian ini membuktikan, bahwa  telah ada aktivitas manusia sekitar 6.500 tahun lalu di Humbang. Bila dihubungkan dengan  temuan fosil berusia 8.430 tahun di Loyang Mandale, Aceh Tengah, maka paling besar kemungkinannya bahwa mereka adalah para pendukung kebudayaan Hoabinh.
Mereka merupakan bangsa setengah menetap, pemburu, bercocok-tanam sederhana, dan bertempat tinggal di gua. Mereka menggunakan kapak genggam dari batu, kapak dari tulang dan tanduk, gerabah berbentuk sederhana dari serpihan batu, batu giling, dan mayat yang dikubur dengan kaki terlipat/jongkok dengan ditaburi zat warna merah, mata panah, dan flakes. Makanannya berupa tumbuhan, buah-buahan, binatang buruan atau kerang-kerangan. Kebudayaan Hoabinh berasal dari zaman batu tengah di masa Mesolitik sekitar 10.000 - 6.000 tahun lalu. Para pendukung kebudayaan Hoabinh ini merupakan ras Australomelanesoid. Mereka datang dari dataran rendah Hoabinh di dekat Teluk Tonkin, Vietnam (bnd. Edward Simanungkalit, 2012).

Kebudayaan Austronesia di Toba

Robert von Heine Geldern mengemukakan bahwa kelompok pendukung kebudayaan Dong Son bermigrasi dari Selat Tonkin, Vietnam ke Sumatera bagian Utara pada masa Neolitik sekitar 6.000-2.000 tahun lalu (Pasaribu, 2009:ii). Sedang Ketut Wiradnyana dari Balai Arkeologi Medan mengatakan: "Sementara di Tanah Batak didominasi oleh budaya Dong Son  (salah satu budaya yang berasal dari Vietnam Utara) yang perkembangannya sekitar 2.500 tahun yang lalu. Budaya Dong Son  ini ditandai dengan adanya logam dan pola hias yang ditemukan di rumah Batak Toba, yang menggambarkan binatang atau manusia dengan hiasan bulu-bulu panjang.".
Pada Juli 2013, Balai Arkeologi Medan melakukan penelitian "Jejak Peninggalan Tradisi Megalitik di Kabupaten Samosir" dengan melakukan kegiatan ekskavasi dan survei arkeologi. Disimpulkan bahwa kelompok migran pendukung budaya Dong Son telah datang dari China bagian Selatan  melalui jalur timur menuju ke Taiwan, terus ke Filipina dan  diteruskan lagi ke Sulawesi dan seterusnya ke Sumatera hingga mencapai Samosir (Wiradnyana & Setiawan, 2013:7). Berdasarkan tradisi megalitik di Samosir tadi, Ketut Wiradnyana memperkirakan bahwa migrasi ke Samosir terjadi pada sekitar penghujung millenium pertama masehi hingga awal millenium kedua atau sekitar 800 tahun lalu.
Kelompok pendukung kebudayaan Dong Son telah mengenal teknologi pengolahan logam, pertanian, berternak, menangkap ikan, penggunaan moda transportasi, bertenun, membuat rumah, dll. Kebudayaan yang berkembang di Vietnam ini merupakan kebudayaan zaman perunggu. Masyarakat Dong Son adalah masyarakat
petani dan peternak yang handal dan terampil menanam padi, memelihara kerbau dan babi, serta memancing. Mereka  juga dikenal sebagai masyarakat pelaut, bukan hanya nelayan, tetapi juga pelaut yang melayari seluruh Laut Cina dan sebagian laut-laut selatan dengan perahu yang panjang (wikipedia). Masyarakat Dong Son berasal dari ras Mongoloid. Kebudayaan Dong Son secara keseluruhan dapat dinyatakan sebagai hasil karya kelompok bangsa Austronesia. Beberapa pakar menggolong rumpun bahasa Austro-Asiatik dengan rumpun bahasa Austronesia dan menamakannya rumpun bahasa besar atau superfamili Austrik.

Orang Toba Dari Negeri Toba

Pendukung budaya Hoabinh yang sudah datang ke Humbang 6.500 tahun lalu mengalami perjumpaan dengan pendukung budaya Dong Son. Perjumpaan ini akhirnya didominasi oleh kebudayaan Dong Son, karena lebih maju daripada kebudayaan Hoabinh. Kebudayaan Dong Son merupakan kelompok kebudayaan Austronesia dan orang Toba merupakan penutur bahasa Austronesia. Istilah "Toba" dipergunakan sesuai dengan cap Raja Singamangaraja XII yang menyebut "Raja dari Negeri Toba", sedang Sitor Situmorang memakainya di dalam bukunya "Toba Na Sae". Wilayah Toba yang dimaksud yaitu: Toba Samosir, Toba Humbang, Toba Holbung, dan Toba Silindung.
Perjumpaan dua ras, yaitu ras Australomelanesoid dan ras Austronesia-mongoloid, telah melahirkan orang Toba. Sehubungan dengan DNA Toba, maka baru-baru ini Mark Limpson meneliti penutur Austronesia dengan menggunakan data-data dari HUGO Pan-Asian SNP Consortium dan CEPH-Human Genome Diversity Panel (HGDP). Statistik yang dibuat Mark Limpson (2014:87) tentang orang Toba memiliki unsur dan perbandingan seperti berikut: Austronesia (55%), Austro-Asiatic (25%), dan Negrito (20%). Ras Austronesia yang dimaksud di sini khususnya dari ras Mongoloid dengan DNA Haplogroup O. Sementara ras Austro-Asiatic hampir dua pertiga memiliki DNA dengan Haplogroup O. Sedang ras Negrito  banyak memiliki DNA dengan Haplogroup M dan selain itu memang berasal dari Afrika sebagai asal migrasi awal, sehingga tidak mengherankan kalau orang Toba memiliki DNA yang berasal dari Afrika. Akan tetapi, pengaruh budaya Dongson lebih dominan di dalam budaya Toba dan Ras Austronesia-mongoloid dominan di dalam diri orang Toba dan DNA Toba ditemukan memiliki Haplogroup O.

Akhirnya, orang Toba merupakan percampuran ras Australomelanesoid dengan ras Mongoloid dari kelompok kebudayaan Austronesia.  Dari penelitian biologi molekuler bahwa DNA orang Toba ialah Haplogroup O yang terdiri dari Austronesia (55%), Austro-asiatic (25%), dan Negrito (20%). Sebelum Sianjur Mula-mula dihuni sekitar 800-1.000 tahun lalu, maka telah lebih dulu manusia ada di Humbang sekitar 6.500 tahun lalu. Orang Toba itu dari Negeri Toba: Humbang, Samosir, Toba Holbung, dan Silindung

Feb 17, 2015

Kisah Ibrahim Melawan Raja Namrud, Raksasa Pendiri Menara Babel

Dalam sejarah dan budaya, Raja Namrud dianggap sebagai rival Ibrahim dimana secara fisik dan kekuasaan dia tidak sebanding. Tetapi dengan kekuasaan Allah, Namrud tak pernah mengalahkan Ibrahim, bangunan menara Babel dan mesin terbang yang diciptakannnya semata-mata untuk menentang Allah, dan berusaha meyakinkan semua orang bahwa dirinya adalah Dewa terkuat yang berhasil mengalahkan Tuhan yang diyakini Ibrahim.

Dalam legenda disebutkan, bahwa raja Namrud adalah sosok penguasa bertubuh besar atau ukurannya raksasa. Beberapa pasukan yang dipimpinnya masih memiliki fisik yang sama dengan Nimrod. Menurut teks kuno dan legenda, pendiri Babilonia adalah Raja Namrud yang memerintah bersama Ratu Semiramis. Raja Namrud digambarkan sebagai tiran perkasa dan salah satu keturunan ras raksasa yang hidup setelah banjir besar Nuh. 

Orang Arab meyakini bahwa setelah bencana banjir Nuh, Raja Namrud membangun kembali struktur menakjubkan di Baalbek Lebanon dengan tiga batu yang beratnya masing-masing 800 ton. Dia memerintah wilayah yang saat ini berada di Lebanon, pusat kerajaan pertama Namrud adalah Babilonia, Akkad dan tanah Sinear (Sumeria). 

Ibrahim Dibesarkan Makhluk Langit Dalam Gua

Ibrahim adalah anak pematung dari Azar atau Terah yang juga mengabdi sebagai wazir Namrud, Raja Kutha. Dalam sejarah dan literatur budaya, raja Namrud memaksa rakyatnya untuk menyembah dirinya sebagai dewa, hingga suatu hari sebuah mimpi sangat mengganggunya yang meramalkan kelahiran seorang nabi besar yang akan menghancurkan berhala dan menyebabkan kehancuran kerajaannya. 

Dia berusaha mencegah mimpi itu terwujud dengan cara mengumpulkan semua laki-laki ke sebuah kamp militer. Setiap orang yang memiliki bayi laki-laki dibantai dan memerintahkan agar semua wanita mengawasi keturunan mereka, jika lahir anak laki-laki harus segera dibunuh. Tetapi istri Azar memelihara Ibrahim tanpa sepengetahuan orang lain kecuali dirinya sendiri. Disaat menjelang kelahirannya, ibunya dibawa oleh malaikat ke sebuah gua tersembunyi, melahirkan tanpa rasa sakit, meninggalkan bayi yang baru lahir dalam perawatan makhluk langit.

Ibrahim

Azar mengizinkan istrinya untuk mengunjungi anaknya setiap beberapa hari, dan setiap kali dia terkejut dengan pertumbuhan dan keindahan Ibrahim yang luar biasa. Ibrahim tumbuh berkembang dalam satu hari seperti anak usia satu bulan, dan dalam satu bulan seperti usia anak setahun, dia juga makan dengan cara yang luar biasa. Ibunya melihat Ibrahim duduk dan mengisap jarinya dengan penuh semangat, dan dia terkejut ketika melihat jari anaknya mengeluarkan susu dan madu, mentega dan air keluar dari jari yang lain.

Di usia lima belas bulan Ibrahim sudah bisa berbicara dengan lancar, dan suatu ketika dia bertanya kepada ibunya; "Ibu,... siapa Tuhanku?" 
Dia menjawab "Aku." 
"Dan siapa Tuhanmu?" 
"Ayah-Mu." 
"Siapakah Tuhan ayahku?" 
"Namrud." 
"Dan siapakah Tuhan Namrud?" 
"Hush!" kata ibunya sambil menutup mulut Ibrahim. Dan bayi itu juga menanyakan pertanyaan yang sama kepada ayahnya. Meskipun begitu, ibunya semakin senang ketika ayahnya mulai ikut berkunjung ke gua. Dia masih tak percaya apakah dia adalah putranya, Ibrahim. 

Pada suatu malam, Ibrahim memohon kepada ibunya agar dirinya pergi keluar dari gua, dan ibunya mengizinkan. Dia mengagumi keajaiban alam dan penciptaan langit, hingga dia berfikir bahwa bintang, matahari dan bulan adalah Tuhannya. Tetapi apa yang difikirkannya selama ini salah, semua benda langit itu menghilang ketika berganti hari, sementara Ibrahim mencari sesuatu yang tidak pernah berganti dan berubah. 

Ibrahim Melawan Tirani Raksasa, Raja Namrud

Ketika Ibrahim berusia sepuluh tahun, dia sudah mulai mendesak orang-orang untuk menyembah Allah. Suatu hari, Ibrahim memasuki kuil berhala dan tidak ada yang seorangpun waktu itu. Dia menghancurkan semua berhala kecuali berhala yang terbesar dan meletakkan kapak di pangkuannya. Ketika para imam memasuki kuil, mereka sangat marah dan melihat Ibrahim, mereka menuduhnya sebagai penistaan. Tetapi Ibrahim mengatakan bahwa telah terjadi pertengkaran antara para dewa, dan berhala yang lebih tinggi telah menghancurkan berhala lainnya. 

Dalam catatan yang ditulis abad ke-9 oleh sejarawan muslim Al-Tabari, Namrud memiliki menara yang dibangun di Babil, Allah menghancurkannya, dan bahasa manusia sebelumnya Syriac, kemudian memasukkan 72 bahasa membingungkan. Di abad ke-13, Abu al-Fida menceritakan cerita yang sama, menambahkan bahwa Eber patriark (nenek moyang Ibrahim) diizinkan untuk menjaga lidah asli (Ibrani), karena mereka tidak akan berada didalam menara. Pada abad ke-10, Masudi menceritakan legenda Namrud yang membangun menara, anak Mash bin Aram bin Shem, dia memerintah selama 500 tahun di Nabatean. Kemudian, Masudi mengatakan bahwa Namrud adalah raja pertama Babilonia, dia menggali kanal besar dan memerintah selama 60 tahun. Raja Nimrod, putra Kanaan, sebagai orang yang memperkenalkan astrologi dan berusaha untuk membunuh Ibrahim.

Raja Namrud menyiapkan tungku besar yang membara, kemudian memerintahkan Ibrahim untuk segera dimasukkan ke dalam api. Tungku itu sangat panas sehingga tidak ada yang berani cukup dekat untuk melaksanakan perintah. Dalam keadaan tangan dan kaki terikat, Ibrahim dilemparkan ke dalam api, tapi Allah menyelamatkannya sehingga dia merasakan api itu sejuk seperti disiram air. Ibrahim keluar tanpa terluka, tetapi Raja Namrud kemudian mengatakan bahwa dia harus melihat Tuhan yang diyakini Ibrahim, atau ingin membunuh-Nya. 

Dalam hal menentang keyakinan Ibrahim, Namrud mulai membangun menara tinggi dan berharap memasuki surga. Menara Babel, dikisahkan menara ini mencapai ketinggian tertinggi dan memiliki tujuh puluh cerita dan tujuh puluh tiga bahasa, yang diucapkan sekaligus pada waktu dan tempat yang sama, sehingga gema (suara) itu terdengar sangat besar. Tetapi menara ini runtuh dan Namrud gagal menggapai harapan seperti yang direncanakannya. Menurut sejarah, sisa-sisa Menara Babel berada di Baghdad. 


Setelah gagal membangun menara Babel, Namrud kemudian membuat mesin terbang sederhana. Beberapa penggambaran menyebutkan bahwa mesin terbang itu berbentuk kotak dengan satu tutup diatas dan satu lagi dibagian bawah. Raja Namrud juga telah menyiapkan empat elang besar yang telah dilatih, burung ini masing-masing mengikat empat penjuru kotak. Sebuah tiang tegak ditempatkan di dada, dan tiang itu diletakkan sepotong daging besar sehingga keempat burung terbang ke atas untuk mendapatkan daging. Raja Namrud mengharapkan ide ini berjalan lancar dan mampu membawanya bertemu Tuhan yang diyakini Ibrahim.

Selain itu, Namrud juga menyediakan seorang pemanah di masin terbang, setelah mencapai ketinggian tertinggi dan bumi hampir tidak bisa terlihat, Namrud memerintahkan pemanah untuk menembakkan panah surga. tetapi sebelum pemanah menembakkan anak panah, Namrud mencelupkan ujung panah kedalam darah. Tetapi usahanya sia-sia, keempat burung elang lelah dan mulai turun ke bumi, anak panah juga terjatuh kembali ke bumi. 

Raja Namrud berusaha meyakinkan orang-orang bahwa dirinya telah melukai Tuhan yang diyakini Ibrahim karena ujung anak panah berdarah, dia berbohong dimana ujung anak panah telah dicelupkan kedalam darah. Pengakuan ini telah menipu banyak orang, dengan percaya diri Namrud mengatakan bahwa dirinya adalah pemenang yang paling berkuasa didunia sehingga dia disembah kembali sebagai Dewa. 

Ketika Ibrahim berhadapan dengan Namrud dan tentaranya berkumpul dipadang luas, tujuh ratus ribu penunggang kuda bersenjata lengkap, tiba-tiba sekelompok nyamuk keluar menutupi permukaan bumi dan langit. Kemudian Allah memberikan kekuatan kepada serangga tersebut dan menyerang tentara Namrud, menghisap darah mereka kecuali Namrud hingga dia pulang ke istana. 

Pada akhirnya Yang Maha Kuasa menghukum orang yang paling sombong, seekor nyamuk memasuki lubang hidung Namrud yang bertubuh besar dan bergerak sampai ke otaknya. Selama dua ratus tahun Namrud tersiksa siang dan malam sampai dia meninggal. Menjelang akhir hayat Namrud, penderitaannya begitu keras, bagaikan seorang pria sedang memukulkan palu ke kepalanya secara terus-menerus.

Manusia Raksasa Pernah Menguasai Amerika

Dalam buku 'The Ancient Giants Who Ruled America: The Missing Skeletons and the Great Smithsonian Cover-Up' menceritakan artikel surat kabar dan foto, sumber orang pertama, catatan sejarah, dan laporan lapangan diilustrasikan selama kurun waktu 400 tahun.

Mata spesies raksasa yang punah, tulang mengisi gundukan Amerika, telah menatap pada Niagara, seperti yang kita lakukan sekarang. (Abraham Lincoln, 1848)

Richard J Dewhurst mengungkapkan bahwa Amerika Utara pernah diperintah oleh ras manusia raksasa, dan Smithsonian telah merahasiakan bukti fisik selama hampir 150 tahun. Sementara itu, dia juga menceritakan bahwa suku Indian di Amerika mencegah penelitian gundukan, meskipun mengakui bahwa mereka tidak membangunnya. Dewhurst adalah pemenang Emmy Award kategori penulis HBO dokumenter 'Dear America: Letters Home from Vietnam'. Dia menulis dan mengedit History Channel, Arts & Entertainment Channel, PBS, Fox Television dan Fox Films, ABC News, TNT, Paramount Pictures, serta Miami Herald. 

Bukti Fosil Manusia Raksasa Sejak 10,000 Tahun Lalu

Tak hanya kisah peradaban Olmec yang diselimuti patung-patung raksasa, gundukan di Virginia Barat merupakan kunci dalam memahami kisah nyata manusia raksasa yang pernah memerintah wilayah Amerika. Tidak hanya situs gundukan Virginia Barat di Charleston, Wheeling dan Moundsville, beberapa ukuran paling signifikan telah ditemukan di Amerika Serikat. Pada tahun 1883, Smithsonian mengirim tim arkeolog ke gundukan South Charleston yang dipimpin oleh Colonel Morris untuk melakukan penggalian ekstensif pada 50 gundukan. 


Laporan penggalian menjelaskan bahwa tim peneliti menemukan berbagai bukti keberadaan ras manusia raksasa, tinggi tubuh lebih ari ukuran manusia normal dan dihiasi enam gelang tembaga berat di setiap pergelangan tangan, dan pada bahu ditemukan tiga lempeng mika berukuran besar. Di gundukan lain, para penggali juga menemukan sebuah lingkaran dengan sepuluh kerangka raksasa dan kubah bawah tanah. Berbagai tembaga dan ornamen mika, barang-barang religius, pipa dan ujung tombak juga ditemukan disatu lokasi. 

Di kedalaman sembilan meter, kerangka raksasa lain ditemukan pada sisa-sisa kulit kayu dan peti mati. Dalam laporan temuan, raksasa ini memiliki tengkorak dari jenis terkompresi (Flat Head). Kerangka menunjukkan karakteristik 'kepala kerucut' mirip dengan yang ditemukan di Amerika Selatan dan Mesir. Sementara penggalian diwilayah lain, arkeolog menemukan kelompok ras raksasa dengan formasi tengkorak tidak biasa berbentuk dahi rendah dan miring kembali secara bertahap. Sedangkan bagian belakang kepala sangat menonjol, jauh berbeda dengan tengkorak manusia saat ini. 

Didekat penggalian tersebut telah ditemukan dinding sepanjang delapan mil dan kuil di puncak bukit. Pencarian fosil diteruskan hingga menyusuri Sungai Cheat pada tahun 1774, mereka menemukan pemukim yang mereka sebut The Giant Town, disana ditemukan berbagai kerangka manusia raksasa yang tingginya paling signifikan, tengkorak pria setinggi 8 kaki.

Sisa-sisa manusia raksasa kuno telah ditemukan di seluruh New York dan New England, setidaknya berasal dari tahun 9000 SM. Laporan penelitian Syracuse Herald American tahun 1983, antropolog dari Buffalo Museum of Science menyebutkan telah ditemukan 1400 artefak yang digali dari sebuah situs Phoenix Hill. Laporan sejarah tertulis 'A History of Livingston County, New York' yang diterbitkan pada tahun 1824, bahwa pada tahun 1811 sebuah gundukan Indian di Mount Morris telah digali dan ditemukan medali kasar, pipa dan fosil raksasa berukuran besar, tulang rahang yang besar.

Tahun 1871, laporan surat kabar Cayuga NY melaporkan bahwa 200 kerangka telah ditemukan direruntuhan gundukan tepi Grand River. Kerangka ini dalam keadaan sempurna dan fosil itu bertubuh raksasa, beberapa diantaranya berukuran sembilan meter, sangat sedikit yang kurang dari tujuh meter. Kota yang hilang juga ditemukan disebuah peternakan Dunville NY, berkaitan dengan dua ton arang dan berbagai alat yang menunjukkan bahwa situs tersebut merupakan sebuah 'workshop pandai besi'. Selain itu ditemukan kapak, tomahawk, manik-manik dan pipa rokok berukiran kepala anjing, tengkorak raksasa juga ditemukan dari ukuran yang sangat besar hingga dua kali ukuran manusia normal dengan berbagai bentuk.

Penemuan di Ohio mungkin paling banyak dan paling tidak biasa, fosil raksasa berukuran 8 hingga 10 kaki. Ada juga temuan tablet Cincinnati bertuliskan Hieroglif, tekstil yang menyerupai orang-orang Assyria dan Babilonia. Fosil tengkorak telah diperiksa oleh seorang ahli bedah dan membuktikan, bahwa telah terjadi operasi otak dimana teknologinya lebih unggul daripada saat ini, serta bukti metalurgi, tempa, terak, besi dan bahkan gergaji. 

Pada tahun 1888, sebuah kelompok militer Logan Grey dipimpin oleh AM Jones sedang latihan militer di sebuah pulau kecil di Eagle Lake dekat Warsaw, Indiana. Dibawah batu datar, mereka menemukan sebuah lubang mengarah ke pintu masuk sebuah gua rahasia yang panjangnya dua puluh lima meter, lebarnya sepuluh hasta dan delapan meter. Di dalamnya terdapat kerangka raksasa yang dimakamkan tepat disamping sungai, mereka menyebutnya kolam suci. 

Pada tahun 1889, dekat Kewanna ditemukan batu berdiri dan di bawahnya terdapat fosil raksasa. Sementara di Whitlock, raksasa lainnya juga ditemukan terkubur berkelompok dalam posisi duduk. Dalam laporan berjudul 'A History of Jennings County Indiana' yang diterbitkan pada tahun 1885, disebutkan bahwa pada tahun 1881 kerangka setinggi sembilan kaki ditemukan digundukan lokal, bersama dengan tubuh seorang anak berambut pirang. Pada tahun 1912 sebuah rahang sangat besar ditemukan, ciri-ciri unik memiliki baris gigi ganda.

Berita Manusia Raksasa

Situs Cahokia terletak di pertemuan utama sungai Mississippi, Missouri dan Illinois, tepatnya berada diseberang Sungai Mississippi (saat ini St Louis). Puncaknya terdiri dari 120 gundukan utama, gundukan biarawan merupakan yang terbesar berukuran 100 meter dengan dasar asli berkisar 1000 kaki. Pengukuran hingga ke dasar menunjukkan adanya kemiripan dengan Stonehenge dan Teotihuacan. 

Selama penggalian gundukan pemakaman selatan Monks Mound, arkeolog menemukan fosil seorang pria dimakamkan yang ditempat tidur dihiasi lebih dari 20,000 manik-manik kerang yang tersusun dalam bentuk elang, dengan kepala burung muncul dibawah dan disamping kepalanya, sayap dan ekor bawah berada di lengan dan kakinya. Arkeolog juga menemukan lebih dari 250 kerangka lain, sejarawan meyakini bahwa hampir 62 persen merupakan korban berdasarkan tanda-tanda eksekusi ritual dan metode penguburan. 

Pada tahun 1930, Don Dickson menemukan situs pemakan Neolitik terbesar didunia. Berada 90 km sebelah selatan Peoria di persimpangan Sungai Illinois. Bersama dengan University of Chicago, Dickson menggali 248 kerangka, situs ini diperkirakan memiliki lebih dari 3000 pemakaman, banyak perawakannya yang tidak biasa dan berukuran raksasa. Situs ini disebut Dickson Mounds Museum, mampu menarik perhatian 75,000 pengunjung per-tahun dimana mereka bisa melihat kerangka secara langsung. Pada tahun 1990, suku Indian setempat menyatakan bahwa situs ditutup dan fosil kembali dimakamkan dipemakaman suku mereka, meskipun tidak ada hubungan genetik antara fosil dan Indian setempat.

Laporan dari Oakland Tribune pada tahun 1926 tentang penemuan sebuah kota sepanjang enam mil di Nevada, menyebutkan adanya reruntuhan dalam garis berkelanjutan sepanjang enam mil dan lebarnya sekitar setengah mil. Garis-garis besar rumah batu terlihat jelas.

Pada tahun 1911, William Altmann asisten kurator Golden Gate Memorial Museum telah menemukan kerangka, gerabah, dan artefak di Port Costa, termasuk kerangka raksasa lebih dari tujuh meter. Kemudian pada tahun yang sama, Altmann melaporkan menemukan kerangka raksasa disebuah pulau Santa Barbara Channel. Pada tahun 1934, The Bakersfield California melaporkan bahwa Smithsonian dibawah arahan Dr WT Strong dan WM Walker menemukan 564 kerangka dan 4000 artefak dari serangkaian gundukan situs dekat Taft, California. 

Peneliti di Winnsboro LA terlibat dalam sebuah proyek drainase, dia menemukan fosil ras raksasa setinggi dua belas meter. Tengkorak dalam keadaan sempurna dan beberapa tulang rahang cukup besar. Di Alabama, 400 kerangka yang digali di Moundville oleh Alabama Museum of Natural History memperkirakan bahwa beberapa kerangka hidup sejak tahun 3000 SM dengan spesimen terbesar tingginya 7 kaki 6 inchi.

Indian Mandan, Suku Misterius Keturunan Manusia Raksasa?

Suku indian Mandan umumnya ditemukan di North Dakota sejak kontak pertama mereka dengan penjelajah Perancis pada tahun 1738. Suku indian Mandan bermata biru, pirang ataupun berambut merah, menjadi sumber spekulasi mengenai asal-usul mereka diduga dari Eropa. Pada tahun 1796, indian Mandan dikunjungi penjelajah Welsh John Evans, berharap untuk menemukan bukti bahwa bahasa mereka berisi kata-kata Welsh. Evans telah tiba di St Louis dua tahun sebelumnya dan setelah dipenjara selama satu tahun, dia dipekerjakan pemerintah Spanyol memimpin sebuah ekspedisi untuk memetakan Missouri bagian atas. 

Evans menghabiskan musim dingin tahun 1796-1797 dengan suku indian Mandan, tetapi tidak menemukan bukti adanya pengaruh Welsh. Pada bulan Juli 1797, dia menulis kepada Dr Samuel Jones, setelah menjelajahi dan memetakan Missurie sepanjang 1800 mil dan komunikasi dengan Indian disisi Samudera Pasifik 35-49 derajat Latitude, dia menyatakan bahwa tidak ada orang seperti 'Welsh Indian'. Pada tahun 1804, Lewis dan Clark juga menghabiskan waktu mengunjungi suku Mandan dimana mereka bertemu Sacagawea yang kemudian membantu mereka sebagai pemandu dan penerjemah. 


Sebuah gua disisi selatan Sungai Cumberland, ditemukan ruang rahasia seluas 25 meter persegi dan menunjukkan tanda-tanda peralatan mesin karena berisi batu pemotong, serta kerangka raksasa berambut pirang besar. Dalam pemakaman lain puncak bukit di dekatnya, manik-manik gading yang diukir ditemukan dengan kualitas terbaik. Kemudian pada tahun 1833, artis barat George Catlin juga yakin adanya akar Eropa pada suku Mandan, kehidupan suku menggunakan cat mewarnai desa dan upacara keagamaan. 

Meskipun arkeolog tradisional menolak mentah warisan Eropa pada suku misterius ini, tidak ada yang pasti termasuk pengujian Haplogroup X yang pernah dilakukan pada salah satu anggota suku yang masih hidup dan test darah ilmiah, dan semua teori tentang asal-usul mereka murni berdasarkan Takhayul, pengujian akademis dan opini tidak ada yang benar.

Kerajaan Manusia Raksasa Kuno Penghasil Tembaga Terbesar Dunia

Rekonstruksi sejarah gundukan di Amerika, ditemukan tempat yang penting terletak di Danau Superior. Peristiwa vulkanik telah memutar batuan dasar bantalan tembaga ke atas garis air, sehingga memungkinkan semua sulfur menguap ke udara terbuka. Tembaga yang ditemukan di Isle Royal paling murni didunia. Seluruh wilayah yang terbuka ditemukan lubang tambang kuno dan parit panjangnya hingga 20 meter. 
Pengujian penanggalan karbon pada artefak tembaga menunjukkan bahwa artefak berusia 5700 tahun, sedangkan penggalian terbuka lainnya diseluruh wilayah jauh lebih tua berkisar 8000 hingga 10,000 tahun. Perkiraan paling konservatif selama periode 10,000 tahun, lebih dari 500,000 ton tembaga telah diambil dari tambang. 

Laporan temuan berjudul 'Prehistoric Copper Mining in the Lake Superior Region' yang diterbitkan pada tahun 1961, dimana Drier dan Du Temple diperkirakan lebih dari 1,5 miliar pon tembaga telah ditambang dari wilayah tersebut. Karena peneliti tradisional menolak untuk menganalisis tembaga, belum ada yang mampu menjelaskan untuk apa semua tembaga ini. Peneliti telah menentukan kegiatan penambangan terus menerus dimulai pada tahun 8000 SM dan kemudian berakhir sekitar tahun 1500 SM, waktu yang sama dengan ledakan gunung berapi Thera, Santorini (Crete). 

Batu bergambar kapal perdagangan Crete telah ditemukan didaerah penggalian, sebuah bukti koneksi antara Crete dan Amerika Utara sejak awal sejarah. Selain itu, peneliti membuktikan bahwa kegiatan penambangan tembaga dilanjutkan lagi sekitar tahun 900 M, sesuai dengan bukti terkait kehadiran Viking.
Arkeolog telah menemukan bukti kegiatan budaya maju dan pertambangan setidaknya 9000 SM di situs Oconto dan Osceola. Artefak tembaga termasuk tombak, panah-poin, pisau, adzes, gouges, tekstil dilengkapi manik-manik dan bahkan seruling tulang yang masih bisa dimainkan. Pada tahun 1794, juga dilaporkan bahwa sebuah tungku kuno ditemukan begitu pula sebatang besi, serta pengeras alat tembaga. Kemudian antara tahun 2002 dan 2010, sebuah dapur peleburan tembaga ditemukan dengan tempa dan metode untuk pengerasan tembaga, termasuk contoh pelat tembaga sangat canggih.

Tambang mika di North Carolina merupakan situs sumber daya alam yang paling signifikan di Amerika Utara. Di seluruh Amerika Serikat dan Meksiko, banyak ditemukan gundukan kuburan mengungkapkan perhiasan mika, ornamen dan dekorasi, sebagian besar yang dapat dihubungkan dengan tambang mika diperkirakan telah ada sejak zaman pra-sejarah kuno. Temuan lain termasuk contoh tembikar dan tembaga dari budaya Caddo meliputi Utara Texas, Oklahoma, Louisiana, dan Arkansas. Kemudian juga ditemukan papan tulis berukir ditemukan di Minnesota serta potongan tembaga identik dengan yang baru-baru ini ditemukan di Cahokia. 

Penggalian digundukan Chillicothe, artefak burung logam berlubang telah ditemukan, selain temuan pipa berukir juga ditemukan artefak bebek yang menaiki ikan. Di lokasi gundukan yang sama, puluhan kerangka yang ditemukan memakai masker tembaga. Situs itu juga terdapat fosil pada kedalaman 14 meter, kerangka besar ditemukan terbungkus dalam baju besi tembaga. Penggalian pada tahun 1889 di Southern Ohio, ditemukan fosil manusia raksasa terkubur dengan tulang macan, dan fosil lainnya terkubur dengan 147 tulang dan manik-manik kerang Conch dan Pyrula kerang yang mungkin diimpor dari Samudera Atlantik.

Pada tahun 1920-an, pulau Catalina yang dimiliki oleh Wrigley yang mempekerjakan Prof Ralph Glidden melakukan serangkaian penggalian di pulau dengan arahan Museum Catalina. Glidden dan timnya menemukan 3781 kerangka ras manusia raksasa berambut pirang. Yang tertinggi diyakini merupakan seorang raja dengan tinggi tubuh 9 kaki dan tinggi rata-rata kerangka lainnya sekitar 7 kaki. Selain itu juga ditemukan sisa-sisa kuil megalitik seperti Stonehenge. Uji penggalan radio karbon mengungkapkan beberapa kerangka yang digali berusia 7000 tahun. 

Berbagai penggalian resmi sebelumnya di situs tak tertutup telah ditemukan ratusan kerangka raksasa di alam terbuka. Sayangnya, semua bukti menghilang dari catatan sejarah. Selama lebih dari 50 tahun bukti yang berkaitan dengan penemuan tersebut dibantah keras oleh University of California dan Smithsonian, tetapi pada tahun 2011 akhirnya mengakui bahwa bukti penemuan tersebut telah dirahasiakan dan akses terbatas.

Benarkah Peradaban Olmec Dan Maya Keturunan Afrika Selatan?

Banyak sekali misteri peradaban terdahulu yang sampai saat ini masih belum bisa terpecahkan, salah satunya adalah misteri peradaban Olmec dan Maya. Beberapa ahli sejarah menganggap cerita ini juga bagian dari fiksi alternatif yang tetap abadi, meskipun banyak arkeolog menganggap peradaban Olmec hampir tidak bisa diketahui jejaknya.

Sementara dibelahan dunia lain, ada sekelompok suku yang masih mempertahankan bahasa dan budaya hampir mirip dengan literatur Olmec (sesuai bukti arkeolog tentang bahasa dan budaya). Dimana budaya peradaban Olmec sebenarnya telah mempengaruhi peradaban selanjutnya yang diiisi suku Aztec, Maya, Inca, dan masyarakat Amerindian lainnya. Bagaimana kehadiran bangsa Olmec di benua Amerika, dan siapakah sebenarnya orang-orang yang pernah hidup pada era peradaban Olmec?

Misteri Peradaban Olmec Dan Maya

Seperti jejak kasus kokain yang terdapat di dalam mumi Mesir, bukti ini menggambarkan bahwa perjalanan manusia dari Mesir menuju ke Amerika atau sebaliknya telah dilalui. Jauh sebelum masa Colombus menemukan benua Amerika, peradaban kuno telah menjelajah dunia, baik melalui hubungan politik, militer dan perdagangan yang mempengaruhi kedua benua untuk saling menutupi kebutuhan satu sama lain. Tak hanya itu, bukti lain juga ditemukan adanya tembakau asli dari Amerika Selatan didalam perban mumi. Amerika Selatan, khususnya wilayah pantai Andes dikenal sebagai sumber kokain. Tentunya teka-teki ini sangat membingungkan, mungkinkah orang-orang Mesir kuno telah melintasi samudera Atlantik dan kemungkinan besar mereka telah sampai di pantai barat. 

Seperti yang telah diceritakan pada artikel sebelumnya yang menceritakan perjalanan Odysseus bersama Phoenecian menuju Ithaca (Itacoatiaras), tak lain berada di Amerika, kepulauan Scheria. Phoenecian digambarkan sebagai orang-orang yang bertubuh gelap tetapi memiliki kepintaran dan kepiawaian dalam hal tehnis, mereka hidup di pantai timur Amerika. Dalam kisah ini, ahli sejarah beranggapan bahwa Phoenecian adalah bangsa Maya yang mendampingi Odysseus mencari istana Hades. 

Teks Hesiod (Theogony) yang ditulis pada tahun 700 SM, menyebutkan bahwa tempat itu masih berdiri yang dikenal sebagai Chavin de Huantar, saat ini merupakan situs arkeologi yang diperkirakan berdiri sejak tahun 1200 SM terletak di Andean, Amerika Selatan. Karakteristik Phaeacian terlihat dari pelaut yang memiliki gaya hidup mirip dengan budaya Minoan, Crete. Kesamaan ini membuat dugaan bahwa Scheria merupakan bagian dari Atlantis. 

Tradisi Peradaban Olmec Dan Maya Mirip Suku Maasai, Afrika Selatan 

Sejarawan mengatakan bahwa peradaban Olmec berkembang sebelum tahun 3000 SM, dimana saat itu juga terjadi peristiwa sejarah yang dikaitkan dengan kekuasaan Raja Nimrod sekitar tahun 3110 SM. Dalam kisah yang diceritakan, Raja Nimrod mendirikan bangunan besar dan kemudian para ahli bangunan meninggalkan Mesir bersama Thoth. Bertepatan dengan waktu itu di Amerika Selatan juga terjadi peritiwa besar, dimulainya perhitungan baru kalender suku maya, diperkirakan terjadi pada tahun 3113 SM.

Dalam sejarah kuno peradaban Amerika tentunya mengenal Quetzalcoatl, beberapa orang menganggap nama ini berhubungan dengan Thoth sebagai simbol klan, atau saat ini kita lihat sebagai simbol obat dan penyembuhan. Simbol ini digambarkan sebagai sepasang ular yang diyakini tidak berkaitan dengan dewa lokal, Quetzalcoatl. Dalam buku karya Charlez Berlitz berjudul The Mystery of Atlantis, Quetzalcoatl disebut salah satu makhluk yang berasal dari tanah hitam dan merah. Dan memang dari segi budaya, warna hitam dan merah merupakan warna yang disukai suku Aztec. 

Tidak hanya suku Aztec, bahkan suku Masai di Afrika juga memiliki minat warna yang sama. Sebuah buku karya LM Leteane menceritakan tentang peristiwa sejarah fiksi menyebutkan bahwa nama Afrika kuno dalam bahasa Sotho Stwana, Khmer Ronggo, yang artinya tanah hitam dan merah. Tanah hitam mengacu pada ksuburan yang berada di delta sungai Nil, sementara tanah merah artinya tanah tandus kemerahan.

Dewa Quetzalcoatl merupakan sebutan bagi bangsa Aztec, sementara bangsa Maya menyebutnya Kukulkan. Dalam bahasa Sotho Tswana, Kuk (kok) diartikan sebagai ayam atau burung peliharaan dan Kul (kholo) artinya besar. Ada banyak istilah familiar di Amerika Selatan yang beresonansi dengan bahasa Sotho Tswana. Sotho-Tswana adalah bahasa Bantu di Afrika selatan, dimana bahasa ini dianggap memiliki hubungan kuat dengan bahasa Proto yang digunakan orang-orang Mesir, Sumeria dan India.

Misteri peradaban Olmec bisa terlihat dari penggunaan helm di kepala mereka, suatu bentuk yang menggambarkan orang-orang yang bekerja mendirikan bangunan dan di pertambangan, dimana pada waktu itu terjadi pembangunan besar dan megah yang dipimpin Raja Nimrod. Orang-orang pribumi Meksiko menyebutnya Nahuatl dan mengambil nama Olmec yang berarti silsilah. Maya dalam bahasa Sotho Tswana diartikan sebagai orang-orang yang pergi, kebalikan dari pengartian bahasa ini adalah Maasai (Masaye), penduduk pribumi Afrika. 

Catatan sejarah telah menjelaskan tentang misteri Nazca dan Tezcatilpoca Huitzilpochtli, para ahli sejarah mengaitkan ini dengan dewa Ishkur dari Sumeria yang dikenal dengan Teshub atau Hadad. Salah satu tanda pengenal yang menjadi ciri khas ddewa ini adalah trisula yang mampu mengeluarkan kekuatan petir. Kehadiran dewa Ishkur di Amerika Selatan untuk menegaskan otoritas baru Pantheon, dewan Dewa yang memerintah bumi. Salah satu cara untuk membuat otoritas itu dengan cara mengukir lambangnya di permukaan bumi dengan sinar yang tajam dari langit. Nazca sampai saat ini hanya bisa dinikmati dari udara, dimana jelas terlihat lambang yang tergambar tersebut.

Jadi, ada kemiripan tradisi dan budaya yang dilakukan suku Aztec, Inca dan Amerindian yang bisa terlihat dari catatan sejarah dan literatur yang dibawa saat ini. Peradaban Olmec dan Maya didirikan oleh sekelompok orang-orang Afrika yang meninggalkan Mesir ketika mendirikan bangunan megah Raja Nimrod. Dilihat dari fisik dan kulit, mereka merupakan kaum pekerja dan membawa tehnik bangunan untuk mengembangkan peradaban Olmec dan Maya.

Runtuhnya Kota Harappa, Peradaban Indus Kuno

Studi baru kali ini mengungkap sejarah runtuhnya kota Harappa, sebuah peradaban Indus kuno hancur karena kekerasan antar penduduk dan penyakit menular menjadi penyebab utama sekitar 4000 tahun yang lalu. Peradaban kuno kota Harappa atau lebih dikenal dalam sejarah sebagai peradaban Indus yang membentang lebih dari satu juta kilometer persegi, saat ini berada di Pakistan dan India. Studi ini dipublikasikan secara resmi oleh Appalachian State University, 16 Januari 2014.

Hubungan peradaban Indus kuno pada saat itu dikenal sebagai mitra dagang dengan peradaban Mesir dan Mesopotamia. Hubungan perdagangan sampai saat ini masih menjadi misteri, apakah perdagangan antar peradaban ini meluas ke wilayah lain atau hanya berada disekitarnya. Situs kuno kota Harappa berisi reruntuhan kota dari zaman perunggu yang merupakan bagian dari budaya Cemetery H dan peradaban lembah Indus, berpusat di Sindh dan Punjab. Kota ini diperkirakan memiliki penduduk berkisar 23500 jiwa dan terbesar selama fase Mature Harappa pada tahun 2600 hingga 1900 SM. Dua kota terbesar saat itu, Mohenjodaro dan Harappa muncul sekitar tahun 2600 SM di sepanjang lembah sungai Indus. Artefak batu dilokasi Harappa terbuat dari pasir merah, tanah liat yang dipanggang pada suhu sangat tinggi.

Runtuhnya Peradaban Indus Di Kota Harappa

Dalam teori sebelumnya kisah kehancuran kota Mahenjodaro dan Harappa disebabkan oleh sebuah senjata mutahir pada waktu itu, belum jelas dipastikan tetapi beberapa teori menganggapnya sebagai ledakan nuklir. Teori ini diambil dari teks-teks kuno India yang menyebut adanya 'energi besar' yang membakar seluruh penduduk kota pada waktu itu.

Dalam penelitian arkeologi yang ditulis oleh Gwen Robbins Schug (Profesor antropologi di Appalachian State University) dalam jurnal PLoS ONE, kota-kota di Indus tumbuh sangat pesat sejak tahun 2200 hingga 1900 SM ketika sebagian besar kota ditinggalkan. Runtuhnya peradaban Indus kuno dan bangkitnya populasi manusia telah menjadi kontroversi selama bertahun-tahun. Iklim, ekonomi dan perubahan sosial menjadi peran utama dalam proses urbanisasi dan kehancuran kota Harappa di Indus kuno. Tetapi sangat sedikit sejarah yang mencatat tentang bagaimana perubahan ini mempengaruhi populasi manusia.

Kota Harappa, Peradaban Indus Kuno

Tim ilmuwan yang terlibat dalam penelitian membuktikan adanya trauma dan penyakit menular yang terlihat jelas pada kerangka manusia yang diambil dari tiga pemakaman di kota Harappa, salah satu kota terbesar di peradaban Indus. Mereka menemukan adanya pertumbuhan karakter masyarakat Indus dan sifat kehancurannya. Hasil yang ditemukan pada orang-orang yang diambil (sampel analisis) dari kuburan ternyata memiliki tingkat tertinggi kekerasan dan penyakit. Tingkat kekerasan berkisar 50 persen pada 10 sampel tengkorak, dan lebih dari 20 persen membuktikan bahwa orang-orang ini terbukti menderita infeksi kusta.

Hasil analisis sangat bertentangan dengan dugaan lama yang menyatakan bahwa peradaban Indus berkembang sebagai masyarakat damai, koperasi dan egaliter, tanpa perbedaan sosial, hirarki, atau perbedaan akses sumber daya dasar. 

Penelitian awal menyatakan bahwa faktor ekologi menjadi dasar penyebab kematian populasi, tetapi tidak ada bukti paleo lingkungan seperti yang dijelaskan dalam teori terdahulu (ledakan nuklir). Dalam beberapa dekade terakhir, telah ada perbaikan dengan teknik untuk merekonstruksi paleo lingkungan dan mampu menghasilkan data yang lebih memuaskan. Ketika pendekatan Paleoklimatik, arkeologi dan biologi digabungan, ilmuwan dapat mengumpulkan informasi penting dari masa lalu sehingga bisa menjawab misteri relevan kota Harappa secara sosial.

Peristiwa perubahan iklim di kota Harappa yang cepat berdampak luas pada masyarakat, ilmuwan tidak dapat membuat asumsi bahwa perubahan iklim akan selalu sama hasilnya dengan kekerasan dan penyakit. Tetapi dalam kasus ini terlihat adanya proses cepat urbanisasi di kota-kota Indus dan jumlahnya semakin besar terlihat dalam budaya, sehingga membawa tantangan baru bagi pertumbuhan populasi manusia. Diantaranya penyakit menular seperti kusta dan TBC mungkin ditularkan dalam interaksi antar peradaban Asia Tengah dan Selatan.

Penduduk kota Harappa diduga menderita kusta selama fase pengembangan perkotaan Indus dan meningkat secara signifikan seiring waktu. Penyakit baru kemudian muncul seperti Tuberkulosis ditemukan pasca urbanisasi, cedera kekerasan (luka tengkorak) juga meningkat seiring waktu. Temuan ini dianggap luar biasa mengingat bukti kekerasan sangat jarang terjadi di situs prasejarah Asia Selatan.

Lingkungan perlahan mulai berubah, jaringan perdagangan semakin tidak terkendali, ketika digabungkan dengan perubahan sosial dan konteks budaya tertentu, maka semua kerjasama yang bertujuan untuk menciptakan situasi aman di semakin tidak bisa dipertahankan. Karena kekerasan dan penyakit meningkat pada level tertinggi, maka populasi manusia meninggalkan peradaban Indus di kota Harappa. 

Ketika sejarawan berusaha menafsirkan teks-teks kuno, justru telah dipertentangkan dengan dugaan ilmiah yang tidak mendukung bukti yang ditemukan pada lokasi peradaban Indus. Hal ini justru menambah misteri, 'energi' apa sebenarnya dimaksud dalam teks kuno tersebut, terlebih terkait dengan kota Harappa dan Mahenjodaro.

Ilmuwan Yang Membangun Piramida Mesir

Yunani kuno menyebutnya Hermes Trismegistus, juga dikenal sebagai Nabi Idris, ilmuwan menggambarkan Idris sebagai Henokh (Enoch) yang membangun piramida perama dunia dan kota canggih peradaban kuno, membawa Kitab Enoch dan menyebarkan kebijakan. Menurut tradisi Yunani kuno, Hermes adalah Dewa pembawa pesan, lahir di Gunung Kellina Arkadia, seorang anak Zeus dan Maia dan merupakan salah satu Dewa Olimpus. Dia dianggap Dewa pembawa pesan yang bertugas mengantarkan pesan dari para Dewa Olimpus kepada manusia. 

Dimulai dari mitologi kuno meceritakan kisah Thoth dan Osiris di Mesir, Quetzacoatal dan Viracocha di Benua Amerika, dan tradisi seluruh dunia telah memperkenalkan asal-usul peradaban kuno yang sampai saat ini masih menjadi misteri. Siapakah Nabi Idris sebenarnya yang dikenal seluruh dunia dengan berbagai sebutan?

Nabi Idris, Ilmuwan Pengubah Peradaban Dunia 

Sedikit bukti ditemukan di dunia yang menunjukkan bahwa orang-orang terdahulu pernah selamat dari peradaban sebelumnya. Seperti bangunan yang mirip dengan bunker nuklir dan fasilitas penelitian rahasia peradaban kuno, ada sosok yang digambarkan hidup dibawah tanah. Mereka disebut sebagai 'Pradiluvian Patriarch' seperti Idris dan Metusalah yang disebutkan dalam Kitab Genesis.

Spekulasi ruang tersembunyi dibawah kaki kiri Sphinx, kisah legendaris menyebutkan adanya 'Kota Para Dewa' berada tepat dibawahnya. Sebuah kota yang lengkap dengan saluran air bawah tanah hidrolik, sebuah ruang besar dilengkapi patung-patung yang sangat besar. Sebuah teknologi yang mampu menciptakan sebuah kota bawah tanah yang luas, dimana Sphinx dan Piramida Mesir hanya sebagai penanda dipermukaan. 

Semua ini berkaitan dengan seorang imam sekaligus ilmuwan besar bernama Henokh (Idris) yang dikaitkan dengan pembangunan kompleks Piramida Besar Giza. Sebuah ilmu spiritual, ilmu yang menggambarkan tangga genetik ke bintang-bintang, dia seorang 'Prediluvian Patriach' yang tercatat dalam Alkitab sebagai arsitek legendaris dari Sion 'City of Yahweh', serta penemu alfabet dan kalender. 

Idris juga dianggap sebagai astronot pertama dalam sejarah yang telah menjajaki langit dan telah melihat rahasia bumi dan langit. Dia dikenal sebagai Thoth dikalangan orang-orang Mesir dan orang-orang Yunani menyebutnya sebagai Hermes. Idris (Henokh) juga ada dalam tradisi Celtic yang dikenal sebagai Merlin sang penyihir misterius yang menghilang di pohon apel dalam kisah mitis Avalon, dan mencari rahasia keabadian dan bersumpah untuk kembali.

Salah satu upaya mencari keabadian bagaimana menjadi seperti Dewa, Idris berjanji untuk kembali diakhir waktu dengan membaawa kunci gerbang dari tanah suci. Dalam catatan kontroversial 'Dead Sea Scrolls' dia menggambarkan peradaban menakjubkan di masa lalu yang menyalahgunakan kunci pengetahuan tingkat tinggi dan manusia tidak dapat menyelamatkan diri dari bencana terakhir. Kiasan itu menyebutkan bahwa mereka telah kehilangan sebuah 'Kunci' sekalgus kehilangan semua pengetahuan canggih.


Kisah Nabi Idris atau Henokh, juga ada dalam legenda Quetzacoatal dari suku Maya, disebutkan bahwa dia berjanji mengembalikan pengetahuan tertinggi di akhir zaman. Alkitab, teks kuno, menggambarkan bukan hanya teknologi canggih tetapi juga jalur evolusi diluar batas kemampuan manusia saat ini.

Penelitian ilmiah disitus Piramida Mesir yang menjadi kunci peradaban dunia mengungkapkan peradaban kuno telah menjadi struktur canggih harmonik. Tidak hanya mencerminkan posisi planet-planet dan sistem bintang, tetapi telah dirancang untuk meniru 'Cakra dan Rongga Harmonik' dari tubuh manusia. Bahkan masing-masing batu didalam Piramida Besar Mesir disetel ke frekuensi tertentu atau nada musik, berdasarkan frekuensi detak jantung manusia.

Pengetahuan yang hilang mengungkapkan bahasa awal sebagai 'Bahasa Cahaya' yang dikenal sebagai 'Hiburu', bahasa awal yang diperkenalkan peradaban awal. Bahasa ini merupakan bentuk bahasa alami Ibrani paling kuno, bentuk-bentuk abjad dari pola gelombang otak. Hiburu adalah bahasa harmonik yang meniru sifat gelombang cahaya, yang menjadi kunci getaran matriks dan realitas mitis kekuatan dunia. 

Pengetahuan yang dibawa Idris menjelaskan persamaan sonic dan dikodekan dalam mantra kuno dan nama Dewa. Kunci pengetahuan ini mampu secara langsung mempengaruhi sistem saraf dan menghasilkan efek mendalam ketika penyembuhan dan alam kesadaran yang lebih tinggi. 

"Jika ingin berbicara dengan para dewa, maka kau harus belajar bahasa para Dewa".

Pengetahuan Tingkat Tinggi Nabi Idris Kembali Di Akhir Zaman?

DNA disebutkan dalam teks kuno digambarkan sebagai 'Pohon Kehidupan' dalam Kitab Taurat. Banyak ilmuwan modern menganggap DNA membentuk konfigurasi gelombang, dapat dimodifikasi melalui cahaya, radiasi, medan magnet atau gelombang sonic. Warisan pengetahuan Nabi Idris, Thoth, ataupun Henokh telah menunjukkan Bahasa Cahaya yang benar-benar bisa mempengaruhi DNA.

Bukti di Mesir menunjukkan adanya percobaan genetik, pencarian keabadian dan eksplorasi bintang. Peradaban Mesir kuno tidak terpaku pada masalah akhirat seperti yang diduga oleh penerjemah awal, tetapi berfokus pada menciptakan jenis yang lebih tinggi dari manusia. Seiring dengan banyak kebudayaan kuno, mereka percaya DNA manusia berasal dari laur dan ditakdirkan untuk kembali. Hal ini juga didasarkan pada penciptaan Adam dan Hawa yang diciptakan bukan di Bumi.

Catatan mesir kuno menceritakan adanya pendatang luar yang terkadang seperti mengikuti perjalanan Idris. Sosok yang disebut seperti Dewa (The Great Eye of Orion), meskipun makhluk semi- ilahi berasal dari tingkat kesadaran tinggi karena teks kuno menyebut 'seperti Dewa'. Menurut legenda, makhluk tersebut seharusnya kembali secara teratur pada awal dan akhir siklus waktu 13000 tahun. 

Menurut kalender batu Piramida Besar menggambarkan siklus Phoenix yang berasal dari orbit galaksi Bima Sakti. Diperkirakan sudah berakhir pada tahun 2012 Masehi. Phoenix diambil dari kata Yunani, bahasa awal berasal dari Mesir (PA- HANOK) yang artinya 'Rumah Idris'. Pengetahuan Idris telah membuat perubahan dahsyat dalam evolusi untuk mempercepat kehidupan manusia ke tahap evolusi berikutnya sebelum terjadinya banjir besar Nuh. Sehingga evolusi manusia lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya. 

Penemuan di Mesir menjelaskan keberadaan sistem kuil piramida di seluruh dunia pada masa prasejarah. Piramida Mesir seperti antena  meridian yang memancarkan energi utama, bangunan yang dipekerjakan oleh para imam dan ilmuwan kuno sebagai sistem musik untuk menstabilkan lempeng tektonik Bumi, salah satu pengetahuan mengendalikan geologi sebagai senjata terdahsyat dan terbaik.