Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Oct 30, 2009

Kebenaran Tuhan

"Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil [yaitu bayi-bayi]. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorangpun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu."  (Lukas 10:21-22)

Ketika kita membiarkan Firman Allah membimbing kita dalam memformulasikan prinsip-prinsip penafsiran Alkitab, kita menemukan bahwa pernyataan-pernyataan Alkitab memiliki arti yang sangat mendalam. Alkitab memberikan kepada kita berbagai cerita yang sangat akurat dan indah mengenai peristiwa dan percakapan yang sesungguhnya merupakan fakta sejarah tetapi juga memiliki arti-arti moral dan rohani yang mengandung pesan-pesan keselamatan.

Mengutip dari kitab Yesaya 6:9-10, kitab Matius 13:11-16 adalah sebuah bagian yang sangat penting yang menekankan rencana Allah untuk menyembunyikan kebenaran dari beberapa orang, dan menyatakannya kepada orang-orang yang lain. Dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam PERUMPAMAAN kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka. Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar."

Dan kitab Amsal 25:2 menambahkan demikian:

"Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu [yaitu Firman], tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu [Firman]."

Ingatlah bahwa kata Ibrani untuk ungkapan "sesuatu" [dabar] di dalam ayat ini dapat juga di-translasi sebagai "Firman". Dan kitab Markus 4:33-34 menjelaskan kepada kita demikian:

"Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan Firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri."

Dan kitab Matius 13:34-35 mencatat demikian:

"Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan tanpa perumpamaan suatupun tidak disampaikan-Nya kepada mereka, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: "Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan."

Oleh karena itu, orang-orang percaya yang sejati akan memiliki karakter yang sangat "rendah hati" di hadapan Tuhan, seperti yang kita baca dalam ayat-ayat berikut ini:

Kitab Yakobus 4:6 berkata demikian:

"Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."

Kitab Yohanes 3:27 mengajarkan demikian:

"Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga."

Kitab Yakobus 1:16-17 menekankan demikian:

"Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat! Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna [yaitu keselamatan], datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran."

Dan kitab 1 Korintus 4:7 dengan keras menasihatkan kita demikian:

"Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?"

Ketika Tuhan Yesus berada di bumi Ia menunjukkan dosa keangkuhan dari banyak pemimpin agama dan ahli-ahli Taurat yang ada pada masa itu seperti yang kita baca dalam kitab Markus 7:9 demikian:

"Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri."

Akan tetapi keangkuhan dari ahli-ahli hukum dan pemimpin-pemimpin rohani ini bukan hanya terjadi pada saat itu saja dalam sejarah tetapi juga banyak terjadi pada hari kita sekarang ini dimana ada banyak injil-injil palsu yang menyebar seperti yang api yang membakar. Dalam kitab Obaja 1:3 Tuhan berkata demikian:

"Keangkuhan hatimu telah memperdayakan engkau, ya engkau yang tinggal di liang-liang batu, di tempat kediamanmu yang tinggi; engkau yang berkata dalam hatimu: "Siapakah yang sanggup menurunkan aku ke bumi?"

Dan kitab 2 Timotius 3:5 dan 7 menambahkan demikian:

"Secara lahiriah [yaitu secara jasmani] mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu! .... yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal Kebenaran."

Dan kitab Matius 24:24-25 menubuatkan demikian:

"Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu."

Pada kenyataannya hanya Tuhan saja (yaitu Firman Tuhan) yang dapat menyatakan Kebenaran -- sehingga hanya Dia-lah yang pantas untuk mendapatkan seluruh puji-pujian, kemegahan dan kemuliaan atas keselamatan. Kitab Roma 3:4 menyatakan demikian:

"Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong..."

Dan kitab Matius 16:15-17 memberitahukan kepada kita demikian:

"Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga."

Kata Yunani untuk ungkapan "menyatakan" seperti yang ditemukan dalam ayat ini melayani untuk menekankan fakta bahwa satu-satu cara kita dapat mengetahui kebenaran adalah ketika Tuhan membuka mata rohani kita kepada Firman Kebenaran, seperti yang kita baca dalam kitab Mazmur 119:18 demikian:

"Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu."

Ini adalah satu-satunya "keajaiban" (mujizat) yang harus kita cari, yaitu keajaiban keselamatan yang berasal dari Firman Allah, walaupun sesungguhnya kita tidak layak untuk menerimanya. Indahnya Tuhan bertanggung-jawab untuk menyatakan kebenaran kepada umat pilihan-Nya, itulah sebabnya seluruh kemegahan dan kemuliaan harus diberikan hanya kepada Tuhan. Kitab Yeremia 9:24 menyatakan hal ini kepada kita demikian:

"tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN."

Oct 29, 2009

Murid-Murid Tidak Mengerti

"Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia... " (Lukas 24:15-16,  17, 31)

Para Rasul telah hidup bersama Yesus selama beberapa tahun, tetapi mereka tidak mengerti bahwa Yesus akan pergi ke kayu salib, dan mereka juga tidak mengerti banyak hal yang lainnya. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Dalam beberapa kesempatan, Yesus telah menjelaskan dengan sangat gamblang kepada murid-murid bahwa Dia akan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga, tetapi mereka tidak mengerti. Ketika Yesus menuju ke salib, mereka berada dalam ketakutan yang sangat luar biasa sehingga semangat mereka jatuh dan lari tercerai-berai. Dan ketika Yesus bangkit, Dia mengalami banyak kesulitan untuk meyakinkan beberapa di antara mereka bahwa Dia telah bangkit. Mengapa hal ini terjadi?

Alasannya adalah karena Tuhan mempunyai jadwal waktu tersendiri untuk membuka mata rohani kita. Kita mungkin mendengarkan dengan telinga jasmani kita, tetapi hal itu tidak tertanam di dalam hati kita. Kita tidak pernah benar-benar merenungkan hal tersebut dengan seksama.

Dalam hal murid-murid, mereka percaya bahwa Yesus adalah Mesias, tetapi mereka tidak memiliki pengertian bahwa Yesus akan disesah, disalibkan dan menjadi terkutuk. Adalah masuk di akal untuk menganggap bahwa ketika mereka mendengar perkataan itu, mereka tidak mengerti dan mungkin mereka berpikir, "Guru kita memang sangat membingungkan. Dia seringkali mengucapkan hal-hal yang sangat mendalam artinya, dan kita tidak mengerti apa yang sedang Dia bicarakan."

Baru pada saat Pentakosta ketika murid-murid menerima karunia Roh Kudus dan berbicara dalam bahasa-bahasa asing (bukan bahasa roh) mereka benar-benar diselamatkan. Tetapi bahkan setelah peristiwa itu beberapa rasul masih mengalami kesulitan untuk menerima doktrin kasih karunia sehingga ditegur oleh rasul Paulus.

Jadi kita tidak dapat mengerti hingga saatnya Allah membuka mata rohani kita, dan kita perlu berdoa dan memohon kepada Allah untuk mengasihani kita. Ketika Allah membuka mata rohani kita, kita melihat bahwa kita adalah orang-orang yang sangat berdosa yang berada di bawah murka Allah, dan kita akan menyadari bahwa hukuman yang kekal itu pasti ada, dan kita percaya bahwa Kristus adalah satu-satunya Juruselamat yang dapat menebus kita.

Disisi yang lain, ada begitu banyak orang yang membaca Alkitab dan berkata, "Ya, Kristus telah datang dan mati untuk orang-orang yang berdosa", tetapi mereka tidak memiliki pengertian yang sungguh-sungguh karena Allah belum membuka mata dan telinga rohani mereka. Tentu saja sebelum keselamatan terjadi, Allah harus mematahkan mereka terlebih dahulu untuk membuat mereka menjadi "rendah hati" karena dalam sifat alaminya manusia adalah orang-orang yang sombong dan egois yang meremehkan Tuhan dan Firman-Nya, Alkitab.

Kitab Mazmur 51:16-17 menyatakan kepada kita demikian:

"Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah." [perhatikanlah bahwa dalam ayat ini Allah menyamakan "persembahan" kurban dengan jiwa seseorang]

Oct 28, 2009

Pedagang

"Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!" (Yesaya 55:1)

Ini adalah pernyataan yang sangat menarik, apakah itu yang dijual dengan cuma-cuma? Kita selalu menjual supaya mendapat sedikit untung atau paling tidak kita menjual untuk menerima uang. Tetapi apabila kita melihat di ayat ini Tuhan sedang menjual sesuatu dengan cuma-cuma.

Ketahuilah, Alkitab mengajarkan bahwa Allah adalah seorang "pedagang". Ingatlah perumpamaan di dalam Perjanjian Baru dimana Kristus berkata bahwa kerajaaan surga adalah seperti seorang pedagang yang menemukan mutiara-mutiara yang sangat indah, dan ia menjual semua yang dia miliki lalu membeli mutiara-mutiara tersebut (Matius 13:45-46).

Kristus adalah seorang "pedagang" dan Dia menjual Injil. Berita-berita yang sangat bagus dari keselamatan. Tentu saja, bagian pertama dari Injil adalah kabar yang buruk sekali bahwa kita berada di bawah murka Allah karena dosa-dosa kita, tetapi kemudian, berita-berita yang sangat bagus menyusul, apabila kita percaya kepada Kristus, kita memperoleh hidup kekal. Dan kita dapat memperoleh itu tanpa uang dan tanpa harga. Oh, itu bukan berarti hal itu tidak ada harganya, itu tidak berarti bahwa itu tidak mengorbankan sesuatu. Tetapi itu berarti bahwa Seseorang lain telah membayar harga tersebut.

Sesungguhnya, Injil itu adalah sangat besar biayanya. Sesungguhnya Kristus harus mengosongkan diri-Nya dari segala kemuliaan yang dimiliki-Nya untuk menjadi seorang manusia biasa seperti kita. Dia harus menanggung dosa-dosa dari orang-orang yang Dia telah datang untuk Ia selamatkan. Dan Kristus harus memikul murka Allah yang sama yang seharusnya ditanggung oleh umat pilihan. Betapa biaya yang sangat besar!

Tetapi kemudian Allah dalam kasih-Nya yang begitu besar menyediakan jalan keselamatan, dan itu cuma-cuma. Sama sekali gratis. Kita tidak perlu membayar apa-apa. Tidak ada sesuatu apapun yang harus dibayar. Itu adalah tawaran yang paling menguntungkan yang umat manusia akan pernah ketahui. Itu adalah tawaran yang sangat luar biasa. Kita memperoleh keselamatan yang hebat sekali. Kita menerima hidup kekal. Dan itu akan diberikan secara cuma-cuma.

Dan di dalam ayat ini, Injil adalah yang disebut sebagai air, anggur dan susu. Susu adalah sinonim dari Injil, dan anggur itu menunjuk kepada darah Kristus atau hidup kekal, yakni, menunjuk kepada hidup kekal yang akan kita terima apabila kita percaya kepada Injil dengan sepenuh hati.

Arti Rohani

"Air" bila memiliki arti rohani di dalam Alkitab seringkali menunjuk kepada Firman (2 Petrus 3:5, Yohanes 7:38)

"Roti (gandum)" bila memiliki arti rohani di dalam Alkitab seringkali menunjuk kepada Firman (Yohanes 6:35)

"Anggur dan Susu" bila memiliki arti rohani itu seringkali menunjuk kepada Firman (Yesaya 55:1)

"Madu" bila memiliki arti rohani itu seringkali menunjuk kepada Firman (Mazmur 81:16)

"Pakaian (jubah, baju zirah)" bila memiliki arti rohani itu seringkali menunjuk kepada Firman (Yesaya 61:10)

"Pedang dan Ketopong" bila memiliki arti rohani itu seringkali menunjuk kepada Firman (Efesus 6:17)

"Anak Panah" bila memiliki arti rohani itu seringkali menunjuk kepada Firman (Mazmur 38:2)

"Api" bila memiliki arti rohani itu seringkali menunjuk kepada Firman (Ulangan 4:24, Ibrani 12:29)

"Pohon (kayu)" bila memiliki arti rohani itu menunjuk kepada orang-orang yang percaya

"Emas, Perak dan Batu Permata" seringkali menunjuk kepada orang-orang percaya yang sejati (yang memiliki Firman Tuhan di dalam hatinya)

"Rumput Kering dan Jerami" seringkali menunjuk kepada orang-orang yang tidak percaya

"Binatang yang bersih" menurut hukum Taurat seringkali menunjuk kepada orang-orang yang percaya

"Binatang yang tidak bersih" (haram) menunjuk kepada orang-orang yang tidak percaya

"Singa", secara rohani binatang ini dapat menunjuk kepada Kristus (Singa dari Yehuda - Wahyu 5:5) tetapi seringkali juga menunjuk kepada Iblis (yaitu Iblis yang menyamar sebagai Kristus).

"Domba", secara rohani binatang ini seringkali menunjuk kepada Kristus (Yohanes 1:29, Wahyu 13:8)

"Minyak" bila memiliki arti rohani itu menunjuk kepada Roh Kudus

"Matahari (surya)" bila memiliki arti rohani itu menunjuk kepada Tuhan

"Bulan" bila memiliki arti rohani itu menunjuk kepada Hukum Tuhan

"Bintang" bila memiliki arti rohani itu menunjuk kepada orang yang percaya

"Perempuan" bila memiliki arti rohani itu seringkali menunjuk kepada pengantin rohani Kristus (orang yang percaya)

"Laki-laki" bila memiliki arti rohani itu seringkali menunjuk kepada Kristus

"Jalan" bila memiliki arti rohani itu menunjuk kepada Kristus

"Pintu" bila memiliki arti rohani itu menunjuk kepada Kristus

"Kunci" bila memiliki arti rohani itu menunjuk kepada Kristus

"Tongkat" bila memiliki arti rohani itu menunjuk kepada Kristus

"Pelangi" bila memiliki arti rohani itu menunjuk kepada Kristus

"Batu (Gunung Batu)" bila memiliki arti rohani itu menunjuk kepada Kristus sang Firman

"Kebenaran, Keadilan, Kebaikan, Kesucian" menunjuk kepada Kristus sang Firman

"Kehidupan (rohani)" menunjuk kepada Kristus

"Terang (rohani)" menunjuk kepada Kristus

"Gunung" bila memiliki arti rohani itu menunjuk kepada suatu Kerajaan

"Laut" bila memiliki arti rohani itu menunjuk kepada Neraka

"Lembah" bila memiliki arti rohani itu menunjuk kepada dunia

"Kapal" bila memiliki arti rohani itu menunjuk kepada organisasi gereja external

"Yerusalem (external), Edom, Sodom, Moab" bila memiliki arti rohani itu menunjuk kepada organisasi gereja external (Wahyu 11:8, Yesaya 1).

Oct 26, 2009

Tuhan Yang Menguduskan


Apakah kita harus beribadah di pada hari Sabtu atau hari Minggu?  Keluaran 31:14 berkata bahwa kita harus memelihara hari Sabat?

Kita harus beribadah pada hari Minggu. Jika kita beribadah pada hari Sabtu, kita sedang menolak kenyataan bahwa Kristus telah pergi ke kayu salib untuk memenuhi seluruh pekerjaan untuk keselamatan kita. Dan kalau kita beribadah pada hari ke-tujuh sabat (Sabtu) seharusnya kita juga mempersembahkan kurban bakaran, kurban darah, dll. Mereka yang menyangkal bahwa hari Minggu adalah hari Sabat yang telah ditetapkan Tuhan, mereka juga harus memegang seluruh hukum dan tata cara ibadah Perjanjian Lama. Jadi sebetulnya mereka sedang menyusun ajaran mereka sendiri.

Hari sabat ke-tujuh berdasarkan Perjanjian Lama adalah sebuah "peringatan" atau "bayangan" yang menunjuk kepada kedatangan Kristus sebagai Juruselamat. Kristus-lah yang mengerjakan seluruh karya keselamatan itu untuk menyelamatkan kita, kita tidak diselamatkan berdasarkan usaha-usaha yang kita lakukan sendiri (Filipi 2:13).

Dan di Keluaran 31:14 kita baca:

"Haruslah kamu pelihara hari sabat, sebab itulah hari kudus bagimu; siapa yang melanggar kekudusan hari sabat itu, pastilah ia dihukum mati, SEBAB setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, orang itu harus dilenyapkan dari antara bangsanya."

Hari sabat ke-tujuh adalah suatu "peringatan" yang menunjukkan bahwa jika kita berusaha untuk memperoleh keselamatan kita dengan pekerjaan yang dapat kita lakukan sendiri, maka kita akan dihukum mati.

Di dalam Perjanjian Lama kita juga membaca tentang seorang laki-laki yang melakukan pekerjaan ringan yaitu mengumpulkan "kayu api" pada hari ke-tujuh Sabat dan kemudian Tuhan memerintahkan supaya dia dihukum mati dengan cara rajam (Bilangan 15:32-36).

Ini secara rohani menunjukkan jika kita percaya bahwa kita harus melakukan pekerjaan ini atau itu, berbuat ini atau itu, dan kemudian berharap bahwa Tuhan sudah menyelamatkan kita, hal itu adalah sama seperti bekerja pada hari Sabat, dan kita akan dihukum mati karena kita masih berada dibawah murka Tuhan. Hari ke-tujuh Sabat adalah bagian dari tata cara ibadah di dalam Perjanjian Lama yang menekankan fakta bahwa seluruh karya keselamatan tergantung pada karya Tuhan Yesus Kristus.

Di Keluaran pasal 31:13 kita baca:

"Katakanlah kepada orang Israel, demikian: Akan tetapi hari-hari sabat-Ku harus kamu pelihara, sebab itulah PERINGATAN antara Aku dan kamu, turun-temurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan kamu."

Sebuah "peringatan" adalah sebuah "tanda" atau "bayangan" yang menunjuk kepada sesuatu. Secara rohani kita memelihara Sabat ketika kita berhenti dari segala usaha kita sendiri untuk diselamatkan dan berserah diri kepada karya Tuhan. Dalam kekekalan, kita akan berserah sepenuhnya di dalam karya yang telah Tuhan Yesus kerjakan. Dalam Perjanjian Baru di Kolose 2:16-17:

"Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari sabat [semua ini adalah hukum-hukum upacara di dalam Perjanjian Lama termasuk hari ke-tujuh Sabat]; semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus!"

Oct 23, 2009

Pengarang dan Penyelesai Iman

Dalam kesempatan kali ini kita ingin membahas mengenai apa yang terjadi ketika seseorang menerima "kasih karunia" Allah, dan dalam kitab Ibrani 12:2 kita membaca demikian:


"Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman [yaitu pengarang dari iman], dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan [yaitu penyelesai dari iman], yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. "

Kata "kita" dalam ayat ini ditambahkan oleh orang yang men-translasikannya, kata ini sebenarnya tidak ada dalam versi bahasa Yunaninya. Jadi sekarang kita harus mengerti dengan lebih baik bahwa Kristus adalah "penyelesai dari iman". Kemudian marilah kita membandingkan ayat ini dengan kitab Filipi 1:6 yang berkata demikian:

"Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus [yaitu hari kiamat]."

Sudah tentu, Allah sangat dapat dipercaya dalam segala sesuatu yang Ia katakan dan lakukan, tidak seperti kita manusia yang cenderung memiliki pikiran yang berdosa. Tetapi bagaimana Kristus dapat menjadi "pengarang dari iman" ? Ia adalah pengarang dari iman karena Ia memberikan Iman milik-Nya sendiri -- yang merupakan satu-satunya iman yang berhubungan dengan keselamatan. Dalam kitab Efesus 2:8-9 kita membaca demikian:

"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu [yaitu berbicara tentang iman] bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."

Oleh karena itu, "satu-satunya iman" yang dapat menyelamatkan seseorang dari dosa dan hukuman kekal adalah iman milik Kristus sendiri, yaitu kesetiaan dan kepercayaan Kristus kepada Allah Bapa. Itulah sebabnya dalam kitab Galatia 3:11 kita membaca demikian:

"Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman [=Kristus]."

Keselamatan Berasal Dari Tuhan Kitab Yunus 2:9b adalah ayat yang pendek tetapi memiliki deklarasi yang sangat kuat tentang kekuasaan Allah, disitu kita baca:

" .... Keselamatan adalah dari TUHAN!"

Nah, mengapa demikian? Seperti yang sudah kita pelajari sebelumnya, manusia berdasarkan sifat alaminya, adalah "mati di dalam dosa-dosa dan pelanggaran-pelanggarannya", seperti yang kita baca dalam kitab Efesus 2:1-5 demikian:

"Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa [yaitu Iblis], yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain. Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita --oleh kasih karunia [anugrah] kamu diselamatkan--"

Dan fakta ini juga cukup jelas digambarkan dalam kitab Yehezkiel 37:1-2 yang berbicara tentang "lembah tulang yang sangat kering". Dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Lalu kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang. Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering."

Seluruh pasal ini menggambarkan keadaan rohani manusia yang benar-benar bangkrut di dunia ini. Dan sesungguhnya ini adalah gambaran dari keadaan rohani anda dan saya sebelum kita diselamatkan, secara rohani manusia adalah seperti mayat-mayat yang mati. Tetapi kemudian Allah memberikan kita gambaran yang mengagumkan tentang keselamatan berdasarkan kasih karunia (anugrah), yang Ia sediakan bagi kita melalui Firman-Nya, Alkitab.

Ayat selanjutnya dalam kitab Yehezkiel 37, yaitu ayat 12-14 mengajarkan demikian:

"Oleh sebab itu, bernubuatlah dan katakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya, dan Aku akan membawa kamu ke tanah Israel. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya. Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali...."

Kita harus mengerti bahwa ini bukan berbicara tentang "kebangkitan tubuh" pada akhir zaman (kebangkitan kedua), kebangkitan yang dibicarakan disini adalah "kebangkitan jiwa" (kebangkitan pertama) yang terjadi ketika seseorang menerima anugrah Roh Kudus (Roh Allah atau Roh Kristus). Dan Yesus berkata dalam kitab Yohanes 17:2 demikian:

"Sama seperti Engkau [yaitu Allah Bapa] telah memberikan kepada-Nya [yaitu Allah Putera] kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia [yaitu Kristus] akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya."

Ada banyak ayat-ayat di dalam Alkitab yang bersaksi tentang fakta bahwa keselamatan yang sejati "berasal dari Allah" dan diberikan 100% sebagai kasih karunia. Seperti misalnya kitab Mazmur 62:1 menyatakan demikian:

"Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku."

Sesungguhnya peristiwa "lahir baru" (menerima kebangkitan jiwa yang baru di dalam Roh Kristus) adalah mirip dengan peristiwa kelahiran secara fisik. Dalam kitab Yohanes 3:3-6 kita membaca suatu kisah percakapan pada tengah malam antara Tuhan Yesus dengan seorang Farisi yang bernama Nikodemus. Dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?" Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh."

Ketika Yesus menunjuk kepada hal "dilahirkan kembali", kata Yunani untuk ungkapan "kembali" sebenarnya berarti "dari atas". Jadi kita dapat berkata bahwa "kita dilahirkan kembali dari atas" atau dari Surga. Seperti misalnya kita menemukan kata yang sama ini juga digunakan dalam kitab Yakobus 1:17 demikian:

"Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna [yaitu keselamatan], datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran."

Kita harus selalu mengingat bahwa hadiah keselamatan, yang datangnya dari Allah sendiri, sebenarnya adalah sesuatu yang tidak pantas untuk kita dapatkan, dan hal itu diberikan sebagai Kasih Karunia (anugrah) dari Allah. Singkatnya, "kelahiran kembali dari atas" akan membuat seseorang untuk dapat "melihat" Kerajaan Allah, yaitu melihat melalui mata rohani atau mata iman.

Ungkapan yang sama dengan "dilahirkan kembali" juga digunakan dalam kitab 1 Petrus 1:23 demikian:

"Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh Firman Allah, yang hidup dan yang kekal."

Sudahkah anda dilahirkan kembali dari atas melalui Firman Allah?

Oct 21, 2009

Kasih Karunia

Supaya kita bisa sampai kepada definisi yang alkitabiah dari ungkapan Kasih Karunia (anugrah), kita harus memeriksa "seluruh" Alkitab dan "hanya" Alkitab saja, -- membandingkan ayat yang satu dengan ayat yang lain yang berbicara tentang hal yang sama di dalam seluruh Alkitab. Hal inilah tepatnya yang dilakukan oleh jemaat yang ada di kota Berea pada zaman dahulu seperti yang kita baca dalam kitab Kisah Para Rasul 17:11 demikian:


"Orang-orang Yahudi di kota itu [di Berea] lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima Firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian."

Ini adalah cara yang Allah beritahukan kepada kita sebagai prinsip untuk mempelajari Alkitab supaya kita dapat tiba pada Kebenaran yang sejati. Dan dalam kitab Roma 4:4 kita membaca demikian:

"Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah [anugrah], tetapi sebagai haknya."

Dan kitab Roma 11:6 menyatakan demikian:

"Tetapi jika hal itu terjadi karena Kasih Karunia [anugrah], maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka Kasih Karunia itu bukan lagi Kasih Karunia."

Dengan memeriksa dua ayat-ayat ini, kita segera menyadari bahwa ada perbedaan yang sangat besar antara "kasih karunia" (anugrah) dan "perbuatan" (pekerjaan) dalam hubungannya dengan keselamatan. Perbuatan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan suatu macam upah. Seperti misalnya anda memiliki pekerjaan di sebuah perusahaan, jadi anda mengerjakan pekerjaan anda di tempat itu dan kemudian mendapatkan upah atau gaji.

Disisi yang lain, "anugrah" adalah bukan seperti pekerjaan, hal ini 100% merupakan hadiah atau anugrah. Jadi anda mendapatkan sesuatu upah tetapi anda "tidak mengerjakan apa-apa". Dan begitu pentingnya Injil Kasih Karunia (Injil Anugrah) ini sehingga Alkitab menyatakan dalam kitab Kisah Para Rasul 20:24 bahwa rasul Paulus (dan semua umat Kristen) harus memberikan kesaksian tentang "Injil Kasih Karunia Allah". Dalam ayat kita membaca demikian:

"Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah."

Dengan kata lain, tidak ada hal lainnya yang lebih penting di dunia ini daripada Injil Anugrah Allah untuk kesehatan rohani anda dan saya. Nasib kita di dalam kekekalan ditentukan berdasarkan hubungan kita dengan Injil Kasih Karunia ini. Kitab Titus 2:11 memberitahukan kita tujuan ilahi dari Injil Kasih Karunia Allah demikian:

"Karena Kasih Karunia [anugrah] Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata." [yaitu sudah dinyatakan kepada seluruh umat manusia - KJV]

Yang pertama dan terutama dari Kasih Karunia Allah adalah untuk menyelesaikan karya keselamatan -- yaitu untuk menyelamatkan orang-orang yang berdosa dari hukuman yang kekal, demi keagungan dan kemuliaan Allah sendiri. Ingatlah dalam ayat yang sangat penting di kitab Efesus 2:8-9 kita membaca demikian:

"Sebab karena kasih karunia [anugrah] kamu diselamatkan oleh iman; itu [yaitu iman itu] bukan hasil usahamu, tetapi pemberian [anugrah] Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."

Dan kitab 1 Korintus 1:29-31 menambahkan demikian:

"supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi Hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."

Karena Kasih Karunia Allah ini sebenarnya tidak pantas untuk kita dapatkan dan seluruhnya merupakan anugrah dan dapat diberikan kepada siapa saja yang Allah telah pilih sejak sebelum dunia dijadikan (dan kita tidak mengetahui siapa-siapa saja yang telah dipilih oleh Allah), maka anugrah ini tersedia bagi bermacam-macam orang tanpa memandang umur, jenis kelamin, tempat tinggal, kebangsaan, agama, atau status di dalam masyarakat atau klasifikasi apapun juga yang lainnya.

Dalam kitab Kejadian 6:6-8 di Perjanjian Lama kita membaca demikian:

"maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka." Tetapi Nuh mendapat Kasih Karunia [anugrah] di mata TUHAN."

Dan kitab 1 Korintus 1:4 menyatakan demikian:

"Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu atas Kasih Karunia [anugrah] Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus .... "

Walaupun kalimat ini ditulis oleh rasul Paulus yang digerakkan berdasarkan ilham dari Allah Roh Kudus (2 Petrus 1:21), setiap umat Kristen bersuka-cita di dalam pernyataannya yang ditemukan dalam kitab Efesus 3:8 yang kita baca demikian:

"Kepadaku [yaitu Paulus], yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan Kasih Karunia [anugrah] ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu...."

Dan rasul Paulus juga menjelaskan dalam kitab 1 Korintus 15:9 mengapa ia merasa demikian:

"Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah."

Karena sifat alami manusia yang memberontak terhadap Allah, ayat-ayat ini berlaku bagi semua orang-orang percaya dimana sebelumnya mereka adalah "mati di dalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa mereka" sebelum Allah menyelamatkan mereka melalui Kasih Karunia-Nya. Ingatlah bahwa sesungguhnya kitab-kitab Perjanjian Lama juga mencatat dengan cukup jelas Injil Kasih Karunia ini (yaitu seluruh pekerjaan keselamatan hanya dapat dilakukan oleh Allah), seperti yang Allah katakan dalam kitab Yehezkiel 36:24-27 demikian:

"AKU akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri dan akan membawa kamu kembali ke tanahmu. AKU akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu AKU akan mentahirkan kamu. Kamu akan KUBERIKAN hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan AKU akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan KUBERIKAN kepadamu hati yang taat. Roh-Ku [yaitu Roh Allah atau Roh Kristus atau Roh Kudus] akan KUBERIKAN diam di dalam batinmu dan AKU akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya."

Sedangkan segala perbuatan baik yang kita lakukan sendiri adalah "hasil" dari keselamatan, hal itu tidak pernah menjadi "dasar" atau "penyebab" dari keselamatan, seperti yang kita baca dalam kitab Roma 9:11-13, 16 demikian:

"Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, --supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya-- dikatakan kepada Ribka: "Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda," seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau ........ Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah."

Lebih jauh kitab Filipi 3:8-9 menekankan bahwa seluruh karya keselamatan merupakan Kasih Karunia atau anugrah atau hadiah dari Allah dalam semua aspek-aspeknya. Dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan."

Berbicara tentang semua orang yang telah diselamatkan, Yakub yang berada dibawah ilham dari Allah Roh Kudus, menyadari dan bertindak dengan sangat rendah hati seperti yang kita temukan dalam kitab Kejadian 32:10 dimana ia berkata demikian:

"sekali-kali aku tidak layak untuk menerima segala kasih dan kesetiaan yang Engkau tunjukkan kepada hamba-Mu ini, sebab aku membawa hanya tongkatku ini waktu aku menyeberangi sungai Yordan ini, tetapi sekarang telah menjadi dua pasukan."

Orang-orang yang telah Allah berikan hadiah keselamatan melalui Kasih Karunia, dalam cara apapun juga, tidak akan memegahkan diri tentang kebaikan dan karunia yang kekal ini, dan mereka juga tidak mau menerima kemegahan, kemuliaan atau pujian untuk hal ini. Kitab 2 Korintus 8:9 menunjukkan Kasih Karunia Allah yang agung yang diberikan kepada para penerima yang tidak pantas untuk menerima anugrah ini demikian:

"Karena kamu telah mengenal Kasih Karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya."

Kita tidak boleh melupakan fakta bahwa orang-orang yang diselamatkan sebelumnya adalah "mati atau buta secara rohani", dan berada di bawah murka Allah karena dosa-dosa mereka dan pantas untuk menderita hukuman kutukan yang kekal, sampai pada saat Allah menyelamatkan mereka melalui "mujizat" kelahiran kembali, seperti yang kita baca dalam kitab Efesus 2:5 dan 7 demikian:

"telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh Kasih Karunia [anugrah] kamu diselamatkan -- ....... supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan Kasih Karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus."

Kita juga mengingat kepada seorang pencuri yang disalib disamping Yesus, yang tidak mampu untuk berbuat apa-apa lagi kecuali memohon kepada Tuhan, dan faktanya ia diselamatkan hanya beberapa jam sebelum kematiannya seperti yang kita baca dalam kitab Lukas 23:43:

"Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

Allah berbicara tentang program keselamatan melalui Kasih Karunia-Nya dengan panggilan dan penerimaan ilahi-Nya akan kita -- bukan sebaliknya seperti yang banyak diajarkan secara salah pada hari sekarang ini--. Ada banyak gereja (dan semua agama-agama lain) yang mengajarkan bila anda berbuat ini atau berbuat itu maka hari ini juga anda dapat diselamatkan. Tetapi keselamatan yang sejati dan kekal hanya dapat terjadi menurut jadwal dan kehendak Allah, yaitu ketika Ia memberikan anugrah kebangkitan jiwa yang baru. Hanya ada satu Injil sejati yang mengajarkan bahwa keselamatan jiwa adalah anugrah dan pekerjaan Allah dalam semua aspek-aspeknya, sedangkan semua injil-injil dan agama-agama yang lain mengajarkan hal yang sebaliknya.

Kitab Efesus 1:6-7 menunjukkan sudut pandang Allah dalam masalah ini demikian:

"supaya terpujilah Kasih Karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia [Kristus], yang dikasihi-Nya. Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan Kasih Karunia-Nya..."

Doa saya untuk anda dan untuk saya juga, biarlah kita semua pertama-tama mengenal Kasih Karunia Allah yang sangat agung dan mulia ini.

Oct 20, 2009

Siapakah anti Kristus


Ada banyak spekulasi mengenai identitas dari anti Kristus. Beberapa sasaran yang populer adalah Vladimir Putin, Mahmoud Ahmadinejad dan Paus Benediktus XVI. Di Amerika Serikat, mantan presiden Bill Clinton, George Bush dan presiden Barack Obama adalah yang paling sering disebut. Jadi siapakah anti Kristus dan bagaimana kita dapat mengenalinya?

Alkitab sebetulnya tidak memberikan sesuatu yang spesifik mengenai dari mana anti Kristus akan datang. Banyak sarjana Alkitab yang berspekulasi bahwa dia akan datang dari konfederasi sepuluh negara dan/atau dari kekaisaran Romawi yang lahir kembali (Daniel 7:24-25; Wahyu 17:7). Yang lain melihat dia sebagai orang Yahudi karena dia mengaku sebagai Mesias. Semua ini hanyalah spekulasi semata-mata karena Alkitab tidak secara khusus mengatakan dari mana anti Kristus akan datang atau apa rasnya. Suatu hari anti Kristus akan diungkapkan. 2 Tesalonika 2:3-4 memberitahukan bagaimana kita dapat mengenali anti Kristus: “Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.”

Kemungkinan besar kebanyakan orang yang masih hidup ketika anti Kristus terungkap akan sangat kaget dengan identitasnya. Anti Kristus mungkin saja hidup pada saat sekarang ini. Martin Luther yakin bahwa Paus pada zamannya adalah anti Kristus. Sejauh ini semuanya salah. Kita seharusnya berhenti berspekulasi dan memusatkan perhatian pada apa yang sebetulnya dikatakan oleh Alkitab mengenai anti Kristus. Wahyu 13:5-8 mengatakan, “Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya. Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga. Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa. Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.”

Oct 15, 2009

Pengampunan Dosa

Dalam kesempatan ini kita ingin berbicara tentang pengampunan dosa. Kitab Yesaya 59:2 dalam Perjanjian Lama memberitahukan situasi yang sebenarnya dari keadaan rohani kita yang disebabkan oleh dosa-dosa kita demikian:

"tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu."

Dan kitab Mazmur 130:4 menjelaskan suatu konsep yang menakjubkan, disitu kita baca demikian:

"Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang."

Kemudian kitab Daniel 9:9 lebih jauh menyatakan demikian:

"Pada Tuhan, Allah kami, ada kesayangan dan keampunan, walaupun kami telah memberontak terhadap Dia"

Satu dari hal yang paling menarik dalam Perjanjian Baru ditemukan dalam Lukas pasal 4, yaitu ketika Yesus masuk ke dalam rumah ibadat di Nazaret. Disitu Ia diberikan kitab Yesaya, dan kemudian Ia membuka pasal 61 dan membaca ayat 1 dan 2, seperti yang kita temukan dikutip dalam kitab Lukas 4:18-19 demikian:

"Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan Kabar Baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan [pengampunan] kepada orang-orang tawanan [Iblis], dan penglihatan bagi orang-orang buta [rohani], untuk membebaskan orang-orang yang tertindas [rohani], untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."

Penjelasan yang indah dan singkat ini menggambarkan misi dari Tuhan Yesus Kristus di bumi yang sudah dikutuk karena dosa ini. Dan sesungguhnya hal ini juga menekankan kerusakan rohani yang total dari seluruh umat manusia.


  1. Secara rohani kita adalah miskin dan dengan sangat gawat membutuhkan seorang Juruselamat (Roma 3:23).
  2.  Secara rohani kita adalah tawanan dari dosa-dosa kita atau tawanan dari Iblis (Kis. 26:18, Kolose 1:13).
  3.  Kita perlu untuk mendengar tentang pengampunan dari Allah supaya dapat dibebaskan dari penjara Iblis.
  4.  Kita perlu untuk diberikan penglihatan rohani (Wahyu 3:17).
  5.  Kita perlu untuk dibebaskan karena secara rohani kita adalah tertindas.
Dan kemudian kita membaca tentang Tuhan Yesus Kristus dalam Kisah Para Rasul 10:43 demikian:

"Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya."

Dan Kisah Para Rasul 4:12 menambahkan demikian:

"Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia [yaitu Yesus], sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

Alkitab banyak mengajarkan tentang pengampunan dan bagaimana hal tersebut dihubungkan dengan "darah pendamaian". Dalam kitab Imamat 17:11 kita menemukan suatu prinsip yang sangat penting yang Tuhan sudah tetapkan demikian:

"Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa."

Hal ini menjelaskan mengapa pada masa Perjanjian Lama ada begitu banyak domba, kambing, lembu dan burung merpati yang dijadikan kurban pendamaian di atas mezbah di dalam Bait Suci seperti binatang pada rumah pembantaian-- yang terjadi setiap hari. Dan dalam Perjanjian Baru kitab Ibrani 9:22 menjelaskan demikian:

"Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan."

Tetapi sebenarnya kurban macam apakah yang Allah maksudkan -- suatu macam kurban binatangkah? Jawabannya adalah tidak. Kita menemukan jawaban dari pertanyaan ini dalam kitab Mikha 6:7, yang kita baca demikian:

"Berkenankah TUHAN kepada ribuan domba jantan, kepada puluhan ribu curahan minyak? Akan kupersembahkankah anak sulungku karena pelanggaranku dan buah kandunganku karena dosaku sendiri?"

Dan kitab Ibrani 10:4 berkata demikian:

"Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa."

Jadi bila Allah tidak menginginkan kurban darah dari binatang, kurban darah macam apakah yang sebenarnya Allah maksudkan? Kita mengetahui jawaban dari hal ini dalam kitab Ibrani 9:12 yang menyatakan demikian:

"dan Ia [yaitu Yesus] telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal."

Kemudian kitab Wahyu 1:5 memberitahukan kepada kita demikian:

"dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya"

Ingatlah sebelumnya sudah kita bahas di kitab Imamat 17:11 bahwa untuk mencurahkan darah adalah berarti untuk menyerahkan nyawa, karena "nyawa mahluk ada di dalam darahnya". Dan Tuhan Yesus Kristus adalah "Anak Domba yang disembelih sejak sebelum dunia dijadikan" (Wahyu 13:8). Dan Yohanes pembaptis mengenali hal ini ketika pertama kali ia bertemu dengan Yesus, dalam kitab Yohanes 1:29 kita membaca demikian:

"Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia."

Jadi Yesus Kristus adalah "Pengantara Perjanjian Baru, dan darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat dari pada darah Habel" seperti yang kita baca dalam kitab Ibrani 12:24.

Dan berbicara tentang orang-orang yang menerima "Perjanjian Yang Baru" atau "Injil Kasih Karunia", kitab Wahyu 7:14 berkata kepada kita sebagai berikut:

"Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar [yaitu keluar dari masa siksaan rohani yang dahsyat]; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba."

Dan Yesaya pasal 63 menunjukkan fakta bahwa Kristus harus menanggung murka Allah sendirian supaya dapat membayar upah dosa-dosa umat-Nya. Hal ini juga digambarkan dengan jubah-Nya yang putih bersih dan kemudian tercemar oleh darah orang-orang yang Ia datang untuk Ia selamatkan. Dalam kitab Yesaya 63:1-3 kita membaca demikian:

"Siapa dia yang datang dari Edom, yang datang dari Bozra dengan baju yang merah, dia yang bersemarak dengan pakaiannya, yang melangkah dengan kekuatannya yang besar?" "Akulah yang menjanjikan keadilan dan yang berkuasa untuk menyelamatkan!" "Mengapakah pakaian-Mu semerah itu, dan baju-Mu seperti baju pengirik buah anggur?" "Aku seorang dirilah yang melakukan pengirikan, dan dari antara umat-Ku tidak ada yang menemani Aku! Aku telah mengirik bangsa-bangsa dalam murka-Ku, dan Aku telah menginjak-injak mereka dalam kehangatan amarah-Ku; semburan darah mereka memercik kepada baju-Ku, dan seluruh pakaian-Ku telah cemar."

Dan kitab 2 Korintus 5:21 memberikan kita gambaran yang sama dengan cara yang lain, dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Dia [yaitu Kristus] yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya [yaitu dibuat oleh Allah Bapa] menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah."

Ketika kita melihat kepada Alkitab untuk mempelajari pengampunan yang indah yang Allah sediakan ini, biarlah kita memeriksa hati kita masing-masing untuk melihat bagaimana kita berdiri dihadapan Allah. Apakah kita sudah menerima pengampunan-Nya yang besar ini? Kalau sudah, apakah kita sudah turut memberitakan Injil Kasih Karunia Kristus kepada orang-orang yang lain supaya bilamana mungkin mereka juga dapat mengetahui pengampunan yang indah ini?

Kitab Ibrani 2:3 menyatakan kepada kita demikian:

"bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh mereka yang telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang dapat dipercayai"

Karya Tuhan

"Pendudukmu semuanya orang-orang benar, mereka memiliki negeri untuk selama-lamanya; mereka sebagai cangkokan yang Kutanam sendiri [yaitu karya dari tangan-Ku] untuk memperlihatkan keagungan-Ku."  (Yesaya 60:21)

Bagian Alkitab ini sedang berbicara tentang orang-orang pilihan keselamatan mereka adalah hasil dari pekerjaan Tuhan. Itu berarti mereka bukan diselamatkan karena mereka telah melakukan suatu pekerjaan baik tertentu, tetapi keselamatan mereka seluruhnya bergantung dari anugrah Tuhan. Itulah sebabnya orang-orang percaya yang sejati hanya "memegahkan" Tuhan untuk keselamatan yang mereka miliki. Dan dalam kitab Yesaya 61:3 dengan mirip Tuhan menyatakan demikian:

"untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka "pohon tarbantin kebenaran", "tanaman TUHAN" [yaitu yang ditanam oleh Tuhan] untuk memperlihatkan keagungan-Nya."

Keselamatan adalah suatu arena yang tidak dapat dicapai oleh perbuatan ataupun keinginan manusia sendiri, tetapi ada banyak orang yang percaya pada "injil kehendak bebas" dengan keras sangat tidak setuju dengan hal ini. Akan tetapi dalam kitab Markus 10:27, Tuhan Yesus secara singkat menjawab pertanyaan murid-murid "siapakah yang dapat diselamatkan" demikian:

"Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi MANUSIA hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah."

Lebih buruk lagi ada orang-orang yang percaya kepada "injil tanda-tanda dan mujizat" (lihat Matius 24:24) menggunakan ayat ini bukan untuk menunjuk kepada "keselamatan" tetapi untuk mendukung pendapat mereka sendiri.

Akan tetapi Tuhan Yesus menjelaskan misi-Nya dalam kitab Yohanes 4:34 sebagai berikut:

"Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya."

Lalu Tuhan menjelaskan definisi dari "pekerjaan" itu dalam kitab Yohanes 6:29 demikian:

"Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."

Kata Yunani untuk ungkapan "percaya" (pisteuo) berasal dari akar kata untuk ungkapan "iman" (pistis), yang merupakan "hadiah" atau "anugrah" atau "kasih karunia" yang diberikan oleh Tuhan dari atas seperti yang kita baca dalam kitab Efesus 2:8-9 demikian:

"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu BUKAN hasil usahamu, tetapi pemberian [yaitu hadiah dari] Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."

Karena iman "bukan berasal dari kita sendiri", iman siapakah itu yang dapat menyelamatkan? Itu adalah iman "milik" Tuhan Yesus Kristus yang Allah berikan sebagai hadiah kepada mereka-mereka yang Ia pilih untuk Ia selamatkan, seperti yang ditegaskan dalam kitab Galatia 2:16 (dan banyak ayat-ayat lainnya di dalam Alkitab). Dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam [yaitu milik] Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam [yaitu milik] Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat."

* Dalam bahasa aslinya ayat ini berkata "iman milik Kristus Yesus", bukan iman dalam Kristus Yesus.

Dan kitab Yohanes 6:36-40 dan 54 menjelaskan karya anugrah yang hanya dapat dilakukan oleh Tuhan untuk memperbaharui jiwa-jiwa yang tidak memiliki kehidupan, yang dimiliki oleh manusia sejak mereka dilahirkan. Dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya. SEMUA yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari SEMUA yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman."

Oleh karena itu, bukankah tidak mengherankan bahwa Tuhan dengan yakin menyatakan dalam kitab Yesaya 45:22 demikian:

"Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi! Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain."

Dan siapakah yang disebut sebagai JURUSELAMAT di dalam Kitab Suci? Dalam kitab 2 Petrus 1:1 kita membaca demikian:

"kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus."

Dan kitab Hosea 13:4 menambahkan demikian:

"Tetapi Aku adalah TUHAN, Allahmu sejak di tanah Mesir; engkau tidak mengenal allah kecuali Aku, dan tidak ada Juruselamat selain dari Aku."

Jadi Tuhan menekankan bahwa kita harus memberikan "segala" kemuliaan, kemegahan dan kehormatan atas keselamatan hanya kepada Tuhan, seperti yang kita baca dalam kitab 1 Korintus 1:26-31 demikian:

"Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, DIPILIH Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, DIPILIH Allah untuk meniadakan apa yang berarti, SUPAYA jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. TETAPI oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."

Salah satu alasan utama dari program pemilihan Tuhan   yang telah ditetapkan sejak sebelum dunia dijadikan   adalah supaya kita hanya dapat bermegah di dalam Tuhan dan bukan memegahkan diri kita  karena keselamatan. Ini adalah prinsip yang sangat besar dan penting di dalam Alkitab yang akan menjadi batu sandungan bagi orang banyak. Dan kata Yunani yang diterjemahkan sebagai ungkapan "megah" juga muncul dalam ayat-ayat berikut ini:

Kitab 1 Korintus 4:7 menanyakan pertanyaan ini:

"apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?"

Dan kitab Galatia 6:14 menetapkan demikian:

"Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia."

Itulah sebabnya orang-orang percaya yang sejati tidak akan bermegah di dalam pekerjaan-pekerjaan seperti upacara-upacara ibadat yang kita lakukan sendiri karena mereka hanya merupakan "bayangan" atau "lambang" atau "perumpamaan" dari isi rohani yang sebenarnya, yang hanya dapat dilakukan oleh Tuhan.

Oct 13, 2009

Allah Adalah Kudus

Kapan saja kita berbicara mengenai Allah --aspek apa saja mengenai Allah-- kita harus melakukannya dengan rasa hormat yang sangat tinggi, rasa takut, dan kerendahan hati. Bagaimanapun juga Firman Allah berkata bahwa kita hanyalah manusia biasa, --kita adalah seperti ulat, seperti debu dan tanah, kita adalah seperti bunga yang layu, setitik embun, pendeknya, Alkitab memberitahukan bahwa manusia adalah "kesia-siaan".

Kitab Mazmur 39:11 berkata kepada kita demikian:

"Engkau menghajar seseorang dengan hukuman karena kesalahannya, dan menghancurkan keelokannya sama seperti gegat; sesungguhnya, setiap manusia adalah kesia-siaan belaka. Sela"

Dan kitab Yesaya 40:15 berkata demikian:

"Sesungguhnya, bangsa-bangsa adalah seperti setitik air dalam timba dan dianggap seperti sebutir debu pada neraca. Sesungguhnya, pulau-pulau tidak lebih dari abu halus beratnya."

Jika bangsa-bangsa di dunia ini dalam sudut pandang Allah hanyalah seperti setitik air, atau sebutir debu, bagaimanakah dengan anda dan saya?

Tetapi sebagaimana kita diciptakan dan menjadi manusia yang berdosa yang banyak melanggar perintah-perintah Allah, Allah memberikan kita hak istimewa untuk belajar segala sesuatu tentang diri-Nya melalui Alkitab yang ditulis-Nya melalui nabi-nabi pada zaman dahulu untuk umat manusia (2 Petrus 1:21, Lukas 1:70). Dalam kitab Lukas 1:69-70 kita membaca demikian:

"Ia [yaitu Allah] menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu, --seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus--"

Nah, pada kesempatan ini kita mau melihat pada salah satu dari karakter Allah Yang Kekal, yaitu kekudusan-Nya. Dan ketika kita mempelajari hal ini dengan seksama, kita dikejutkan dengan fakta bahwa Allah adalah mahluk yang unik. Dalam kitab Keluaran 15:11 kita menemukan pernyataan ini:

"Siapakah yang seperti Engkau, di antara para allah, ya TUHAN; siapakah seperti Engkau, mulia karena kekudusan-Mu, menakutkan karena perbuatan-Mu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban?"

Seperti yang dinyatakan ayat ini, hanya ada "satu" Allah Yang Benar dan Hidup, yang menciptakan alam semesta, diantara para "allah" yang dihasilkan oleh khayalan manusia. Dan Allah yang Benar dan Hidup ini adalah Kudus, seperti yang akan kita lihat dalam ayat-ayat berikut ini.

NAMA ALLAH ADALAH KUDUS

Pertama-tama mari kita bahas tentang fakta bahwa "Nama Allah adalah Kudus". Sebenarnya Allah memperkenalkan diri-Nya dengan "banyak nama" di dalam Alkitab, dan salah satu diantara nama-Nya ialah "Kudus". Kitab Lukas 1:49 berkata kepada kita demikian:

"karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus"

Ketika kita berbicara tentang "nama" Allah, atau jati diri Allah, sesungguhnya kita sedang menunjuk kepada "sifat-sifat" alami atau "karakter-karakter" dari Allah. Dalam kata lain ini adalah sesuatu yang menggambarkan intisari dari Allah. Kitab Wahyu 4:8 memberikan pernyataan yang sangat dramatis tentang kekudusan yang kekal dari Allah, demikian:

"Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

Dan ide yang sama juga kita temukan dalam pernyataan yang berbeda dalam kitab Markus 1:24 yang berkata demikian:

"Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah"

Kali ini adalah "roh jahat", yaitu Iblis yang berkuasa di dalam diri seseorang yang mengakui bukan saja kekudusan dari Allah Putera, tetapi juga kesadaran bahwa suatu hari nanti Yesus akan tampil sebagai Hakim yang adil dari seluruh alam semesta untuk menghukum orang-orang yang tidak percaya dan menggenapi keselamatan orang-orang pilihan. Kitab 2 Petrus 3:5-7 mencatat demikian:

"Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh Firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air, dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah. Tetapi oleh Firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik."

Hal berikutnya adalah orang-orang yang percaya menyembah Allah karena Ia adalah "Kudus". Dalam kitab 1 Tawarikh 16:29 di dalam Perjanjian Lama kita membaca demikian:

"Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah menghadap Dia! Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan."

Apakah anda melihat disini bahwa Allah memperkenalkan kekudusan sebagai "perhiasan" ? Dunia ini mempunyai standar-nya sendiri untuk keindahan atau perhiasan, tetapi kwalifikasi itu tidak termasuk "kekudusan" atau kesempurnaan moral. Dan hanya Allah sendiri yang memiliki kwalitas dari karakter ini, dan hanya Allah sendiri yang dapat memberikan hal ini kepada umat pilihan-Nya. Kitab 1 Petrus 1:14-16 menekankan demikian:

"Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus."

Dan kitab Roma 11:16 menyatakan demikian:

"Jikalau roti sulung adalah kudus, maka seluruh adonan juga kudus, dan jikalau akar adalah kudus, maka cabang-cabang juga kudus."

Oleh sebab itu sangat penting sekali untuk memeriksa darimanakah "akar" kita berasal, jika itu adalah akar yang salah maka seluruh pohon tidak baik. Adalah jauh lebih berguna untuk menjadi sebuah pohon yang sangat kecil dengan akar yang berasal dari Kristus, daripada sebuah pohon yang besar dan indah tetapi tidak berakar pada satu-satunya Kebenaran.

Nah, kita baru saja melihat beberapa hal tentang kekudusan Allah yang oleh karenanya Ia disembah di Surga. Karena itu betapa kita harus berhati-hati untuk menyembahnya di bumi seperti yang Ia tuntut. Sekarang pertanyaannya bagaimanakah kita melakukan hal tersebut? Kitab Yohanes 4:23-24 memberikan kita jawabannya demikian:

"Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam Roh dan Kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam Roh dan Kebenaran."

Jadi kita melihat dari ayat-ayat ini dan banyak ayat-ayat lainnya di dalam Alkitab bahwa Allah mencari dan menyelamatkan umat pilihan-Nya dari kutukan yang kekal, dan Ia juga membuat mereka memenuhi syarat untuk menyembah-Nya di dalam "Roh dan Kebenaran" - yaitu, dalam kepatuhan terhadap Alkitab. Dalam kitab Yohanes 6:63b Tuhan mengajarkan kepada kita demikian:

"... Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu [yaitu Firman Tuhan] adalah Roh dan Hidup."

PERJANJIAN YANG KUDUS

Kita membaca tentang "perjanjian yang kudus" dalam kitab Lukas 1:72 demikian:

"untuk menunjukkan rahmat-Nya [anugrah-Nya] kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus"

Nah, apakah "Perjanjian Allah" itu? Kitab Roma 11:27 memberikan kita definisinya demikian:

"Dan inilah perjanjian-Ku dengan mereka, apabila Aku menghapuskan dosa mereka."

Dan Allah memberikan gambaran yang sangat akurat dari kondisi kita yang berdosa dalam kitab Efesus 2:12 yang kita baca demikian:

"bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia."

Kata Yunani dari ungkapan "Perjanjian" sebenarnya berbicara tentang "Injil" (Kabar Baik) dan juga diterjemahkan sebagai kata "Perjanjian" dalam kitab 2 Korintus 3:6 yang kita baca demikian:

"Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis [yaitu hukum Taurat] mematikan, tetapi Roh [yaitu Allah Roh Kudus = Roh Kristus = Roh Tuhan] menghidupkan."

Ingatlah alasan mengapa Perjanjian tersebut adalah Kudus karena itu adalah "Perjanjian Allah" yang oleh Roh Kudus ditanamkan ke dalam hati orang-orang yang percaya. Allah menekankan kenyataan bahwa Injil bukan berasal dari manusia -- itu bukan dilahirkan dari hasil pikiran manusia. Menurut kitab Galatia 1:11-12 Injil berasal dari Allah Yang Kudus, dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia. Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus."

Karena itu hendaklah setiap dari kita mendapatkan pengertian yang lebih besar dan penghargaan yang lebih tinggi tentang Kekudusan Allah, yang pada akhirnya akan membuat kita menjadi kudus sama seperti Allah adalah kudus (1 Petrus 1:16). Tetapi kita hanya bisa mendapatkan kekudusan Allah kalau Allah sendiri "memilih" untuk memberikannya kepada kita dengan menyelamatkan kita dan memberikan kita anugrah kelahiran yang baru dari Atas (Surga) menurut jadwal dan kehendak-Nya yang baik.

Oct 10, 2009

Kode 666 Dalam Microchip Mondex

Jauh-jauh hari sebelum ada perkembangan teknologi seperti sekarang ini, Tuhan telah menyampaikan pesan nubuatan melalui hamba-hambaNya. Bahwa akan ada satu penguasa yang akan memerintah dunia ini dengan kekuasaan sangat besar.

Allah telah menyingkapkan kejadian masa depan ini supaya umat-Nya menjadi waspada dan sadar terhadap rencana-rencana iblis. Dia ingin semua umat-Nya diselamatkan dalam Yesus Kristus, luput dari aniaya besar yang akan terjadi. Gereja Tuhan hendaknya menggunakan hikmat Allah dalam bertindak, tekun dalam menuruti perintah Allah dan beriman teguh kepada Yesus.

Teknologi yang berkembang dengan luar biasa ini sedang mempersiapkan munculnya satu tokoh baru yang akan memerintah dunia ini. Dia adalah antikristus. Alkitab menjelaskan dalam Wahyu 13:18, antikris mempunyai bilangan seorang manusia yang berjumlah 666. "… karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam". Ia memiliki kekuasaan yang sangat besar di bumi dan menguasai perekonomian dunia. Ia akan menyebabkan semua orang besar dan kecil masuk dalam sistem keuangan yang ditetapkannya. Mereka yang tidak mau mengikuti aturan mainnya, tidak dapat melakukan bisnis apapun. Orang ini tidak bisa membeli barang-barang di supermarket, tidak bisa berbelanja, tidak bisa membeli ataupun menjual. Hanya yang memakai tanda 666 pada tangan atau dahinya saja yang bisa berbisnis, membeli dan menjual. "… Dan tidak ada seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya…" (Wahyu 13:16)

Penggunaan 666

Nubuatan Alkitab sedang digenapi. Pemakaian tanda 666 yang ada di dalam microchip sudah mulai dipakai di beberapa negara. Di Hongkong telah dipromosikan microchip Mondex yang ditanamkan dalam tubuh manusia. Sekitar 120.000 orang Hongkong diberi tanda ini. Mereka yang mempunyai tanda ini mendapat fasilitas dan kelebihan khusus. Di bandara Belgia ada tempat lounge (ruang tunggu) yang istimewa. Hanya orang yang menggunakan tanda 666 bisa masuk ke dalam ruangan ini. Cukup dengan menempelkan tanda pada scanner komputer, mereka mendapatkan fasilitas yang lebih. Sistem seperti Mondex dengan basis kode bar 666 ini sepertinya akan dipakai antikris dalam mengontrol dan menguasai keuangan perekonomian dunia.

Saudara bisa membayangkan apabila suatu hari ada satu bank besar di Indonesia yang mengumumkan untuk promosi penanaman microchip secara gratis dibatasi hanya 1.000.000 orang saja. Kira-kira apa yang terjadi? Sepertinya yang sudah Saudara ketahui di seluruh bank yang ada di Indonesia sekarang ini sedang gencar-gencarnya mempromosikan penggunaan kartu kredit dan kartu ATM. Mereka yang ingin memiliki kartu ATM bisa mendaftarkan diri dan mengajukan permohonan tanpa dipungut biaya sama sekali asal menabung di bank tersebut. Kemudahan dalam transaksi bisnis karena adanya perkembangan teknologi smart card ini menarik minat semua orang. Apalagi untuk mendapatkannya gratis. Bagaimana jika yang gratis itu adalah penanaman microchip Mondex ini? Mereka yang memakai tanda 666 di dahinya atau di tangannya memang akan mendapat fasilitas yang lebih. Itulah yang Alkitab katakan bahwa "… tidak ada seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya".

Mondex

Mondex adalah nama sebuah perusahaan yang menyediakan sistem pembayaran tanpa uang tunai. Sistem ini telah dibeli oleh lebih 20 negara besar. Sistem ini diciptakan pada tahun 1990 oleh seorang bankir London bernama Tim Jones yang bekerja sama dengan Graham Higgins dari Natwest Coutts, sebuah bank pribadi dari keluarga Kerajaan Inggris. Sistem ini didasarkan atas teknologi Smart Card (teknologi yang dipakai oleh SIM Card pada handphone) yang memanfaatkan microchip yang dilekatkan pada kartu plastik (kartu kredit) dan mampu menyimpan informasi elektronik seperti pembayaran, identifikasi maupun bermacam-macam informasi penting lainnya. Semua transaksi dimungkinkan melalui penerapan SET (Secure Electronic Transaction / Transaksi Elektronik yang Aman).

Mondex singkatan dari Monetary and Dexter. Berdasarkan Webster's Dictionary Encylopedia (kamus Webster), arti kata-kata tersebut adalah: Money: Segala sesuatu yang berhubungan dengan uang… Dexter: Menunjukkan lokasi yang ada
di tangan kanan manusia.

Microchip yang ada dalam "card Mondex" mengandung lambang angka (bar code). Lambang atau kode garis ini mewakili angka antikris yaitu 666 (GIA WebMaster: untuk penjelasan bar code dapat dibaca pada artikel "Tanda binatang ada di kehidupan kita"). Sistem Mondex akan menjadi solusi yang tepat untuk perekonomian dunia yang sedang dilanda krisis mata uang. Mondex merupakan satu sistem yang mendukung terciptanya satu mata uang dunia tanpa uang tunai. Mungkin sistem ini pula yang akan mewujudkan penguasaan antrikris atas dunia ekonomi di masa akan datang.

Microchip Mondex yang tertanam dalam tubuh manusia menyimpan kode 666. Mereka yang memakai microchip ini mendapat fasilitas khusus. Mereka tinggal meletakkan tangan mereka di atas scanner komputer dan semua transaksi jual
beli dapat dilakukan dengan otomatis tanpa menggunakan uang tunai. Di masa yang akan datang, untuk melakukan kegiatan transaksi jual beli, setiap orang harus mempunyai tanda ini. Di kepala (dahi) atau di tangan kanannya. Kata bahasa Yunani dalam Alkitab untuk "tanda" binatang tersebut adalah "Charagma" yang berarti cap (stempel), lencana atau tanda perbudakan,
perhambaan atau kerja paksa. Bilangan 666 adalah ungkapan Yunani untuk "stigma" yang berarti menusuk atau menggores sebuah tanda sebagai tanda kepemilikan. Jadi mereka yang menggunakan tanda 666 secara tidak langsung dicap sebagai budak antikris.

Kemanusiaan Kristus

Satu hal yang menarik tentang kebenaran di dalam Alkitab adalah inkarnasi dari Tuhan Yesus Kristus. Kata "inkarnasi" berarti untuk "mengambil wujud daging". Kita membaca mengenai hal ini dalam kitab Yohanes 1:1 dan 14 yang berkata demikian:

"Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah ...... Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia [anugrah] dan kebenaran."

Kristus datang sebagai manusia dalam wujud darah dan daging ke dalam dunia yang sudah dikutuk ini "pertama kali" kira-kira 2000 tahun yang lalu. Mengutip dari kitab Perjanjian Lama, Tuhan mengingatkan kita dalam Matius 4:16 demikian:

"bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang."

Dan berbicara tentang Yusuf, tunangan Maria, kita menemukan pernyataan ini dalam kitab Matius 1:24-25:

"Ia [Yusuf] mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus."

Jadi, walaupun Yesus adalah Tuhan, Dia sepenuhnya juga adalah manusia dalam segala aspek-aspeknya. Itulah sebabnya Ia harus dilahirkan oleh seorang perawan seperti yang dinubuatkan dalam kitab Yesaya 7:14 dan dikutip dalam kitab Matius 1:22-23 demikian:

"Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Sesungguhnya, anak dara [yaitu perawan] itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita."

Dan kitab 1 Yohanes 1:1 menyatakan demikian:

"Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup -- itulah yang kami tuliskan kepada kamu."

Sama seperti murid-murid yang hidup, makan, dan berbicara dengan sang Juruselamat, kita juga dapat melakukannya melalui Firman-Nya, yaitu seluruh Alkitab, seperti yang kita baca dalam kitab Kolose 3:16-17 demikian:

"Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita."

Seperti halnya murid-murid berhubungan dengan Dia, kita juga secara rohani dapat berhubungan dengan-Nya melalui Alkitab. Kristus adalah satu-satunya yang dengan sempurna memiliki "sifat Allah" dan juga "sifat manusia". Alkitab berkata kepada kita dalam kitab Kolose 2:9 demikian:

"Sebab dalam Dialah [yaitu Kristus] berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan"

Bahkan ketika Yesus masih sangat muda kita melihat bahwa Ia menyadari tujuan-Nya mengapa Ia berada di bumi sebagai Anak Allah dan juga Anak Manusia. Kita melihat hal ini ketika orang tua Yesus menemukan Dia sedang bertanya-jawab dengan pemimpin-pemimpin dan guru-guru agama di dalam Bait Suci. Dan ketika orang tuanya bertanya mengapa Ia menghilang dengan begitu saja, Yesus menjawab dalam kitab Lukas 2:49 demikian:

"Mengapa ayah dan ibu mencari Aku? Apakah ayah dan ibu tidak tahu bahwa Aku harus ada di dalam rumah Bapa-Ku [yaitu urusan Bapa-Ku] ?"

Kita juga melihat dalam kitab Yohanes 1:45 tentang orang-orang yang sedang menanti kedatangan sang Mesias. Dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret."

Dan siapakah yang dapat melupakan jawaban dari Natanael pada ayat berikutnya, "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Tuhan Yesus di-identifikasi sebagai datang "dari sisi yang tidak semestinya", dan dalam perjalanannya di bumi Ia termasuk sebagai seorang yang "dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan" (Yesaya 53:3).

Dan Tuhan Yesus mengerti keadaan itu, kita baca dalam kitab Matius 13:57 demikian:

"Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya."

Bagaimanapun juga ini adalah permulaan dari beberapa ujian yang harus di-tanggung oleh Kristus. Dalam kitab Lukas 4:1-2 kita menemukan pernyataan ini:

"Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai [diuji] Iblis. Selama di situ [yaitu selama 40 hari] Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar."

Tidak seperti Adam yang pertama, yang gagal dalam ujiannya, Tuhan Yesus dengan gemilang berhasil melewati ujian yang berat ini karena Ia adalah Allah dalam wujud manusia. Dia adalah "satu-satunya" manusia sempurna yang pernah hidup di muka bumi ini.

Dan ujian yang terberat, yaitu penebusan, juga akan ditanggungkan kepada-Nya. Ini merupakan ujian yang terberat yang pernah dihadapi oleh seorang manusia. Tidak ada manusia biasa yang dapat menghadapi ujian berat ini dan berhasil melewatinya karena ketentuan-ketentuan yang sangat ketat dari hukum-hukum Allah, yaitu, Ia sendiri harus bersih tidak berdosa tetapi menjadi berdosa --bukan karena dosa-dosanya sendiri-- tetapi untuk menanggung dosa-dosa umat-Nya, seperti yang kita baca dalam kitab 2 Korintus 5:21 demikian:

"Dia [yaitu Allah Putera] yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya [yaitu dibuat oleh Allah Bapa] menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah."

Secara rohani Yesus Kristus harus menderita penderitaan yang sama yang seharusnya ditanggung oleh orang-orang pilihan-Nya sebagai Pengganti mereka. Dalam kitab Ibrani 4:15 kita melihat persamaan karakter-karakter-Nya dengan karakter manusia, dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah Imam Besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai [diuji], hanya tidak berbuat dosa."

Prinsip yang menyatakan bahwa Kristus benar-benar mengalami emosi manusia yang sama seperti yang kita alami juga ditemukan dalam kitab Yohanes 11:35 yang merupakan ayat terpendek dalam Alkitab, yang berkata: "Maka menangislah Yesus."

Dan dalam kitab Ibrani 2:9 kita membaca demikian:

"Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia."

Ungkapan "semua manusia" dalam ayat-ayat seperti ini sesungguhnya menunjuk kepada "semua mereka yang dipilih-Nya", seperti yang kita baca dalam kitab Yohanes 6:37 demikian:

"Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang."

Ingatlah dalam kitab Matius 22:14 Tuhan berkata demikian:

"Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."

Kemudian setelah penghianatan di taman Getsemani oleh Yudas Iskariot, Yesus membiarkan diri-Nya ditangkap, dihina, dipukuli, dan kemudian hukuman dijatuhkan oleh Pontius Pilatus, sehingga Ia mati di atas kayu salib. Bagaimanapun juga penderitaan perlahan-lahan yang dialami-Nya di atas kayu salib (bagaimanapun mengerikannya hal itu), tidak dapat dibandingkan dengan siksaan rohani yang harus dialami-Nya sebagai pengganti umat-Nya.

Itulah sebabnya Alkitab berkata di Yohanes 19:30 demikian:

"Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya [lihat Mazmur 69:21, Mazmur 22:16, 18]."

Yang sudah "selesai" adalah penebusan dari upah dosa-dosa umat pilihan-Nya. Tidak ada manusia biasa yang mampu membayar harga yang sangat mahal atas upah dosa. Hanya manusia sempurna -- yaitu Kristus, yang sepenuhnya adalah Anak Allah dan juga sepenuhnya Anak Manusia yang mampu membayar lunas harga yang dituntut oleh keadilan Hukum Allah atas dosa.

Kitab 1 Korintus 5:7 mencatat demikian:

"Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus."

Menghadapi fakta ini, biarlah setiap dari kita merenungkan peringatan dalam kitab 2 Korintus 13:5 yang berkata demikian:

"Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam Iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji."

Oct 7, 2009

Kristus Adalah Allah

Pada kesempatan kali ini kita mau berfokus pada ke-ilahian dari Tuhan Yesus Kristus. Mari kita mulai dengan melihat kebelakang pada kitab Yesaya dalam Perjanjian Lama. Kita membaca dalam kitab Yesaya 9:6 nubuat yang berkata bahwa Kristus akan mengambil wujud manusia-Nya dimana juga dalam waktu yang bersamaan tetap memiliki posisi-Nya sebagai Allah. Dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat, Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

Dalam ayat yang sangat penting ini kita melihat bahwa "misteri" dari Trinitas bahkan dinyatakan disini bahwa Putera Allah, Yesus Kristus, disebut juga sebagai "Allah yang Perkasa" dan "Bapa yang Kekal". Hal ini diterangkan lebih lanjut dalam kitab Ibrani 1:3, dimana kita menemukan deskripsi dari Allah Putra sebagai berikut:

"Ia [Kristus] adalah cahaya kemuliaan Allah [yaitu Allah Bapa] dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya [firman Kristus] yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi"

Kemudian dalam kitab Filipi 2:5-6 kita membaca demikian:

"Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah [yaitu Allah Bapa], tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan"

Kitab Yohanes 10:30 juga memperkuat hal ini, disitu Yesus berkata "Aku dan Bapa adalah satu". Dan kita juga mengingat kitab Yohanes 14:9 dimana kita membaca demikian:

"Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami."

Lebih lanjut kitab Filipi 2:9-11 menjelaskan kepada kita demikian:

"Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!"

Dan kitab Efesus 1:20-21 menyatakan demikian:

"sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya,  yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga, jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang."

Allah Bapa terus menekankan pekerjaan dari Allah Putera dalam kitab Ibrani 1:8-10 demikian:

"Tetapi tentang Anak Ia [yaitu Allah Bapa] berkata: "Takhta-Mu, ya Allah [yaitu Allah Putera], tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran. Engkau [Kristus] mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-Mu." Dan: "Pada mulanya, ya Tuhan [yaitu Allah Putera], Engkau telah meletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu."

Dan kitab Matius 1:23 memberitahukan demikian:

"Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" yang berarti: Allah menyertai kita."

Sekarang anda mungkin akan bertanya, mengapa Allah Bapa menekankan pekerjaan yang diperbuat Anak-Nya? Apakah misi Kristus sebenarnya? Jawaban dari semua ini dapat ditemukan dalam arti dari nama-Nya, Yesus, yang kita temukan dalam kitab Matius 1:21 yang berkata demikian:

"Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan MENYELAMATKAN umat-Nya dari dosa mereka."

Jadi, nama "Yesus" berarti "Yehovah adalah Juruselamat" (Yesaya 43:11). Demikianlah Yesus Kristus adalah Juruselamat dari umat-Nya. Tetapi bagaimana Yesus "menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka"? Dan siapakah umat-Nya itu? Dalam kitab Matius 20:28 kita membaca demikian:

"sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Anda mungkin akan bertanya, bagaimana Yesus melakukan hal itu? Dalam kitab Yohanes 10:11 Yesus berkata demikian:

"Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya"

Kita harus mengerti bahwa disini Yesus bukan berbicara tentang memberikan hidup-Nya secara fisik (yang sebenarnya juga Ia lakukan), tetapi ini adalah untuk membayar upah dosa  (yaitu kutukan yang kekal) dari "banyak orang" atau "domba-domba-Nya" atau "orang-orang pilihan-Nya". Semua ungkapan ini adalah acuan yang menunjuk kepada umat Kristen yang sejati.

Kita harus ingat bahwa dalam sifat alaminya dan sejak dari kita dilahirkan, seluruh umat manusia adalah berdosa; dan sebagai akibatnya kita memang patut untuk dibuang ke hukuman yang kekal, yaitu kematian kedua di dalam "lautan api". Dan satu-satunya Jalan keluar adalah sang Juruselamat, yaitu Yesus Kristus, bertindak sebagai pengganti, membayar harga tebusan yang mahal ini untuk menggantikan semua orang-orang yang percaya.

Kemudian marilah kita melihat pada ayat-ayat yang lainnya, dalam kitab Yesaya 44:6 kita membaca demikian:

"Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku."

Dan kitab Wahyu 1:8 berkata demikian:

"Aku adalah Alfa dan Omega [yaitu yang pertama dan yang terakhir], firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."

Kita melihat ada persamaan dalam dua ayat ini bahwa: yang Pertama dan yang Terakhir, Alfa dan Omega (yaitu huruf pertama dan huruf terakhir dari alphabet Yunani), sang Penebus, TUHAN semesta alam (Yehovah), Yang Maha Kuasa, semuanya menunjuk kepada Tuhan Yesus Kristus. Ingatlah kitab Yohanes 1:14 berkata demikian:

"Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran."

Hanya Allah sendiri yang mampu membayar lunas upah dari dosa. Dan Allah telah menyatakan bahwa Dia telah membayar lunas upah dari dosa-dosa tersebut ketika Dia berteriak diatas kayu salib, "Sudah selesai!" Dan sebagai tambahan, Allah Bapa berjanji kepada Kristus bahwa jiwa-Nya tidak akan ditinggal di dalam kebinasaan, tetapi Ia akan membangkitkan-Nya dari antara orang mati. Kita membaca mengenai hal ini dalam kitab Mazmur 16:10 yang juga pararel dengan kitab Kisah Para Rasul 2:27, dalam ayat itu kita membaca demikian:

"sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan."

Apakah anda memperhatikan bagaimana Kitab Suci dengan seksama memperlihatkan Yesus Kristus sebagai Allah sendiri? Dalam kitab 1 Timotius 1:1 kita membaca demikian:

"Dari Paulus, rasul Kristus Yesus menurut perintah Allah, Juruselamat kita, dan Kristus Yesus, dasar pengharapan kita"

Kristus tidak saja dipanggil sebagai Juruselamat, tetapi Ia juga dipanggil sebagai Tuhan seperti yang kita baca dalam kitab Lukas 2:11 demikian:

"Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud."

Dan kitab Titus 2:13 berkata demikian:

"dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus"

Jadi, siapakah Allah Yang Mahabesar dan Juruselamat itu? Ia tidak lain adalah Tuhan Yesus Kristus sendiri.


Alkitab dipenuhi dengan referensi-referensi yang cukup jelas yang menunjuk kepada Kristus sebagai Allah. Seperti misalnya dalam kitab Kolose 1:13-17 kita membaca demikian:

"Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; di dalam Dia [Kristus] kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa. Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia."

Dengan demikian jelaslah bahwa Yesus Kristus adalah Allah yang berasal dari surga, sang Pencipta, dan satu-satunya Juruselamat. Kitab Kolose 1:16 menekankan kepada kita demikian:

"karena di dalam Dialah [Kristus] telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia."