"Pendudukmu semuanya orang-orang benar, mereka memiliki negeri untuk selama-lamanya; mereka sebagai cangkokan yang Kutanam sendiri [yaitu karya dari tangan-Ku] untuk memperlihatkan keagungan-Ku." (Yesaya 60:21)
Bagian Alkitab ini sedang berbicara tentang orang-orang pilihan keselamatan mereka adalah hasil dari pekerjaan Tuhan. Itu berarti mereka bukan diselamatkan karena mereka telah melakukan suatu pekerjaan baik tertentu, tetapi keselamatan mereka seluruhnya bergantung dari anugrah Tuhan. Itulah sebabnya orang-orang percaya yang sejati hanya "memegahkan" Tuhan untuk keselamatan yang mereka miliki. Dan dalam kitab Yesaya 61:3 dengan mirip Tuhan menyatakan demikian:
"untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka "pohon tarbantin kebenaran", "tanaman TUHAN" [yaitu yang ditanam oleh Tuhan] untuk memperlihatkan keagungan-Nya."
Keselamatan adalah suatu arena yang tidak dapat dicapai oleh perbuatan ataupun keinginan manusia sendiri, tetapi ada banyak orang yang percaya pada "injil kehendak bebas" dengan keras sangat tidak setuju dengan hal ini. Akan tetapi dalam kitab Markus 10:27, Tuhan Yesus secara singkat menjawab pertanyaan murid-murid "siapakah yang dapat diselamatkan" demikian:
"Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi MANUSIA hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah."
Lebih buruk lagi ada orang-orang yang percaya kepada "injil tanda-tanda dan mujizat" (lihat Matius 24:24) menggunakan ayat ini bukan untuk menunjuk kepada "keselamatan" tetapi untuk mendukung pendapat mereka sendiri.
Akan tetapi Tuhan Yesus menjelaskan misi-Nya dalam kitab Yohanes 4:34 sebagai berikut:
"Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya."
Lalu Tuhan menjelaskan definisi dari "pekerjaan" itu dalam kitab Yohanes 6:29 demikian:
"Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."
Kata Yunani untuk ungkapan "percaya" (pisteuo) berasal dari akar kata untuk ungkapan "iman" (pistis), yang merupakan "hadiah" atau "anugrah" atau "kasih karunia" yang diberikan oleh Tuhan dari atas seperti yang kita baca dalam kitab Efesus 2:8-9 demikian:
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu BUKAN hasil usahamu, tetapi pemberian [yaitu hadiah dari] Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."
Karena iman "bukan berasal dari kita sendiri", iman siapakah itu yang dapat menyelamatkan? Itu adalah iman "milik" Tuhan Yesus Kristus yang Allah berikan sebagai hadiah kepada mereka-mereka yang Ia pilih untuk Ia selamatkan, seperti yang ditegaskan dalam kitab Galatia 2:16 (dan banyak ayat-ayat lainnya di dalam Alkitab). Dalam ayat itu kita membaca demikian:
"Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam [yaitu milik] Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam [yaitu milik] Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat."
* Dalam bahasa aslinya ayat ini berkata "iman milik Kristus Yesus", bukan iman dalam Kristus Yesus.
Dan kitab Yohanes 6:36-40 dan 54 menjelaskan karya anugrah yang hanya dapat dilakukan oleh Tuhan untuk memperbaharui jiwa-jiwa yang tidak memiliki kehidupan, yang dimiliki oleh manusia sejak mereka dilahirkan. Dalam ayat itu kita membaca demikian:
"Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya. SEMUA yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari SEMUA yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman."
Oleh karena itu, bukankah tidak mengherankan bahwa Tuhan dengan yakin menyatakan dalam kitab Yesaya 45:22 demikian:
"Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi! Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain."
Dan siapakah yang disebut sebagai JURUSELAMAT di dalam Kitab Suci? Dalam kitab 2 Petrus 1:1 kita membaca demikian:
"kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus."
Dan kitab Hosea 13:4 menambahkan demikian:
"Tetapi Aku adalah TUHAN, Allahmu sejak di tanah Mesir; engkau tidak mengenal allah kecuali Aku, dan tidak ada Juruselamat selain dari Aku."
Jadi Tuhan menekankan bahwa kita harus memberikan "segala" kemuliaan, kemegahan dan kehormatan atas keselamatan hanya kepada Tuhan, seperti yang kita baca dalam kitab 1 Korintus 1:26-31 demikian:
"Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, DIPILIH Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, DIPILIH Allah untuk meniadakan apa yang berarti, SUPAYA jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. TETAPI oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."
Salah satu alasan utama dari program pemilihan Tuhan yang telah ditetapkan sejak sebelum dunia dijadikan adalah supaya kita hanya dapat bermegah di dalam Tuhan dan bukan memegahkan diri kita karena keselamatan. Ini adalah prinsip yang sangat besar dan penting di dalam Alkitab yang akan menjadi batu sandungan bagi orang banyak. Dan kata Yunani yang diterjemahkan sebagai ungkapan "megah" juga muncul dalam ayat-ayat berikut ini:
Kitab 1 Korintus 4:7 menanyakan pertanyaan ini:
"apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?"
Dan kitab Galatia 6:14 menetapkan demikian:
"Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia."
Itulah sebabnya orang-orang percaya yang sejati tidak akan bermegah di dalam pekerjaan-pekerjaan seperti upacara-upacara ibadat yang kita lakukan sendiri karena mereka hanya merupakan "bayangan" atau "lambang" atau "perumpamaan" dari isi rohani yang sebenarnya, yang hanya dapat dilakukan oleh Tuhan.
Bagian Alkitab ini sedang berbicara tentang orang-orang pilihan keselamatan mereka adalah hasil dari pekerjaan Tuhan. Itu berarti mereka bukan diselamatkan karena mereka telah melakukan suatu pekerjaan baik tertentu, tetapi keselamatan mereka seluruhnya bergantung dari anugrah Tuhan. Itulah sebabnya orang-orang percaya yang sejati hanya "memegahkan" Tuhan untuk keselamatan yang mereka miliki. Dan dalam kitab Yesaya 61:3 dengan mirip Tuhan menyatakan demikian:
"untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka "pohon tarbantin kebenaran", "tanaman TUHAN" [yaitu yang ditanam oleh Tuhan] untuk memperlihatkan keagungan-Nya."
Keselamatan adalah suatu arena yang tidak dapat dicapai oleh perbuatan ataupun keinginan manusia sendiri, tetapi ada banyak orang yang percaya pada "injil kehendak bebas" dengan keras sangat tidak setuju dengan hal ini. Akan tetapi dalam kitab Markus 10:27, Tuhan Yesus secara singkat menjawab pertanyaan murid-murid "siapakah yang dapat diselamatkan" demikian:
"Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi MANUSIA hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah."
Lebih buruk lagi ada orang-orang yang percaya kepada "injil tanda-tanda dan mujizat" (lihat Matius 24:24) menggunakan ayat ini bukan untuk menunjuk kepada "keselamatan" tetapi untuk mendukung pendapat mereka sendiri.
Akan tetapi Tuhan Yesus menjelaskan misi-Nya dalam kitab Yohanes 4:34 sebagai berikut:
"Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya."
Lalu Tuhan menjelaskan definisi dari "pekerjaan" itu dalam kitab Yohanes 6:29 demikian:
"Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."
Kata Yunani untuk ungkapan "percaya" (pisteuo) berasal dari akar kata untuk ungkapan "iman" (pistis), yang merupakan "hadiah" atau "anugrah" atau "kasih karunia" yang diberikan oleh Tuhan dari atas seperti yang kita baca dalam kitab Efesus 2:8-9 demikian:
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu BUKAN hasil usahamu, tetapi pemberian [yaitu hadiah dari] Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."
Karena iman "bukan berasal dari kita sendiri", iman siapakah itu yang dapat menyelamatkan? Itu adalah iman "milik" Tuhan Yesus Kristus yang Allah berikan sebagai hadiah kepada mereka-mereka yang Ia pilih untuk Ia selamatkan, seperti yang ditegaskan dalam kitab Galatia 2:16 (dan banyak ayat-ayat lainnya di dalam Alkitab). Dalam ayat itu kita membaca demikian:
"Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam [yaitu milik] Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam [yaitu milik] Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat."
* Dalam bahasa aslinya ayat ini berkata "iman milik Kristus Yesus", bukan iman dalam Kristus Yesus.
Dan kitab Yohanes 6:36-40 dan 54 menjelaskan karya anugrah yang hanya dapat dilakukan oleh Tuhan untuk memperbaharui jiwa-jiwa yang tidak memiliki kehidupan, yang dimiliki oleh manusia sejak mereka dilahirkan. Dalam ayat itu kita membaca demikian:
"Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya. SEMUA yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari SEMUA yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman."
Oleh karena itu, bukankah tidak mengherankan bahwa Tuhan dengan yakin menyatakan dalam kitab Yesaya 45:22 demikian:
"Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi! Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain."
Dan siapakah yang disebut sebagai JURUSELAMAT di dalam Kitab Suci? Dalam kitab 2 Petrus 1:1 kita membaca demikian:
"kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus."
Dan kitab Hosea 13:4 menambahkan demikian:
"Tetapi Aku adalah TUHAN, Allahmu sejak di tanah Mesir; engkau tidak mengenal allah kecuali Aku, dan tidak ada Juruselamat selain dari Aku."
Jadi Tuhan menekankan bahwa kita harus memberikan "segala" kemuliaan, kemegahan dan kehormatan atas keselamatan hanya kepada Tuhan, seperti yang kita baca dalam kitab 1 Korintus 1:26-31 demikian:
"Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, DIPILIH Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, DIPILIH Allah untuk meniadakan apa yang berarti, SUPAYA jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. TETAPI oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."
Salah satu alasan utama dari program pemilihan Tuhan yang telah ditetapkan sejak sebelum dunia dijadikan adalah supaya kita hanya dapat bermegah di dalam Tuhan dan bukan memegahkan diri kita karena keselamatan. Ini adalah prinsip yang sangat besar dan penting di dalam Alkitab yang akan menjadi batu sandungan bagi orang banyak. Dan kata Yunani yang diterjemahkan sebagai ungkapan "megah" juga muncul dalam ayat-ayat berikut ini:
Kitab 1 Korintus 4:7 menanyakan pertanyaan ini:
"apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?"
Dan kitab Galatia 6:14 menetapkan demikian:
"Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia."
Itulah sebabnya orang-orang percaya yang sejati tidak akan bermegah di dalam pekerjaan-pekerjaan seperti upacara-upacara ibadat yang kita lakukan sendiri karena mereka hanya merupakan "bayangan" atau "lambang" atau "perumpamaan" dari isi rohani yang sebenarnya, yang hanya dapat dilakukan oleh Tuhan.
No comments:
Post a Comment