Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Oct 13, 2009

Allah Adalah Kudus

Kapan saja kita berbicara mengenai Allah --aspek apa saja mengenai Allah-- kita harus melakukannya dengan rasa hormat yang sangat tinggi, rasa takut, dan kerendahan hati. Bagaimanapun juga Firman Allah berkata bahwa kita hanyalah manusia biasa, --kita adalah seperti ulat, seperti debu dan tanah, kita adalah seperti bunga yang layu, setitik embun, pendeknya, Alkitab memberitahukan bahwa manusia adalah "kesia-siaan".

Kitab Mazmur 39:11 berkata kepada kita demikian:

"Engkau menghajar seseorang dengan hukuman karena kesalahannya, dan menghancurkan keelokannya sama seperti gegat; sesungguhnya, setiap manusia adalah kesia-siaan belaka. Sela"

Dan kitab Yesaya 40:15 berkata demikian:

"Sesungguhnya, bangsa-bangsa adalah seperti setitik air dalam timba dan dianggap seperti sebutir debu pada neraca. Sesungguhnya, pulau-pulau tidak lebih dari abu halus beratnya."

Jika bangsa-bangsa di dunia ini dalam sudut pandang Allah hanyalah seperti setitik air, atau sebutir debu, bagaimanakah dengan anda dan saya?

Tetapi sebagaimana kita diciptakan dan menjadi manusia yang berdosa yang banyak melanggar perintah-perintah Allah, Allah memberikan kita hak istimewa untuk belajar segala sesuatu tentang diri-Nya melalui Alkitab yang ditulis-Nya melalui nabi-nabi pada zaman dahulu untuk umat manusia (2 Petrus 1:21, Lukas 1:70). Dalam kitab Lukas 1:69-70 kita membaca demikian:

"Ia [yaitu Allah] menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu, --seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus--"

Nah, pada kesempatan ini kita mau melihat pada salah satu dari karakter Allah Yang Kekal, yaitu kekudusan-Nya. Dan ketika kita mempelajari hal ini dengan seksama, kita dikejutkan dengan fakta bahwa Allah adalah mahluk yang unik. Dalam kitab Keluaran 15:11 kita menemukan pernyataan ini:

"Siapakah yang seperti Engkau, di antara para allah, ya TUHAN; siapakah seperti Engkau, mulia karena kekudusan-Mu, menakutkan karena perbuatan-Mu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban?"

Seperti yang dinyatakan ayat ini, hanya ada "satu" Allah Yang Benar dan Hidup, yang menciptakan alam semesta, diantara para "allah" yang dihasilkan oleh khayalan manusia. Dan Allah yang Benar dan Hidup ini adalah Kudus, seperti yang akan kita lihat dalam ayat-ayat berikut ini.

NAMA ALLAH ADALAH KUDUS

Pertama-tama mari kita bahas tentang fakta bahwa "Nama Allah adalah Kudus". Sebenarnya Allah memperkenalkan diri-Nya dengan "banyak nama" di dalam Alkitab, dan salah satu diantara nama-Nya ialah "Kudus". Kitab Lukas 1:49 berkata kepada kita demikian:

"karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus"

Ketika kita berbicara tentang "nama" Allah, atau jati diri Allah, sesungguhnya kita sedang menunjuk kepada "sifat-sifat" alami atau "karakter-karakter" dari Allah. Dalam kata lain ini adalah sesuatu yang menggambarkan intisari dari Allah. Kitab Wahyu 4:8 memberikan pernyataan yang sangat dramatis tentang kekudusan yang kekal dari Allah, demikian:

"Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

Dan ide yang sama juga kita temukan dalam pernyataan yang berbeda dalam kitab Markus 1:24 yang berkata demikian:

"Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah"

Kali ini adalah "roh jahat", yaitu Iblis yang berkuasa di dalam diri seseorang yang mengakui bukan saja kekudusan dari Allah Putera, tetapi juga kesadaran bahwa suatu hari nanti Yesus akan tampil sebagai Hakim yang adil dari seluruh alam semesta untuk menghukum orang-orang yang tidak percaya dan menggenapi keselamatan orang-orang pilihan. Kitab 2 Petrus 3:5-7 mencatat demikian:

"Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh Firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air, dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah. Tetapi oleh Firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik."

Hal berikutnya adalah orang-orang yang percaya menyembah Allah karena Ia adalah "Kudus". Dalam kitab 1 Tawarikh 16:29 di dalam Perjanjian Lama kita membaca demikian:

"Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah menghadap Dia! Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan."

Apakah anda melihat disini bahwa Allah memperkenalkan kekudusan sebagai "perhiasan" ? Dunia ini mempunyai standar-nya sendiri untuk keindahan atau perhiasan, tetapi kwalifikasi itu tidak termasuk "kekudusan" atau kesempurnaan moral. Dan hanya Allah sendiri yang memiliki kwalitas dari karakter ini, dan hanya Allah sendiri yang dapat memberikan hal ini kepada umat pilihan-Nya. Kitab 1 Petrus 1:14-16 menekankan demikian:

"Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus."

Dan kitab Roma 11:16 menyatakan demikian:

"Jikalau roti sulung adalah kudus, maka seluruh adonan juga kudus, dan jikalau akar adalah kudus, maka cabang-cabang juga kudus."

Oleh sebab itu sangat penting sekali untuk memeriksa darimanakah "akar" kita berasal, jika itu adalah akar yang salah maka seluruh pohon tidak baik. Adalah jauh lebih berguna untuk menjadi sebuah pohon yang sangat kecil dengan akar yang berasal dari Kristus, daripada sebuah pohon yang besar dan indah tetapi tidak berakar pada satu-satunya Kebenaran.

Nah, kita baru saja melihat beberapa hal tentang kekudusan Allah yang oleh karenanya Ia disembah di Surga. Karena itu betapa kita harus berhati-hati untuk menyembahnya di bumi seperti yang Ia tuntut. Sekarang pertanyaannya bagaimanakah kita melakukan hal tersebut? Kitab Yohanes 4:23-24 memberikan kita jawabannya demikian:

"Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam Roh dan Kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam Roh dan Kebenaran."

Jadi kita melihat dari ayat-ayat ini dan banyak ayat-ayat lainnya di dalam Alkitab bahwa Allah mencari dan menyelamatkan umat pilihan-Nya dari kutukan yang kekal, dan Ia juga membuat mereka memenuhi syarat untuk menyembah-Nya di dalam "Roh dan Kebenaran" - yaitu, dalam kepatuhan terhadap Alkitab. Dalam kitab Yohanes 6:63b Tuhan mengajarkan kepada kita demikian:

"... Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu [yaitu Firman Tuhan] adalah Roh dan Hidup."

PERJANJIAN YANG KUDUS

Kita membaca tentang "perjanjian yang kudus" dalam kitab Lukas 1:72 demikian:

"untuk menunjukkan rahmat-Nya [anugrah-Nya] kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus"

Nah, apakah "Perjanjian Allah" itu? Kitab Roma 11:27 memberikan kita definisinya demikian:

"Dan inilah perjanjian-Ku dengan mereka, apabila Aku menghapuskan dosa mereka."

Dan Allah memberikan gambaran yang sangat akurat dari kondisi kita yang berdosa dalam kitab Efesus 2:12 yang kita baca demikian:

"bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia."

Kata Yunani dari ungkapan "Perjanjian" sebenarnya berbicara tentang "Injil" (Kabar Baik) dan juga diterjemahkan sebagai kata "Perjanjian" dalam kitab 2 Korintus 3:6 yang kita baca demikian:

"Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis [yaitu hukum Taurat] mematikan, tetapi Roh [yaitu Allah Roh Kudus = Roh Kristus = Roh Tuhan] menghidupkan."

Ingatlah alasan mengapa Perjanjian tersebut adalah Kudus karena itu adalah "Perjanjian Allah" yang oleh Roh Kudus ditanamkan ke dalam hati orang-orang yang percaya. Allah menekankan kenyataan bahwa Injil bukan berasal dari manusia -- itu bukan dilahirkan dari hasil pikiran manusia. Menurut kitab Galatia 1:11-12 Injil berasal dari Allah Yang Kudus, dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia. Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus."

Karena itu hendaklah setiap dari kita mendapatkan pengertian yang lebih besar dan penghargaan yang lebih tinggi tentang Kekudusan Allah, yang pada akhirnya akan membuat kita menjadi kudus sama seperti Allah adalah kudus (1 Petrus 1:16). Tetapi kita hanya bisa mendapatkan kekudusan Allah kalau Allah sendiri "memilih" untuk memberikannya kepada kita dengan menyelamatkan kita dan memberikan kita anugrah kelahiran yang baru dari Atas (Surga) menurut jadwal dan kehendak-Nya yang baik.

No comments: