"Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci" (1 Korintus 15:1-4)
Infromasi tentang karya Kristus dan Injil-Nya hanya dapat ditemukan di dalam Alkitab. Ini adalah alasannya mengapa kita mempelajari Alkitab, ini adalah satu-satunya tempat dimana kita dapat menemukan program keselamatan Allah untuk manusia yang berdosa. Alkitab menunjukkan Pribadi dan Karya dari Tuhan Yesus Kristus, dan kemudian Allah Roh Kudus menggunakan nubuat-nubuat Alkitab untuk menyadarkan orang-orang yang Tuhan telah rencanakan untuk Ia selamatkan mengenai dosa, kebenaran dan penghakiman, seperti yang kita baca dalam kitab Yohanes 16:8.
Dan kita juga mengetahui dari kitab Roma 1:16 bahwa Injil yang sejati adalah "kekuatan Allah untuk menyelamatkan setiap orang yang percaya". Kata Yunani untuk ungkapan "kekuatan" ini adalah "dunamis", yang merupakan asal dari kata "dinamis" dan "dinamit".
Kekuatan ini adalah "mujizat besar" atau kekuatan terbesar yang pernah ada di dunia ini karena kekuatan ini mampu untuk memberikan "hidup yang kekal" kepada jiwa-jiwa yang tadinya mati secara rohani di dalam kehidupan orang-orang yang Tuhan telah pilih sejak dunia dijadikan untuk Ia selamatkan. Dan ini adalah "satu-satunya" mujizat yang dimaksud Alkitab yang harus kita cari, bukan mujizat-mujizat yang mengherankan (sihir, sulap, permainan sirkus) yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan keselamatan rohani.
Sesungguhnya Alkitab juga mengajarkan bahwa tidak ada yang dapat menolak kekuatan Tuhan ini seperti yang kita baca dalam kitab Daniel 4:35 demikian:
"Semua penduduk bumi dianggap remeh; Ia berbuat menurut kehendak-Nya terhadap bala tentara langit dan penduduk bumi; dan tidak ada seorangpun yang dapat menolak tangan-Nya dengan berkata kepada-Nya: "Apa yang Kaubuat?"
Dan menurut kitab 1 Korintus pasal 15, kita menemukan bahwa Injil adalah sesuatu yang kita "terima" sebagai kasih karunia atau hadiah atau anugrah. Sekarang mari kita melihat pada kitab Galatia 1:12 dimana kita membaca demikian:
"Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku MENERIMANYA oleh penyataan Yesus Kristus [yaitu seluruh Alkitab]."
Hal yang sama juga dapat kita lihat dalam kitab 1 Tesalonika 2:13 yang kita baca demikian:
"Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima Firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi dan memang sungguh-sungguh demikian-- sebagai Firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya."
Ada banyak orang yang salah mengerti dan mengurangi arti dari pernyataan Alkitab tentang "menerima" keselamatan. Kadang mereka mengutip dari kitab Yohanes 1:12 yang berkata demikian:
"Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya"
Mereka berhenti mengutip Alkitab sampai disitu dan tidak melihat pada ayat selanjutnya ayat 13 yang berkata demikian:
"orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan DARI Allah [= dari atas = dari surga]."
Ketika kita melihat pada seluruh Alkitab mengenai subjek ini, kita menyadari bahwa "penerimaan" ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan sesuatu apapun yang manusia dapat "kerjakan" atau "lakukan" atau "perbuat" melalui pekerjaan mereka sendiri supaya mereka dapat menggenapkan keselamatan mereka (sebagai contohnya adalah hukum-hukum upacara baik di dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru). Ingatlah selalu bahwa Injil yang sejati tidak ada hubungannya "kehendak manusia" atau "pekerjaan manusia" seperti yang baru saja kita baca dalam kitab Yohanes 1:13 di atas.
Seluruh karya keselamatan harus dilakukan oleh Tuhan sendiri, dan seluruh karya tersebut telah selesai dilakukan jauh sebelum orang tersebut dilahirkan karena sesungguhnya karya yang agung itu telah selesai dilakukan sejak sebelum dunia dijadikan.
Kitab Ibrani 4:3 menjelaskan kepada kita demikian:
"Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat perhentian [yaitu tempat peristirahatan atau sabat = Kristus] seperti yang Ia katakan: "Sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku," sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia dijadikan."
Dan Wahyu 13:8 menyatakan demikian:
"Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya [yaitu menyembah sang binatang atau Iblis], yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih."
Alasan utama dari hal ini adalah supaya segala kemegahan, kehormatan dan kemuliaan atas keselamatan hanya boleh diberikan kepada Tuhan, dan kita sama sekali tidak boleh bermegah di dalam pekerjaan-pekerjaan yang kita lakukan sendiri yang sesungguhnya tidak dapat menyumbang apapun kepada kegenapan dari keselamatan kita. Segala pekerjaan baik yang dapat kita lakukan adalah "hasil" dari keselamatan, bukan "penyebab" dari keselamatan, karena sebelum kita benar-benar diselamatkan tidak ada satupun pekerjaan kita yang terlihat baik di mata Allah (Yesaya 64:6). Inilah ujian terbesar bagi organisasi gereja-gereja yang ada di akhir zaman.
Kitab 1 Korintus 1:29-31 menekan demikian:
"supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. Tetapi oleh Dia [yaitu Allah] kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi Hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."
Lebih lanjut kita mau melihat kepada aspek berikutnya bahwa Injil dapat menyebabkan kita untuk "teguh berdiri" (bangkit). Orang-orang yang Tuhan telah selamatkan melalui Injil yang sejati dari Alkitab tidak akan pernah jatuh -- mereka akan "berdiri teguh" untuk selama-lamanya karena mereka telah menerima anugrah Roh yang kekal, yaitu Roh Kristus (Roh Kudus atau Roh Allah). Dan Injil adalah lingkungan yang dapat membawa keselamatan kepada orang-orang yang Tuhan telah rencanakan untuk Ia tebus, seperti yang kita baca dalam kitab Yakobus 1:21 demikian:
"Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut Firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu."
Perhatikan ayat ini mengajarkan tentang keselamatan "jiwa" (rohani) kita bukan keselamatan "tubuh" (jasmani) kita yang akan dimasukkan ke dalam kubur dan menjadi debu tanah. Ada banyak orang yang salah mengerti tentang hal ini sehingga mereka tersesat ke dalam berbagai-bagai injil palsu.
Sekarang untuk menyelamatkan jiwa kita dari apa? Untuk menyelamatkan jiwa kita dari hukuman yang kutukan yang kekal, itulah apa. Dan Alkitab menggambarkan hal ini sebagai "kematian kedua" yang kekal. Jadi sebenarnya Tuhan menyelamatkan kita dari penghakiman-Nya yang adil atas dosa-dosa kita.
Melalui Firman-Nya Tuhan akan mencuci/membersihkan/membasuh kita dari segala dosa-dosa kita, baik yang kita sadari maupun yang belum kita sadari, dan kita diberikan kekuatan yang baru dan keinginan yang jujur, sungguh-sungguh dan terus-menerus untuk mematuhi perintah-perintah-Nya di dalam Alkitab.
Sejauh ini telah kita mempelajari bahwa seorang Kristen yang sejati adalah seseorang yang sudah menerima Injil sebagai "kekuatan" Allah. Dan dia telah dibuat aman dan berdiri teguh di dalam iman Tuhan Yesus Kristus dan sudah diselamatkan dari dosa dan kutukan kekal (kematian kedua). Kemudian aspek berikutnya adalah untuk menyimpan Firman tersebut di dalam hati mereka, seperti yang kita baca dalam kitab Lukas 8:15 demikian:
"Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar Firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."
Dari seratus kali atau lebih kemunculan kata "Injil" (Gospel) dalam kitab-kitab Perjanjian Baru, kita melihat bahwa kita dapat mengunakan ungkapan "Kabar Baik" sebagai persamaan dari kata "Injil". Akan tetapi, arti yang lebih baik adalah "Pesan Kebenaran", karena Injil yang sejati dari Alkitab adalah pesan-pesan kebenaran dari Tuhan kepada umat manusia yang mengandung dua hal, yaitu dan kabar buruk dan kabar baik.
Kabar buruknya adalah seluruh umat manusia berada dibawah murka dan kutukan kematian karena dosa-dosa mereka (Kejadian 2:16-17, 3:17-19). Dan Kabar baiknya adalah ada Jalan keluar dari masalah tersebut, yaitu bahwa Tuhan Yesus Kristus datang ke dunia ini untuk menyelamatkan orang-orang yang berdosa dari hukuman kutukan yang kekal (Lukas 19:10, 1 Timotius 1:15).
Para "pembawa pesan" (yaitu orang-orang yang percaya) yang memberitakan Injil Kristus (Injil Anugrah) adalah seperti bau kehidupan dan bau kematian. Kitab 2 Korintus 2:16 menerangkan kepada kita demikian:
"Bagi yang terakhir kami adalah bau kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan. Tetapi siapakah yang sanggup menunaikan tugas yang demikian?"
Jadi ya, Injil adalah Kabar Baik bagi orang-orang Tuhan sedang selamatkan; tetapi Injil merupakan Kabar Buruk bagi orang-orang yang tidak Tuhan rencanakan untuk Ia selamatkan. Akan tetapi kita akan mendapatkan bahwa seluruh Alkitab adalah sebuah rencana Allah yang sangat indah. Setiap buku, setiap pasal -- bahkan setiap ayat dan setiap huruf, menerangkan aspek-aspek dari Pribadi dan Karya dari Tuhan Yesus Kristus. Dan kita menemukan pernyataan ini dalam kitab Yohanes 5:39 dimana Tuhan Yesus berkata demikian:
"Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa olehnya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,"
Nah kita akan menutup pelajaran ini dengan lirik dari lagu hym Kristen lama yang berkata, "Tuhan Yesus adalah Teman orang-orang berdosa. Yesus adalah kekasih jiwaku; biarlah teman-temanku mengecewakan aku, dan musuh-musuhku menyerang aku, tetapi Yesus Kristus adalah Juruselamatku yang membuat aku penuh. Haleluya Juruselamatku! Haleluya Teman sejatiku! Menyelamatkan, memperdulikan dan mengasihi aku. Dia ada bersamaku sampai saat terakhir."
Kita akan selalu bersuka-cita di dalam Juruselamat kita dan Injil-Nya -- yaitu Kabar Baik dari kasih karunia (anugrah) melalui karya Tuhan sendiri. Dan akhirnya kita juga harus memperhatikan peringatan yang tertulis dalam kitab Ibrani 2:3 demikian:
"bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu?"
No comments:
Post a Comment