Satu hal yang menarik tentang kebenaran di dalam Alkitab adalah inkarnasi dari Tuhan Yesus Kristus. Kata "inkarnasi" berarti untuk "mengambil wujud daging". Kita membaca mengenai hal ini dalam kitab Yohanes 1:1 dan 14 yang berkata demikian:
"Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah ...... Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia [anugrah] dan kebenaran."
Kristus datang sebagai manusia dalam wujud darah dan daging ke dalam dunia yang sudah dikutuk ini "pertama kali" kira-kira 2000 tahun yang lalu. Mengutip dari kitab Perjanjian Lama, Tuhan mengingatkan kita dalam Matius 4:16 demikian:
"bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang."
Dan berbicara tentang Yusuf, tunangan Maria, kita menemukan pernyataan ini dalam kitab Matius 1:24-25:
"Ia [Yusuf] mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus."
Jadi, walaupun Yesus adalah Tuhan, Dia sepenuhnya juga adalah manusia dalam segala aspek-aspeknya. Itulah sebabnya Ia harus dilahirkan oleh seorang perawan seperti yang dinubuatkan dalam kitab Yesaya 7:14 dan dikutip dalam kitab Matius 1:22-23 demikian:
"Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Sesungguhnya, anak dara [yaitu perawan] itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita."
Dan kitab 1 Yohanes 1:1 menyatakan demikian:
"Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup -- itulah yang kami tuliskan kepada kamu."
Sama seperti murid-murid yang hidup, makan, dan berbicara dengan sang Juruselamat, kita juga dapat melakukannya melalui Firman-Nya, yaitu seluruh Alkitab, seperti yang kita baca dalam kitab Kolose 3:16-17 demikian:
"Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita."
Seperti halnya murid-murid berhubungan dengan Dia, kita juga secara rohani dapat berhubungan dengan-Nya melalui Alkitab. Kristus adalah satu-satunya yang dengan sempurna memiliki "sifat Allah" dan juga "sifat manusia". Alkitab berkata kepada kita dalam kitab Kolose 2:9 demikian:
"Sebab dalam Dialah [yaitu Kristus] berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan"
Bahkan ketika Yesus masih sangat muda kita melihat bahwa Ia menyadari tujuan-Nya mengapa Ia berada di bumi sebagai Anak Allah dan juga Anak Manusia. Kita melihat hal ini ketika orang tua Yesus menemukan Dia sedang bertanya-jawab dengan pemimpin-pemimpin dan guru-guru agama di dalam Bait Suci. Dan ketika orang tuanya bertanya mengapa Ia menghilang dengan begitu saja, Yesus menjawab dalam kitab Lukas 2:49 demikian:
"Mengapa ayah dan ibu mencari Aku? Apakah ayah dan ibu tidak tahu bahwa Aku harus ada di dalam rumah Bapa-Ku [yaitu urusan Bapa-Ku] ?"
Kita juga melihat dalam kitab Yohanes 1:45 tentang orang-orang yang sedang menanti kedatangan sang Mesias. Dalam ayat itu kita membaca demikian:
"Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret."
Dan siapakah yang dapat melupakan jawaban dari Natanael pada ayat berikutnya, "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Tuhan Yesus di-identifikasi sebagai datang "dari sisi yang tidak semestinya", dan dalam perjalanannya di bumi Ia termasuk sebagai seorang yang "dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan" (Yesaya 53:3).
Dan Tuhan Yesus mengerti keadaan itu, kita baca dalam kitab Matius 13:57 demikian:
"Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya."
Bagaimanapun juga ini adalah permulaan dari beberapa ujian yang harus di-tanggung oleh Kristus. Dalam kitab Lukas 4:1-2 kita menemukan pernyataan ini:
"Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai [diuji] Iblis. Selama di situ [yaitu selama 40 hari] Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar."
Tidak seperti Adam yang pertama, yang gagal dalam ujiannya, Tuhan Yesus dengan gemilang berhasil melewati ujian yang berat ini karena Ia adalah Allah dalam wujud manusia. Dia adalah "satu-satunya" manusia sempurna yang pernah hidup di muka bumi ini.
Dan ujian yang terberat, yaitu penebusan, juga akan ditanggungkan kepada-Nya. Ini merupakan ujian yang terberat yang pernah dihadapi oleh seorang manusia. Tidak ada manusia biasa yang dapat menghadapi ujian berat ini dan berhasil melewatinya karena ketentuan-ketentuan yang sangat ketat dari hukum-hukum Allah, yaitu, Ia sendiri harus bersih tidak berdosa tetapi menjadi berdosa --bukan karena dosa-dosanya sendiri-- tetapi untuk menanggung dosa-dosa umat-Nya, seperti yang kita baca dalam kitab 2 Korintus 5:21 demikian:
"Dia [yaitu Allah Putera] yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya [yaitu dibuat oleh Allah Bapa] menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah."
Secara rohani Yesus Kristus harus menderita penderitaan yang sama yang seharusnya ditanggung oleh orang-orang pilihan-Nya sebagai Pengganti mereka. Dalam kitab Ibrani 4:15 kita melihat persamaan karakter-karakter-Nya dengan karakter manusia, dalam ayat itu kita membaca demikian:
"Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah Imam Besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai [diuji], hanya tidak berbuat dosa."
Prinsip yang menyatakan bahwa Kristus benar-benar mengalami emosi manusia yang sama seperti yang kita alami juga ditemukan dalam kitab Yohanes 11:35 yang merupakan ayat terpendek dalam Alkitab, yang berkata: "Maka menangislah Yesus."
Dan dalam kitab Ibrani 2:9 kita membaca demikian:
"Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia."
Ungkapan "semua manusia" dalam ayat-ayat seperti ini sesungguhnya menunjuk kepada "semua mereka yang dipilih-Nya", seperti yang kita baca dalam kitab Yohanes 6:37 demikian:
"Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang."
Ingatlah dalam kitab Matius 22:14 Tuhan berkata demikian:
"Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."
Kemudian setelah penghianatan di taman Getsemani oleh Yudas Iskariot, Yesus membiarkan diri-Nya ditangkap, dihina, dipukuli, dan kemudian hukuman dijatuhkan oleh Pontius Pilatus, sehingga Ia mati di atas kayu salib. Bagaimanapun juga penderitaan perlahan-lahan yang dialami-Nya di atas kayu salib (bagaimanapun mengerikannya hal itu), tidak dapat dibandingkan dengan siksaan rohani yang harus dialami-Nya sebagai pengganti umat-Nya.
Itulah sebabnya Alkitab berkata di Yohanes 19:30 demikian:
"Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya [lihat Mazmur 69:21, Mazmur 22:16, 18]."
Yang sudah "selesai" adalah penebusan dari upah dosa-dosa umat pilihan-Nya. Tidak ada manusia biasa yang mampu membayar harga yang sangat mahal atas upah dosa. Hanya manusia sempurna -- yaitu Kristus, yang sepenuhnya adalah Anak Allah dan juga sepenuhnya Anak Manusia yang mampu membayar lunas harga yang dituntut oleh keadilan Hukum Allah atas dosa.
Kitab 1 Korintus 5:7 mencatat demikian:
"Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus."
Menghadapi fakta ini, biarlah setiap dari kita merenungkan peringatan dalam kitab 2 Korintus 13:5 yang berkata demikian:
"Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam Iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji."
No comments:
Post a Comment