"Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah, yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal. Dan itulah yang akan kita perbuat, jika Allah mengizinkannya." (Ibrani 6:1-3)
Ketika Tuhan menaruh manusia di bumi ini Dia sedang melakukan suatu hal yang sangat indah, Tuhan memberikan kita dunia yang sangat indah dengan sinar matahari yang hangat dan semua hal-hal baik yang dapat kita miliki. Banyak orang-orang yang tidak diselamatkan tidak mengetahui apa-apa tentang Kristus sang Pencipta, tetapi mereka dapat memiliki hidup yang menyenangkan ketika mereka menikmati kesehatan yang baik, berbagai macam makanan yang lezat dan keluarga serta teman-teman. Dan di dalam ukuran bahwa mereka telah mematuhi Hukum Tuhan dan menjauhi kejahatan mereka bisa memiliki hidup yang menyenangkan. Kemudian mereka mati dengan tidak diselamatkan, dan itu adalah akhirnya dari mereka. Mereka tidak akan pernah memiliki kesadaran lagi untuk mengalami rasa sakit atau hukuman.
Tentu saja jika mereka hidup memberontak melawan Hukum Tuhan, jika mereka berbohong, menipu, mencuri, berzinah dan seterusnya, maka mereka akan mengalami akibatnya. Mereka akan membawa banyak masalah kepada diri mereka sendiri, oleh karena itu, mereka akan memiliki hidup yang kurang baik. Akan tetapi, jika ada orang yang tidak dipilih Tuhan mencoba untuk mengikuti Hukum Tuhan dengan baik, maka Tuhan bisa menjadi sangat berbelas kasihan kepadanya. Tetapi ketika mereka mati, itu adalah akhirnya bagi mereka, orang-orang yang tidak percaya akan binasa untuk selama-lamanya dan mereka tidak akan memiliki kesadaran lagi. Mereka tidak mengetahui bahwa mereka telah dihukum karena dosa-dosa mereka. Mereka tidak mengetahui bahwa hukumannya adalah mereka tidak diberikan "warisan hidup kekal", bahwa mereka tidak akan berada bersama dengan Kristus di dalam "Langit yang baru dan Bumi yang baru" untuk selama-lamanya. Tetapi mereka telah menerima berkat-berkat yang sementara dari Tuhan.
Dalam kitab Roma 6:23a Tuhan berkata demikian:
"Upah dosa ialah maut [yaitu kematian kedua yang kekal]...."
Dan Yehezkiel 18:4b mencatat demikian:
"Dan orang [yaitu jiwa - KJV] yang berbuat dosa, itu yang harus mati."
Bahkan kitab Yohanes 3:16 menjelaskan demikian:
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa...."
Itulah sebabnya kita menemukan ayat-ayat seperti yang kita baca dalam kitab Ayub 7:9-10 demikian:
"Sebagaimana awan lenyap dan melayang hilang, demikian juga orang yang turun ke dalam dunia orang mati tidak akan muncul kembali... "
Kitab Pengkhotbah 3:19-20 menyatakan demikian:
"Karena nasib manusia adalah sama dengan nasib binatang, nasib yang sama menimpa mereka; sebagaimana yang satu mati, demikian juga yang lain. Kedua-duanya mempunyai nafas yang sama, dan manusia tak mempunyai kelebihan atas binatang, karena segala sesuatu adalah sia-sia. Kedua-duanya menuju satu tempat; kedua-duanya terjadi dari debu dan kedua-duanya kembali kepada debu."
Dan kitab Yesaya 26:14 berkata tentang orang-orang yang tidak diselamatkan demikian:
"Mereka sudah mati, tidak akan hidup pula, sudah menjadi arwah, tidak akan bangkit pula; sesungguhnya, Engkau telah menghukum dan memunahkan mereka, dan meniadakan segala ingatan kepada mereka."
Ada banyak ayat-ayat di dalam Alkitab yang menunjukkan bahwa ketika seorang yang tidak diselamatkan mati, mereka akan punah begitu saja. Sayangnya, adalah sulit bagi kita untuk menerima konsep tersebut karena itu bukanlah apa yang telah kita pelajari selama Masa Kerja Gereja. Biasanya kita diajarkan bahwa orang-orang yang tidak diselamatkan akan dibangkitkan pada akhir zaman untuk berdiri dihadapan tahta Penghakiman Tuhan. Kemudian mereka akan ditemukan bersalah atas dosa-dosa mereka dan akan dibuang ke dalam suatu tempat yang bernama "Neraka" untuk disiksa selama-lamanya.
Hal itu telah terpatri di dalam pikiran kita selama bertahun-tahun. Adalah sulit bagi kita untuk mengerti bahwa hal itu tidak akan terjadi. Akan tetapi konsep tersebut sangat bertentangan dengan Hukum Tuhan. Gereja-gereja menggunakan konsep Neraka untuk menakuti orang-orang supaya mereka datang ke gereja. Hampir setiap denominasi mengajarkan bahwa orang-orang yang tidak diselamatkan akan dikirim ke Neraka dan mereka menawarkan jalan untuk keluar dari masalah tersebut. Akan tetapi setiap dari denomiasi menawarkan jalan keluar mereka sendiri-sendiri untuk menjadi diselamatkan. Seperti misalnya, mereka memerintahkan kita untuk "menerima" Kristus, dibaptis di dalam air, menjadi anggota yang taat dari suatu kongregasi, atau mematuhi peraturan-peraturan mereka. Dan mereka meyakinkan kita bahwa jika kita mengikuti instruksi-instruksi tersebut, maka kita akan diselamatkan.
Sayangnya, mereka hanya menipu orang-orang untuk masuk ke dalam rencana keselamatan yang mereka kerjakan sendiri. Tetapi Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa manusia tidak dapat membuat kontribusi apapun kepada keselamatannya. Semua pekerjaan yang dibutuhkan untuk Keselamatan telah diselesaikan oleh Kristus sejak sebelum dunia dijadikan. Itulah sebabnya segala kemegahan, kemuliaan dan kehormatan atas keselamatan hanya patut diberikan kepada Tuhan.
Oleh karena itu, jika Kristus telah mati untuk membayar upah dosa-dosa kita, maka Tuhan akan membawa jiwa kita ke dalam Surga, tetapi jika Kristus tidak membayar untuk upah dosa-dosa kita, dan itulah yang terjadi kepada kebanyakan orang yang ada di dunia ini, kita akan tetap berada dibawah penalti dari upah dosa, yaitu maut, atau kematian kedua yang kekal. Tidak perduli bagaimana rajinnya kita berusaha untuk hidup secara rohaniah, kita tidak akan diselamatkan. Akan tetapi, dalam kebaikan dan belas kasihan Tuhan, menurut ukuran kita bahwa kita telah mencoba untuk menjalankan hidup yang rohaniah, kita akan mengalami kebahagiaan dan suka-cita di dalam hidup kita di dunia ini. Tetapi ketika orang yang tidak diselamatkan mati, secara sederhana mereka hanya menghilang. Mereka tidak akan menderita lagi, dan mereka tidak memiliki kesadaran bahwa mereka berada dibawah murka Allah. Itulah belas kasihan Allah.
Ketika hidup mereka berakhir, kebahagiaan dan kesedihan yang mungkin mereka miliki akan berakhir. Hal-hal yang ada di dalam kehidupan mereka akan berakhir. Mereka tidak menyadari penghakiman Allah terhadap mereka. -- Tidak ada pernyataan di dalam Alkitab yang berkata bahwa ketika seorang yang tidak diselamatkan mati, mereka akan dihidupkan kembali. Alkitab berkata bahwa mereka akan bangkit, tetapi ada perbedaan yang besar antara bangkit dan memiliki kehidupan kembali. Alkitab menunjukkan bahwa tubuh mereka akan mati, dan pada hari yang pertama dari hari penghakiman, mayat-mayat mereka akan dilempar keluar dari kubur-kubur untuk diserakkan di atas bumi untuk "dipermalukan" dihadapan Tuhan dan pemerintah-pemerintah surgawi (Yesaya 66:24, Yeremia 8:1-3, Matius 24:48-51).
Alkitab sangat jelas tentang kenyataan bahwa tidak boleh ada hukuman yang tidak terbatas. Tuhan berkata dalam kitab Ulangan pasal 25 bahwa ketika seseorang ditemukan bersalah atas suatu kejahatan, dia boleh dipukul sebanyak 40 kali, yaitu 40 cambukan atau pukulan, dan tidak boleh lebih dari 40 kali. Kita membaca dalam kitab 2 Korintus pasal 11 bahwa dalam 5 peristiwa yang berbeda, orang-orang Farisi menghukum Paulus dengan pukulan, dan dalam setiap kasusnya, mereka memukul dia sebanyak 39 kali. Mereka mengetahui jika mereka memukulnya lebih dari 40 kali, maka itu akan merupakan pelanggaran dari Hukum Tuhan.
Oleh karena itu, ketika seorang yang tidak diselamatkan mati, Tuhan tidak dapat membangkitkan dia dari kematian kepada kehidupan untuk menghukum dia selama-lamanya. Hal itu akan bertentangan dengan Hukum Tuhan, dan Tuhan juga berada dibawah Hukum dari Alkitab. Jadi itu akan bertentangan dengan karakter dari Allah sendiri. Jika anda mempunyai seorang anak kecil atau dua atau tiga anak yang belum diselamatkan, maka tidak akan masuk akal untuk berpikir bahwa karena dosa kekanak-kanakan mereka Tuhan akan menghukum mereka di suatu tempat dimana mereka akan disiksa dengan berat untuk selama-lamanya. Seluruh ide tentang hal itu bertentangan dengan Alkitab.
Kita harus ingat bahwa Alkitab adalah kamus bagi dirinya sendiri, dan Tuhan memberikan kita definisi dari "kutukan yang kekal" dalam kitab Yudas 1:7 dimana kita membaca:
"sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang."
Ungkapan "sebagai peringatan bagi semua orang" memberitahukan bahwa mereka dijadikan contoh dari orang-orang yang akan mengalami pembalasan dari "api yang kekal". Alkitab berkata bahwa pada zaman Abraham, api dan belerang menimpa mereka, dan mereka benar-benar dihancurkan seluruhnya, tetapi sekarang apinya telah padam. Akan tetapi mereka tidak ada lagi untuk selama-lamanya. Kematian mereka adalah kekal. Mereka tidak akan dihidupkan kembali. Itulah definisi Tuhan tentang hukuman kekal. Itulah kematian kedua yang berarti bahwa orang-orang yang tidak diselamatkan akan mati untuk selama-lamanya.
Pada hari sekarang ini, kita sudah berada sangat dekat dengan hari yang terakhir, dan pada akhir zaman, orang-orang yang mengaku sebagai orang-orang yang percaya tetapi tidak memperdulikan Alkitab atau tidak memperhatikan dan tidak menghormati otoritas Alkitab akan mengalami lebih banyak penderitaan daripada orang-orang yang tidak mengetahui Alkitab. Akan ada banyak orang yang masih hidup pada permulaan dari hari penghakiman, akan tetapi berjuta-juta orang akan mati pada hari yang pertama, dan kemudian setiap hari, jutaan orang akan mati. Kematian akan ada dimana-mana dan tidak ada yang menguburkan mereka.
Jika orang-orang terus berada di dalam penyangkalan, jika mereka mencemoh Firman Tuhan, mereka akan tetap tidak diselamatkan, dan mereka akan masuk ke dalam suatu periode masa yang disebut sebagai hari penghakiman. Orang-orang yang percaya akan diangkat (rapture), tetapi kebanyakan dari orang-orang dunia ini akan ditinggal dibelakang untuk mengalami penderitaan, dan mereka akan mengetahui bahwa berada di bawah murka Tuhan. Kematian akan ada di sekitar mereka. Itu akan menjadi suatu periode masa yang sangat mengerikan. Ketika hari penghakiman dimulai, orang-orang akan mengetahui bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi di bumi ini. Tuhan telah mempersiapkan rencana penghakiman-Nya di dalam suatu cara sehingga mereka akan mengetahuinya.
Ini adalah masalah yang benar-benar serius, dan kita harus mendengarkan Firman Tuhan dengan seksama. Jika anda masih belum diselamatkan, hari ini masih merupakan hari keselamatan, dan anda dapat berdoa dan memohon kepada Tuhan untuk keselamatan yang berasal daripada-Nya sama seperti yang dilakukan oleh orang-orang Niniwe. Dan Tuhan akan memutuskan siapa yang akan Ia selamatkan. Tuhan berkuasa penuh di dalam segala hal. Kita tidak dapat mempertanyakan keputusan Tuhan bahwa Ia menyelamatkan yang satu dan tidak menyelamatkan yang lain. Itu adalah hak dan urusan Tuhan. Kita mengetahui bahwa Tuhan adalah Allah yang sangat baik, panjang sabar dan sangat berbelas kasihan kepada semua ciptaan-Nya, kecuali jika kita terus-menerus memberontak melawan Dia.
No comments:
Post a Comment