"Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. RAHASIA ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah HUBUNGAN Kristus dan jemaat [yaitu gereja yang kekal]. Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya." (Efesus 5:31-33)
Di dalam Alkitab Tuhan menyamakan persatuan antara seorang suami dan isterinya dengan persatuan antara Kristus dan pengantin rohani-Nya, yaitu orang-orang percaya yang sejati. Dan ungkapan "rahasia" berarti bahwa hal itu telah disembunyikan di dalam Alkitab. Oleh karena itu segala peraturan yang Tuhan tetapkan di dalam Alkitab tentang lembaga pernikahan lebih menunjuk kepada hubungan antara orang-orang yang percaya dengan Kristus.
Perhatikan ayat yang terakhir di atas mengajarkan bahwa seorang isteri harus "menghormati" suaminya, yang berarti dia harus takut kepada sang Suami dan mengakui bahwa Dia adalah kepala yang memerintah di dalam keluarga. Kata Yunani yang diterjemahkan sebagai ungkapan "menghormati" (phobeo) disini adalah dimana kata "phobia" dalam bahasa Inggris diambil, dan kata ini biasanya diterjemahkan sebagai ungkapan "takut" atau "takutilah".
Kita menemukan ayat yang mirip dalam Kolose 3:17-23 dimana kata yang sama diterjemahkan sebagai "takut" di ayat 22. Dalam ayat itu kita membaca demikian:
"Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita. Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia. Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya. Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut [phobeo] akan Tuhan. Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."
Perhatikan bagaimana ayat-ayat ini menjelaskan setiap kelompok dari individu diperintahkan untuk mematuhi perintah-perintah tertentu, "suami kasihilah", "isteri tunduklah", "anak-anak taatilah", "bapa-bapa jangan membuat marah", dan hamba-hamba taatilah".
Dan sekarang kita dapat mengerti dengan lebih jelas mengapa kitab Efesus 5:22 berkata demikian:
"Hai isteri, tunduklah kepada suamimu SEPERTI kepada Tuhan"
Orang-orang yang percaya kepada Kristus harus berpikir, berbicara, dan bertindak dengan tujuan untuk memuliakan sang Juruselamat. Tentu saja, hal ini adalah benar baik bagi laki-laki, perempuan, maupun anak-anak laki-laki dan perempuan. Akan tetapi dalam ayat ini dan juga ayat-ayat lainnya, para isteri diperintahkan untuk tunduk kepada suaminya "seperti kepada Tuhan". Dalam kitab Kolose 3:18 kita membaca demikian:
"Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan."
Hal ini menunjuk pada keinginan yang tulus dari seorang isteri untuk menempatkan dirinya dibawah otoritas sang suami, sama seperti sang isteri harus tunduk kepada Tuhan sendiri. Tindakan yang seperti ini dicatat dan di-demonstrasikan dalam kitab 1 Petrus 3:6 yang kita baca demikian:
"sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya ... "
Disini Abraham sedang digunakan sebagai gambaran dari Kristus. Dan kitab Titus 2:5 yang menyatakan karakteristik dari seorang isteri Kristen yang baik berkata demikian:
"hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan TAAT kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang."
Dengan mengetahui bahwa Kristus adalah sang Suami yang dimaksud sekarang kita mengerti mengapa kitab Efesus 5:23 berkata demikian:
"suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh."
Sang isteri harus tunduk atau taat kepada sang suami dan pada gilirannya sang suami akan mengasihi sang isteri sama seperti Kristus mengasihi jemaat. Kitab Efesus 5:25 dengan jelas bersaksi demikian:
"Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya"
No comments:
Post a Comment