Kasih Allah diwujudkan dalam fakta bahwa Ia sudah menyediakan keselamatan, yaitu suatu karunia yang sangat besar dan ajaib dan sangat murah hati, untuk orang-orang yang akan Ia selamatkan. Lalu kita membaca di ayat selanjutnya ayat 10 demikian:
"Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita."
Dalam kata lain, kasih Allah dipusatkan pada karunia keselamatan, yaitu "keselamatan rohani". Itulah sebabnya mengapa Allah berkata dalam kitab Yohanes 3:16 demikian:
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya TIDAK binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."
Kasih Allah diwujudkan dalam bentuk ini: Kristus datang untuk membayar upah dari dosa-dosa umat-Nya. Dan dalam kitab 1 Yohanes 4:11-13 kita membaca demikian:
"Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita:
Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya."
Dan bagaimanakah kita mengasihi satu sama lain? Allah berkata dalam kitab Matius 19:19 demikian: "kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
Definisi ini terlihat lebih jelas. Dalam mengasihi diri kita sendiri, kebaikan tertinggi apakah yang kita inginkan? Kebaikan tertinggi yang kita inginkan adalah Keselamatan. Sampai kita memiliki keselamatan, sampai kita memiliki hidup kekal, keadaan kita tidak lebih baik daripada keadaan orang-orang lainnya di dunia ini. Jadi pada kenyataannya, prioritas kita yang terutama adalah supaya bilamana mungkin orang-orang yang lain juga dapat diselamatkan. Kita mau melihat sebanyak mungkin orang dapat diselamatkan dari api Neraka.
Nah, dapatkah kita pergi keluar untuk menyelamatkan orang-orang? Jawabannya adalah Tidak. Hanya Allah saja yang dapat menyelamatkan melalui kasih karunia-Nya. Akan tetapi, apakah cara yang Allah gunakan untuk menyelamatkan orang-orang? Allah sudah memerintahkan kita, yakni orang-orang yang mengaku sudah menjadi percaya, dalam kitab Markus 16:15 demikian:
"Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk."
Jadi orang-orang yang percaya berada di dunia ini sebagai duta atau utusan-utusan Allah kepada dunia ini. Kita membaca dalam kitab 2 Korintus 5:20 demikian:
"Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah."
Allah berkata bahwa kita adalah saksi-saksi-Nya, seperti yang kita baca dalam kitab Kisah Rasul-rasul 1:8 demikian:
"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Kita adalah saksi-saksi dari apa yang diberitakan Alkitab kepada dunia, kepada teman-teman kita, kepada orang-orang yang kita sayangi, dan orang-orang yang untuknya kita menginginkan kebaikan yang tertinggi, yaitu keselamatan rohani bagi mereka.
Sewaktu kita bersaksi kepada mereka, Allah berkerja melalui Firman-Nya untuk membawa keselamatan kepada mereka-mereka yang Allah untuk Ia selamatkan. Dan pada saat yang sama, kita dapat berdoa untuk mereka. Allah memberitahu kepada kita untuk saling mendoakan. Kitab Yakobus 5:16 berkata demikian:
"Karena itu hendaklah kamu SALING mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya."
Kita memohon kepada Tuhan demi orang-orang yang kita berbagi Injil dengan mereka, apakah itu seorang yang tidak kita kenal yang berada di seberang lautan, atau seorang yang terkasih, atau anak lelaki, anak perempuan, ayah, ibu, tetangga atau orang-orang yang kita temui di jalan. Dan pada waktunya, bila Allah bermaksud untuk menyelamatkan orang tersebut, Ia akan berkerja melalui kesaksian-kesaksian dan doa-doa kita untuk menyelamatkan orang tersebut.
No comments:
Post a Comment