Alkitab dengan sangat jelas mengajarkan bahwa keselamatan secara total berasal dari anugrah, kemurahan dan belas kasih Allah. Tiga hal tersebut -- dan segala sesuatu lainnya yang berhubungan dengan keselamatan adalah seratus persen hadiah atau anugrah dari Allah kepada umat-Nya. Dengan demikian kita dapat berkata bahwa sifat alami dari kemurahan Allah ditunjukkan kepada kita melalui karya (pekerjaan) keselamatan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus Kristus.
Hanya Allah saja satu-satunya yang dapat memberikan seseorang kehidupan yang kekal. Dan Allah harus menarik orang-orang pilihan-Nya kepada diri-Nya sendiri dan membuat mereka bertobat, memberikan mereka pengertian rohani supaya mereka mempunyai iman untuk percaya kepada-Nya, dan kemampuan untuk mengasihi dan mentaati Dia.
Dalam kitab Yohanes 6:44-45 Yesus berkata demikian:
"Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman."
Hanya Allah saja satu-satunya yang dapat menciptakan kebangkitan jiwa yang baru yang kekal, atau "hati" yang baru dan membuat seseorang menjadi "mahluk yang baru", seperti yang kita baca dalam kitab 2 Korintus 5:17 demikian:
"Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru [mahluk yang baru]: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang."
Lebih lanjut dalam Kisah Para Rasul 13:41 Allah menunjuk kepada nubuat di kitab Habakuk 1:5, yaitu suatu pesan kepada orang-orang yang menolak kenyataan bahwa Allah-lah yang mengerjakan seluruh karya keselamatan. Disitu kita baca:
"Ingatlah, hai kamu penghina-penghina, tercenganglah dan lenyaplah, sebab Aku [yaitu Allah] melakukan suatu pekerjaan dalam zamanmu, suatu pekerjaan, yang tidak akan kamu percayai, jika diceriterakan kepadamu."
[Seorang manusia yaitu Yesus Kristus akan menceritakan hal ini kepada mereka]
Dan Allah membuat hal ini sangat jelas dalam kitab Yesaya 43:25 bahwa yang utama dan terutama dari keselamatan adalah untuk kemegahan, kemuliaan dan kehormatan Allah sendiri -- bukan untuk manusia. Disitu kita baca demikian:
"Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu."
Kemudian Allah memerintahkan semua orang-orang kudus-Nya untuk "pergi ke seluruh dunia" dan "menunjukkan belas kasihan" kepada domba-domba yang tersesat dengan menjadi utusan-utusan Kristus untuk memberitakan "Injil Damai Sejahtera". Kitab Zakharia 7:9 mengatakan hal ini dengan cara demikian:
"Beginilah firman TUHAN semesta alam: Laksanakanlah hukum yang benar dan tunjukkanlah kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing!"
Dan dalam kitab 2 Korintus 5:20 kita membaca demikian:
"Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah."
Orang-orang kudus Allah (yaitu orang-orang percaya) akan memuji dan memuliakan Allah untuk anugrah, kemurahan dan belas kasih-Nya kepada mereka, dan mereka akan memberitahukan satu sama lain tentang keselamatan yang indah dari Allah ini.
Kitab Mazmur 145:10-12 menyatakannya demikian:
"Segala yang Kaujadikan itu [yaitu orang-orang kudus-Mu] akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu, untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan kemuliaan semarak kerajaan-Mu."
Ketika orang-orang yang percaya memberitakan Injil, mereka adalah "wangi-wangian dari Kristus" terhadap semua orang di dunia ini seperti yang kitab baca dalam 2 Korintus 2:15-16. Ingatlah bahwa Injil adalah pedang bermata dua, dimana satu sisinya dapat menusuk untuk membuat kehidupan yang kekal, dan sisi yang lain dapat menusuk untuk membuat kutukan yang kekal. Dan Allah menggunakan pedang ini untuk menyelesaikan tujuan-Nya di dalam kehidupan umat manusia.
Nah sekarang pertanyaannya mengapa Allah menggunakan manusia yang "tidak sempurna" untuk memberitakan Injil kepada dunia? Mengapa Ia tidak menggunakan malaikat-malaikat yang kudus? Apakah hal itu demikian karena Allah mau memperlihatkan "kekuatan-Nya" yang besar untuk menyelamatkan, supaya Dia-lah yang mendapatkan seluruh kemegahan, kemuliaan dan kehormatan, seperti yang dinyatakan dalam 2 Korintus 4:7 demikian:
"Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat [yaitu manusia], supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami."
Ingatlah selalu bahwa kita diselamatkan bukan karena kita lebih baik atau lebih kudus atau lebih benar daripada orang-orang yang lainnya, sebelum diselamatkan kita sama berdosanya dengan orang-orang yang lain dan sangat memberontak terhadap Allah. Kita semua diselamatkan seratus persen karena kasih karunia Allah untuk kemegahan, kemuliaan dan kehormatan Allah sendiri.
Perhatikan kitab 1 Korintus 1:27-29 menjelaskan demikian:
"Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah."
No comments:
Post a Comment