"Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya." (Yakobus 2:10)
Alkitab mengajarkan bagaimanapun seseorang berusaha untuk menjadi baik dan bermoral, dia tidak bisa menjadi cukup baik dimata Allah. Kalau ada satu buah dosa yang paling kecil saja di dalam kehidupan kita dan tentu saja kita semua mempunyai kesalahan yang lebih besar daripada itu -- kita harus menjawab atas dosa itu kepada Allah pada hari pengadilan yang terakhir.
Lagipula ingatlah Tuhan berkata dalam kitab Roma 3:10-18 tentang sifat dasar manusia demikian:
"seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak. Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah [yaitu menurut syarat-syarat Allah]. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak. Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka mengandung bisa. Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah, kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah. Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka, dan jalan damai tidak mereka kenal; rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu."
Dan masih ada banyak ayat-ayat lainnya yang menyatakan hal yang sama, seperti misalnya berada dibawah inspirasi ilahi Daud berkata dalam kitab Mazmur 51:4-5 demikian:
"Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu. Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku."
Jadi bagaimanapun baiknya kita telah hidup, kalau kita melanggar salah satu dari hukum-hukum Allah, kita sudah bersalah terhadap seluruh hukum itu, dan itu menjadikan kita berada di bawah murka Allah. Alkitab juga memberitahukan kepada kita satu-satunya jalan untuk diselamatkan dari hari penghakiman yang terakhir adalah melalui Tuhan Yesus Kristus sang Penebus.
Tidak ada keselamatan bagi siapapun juga kalau Kristus belum membayar upah dosa-dosa orang tersebut. Itulah sebabnya agama-agama yang lain tidak dapat menyelamatkan, pada kenyataannya -- mereka tidak mempunyai jalan keluar atas masalah upah dosa.
Agama-agama yang lain dapat mengajarkan anda untuk berbuat baik di masa depan, mereka dapat mengajarkan anda untuk hidup dengan benar di masa yang akan datang, akan tetapi mereka semua tidak memiliki jalan keluar atas masalah upah dari dosa-dosa yang telah dilakukan. Kalau Tuhan adalah Allah Yang Adil maka Ia akan menuntut upah dosa-dosa tersebut, dan bagaimanakah agama-agama ini mendapatkan jalan keluarnya?
Tidak ada yang lain kecuali Kristus yang adalah Anak Allah sendiri yang disembelih sebagai kurban domba yang tidak bercacat yang dapat melakukan pembayaran atas upah dosa menurut syarat-syarat Allah yang adil.
Dalam kitab Kisah Para Rasul 4:12 kita membaca demikian:
"Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada NAMA lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Tetapi ada banyak orang yang berharap bahwa dengan suatu cara Allah akan memaafkan kesalahan-kesalahan mereka kalau saja mereka menjalani kehidupan yang baik dan bermoral (yaitu pekerjaan-pekerjaan mereka sendiri). Tetapi mereka telah salah besar, Yesus berkata dalam kitab Matius 5:48 demikian:
"Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Dan satu-satunya jalan untuk menjadi sempurna adalah ketika kita sudah ditutupi oleh "jubah" kebenaran Kristus yang adalah Allah sendiri yang turun ke dunia (Yesaya 61:10, Roma 8:9). Sehingga ketika Allah melihat kita Ia seperti melihat Kristus yang tidak berdosa ada di dalam diri kita dan memperbolehkan kita untuk masuk ke dalam Surga-Nya yang suci. Hanya itulah satu-satunya cara untuk menjadi diselamatkan dari kutukan yang kekal.
Disisi yang lain, melalui usaha-usaha atau pekerjaan-pekerjaan yang kita lakukan sendiri, bagaimanapun baik, kudus dan alkitabiahnya hal-hal tersebut, kita tidak akan pernah mampu untuk mencapai Surga Allah yang suci. Ini adalah prinsip yang sangat penting yang diajarkan di seluruh Alkitab.
Kitab Galatia 3:10-11 mengajarkan demikian:
"Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk [yaitu mereka tidak dapat membayar upah pelanggaran mereka]. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang TIDAK SETIA melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat." Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman [=Kristus]."
Kalau kita pergi ke negara-negara di Timur, misalnya, maka kita akan melihat umat Budha, umat Hindu, atau umat Muslim yang sangat baik, saleh dan penuh pengabdian, dan mungkin kita akan melihat bahwa mereka adalah orang-orang yang sangat sopan, bermoral, dan sangat menyenangkan. Dan kita juga bisa pergi ke tempat-tempat yang percaya kepada injil-injil yang palsu dan menemukan orang-orang yang sangat baik disana, tetapi itu bukanlah keselamatan yang sejati.
Keselamatan yang sejati adalah berarti Kristus sudah menjadi Juruselamat saya, penebus dari upah dosa-dosa saya. Dan buktinya adalah di dalam seluruh kehidupan saya, saya ingin untuk menjadi setaat dan sesetia mungkin kepada Firman-Nya. Saya ingin mematuhi perintah-perintah Tuhan di dalam Alkitab. Tuhan telah menjadi yang nomor satu di dalam kehidupan saya.
Jadi kalau seseorang yang sopan dan bermoral baik membuat rencana keselamatan yang dirancangnya sendiri atau dirancang oleh manusia, dia sedang tidak patuh terhadap Tuhan, dia sedang memberontak terhadap Firman Tuhan. Dia hanya memilih-milih ayat-ayat mana saja yang ia sukai. Jadi kita tidak bisa melihat keselamatan berdasarkan apa yang kita lihat dari keadaan luar saja. Kitab Zefanya 1:14 berkata kepada kita demikian:
"Sudah dekat hari TUHAN yang hebat itu, sudah dekat dan datang dengan cepat sekali! Dengar, hari TUHAN pahit, pahlawanpun akan menangis."
No comments:
Post a Comment