"Selanjutnya setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya [yaitu berdiri] dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa. Tetapi Ia [yaitu Orang ini atau Imam ini], setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah, dan sekarang Ia hanya menantikan saatnya, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya." (Ibrani 10:11-13)
Bagian Alkitab ini sedang menekankan ke-imam-an dari Tuhan Yesus Kristus dan kenyataan bahwa Ia adalah Imam Besar Agung yang mengurbankan diri-Nya sendiri sebagai Anak Domba yang tidak bercacat supaya kita dapat dibebaskan dari semua dosa-dosa kita.
Pada kenyataannya, dalam sifat alaminya, manusia telah memberontak dan menjadi "musuh" Allah, dan sekarang Iblis sendiri telah menjadi raja rohani atas mereka (Kolose 1:13, Kis. 26:18, Efesus 5:8, 1 Petrus 2:9).
Dan sekarang kita memiliki alam semesta yang berada dibawah kutuk. Sebenarnya alam semesta ini berada di bawah kutuk oleh karena manusia sendiri, yang merupakan ciptaan yang tertinggi dan terhormat. Manusia yang sudah diberikan kuasa atas ciptaan ini telah memberontak melawan Allah sehingga mereka menjadi subjek dari kematian, menjadi subjek dari kehancuran. Dan Allah juga telah mengutuk seluruh alam semesta ini karena kalau tidak kita akan memiliki penguasa yang tidak sempurna (yaitu manusia) dalam alam semesta yang sempurna. Dan itu akan merupakan situasi yang terbalik yang tidak akan berlangsung lama. Jadi seluruh bumi yang sekarang ini telah berada dibawah kutuk.
Sekarang Tuhan telah memberikan Iblis kuasa atas seluruh alam semesta ini karena hak penaklukannya terhadap Adam dan Hawa (yaitu manusia). Kemudian adalah satu hal untuk membayar upah dari semua dosa-dosa umat pilihan yang juga telah memberontak, tetapi Tuhan masih harus berurusan dengan alam semesta ini, dan dengan malaikat-malaikat yang jatuh, dan dengan mereka semua yang tidak diselamatkan, yaitu hamba-hamba Iblis. Tuhan masih harus berurusan dengan mereka semua. Tuhan harus menghancurkan mereka. Tuhan harus menang terhadap mereka. Tuhan harus mengambil seluruh kekuasaan kembali dari Iblis.
Jadi Kristus harus datang bukan saja sebagai Imam Besar untuk membayar upah dosa-dosa kita, tetapi Ia juga harus datang sebagai Raja untuk menaklukkan Iblis, dan mengalahkan orang-orang yang tidak diselamatkan dari dunia ini, dan memenangkan hak untuk menumpahkan murka-Nya terhadap mereka. Mereka akan dibawa ke hadapan tahta penghakiman Tuhan, dan mereka akan ditemukan bersalah, dan kemudian mereka akan dibuang ke dalam Neraka yang kekal.
Dalam kitab Mazmur 110 kita menemukan pernyataan bahwa Allah Yehovah berkata tentang Mesias yang akan datang sebagai Tuhan. Akan tetapi sebenarnya Yehovah dan Kristus adalah satu dan sama, dan itu adalah misteri ilahi dari Allah Tri-tunggal -- yang tidak dapat kita mengerti secara penuh. Dalam kitab Mazmur 110:1-7 kita membaca demikian:
"Mazmur Daud. Demikianlah firman TUHAN [yaitu Yehovah] kepada tuanku [dalam bahasa aslinya ini adalah kata "Tuhan"]: "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu." Tongkat kekuatanmu akan diulurkan TUHAN dari Sion: memerintahlah di antara musuhmu! Pada hari tentara bangsa-Mu merelakan diri untuk maju dengan berhiaskan KEKUDUSAN [yaitu Kristus Sang Firman]; dari kandungan fajar tampil bagimu keremajaanmu seperti embun. TUHAN [yaitu Yehovah] telah bersumpah, dan Ia tidak akan menyesal: "Engkau adalah imam untuk
selama-lamanya, menurut Melkisedek." TUHAN ada di sebelah kananmu; Ia meremukkan raja-raja pada hari murka-Nya, Ia menghukum bangsa-bangsa, sehingga mayat-mayat bergelimpangan; Ia meremukkan orang-orang yang menjadi kepala di negeri luas. Dari sungai di tepi jalan ia minum, oleh sebab itu ia mengangkat kepala."
Kita menemukan ungkapan "Duduk di sebelah kanan Allah sampai musuh-musuh-Nya dijadikan tumpuan kaki-Nya" di banyak tempat di dalam Alkitab. Seperti misalnya dalam kitab Matius 22:45 Yesus bertanya kepada ahli-ahli hukum Taurat dan pemimpin-pemimpin agama Yahudi yang ada pada waktu itu: "Jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?" Dan disitu Yesus sedang mengutip dari Mazmur 110:1 yang kita baca di atas.
Dengan kata lain, ada pertanyaan yang diangkat disini, bagaimana mungkin Anak Daud yang adalah seorang manusia menjadi Tuhan atas Daud yang adalah Raja dari Israel? Jadi ada sesuatu yang tidak dimengerti oleh bangsa Israel dan pemimpin-pemimpin agama mereka. Tentu saja kita dapat mengerti hal ini karena kita mengetahui bahwa Kristus adalah Allah Yang Kekal dan juga datang sebagai Anak Manusia, dan oleh karena itu Dia dapat berkuasa dan memerintah.
Kemudian fokus yang Allah tekankan adalah Ia harus duduk di sebelah kanan Allah sampai semua musuh-musuh-Nya dibuat menjadi tumpuan kaki-Nya. Dalam kitab Efesus 1:19-23 kita membaca demikian:
"dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga, jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan TIAP-TIAP NAMA yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang. Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu."
Sebenarnya ungkapan "diletakkan dibawah kaki" adalah gaya bahasa yang Allah gunakan untuk menunjuk pada "kemenangan total" atau penaklukkan atas musuh. Kitab Mazmur 47:2-3 menyatakan demikian:
"Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja yang besar atas seluruh bumi. Ia menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita, suku-suku bangsa ke bawah kaki kita"
Jadi anda melihat bahwa ini gambaran dari menjadi pemenang yang berjalan maju, atau berjalan di atas orang-orang yang tidak diselamatkan, yang menunjukkan bahwa mereka telah ditaklukkan secara total.
Kemudian mari kita melihat pada contoh lainnya dimana Allah menggunakan gambaran yang sama. Allah menggunakan gaya bahasa yang seperti ini di banyak tempat di dalam Alkitab. Dalam kitab Maleakhi 4:2-3 kita membaca demikian:
"Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit Surya Kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya [yaitu Kristus]. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang. Kamu akan menginjak-injak orang-orang fasik, sebab mereka akan menjadi abu di bawah telapak kakimu, pada hari yang Kusiapkan itu, firman TUHAN semesta alam."
Ungkapan "Surya Kebenaran" sudah tentu menunjuk kepada Tuhan Yesus Kristus (Wahyu 1:16). Dan pada hari penghakiman yang terakhir kita akan ada bersama-sama dengan Tuhan Yesus untuk membawa orang-orang yang tidak diselamatkan kepada penghakiman. Dan untuk menunjukkan fakta bahwa mereka telah ditaklukkan, bahwa mereka akan dimusnahkan untuk selama-lamanya, Allah menggunakan gambaran bahwa mereka adalah "abu yang berada di bawah telapak kaki."
Apakah anda dapat mengerti mengapa Allah menggunakan ungkapan "abu" ? Itu adalah karena Allah menggambarkan Neraka sebagai "lautan api", dimana asapnya naik ke atas sampai selama-lamanya. Dan itu adalah gaya bahasa yang menekankan kengerian yang dahsyat dari Neraka. Sekarang disini kita membaca dalam Ibrani 10 bahwa Dia masih menunggu, sedangkan dalam Efesus 5 dikatakan bahwa semuanya telah dilakukan. Dan lihatlah dalam kitab Matius pasal 28 dimana kita menemukan ini dijelaskan dalam sudut pandang yang lainnya. Dalam Matius 28:18 kita membaca demikian:
"Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus"
Nah, disini dikatakan "segala kuasa" sudah diberikan kepada Kristus. Apakah yang terjadi? Apakah Kristus sudah memerintah atas musuh-musuh-Nya? Apakah mereka sudah berada di bawah tumpuan kaki-Nya, atau mereka masih harus dibawa ke bawah tumpuan kaki-Nya?
Kedua hal ini adalah benar. Dalam satu pengertian, Iblis telah diberikan pukulan yang mematikan ketika Kristus pergi ke kayu salib. Ingatlah kita membaca dalam kitab Wahyu 13:3 yang berbicara tentang Iblis, yaitu binatang yang keluar dari dalam laut, demikian:
"Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu."
Satu hal yang harus kita ingat ketika membahas hal ini, Kristus adalah AKU ADALAH AKU ADA (THE GREAT I AM - Keluaran 3:14). Dia berasal dari kekekalan yang lampau dan berlanjut terus sampai kekekalan yang akan datang. Segala sesuatu tentang Dia secara prinsip telah selesai dilakukan sejak sebelum dunia dijadikan, walaupun masih harus dilakukan, karena Dia berasal dari kekekalan yang lampau sampai kekekalan yang akan datang.
Seperti misalnya kitab Wahyu menyatakan Yesus sebagai "Anak Domba yang disembelih sejak sebelum dunia dijadikan" (Wahyu 13:8). Sekarang jika Ia adalah Anak Domba yang telah disembelih sejak sebelum dunia dijadikan itu berarti implikasi dari kayu salib akan ditanggung oleh siapa yang ditetapkan untuk menanggungnya. Dalam kata lain, hal ini menunjukkan bahwa Kristus adalah Imam Besar Agung dan juga seorang Raja dan Ia harus datang untuk melakukan semuanya.
Kenyataan bahwa Ia adalah "Anak Domba yang disembelih sejak sebelum dunia dijadikan" berarti Ia sudah memerintah sebagai "Raja dari segala raja dan Tuan dari segala tuan" dari sejak dahulu kala. Dari sejak permulaan Dia sudah duduk disebelah kanan Allah dan sudah diberikan kuasa atas segala sesuatu di dalam ciptaan yang sekarang maupun ciptaan yang akan datang. Semua hal ini secara prinsip telah diselesaikan sejak sebelum dunia dijadikan.
Akan tetapi ada pengertian lainnya. Dia masih harus duduk di sebelah kanan Allah sampai musuh-musuh-Nya dibuat menjadi tumpuan kaki-Nya. Sekarang ketika Ia pergi ke kayu salib, dalam cara yang sangat dramatis kita melihat kemenangan-Nya atas musuh-musuh-Nya. Dia memberikan Iblis pukulan yang mematikan walaupun secara prinsip semuanya hal ini telah diselesaikan sejak sebelum dunia dijadikan. Akan tetapi Ia masih harus menunggu. Mengapa? Karena masih ada aspek-aspek dari hal ini yang harus digenapi. Kita membaca tentang Iblis yang berjalan-jalan seperti singa yang mengaum dan kitab Wahyu pasal 13 berbicara tentang Iblis yang "dilepaskan" untuk sedikit waktu lamanya pada akhir zaman. Dan kitab Wahyu 13:7 menubuatkan demikian:
"Dan ia [yaitu Iblis] diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa. Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih."
Ini kedengarannya sepertinya Iblis masih belum ditundukkan oleh Yesus. Ini kedengarannya bahwa Iblis adalah pemenangnya. Akan tetapi, pukulan yang mematikan yang diterima Iblis pada peristiwa kayu salib, akan menemukan kegenapannya yang total pada hari penghakiman yang terakhir. Pada hari penghakiman yang terakhir Iblis akan dibuang ke dalam Neraka. Kita membaca mengenai hal ini dalam kitab Wahyu 19:20 dimana Tuhan menggunakan gambaran dari seekor binatang dan seorang nabi palsu. Dan nabi palsu ini merupakan gambaran dari pengikut-pengikut Iblis. Dalam ayat itu kita membaca demikian:
"Maka tertangkaplah binatang itu dan bersama-sama dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan tanda-tanda [yaitu mujizat simeon] di depan matanya, dan dengan demikian ia menyesatkan mereka yang telah menerima tanda dari binatang itu dan yang telah menyembah patungnya. Keduanya dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang."
Jadi disini kita melihat bahwa dalam satu pengertian Kristus adalah "Raja dari segala raja dan Tuan dari segala tuan" dari sejak permulaan waktu, dan dalam pengertian lain Dia menjadi "Raja dari segala raja dan Tuan dari segala tuan" ketika Ia duduk disebelah kanan Allah seperti yang kita baca dalam kitab Efesus pasal 1. Dan Ia diberikan kuasa atas segala sesuatu baik yang ada di dunia yang sekarang maupun di dunia yang akan datang. Dan dalam pengertian lainnya Ia akan menjadi "Raja dari segala raja dan Tuan dari segala tuan" secara total ketika hari penghakiman yang terakhir tiba dan Ia akan melenyapkan segala kejahatan dan menghancurkannya seluruhnya ketika Ia membuang mereka semua ke dalam Neraka, dan itu termasuk Iblis dan semua malaikat yang jatuh, dan semua mereka yang memberontak melawan Dia, sehingga lenyaplah segala "permusuhan". Hal itu akan hilang sama sekali.
Itulah sebabnya mengapa dalam kitab Ibrani 10:13 kita membaca bahwa:
"Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah, dan sekarang Ia hanya menantikan saatnya, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya."
Jadi sebenarnya secara prinsip Kristus telah menang dan memerintah dan Ia akan menjadi pemenang yang total di akhir zaman. Segala sesuatu yang Tuhan rencanakan pasti akan terjadi walaupun di dalam prinsip semua hal ini telah diselesaikan sejak sebelum dunia dijadikan.
No comments:
Post a Comment