Tanda-tanda dari seseorang yang sudah benar-benar diselamatkan, yaitu telah dilahirkan kembali dari atas (dari Surga atau dari Tuhan), atau sudah menerima kebangkitan jiwa yang baru di dalam Roh Kristus, dapat kita lihat dalam ayat-ayat seperti 1 Yohanes 2:1-6 yang kita baca demikian:
"Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang Pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang Adil. Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia. Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita MENURUTI perintah-perintah-Nya. Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada Kebenaran [=Kristus]. Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia. Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup."
Nah sekarang pertanyaannya dimanakah kita dapat menemukan perintah-perintah Tuhan? Kita hanya dapat menemukan perintah Tuhan yang sejati di dalam Alkitab. Itu adalah Firman yang tidak dapat
berubah dan kekal untuk selama-lamanya (Matius 24:35). Sedangkan diluar Alkitab kita hanya akan menemukan nubuat-nubuat ilahi yang palsu (Wahyu 22:18-19).
Masalah besar yang sedang terjadi pada hari sekarang ini adalah "otoritas dari Alkitab", apakah kita akan mendengarkan apa yang Alkitab katakan secara keseluruhan atau kita akan mendengarkan yang
lain? Atau kita hanya mau mendengarkan Alkitab ketika itu berbicara tentang hal-hal yang menyenangkan hati kita, tetapi selebihnya kita menolak untuk mendengarkannya.
Akan tetapi dimanakah kebenaran berada? Apakah itu ada di dalam organisasi gereja-gereja? Kalau begitu denominasi yang mana yang memiliki kebenaran? Atau ada lebih dari satu kebenaran yang
berbeda-beda? Jawabannya adalah Tidak. Hanya ada "satu" Kebenaran dan kita hanya dapat menemukan Kebenaran yang sejati di dalam Kristus (Yohanes 14:6), dan Firman Kristus adalah seluruh Alkitab (2 Petrus
1:20-21).
Ketika seseorang sudah benar-benar diselamatkan suatu perubahan yang besar terjadi dalam kepribadian orang tersebut. Dalam kebangkitan "jiwanya" yang baru, ia tidak dapat berbuat dosa lagi karena dosa
adalah pelanggaran terhadap hukum Allah. Itu berarti di dalam jiwanya, ia tidak dapat mulai memikirkan untuk berbuat dosa. Itu berarti dalam bagian jiwanya, ia mengasihi Tuhan dan hukum-hukum-Nya dengan
sungguh-sungguh. Itu berarti ia akan selalu mempunyai hasrat yang jujur dan terus-menerus untuk taat pada perintah-perintah Tuhan.
Seorang percaya yang sejati akan ber-identifikasi dengan pernyataan-pernyataan yang kita temukan dalam kitab Mazmur 119 dan banyak tempat-tempat lainnya di dalam Alkitab. Beberapa contoh dari
gaya bahasa yang sangat indah dalam Mazmur 119 menyatakan demikian:
Ayat 10: "Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu [= Firman-Mu]."
Ayat 11: "Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu [= Firman-Mu], supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau."
Ayat 16: "Aku akan bergemar dalam ketetapan-ketetapan-Mu [= Firman-Mu]; firman-Mu tidak akan kulupakan."
Ayat 24: "Ya, peringatan-peringatan-Mu [= Firman-Mu] menjadi kegemaranku, menjadi penasihat-penasihatku."
Ayat 47: "Aku hendak bergemar dalam perintah-perintah-Mu [= Firman-Mu] yang kucintai itu."
Ayat 77: "Biarlah rahmat-Mu sampai kepadaku, supaya aku hidup, sebab Taurat-Mu [= Firman-Mu] adalah kegemaranku."
Kita juga harus mengerti bahwa kebenaran Kristus-lah yang menyelamatkan kita, kita bukan diselamatkan karena kebenaran kita sendiri. Kesucian Kristus-lah yang menyediakan keselamatan bagi kita,
kesucian kita sendiri tidak dapat membawa kita untuk masuk ke dalam Surga Allah Yang Maha Suci. Kesetiaan Kristus-lah yang dapat membuat kita masuk ke dalam kerajaan Allah, kesetiaan kita sendiri tercemar
oleh pikiran-pikiran kita yang berdosa. Oleh karena itu pekerjaan Kristus-lah yang menyelamatkan kita, sedangkan pekerjaan kita sendiri tidak dapat membantu dalam cara apapun untuk ikut menggenapkan
keselamatan kita.
Kitab Roma 11:6 mengajarkan kepada kita demikian:
"Jikalau roti sulung adalah kudus [= suci], maka seluruh adonan juga kudus, dan jikalau akar adalah kudus, maka cabang-cabang juga kudus."
Jadi kita harus sangat berhati-hati untuk selalu memeriksa "roti" apakah yang kita makan secara rohani atau siapakah yang menjadi "akar" dari iman kita. Jika itu bukan Kristus atau hanya "setengahnya" saja
yang berasal dari Kristus, bagaimanapun baik dan suci kelihatannya hal tersebut, kita sedang berada di jalan yang salah yang pada akhirnya akan membawa kita menuju hukuman yang kekal.
Kemudian pertanyaannya dapatkah seseorang yang sudah diselamatkan melalui anugrah Tuhan benar-benar bebas dari dosa? Dalam kitab 1 Korintus 10:31 kita membaca demikian:
"Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah."
Dan dalam kitab Matius 12:36 Tuhan Yesus berkata demikian:
"Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman."
Dalam pandangan Allah Yang Maha Kudus ungkapan "kata [yang] sia-sia" disini menunjuk kepada segala sesuatu yang bertentangan dengan Firman Tuhan, itu adalah segala sesuatu yang bertentangan dengan Kebenaran yang sejati. Oleh karena itu dalam pandangan Allah, kecuali manusia Yesus Kristus, tidak ada satu orangpun yang benar di dunia ini (Roma 3:10-18, ). Itulah sebabnya dengan sangat gawat kita semua memerlukan Seorang Juruselamat untuk membebaskan kita dari perbudakan dosa dan Iblis.
Pada dasarnya Tuhan bukan melihat pada perbuatan kita saja, tetapi Tuhan melihat ke dalam "hati". Ingatlah dalam kitab Matius 5:27-28 Tuhan Yesus berkata demikian:
"Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya."
Dan sesungguhnya dalam pandangan Allah Yang Maha Suci secara rohani kita semua adalah pembunuh berantai. Kitab 1 Yohanes 3:15 berkata demikian:
"Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia .... "
Jika kita mengetahui Kebenaran tetapi kita tidak memberitakan Kebenaran tersebut kepada orang-orang yang lain maka secara rohani kita adalah para pembunuh! Ini adalah dosa yang sangat serius yang
biasanya tidak disadari oleh banyak orang yang mengaku sebagai anak-anak Tuhan. Oleh karena itu kita harus sangat berhati-hati untuk tidak membuat hati kita dipenuhi dengan kebencian.
Akan tetapi bagi orang-orang yang sudah benar-benar diselamatkan berlaku Firman ini, dalam kitab Roma 7:22-24 kita membaca demikian:
"Sebab di dalam batinku [= jiwa] aku suka akan hukum Allah, tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku [= daging] aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku. Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?"
Dan jawabannya kita temukan di ayat berikutnya, ayat 25 dan 26 berkata demikian:
"Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Jadi dengan akal budiku [= jiwa] aku melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku [= daging] aku melayani hukum dosa."
Kita baru benar-benar bisa bebas dari dosa pada hari yang terakhir ketika kita menerima kebangkitan "tubuh" yang baru yang sudah dipermuliakan dan tidak dapat binasa. Kitab Roma 8:22-23 menjelaskan
demikian:
"Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin. Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga
mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita."
Pada dasarnya justru karena kita adalah orang-orang yang berdosa maka kita memerlukan Tuhan sebagai penyembuh kita. Alkitab mengajarkan, kecuali Tuhan Yesus Kristus, tidak ada satu orangpun yang mulia atau kudus atau benar atau baik di dalam seluruh sejarah dari dunia ini. Kitab Mazmur 62:9 berkata demikian:
"Hanya angin saja orang-orang yang hina, suatu dusta saja orang-orang yang mulia. Pada neraca mereka naik ke atas, mereka sekalian lebih ringan dari pada angin."
Dan kitab Ayub 15:14-16 menambahkan demikian:
"Masakan manusia bersih, masakan benar yang lahir dari perempuan? Sesungguhnya, para suci-Nya tidak dipercayai-Nya, seluruh langitpun tidak bersih pada pandangan-Nya; lebih-lebih lagi orang yang keji dan
bejat, yang menghirup kecurangan seperti air."
Itulah sebabnya dalam kitab Markus 2:17 Tuhan berkata demikian:
" ... Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
No comments:
Post a Comment