Beberapa orang berkata bahwa ini adalah bagian Alkitab yang paling sulit untuk dimengerti, bahkan beberapa orang lagi berkata bahwa ayat-ayat ini bukan berasal dari Alkitab. Akan tetapi ini adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Alkitab. Ini adalah gaya bahasa yang sangat tegas dan serius, sangat menakutkan untuk kita hadapi, akan tetapi ini adalah bagian dari Firman Tuhan yang harus kita pelajari dengan sungguh-sungguh.
Alkitab telah selesai ditulis kira-kira 2000 tahun yang lalu akan tetapi hanya dalam waktu 50 tahun yang terakhir ini Tuhan baru sedang membuka arti dari ayat-ayat yang sulit di dalam Alkitab dengan cepat daripada waktu-waktu yang sebelumnya. Sekarang doktrin-doktrin mengenai akhir zaman dengan cepat dapat kita mengerti.
Akan tetapi tepat pada saat ini organisasi gereja-gereja sedang berjalan mundur. Daripada mempelajari lebih banyak dan lebih berhati-hati mengenai kebenaran-kebenaran dasar dari Alkitab, mereka justru merusak apa yang telah mereka mengerti sebelumnya. Mereka telah mengetahui bahwa selama masa kerja gereja kita tidak boleh ada perceraian untuk alasan perzinahan, atau alasan apapun juga, akan tetapi pada hari sekarang ini, ketika mereka seharusnya mengerti dengan lebih jelas bersama-sama dengan banyak kebenaran-kebenaran lainnya, mereka justru berbalik dari apa yang telah mereka mengerti dengan benar pada masa yang lalu dan mereka juga tidak memiliki keinginan yang kuat untuk mempelajari lebih banyak dari Alkitab.
Bukankah hal ini sangat mengherankan? Pada kenyataannya mereka sangat ber-identifikasi dengan perumpamaan tentang seseorang yang diberikan satu talenta yang kita baca dalam kitab Matius 25:28 demikian:
"Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah [yaitu di dalam bumi = gua atau celah bukit] lalu menyembunyikan uang tuannya."
Dengan demikian bahkan apa yang telah mereka miliki akan diambil dari mereka oleh si Jahat. Jadi pada hari sekarang ini pengertian mereka akan lebih dan lebih berkurang lagi, karena mereka tidak mau mengikuti prinsip yang Tuhan telah tetapkan, yaitu dengan rajin, jujur dan sungguh-sungguh kita harus mencari di dalam Kitab Suci, membandingkan ayat yang satu dengan ayat yang lain supaya kita dapat bertumbuh dalam Kasih Karunia.
Akan tetapi bagaimanapun juga ini adalah masanya dimana Tuhan terus berada di atas kendali, seperti yang kita baca dalam ayat diatas demikian:
" Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah, yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal. Dan itulah yang akan kita perbuat, jika Allah mengizinkannya."
Kita harus mengerti karakteristik dari Alkitab yang diungkapkan kepada kita dengan berbagai macam cara, bahwa Alkitab adalah buku yang menyatakan "pewahyuan progressif". Hal ini sangat berhubungan dengan kitab Daniel 12:9 yang berkata demikian:
"Pergilah, Daniel, sebab firman ini akan tinggal tersembunyi dan termeterai sampai akhir zaman."
Dengan kata lain, pewahyuan dari Tuhan sudah selesai dan sudah lengkap dan seluruhnya ada tertulis di dalam Alkitab. Tidak akan ada wahyu-wahyu tambahan lagi, tidak akan ada pesan-pesan tambahan, semuanya sudah ada tertulis di dalam Alkitab. Dan ini adalah buku Hukum Tuhan. Semuanya yang Tuhan ingin untuk Ia sampaikan kepada umat manusia ada tertulis disana (Wahyu 22:18-19), akan tetapi Tuhan memiliki jadwal-Nya sendiri untuk menunjukkan arti dari Firman-Nya yang sudah ada tertulis ini.
Dan dari waktu ke waktu kita membaca illustrasi-illustrasi mengenai hal ini di dalam Alkitab, ada saatnya ketika para murid akhirnya mengerti bahwa Kristus harus mati di atas kayu salib, dan kemudian bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga. Ada waktunya ketika rasul Paulus yang berada dibawah ilham dari Allah Roh Kudus berkata dalam kitab Kolose 1:26-27 bahwa sebuah "misteri" (yaitu rahasia) telah dinyatakan kepadanya, bahwa sekarang mereka harus memberitakan Injil ke seluruh dunia kepada bangsa-bangsa yang bukan Yahudi. Sebenarnya hal ini ada tertulis dimana-mana di dalam kitab-kitab Perjanjian Lama, tetapi sebelum saat itu para murid tidak mengerti bahwa itulah yang Tuhan ingin untuk mereka lakukan.
Kita juga telah melihat pada kitab 2 Tesalonika 2 dimana kita mempelajari bahwa "secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja". Sebelumnya hal ini sama sekali tidak dapat dimengerti dengan jelas. Akan tetapi pada hari sekarang ini kita dapat mengerti kenyataannya bahwa Iblis secara dramatis sedang menyerang organisasi gereja-gereja Perjanjian Baru dengan cara menanamkan berbagai macam "lalang" disana, dan itu termasuk para pemimpin rohani yang terlihat seperti pengajar-pengajar kebenaran.
Jadi sekarang kita mengerti bahwa Tuhan memiliki jadwal-Nya sendiri untuk membuka kebenaran. Dan kita mengetahui bahwa kita harus menunggu Tuhan.
Kita telah memeriksa masalah tentang "akhir dari masa kerja gereja" yang telah berlangsung selama beberapa dekade sekarang. Dan akhirnya, sekarang kita mengerti lebih dan lebih banyak tentang hal ini. Dan sekarang kita akan melihat bahwa ayat-ayat dalam Ibrani pasal 6 ini juga dengan cocok menempatkan dirinya ditengah-tengah masalah ini. Pada waktu-waktu yang sebelumnya ada banyak kebingungan tentang ayat ini, tetapi sekarang kita mengetahui bahwa ayat-ayat ini sedang berbicara tentang keadaan suatu perkumpulan jemaat bukan perorangan.
Kita hidup dalam suatu masa waktu yang sudah sangat dekat dengan hari yang terakhir, oleh karena itu, jika ada suatu saat untuk dengan rajin mempelajari Alkitab, dengan rajin membandingkan ayat Kitab Suci dengan ayat Kitab Suci, ini adalah saatnya. Dan jangan terkejut bila pada saat ini anda dapat belajar banyak tentang hal-hal yang tidak anda mengerti sebelumnya, karena, ini adalah saatnya dimana Tuhan membukakan banyak arti dari ayat-ayat yang sulit yang tidak Ia bukakan sebelumnya. Ini adalah suatu masa yang disebut sebagai "hujan akhir".
Sekarang kita telah tiba pada ayat kunci, dimulai dari ayat 4, dalam Ibrani 6 kita membaca demikian:
"Sebab MEREKA yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang, namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, sehingga MEREKA bertobat ... "
Harus kita perhatikan bahwa ungkapan "mereka" adalah kata yang jamak, seluruh ayat-ayat ini menggunakannya secara jamak. Dan ayat 6 berkata demikian:
"sebab MEREKA menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri MEREKA dan menghina-Nya di muka umum."
Perhatikan bahwa ini sedang berbicara tentang "perkumpulan jemaat" lokal. Dan kemudian lihatlah pada kitab Ibrani pasal 10 yang merupakan pasal yang pararel. Dimulai dari ayat 26 kita membaca demikian:
"Sebab jika KITA sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu."
Perhatikan bahwa kata "kita" adalah kata yang jamak. Tetapi ayat 29 berkata demikian:
"Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas DIA [ini dalam bentuk tunggal], yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?"
Disini kita menemukan bahwa Ibrani pasal 10 memang berbicara tentang individu secara perorangan. Akan tetapi dalam Ibrani pasal 6, Tuhan sedang berbicara tentang "perkumpulan jemaat". Tuhan sedang berbicara tentang gereja secara institusi atau organisasi, yaitu perwakilan luar dari Kerajaan Allah yang juga disebut sebagai jemaat.
Ingatlah ayat 6 berkata demikian:
"namun yang murtad lagi, TIDAK mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, sehingga mereka bertobat, ... "
Ini sedang berbicara tentang institusi gereja atau jemaat. Karena seseorang yang telah diselamatkan, seorang individu yang telah diselamatkan, telah diperbaharui melalui "permandian kelahiran kembali" dan "pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus" (Titus 3:5).
Ini berarti orang tersebut telah diselamatkan. Jadi ia tidak dapat diperbaharui lagi, dia telah aman selama-lamanya di tangan Allah. Dia telah diberikan kehidupan yang kekal. Dia telah menerima anugrah kebangkitan jiwa yang baru, dimana di dalamnya ia tidak pernah mau untuk berbuat dosa lagi. Dan jadi, ia tidak dapat dibaharui lagi untuk pertobatan karena ia telah bertobat.
Dalam ayat lainnya di kitab Wahyu pasal 2 Tuhan sedang berbicara kepada perkumpulan jemaat di Efesus, bukan kepada individu secara perorangan. Dan dalam ayat 4 Tuhan berkata demikian:
"Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula."
Dan ayat 5 berkata demikian:
"Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat."
Dengan kata lain, Tuhan sedang memberitahukan kepada jemaat ini bahwa kamu masih dapat bertobat jika kamu tidak meninggalkan Hukum Tuhan. Untuk mengasihi Tuhan adalah untuk menuruti perintah-perintah-Nya. Dan hal ini telah terjadi di sepanjang masa kerja gereja-gereja Perjanjian Baru. Ada gereja-gereja yang telah jatuh, dan kemudian mereka mendapatkan pendeta yang baru, yang benar-benar mengasihi Tuhan, sehingga Tuhan dapat membawa mereka kembali kepada Kebenaran.
Dan hal seperti ini telah terjadi secara besar-besaran 500 tahun yang lalu selama masa Reformasi, ada banyak orang-orang yang meninggalkan gereja mereka untuk memulai suatu jemaat yang baru yang lebih taat dan setia kepada Firman Tuhan. Akan tetapi ingatlah dengan cara demikian anda tetap memiliki suatu jemaat lokal. Hal ini tidak mengakhiri perkumpulan jemaat itu. Dan jika suatu jemaat akan bertobat, maka mereka akan menjadi lebih taat dan setia dalam mematuhi hukum-hukum Tuhan. Akan tetapi hal itu tidak dapat terjadi pada individu secara perorangan. Hal itu adalah tidak mungkin.
Perhatikan dalam ayat 4 dari Ibrani pasal 6 bahwa gereja-gereja telah mendapatkan berkat-berkat yang kudus. Itu berbicara tentang mereka-mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, dan yang mengecap Firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dari dunia yang akan datang. Sekarang ini tidak berkata bahwa setiap anggota dalam jemaat tersebut telah mendapat bagian dalam Roh Kudus. Akan tetapi ingatlah, di dalam suatu perkumpulan jemaat ada orang-orang yang merupakan orang-orang percaya yang sejati, yaitu
gandum, dan ada juga orang-orang yang tidak percaya, yaitu lalang, dan mereka semua merupakan bagian dari jemaat ini.
Dan kenyataannya orang-orang percaya yang sejati telah mendapat bagian dalam Roh Kudus, dan itu berarti secara prinsip jemaat ini juga telah mendapat bagian tersebut. Di dalam prinsipnya seluruh jemaat telah diberkati dengan kehadiran orang-orang percaya yang sejati yang berada di bawah bimbingan Roh Kudus, yang mata rohaninya telah dibuka terhadap kebenaran-kebenaran Alkitab. Pada kenyataannya mereka membuat perbedaan dalam jemaat tersebut.
Akan tetapi selagi jemaat beralih semakin dan semakin jauh dari kebenaran yang sejati, karena ada lebih banyak lalang yang ditanam disana, dan itu termasuk para pemimpin dan penatua yang menjadi pelayan-pelayan Iblis, secara sederhana ajaran-ajaran yang benar berangsur-angsur akan menghilang. Dan sekarang pada kenyataannya hal inilah yang menjadi sifat alami dari jemaat-jemaat setempat.
Harus ada penerangan rohani dan kehadiran dari mereka-mereka yang pernah mengecap anugrah surgawi. Akan tetapi sekarang jemaat-jemaat tersebut telah jatuh. Ayat 6 berkata: "namun yang murtad lagi", dan ungkapan ini telah diterjemahkan secara literal, karena dalam bahasa aslinya ini berkata, "mereka telah sedang jatuh".
Ingatlah dalam kitab Wahyu pasal 2, dengan tegas Tuhan menyatakan kepada jemaat di gereja Efesus, "bertobatlah". Dan Tuhan tidak berkata bahwa kamu sama sekali tidak dapat bertobat, tidak ada kemungkinannya kamu dapat bertobat. Tuhan sama sekali tidak menyatakan demikian.
Memang kita tidak mengetahui bagaimana persisnya yang terjadi pada gereja Efesus, mereka mungkin bertahan selama ratusan tahun setelah itu. Mungkin mereka bertobat, kita tidak mengetahui dengan pasti, akan tetapi mereka memiliki kemungkinan untuk bertobat. Tidak ada implikasi yang menyatakan bahwa mereka tidak mungkin bertobat lagi. Akan tetapi disini dalam Ibrani pasal 6 ayat 6 Tuhan menggunakan gaya bahasa yang berkata demikian:
"tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, sehingga mereka bertobat ..."
Yaitu, gereja-gereja ini yang telah mengalami kehadiran dari Allah Roh Kudus, perkumpulan jemaat-jemaat ini yang telah mengalami penerangan dari Tuhan, jadi ada mereka-mereka di dalam jemaat ini yang telah mengalami karunia surgawi, mereka telah mengambil bagian dalam Air Kehidupan, akan tetapi sekarang hal itu tidak dapat terjadi lagi. Sebagai perkumpulan jemaat mereka telah murtad atau jatuh. Dan itulah karakteristik dari setiap perkumpulan jemaat yang ada pada hari sekarang ini karena mereka semua telah memberontak.
Pada kenyataannya mereka sedang memandang rendah kepada Alkitab, atau mungkin mereka masih menghormati Alkitab, akan tetapi kenyataannya Allah Roh Kudus telah meninggalkan organisasi gereja. Kristus telah meninggalkan organisasi gereja. Dan ketika Kristus meninggalkan gereja, mereka telah jatuh. Dan pada waktu yang bersamaan Kristus meninggalkan gereja, Allah Roh Kudus juga meninggalkan gereja. Jadi tentu saja orang-orang percaya sejati yang berada disana, dalam derajat yang tinggi akan diusir keluar dari gereja-gereja ini. Atau kalau mereka tidak diusir keluar, mereka akan meninggalkan gereja secara sukarela karena mereka telah diperintahkan untuk keluar.
Jadi apakah yang masih tersisa di dalam organsasi gereja-gereja ini? Apakah yang masih ada tersisa disana? Mereka adalah kayu, rumput kering, dan jerami. Pada akhirnya hanya mereka saja yang akan tertinggal di dalam gereja-gereja. Dan pada akhirnya mereka akan terbakar habis oleh Firman Tuhan. Bahkan kitab Wahyu 18:2 menjelaskannya demikian:
" .... ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci"
Ini adalah tempat yang sangat berbahaya untuk berada disana. Jadi anda memiliki suatu organisasi gereja akan tetapi Allah Roh Kudus tidak lagi bekerja ditengah-tengah perkumpulan jemaat. Bagaimanapun taat dan setianya khotbah-khotbah yang disampaikan disana itu sudah menjadi gereja yang mati. Kaki dian (yaitu tempat lilin) mereka telah diambil oleh Tuhan sendiri.
Gereja-gereja tidak dapat bertobat lagi, bagaimanapun besarnya keinginan mereka untuk bertobat mereka tidak dapat bertobat. Mungkin ada seorang individu tertinggal disana yang berkata: "Oh ya, kita dapat bertobat, ya Tuhan, kasihanilah kami, kasihanilah kami, kami telah berbuat dosa, kasihanilah kami." Kita dapat mengikuti doa dari Daniel dalam kitab Daniel 9 dimana Daniel mencari belas kasihan Tuhan karena dosa-dosa mereka, tetapi tidak ada harapan. Adalah tidak mungkin bagi gereja tersebut untuk bertobat, hal itu tidak dapat terjadi. Dalam suatu hal, karena keadaan dan persaingan yang sangat ketat mereka tidak dapat menghindar dari injil-injil pekerjaan atau injil-injil kehendak bebas.
Dan lebih mengerikan lagi dalam ayat 6 ungkapan "menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum" menyatakan bahwa mereka adalah sama persis seperti pemimpin-pemimpin agama dan ahli-ahli Taurat yang hidup pada masa Yesus yang selalu menentang Kebenaran dan benar-benar ingin mempermalukan Yesus di atas kayu salib.
No comments:
Post a Comment