Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Jul 28, 2009

Sumber Iman

Kita tidak dapat menekankan dengan cukup tempat yang sangat tinggi dan penting yang dimiliki oleh Firman Allah Yang Hidup, Alkitab. Kita dapat menjadi sangat kagum akan kebijaksanaan dan kemurahan Allah untuk memberikan umat manusia Firman-Nya, seperti yang kita baca dalam kitab Mazmur 33:11 demikian:

"tetapi rencana [yaitu nasihat atau firman] TUHAN tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun."

Dan Mazmur 73:24 menyatakan demikian:

"Dengan nasihat-Mu [yaitu Firman Tuhan] Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan."

Dan Mazmur 119:24 lebih jauh menjelaskan bahwa kata-kata dari Alkitab adalah "penasihat" untuk orang-orang yang percaya:

"Ya, peringatan-peringatan-Mu [yaitu Firman Tuhan] menjadi kegemaranku, menjadi penasihat-penasihatku."

Contoh yang kita lihat dalam kepercayaan Timotius, seorang murid protege Paulus, mengingatkan kita akan kekuasaan dari Kitab Suci, bukan hanya dalam hubungannya dengan keselamatan, tetapi juga untuk setiap aspek di dalam kehidupan kita.

Kitab 2 Timotius 1:5 menyatakan bagaimana Timotius dibesarkan demikian:

"Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu."

Betapa indahnya bahwa Tuhan telah menyediakan pengaruh iman yang baik kepada Timotius dari sejak ia masih kanak-kanak. Ia memiliki seorang ibu dan nenek yang mengenal Tuhan! Hal ini juga memberikan semangat kepada kita para orang tua untuk ikut serta dalam pertumbuhan rohani dari orang-orang yang kita sayangi di dalam keluarga kita.

Dalam kitab 2 Timotius 3:15-17 kita membaca lagi demikian:

"Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah [yaitu yang dinafaskan Allah] memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik."

Dan kitab 1 Timotius 4:6 mengajarkan demikian:

"Dengan selalu mengingatkan hal-hal itu kepada saudara-saudara kita, engkau akan menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah kauikuti selama ini."

Dan dalam kitab Ulangan 32:46-47 kita menemukan nasihat ini:

"berkatalah ia kepada mereka: "Perhatikanlah [yaitu dengan sepenuh hati] segala perkataan yang kuperingatkan kepadamu pada hari ini, supaya kamu memerintahkannya kepada anak-anakmu untuk melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat ini. Sebab perkataan ini bukanlah perkataan hampa bagimu, tetapi itulah HIDUPMU, dan dengan perkataan ini akan lanjut umurmu di tanah, ke mana kamu pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya."

Disini sekali lagi kita diingatkan bahwa jiwa kita harus diberikan nutrisi rohani, seperti yang dijelaskan dalam kitab Matius 4:4 demikian:

"Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah."

Kitab 2 Tawarikh 20:20b berkata demikian:

"Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!"

Dan kitab Mazmur 19:7 menyatakan demikian:

"Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman."

Adalah sangat menarik bahwa kata "teguh" dalam ayat ini juga di-translasi sebagai kata "mengasuh" dalam kitab Rut 4:16-17 yang kita baca demikian:

"Dan Naomi mengambil anak itu serta meletakkannya pada pangkuannya dan dialah yang mengasuhnya. Dan tetangga-tetangga perempuan memberi nama kepada anak itu, katanya: "Pada Naomi telah lahir seorang anak laki-laki"; lalu mereka menyebutkan namanya Obed. Dialah ayah Isai, ayah Daud."

Kisah ini mengingatkan kita akan kitab 1 Petrus 2:2 yang berkata demikian:

"Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan."

Akan tetapi kita harus ingat bahwa seorang bayi hanya bisa minum susu, yaitu makanan yang lunak, tetapi setelah beberapa waktu ia harus mampu untuk makan makanan yang lebih keras, sebab kalau tidak ada sesuatu yang salah dengan bayi tersebut. Dan prinsip yang sama juga berlaku untuk pertumbuhan rohani kita, seperti yang dinyatakan kitab Ibrani 5:12-13 demikian:

"Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang Kebenaran ...."

No comments: