Ada banyak orang yang mencoba untuk mencari jawaban dari angka 666 yang ada dalam kitab Wahyu menurut pikiran mereka sendiri, dan hasilnya mereka selalu muncul dengan jawaban yang tidak pasti dan selalu berbeda-beda setiap tahunnya.
Untuk membuktikan dengan pasti benar-tidaknya sebuah nubuat ilahi maka kita harus menunggu sampai nubuatan itu terjadi. Kalau nubuat itu tidak pernah terjadi maka sudah pasti nubuatan itu bukan berasal dari Tuhan semesta alam tetapi berasal dari hasil pikiran manusia, atau lebih buruk lagi itu berasal dari si Iblis yang menyamar sebagai Malaikat Terang.
Alkitab adalah buku rohani, Alkitab perduli dengan hal-hal yang rohani (jiwa) bukan duniawi (daging). Dan Tuhan telah mengajarkan suatu prinsip yang sangat penting, yaitu Alkitab adalah kamus bagi dirinya sendiri (1 Kor. 2:13, Yesaya 28:10 - KJV).
Jadi jika kita mau mengerti suatu ayat dengan benar maka kita harus membandingkannya dengan ayat-ayat lainnya yang ada di dalam seluruh Alkitab. Sebelum kita tiba pada keselarasan dengan ayat-ayat lainnya yang sudah ada tertulis maka kita belum tiba pada kebenaran.
Oleh karena itu, bila kita belum "yakin" akan suatu pengajaran atau suatu issue tentang kebenaran maka kita tidak boleh mengajarkan atau menyebarkannya kepada orang yang lain, karena bila ajaran tersebut ternyata salah maka kita telah berpartisipasi untuk menyesatkan orang banyak yang telah mengira bahwa itu adalah kebenaran. Hal ini akan membuat mereka semakin sulit untuk mengerti kebenaran yang sejati.
Dalam kitab Wahyu 13:8 Tuhan berfirman demikian:
"Yang penting di sini ialah hikmat [=Firman]: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia MENGHITUNG bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam."
Ayat ini mengajarkan kita untuk "menghitung" bilangan tersebut, yaitu 666, dan ternyata kita menemukan jawabannya dalam kitab Zakharia 13:8 yang kita baca demikian:
"Maka di seluruh negeri, demikianlah firman TUHAN, dua pertiga dari padanya akan dilenyapkan, mati binasa, tetapi sepertiga dari padanya akan tinggal hidup."
Angka .666 menunjuk kepada bilangan "dua pertiga" (,66666) seperti yang disebutkan dalam ayat ini dan secara simbolis ini menunjuk kepada "semua" orang yang tidak diselamatkan dalam seluruh sejarah dunia ini. Sedangkan sisanya yang sepertiga (,33333) secara simbolis menunjuk kepada orang-orang yang dimurnikan oleh Tuhan.
Dalam ayat berikutnya, ayat 9 dari Zakharia 13, Tuhan berkata lagi demikian:
"Aku akan menaruh yang SEPERTIGA itu dalam api dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!"
Dengan demikian kita mengetahui bahwa ungkapan "sepertiga" di dalam Alkitab menunjuk kepada orang-orang yang mengaku sebagai umat Tuhan. Dan angka 6 sendiri secara rohani menunjuk kepada "pekerjaan". Ingatlah bahwa Tuhan menciptakan langit dan bumi ini dalam waktu 6 hari dan Ia "beristirahat" (berhenti) pada hari ke-7. Jadi angka 666 menunjuk kepada orang-orang masih bergantung pada pekerjaannya sendiri untuk menjadi diselamatkan.
Itulah sebabnya kitab Ibrani 4:10 menasihatkan kepada kita demikian:
"Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya [=per-istirahatannya, yaitu Kristus], ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya."
[* Dalam ayat sebelumnya, ayat 9, ada terjadi penambahan translasi dimana sebenarnya ungkapan "hari ke-tujuh" tidak ada di dalam bahasa aslinya]
Ini adalah satu cara untuk menjelaskan angka 666 dari Alkitab, tetapi ada banyak ayat-ayat lainnya yang juga dapat menjelaskannya dimana kita selalu tiba pada kesimpulan yang sama.
No comments:
Post a Comment