Ketika kita memeriksa Alkitab dengan seksama kita akan menemukan banyak sekali Kebenaran, karena Alkitab adalah refleksi dari pikiran Allah Yang Maha Kuasa dan tidak terbatas. Dan sesungguhnya apa yang dapat anda pelajari dari kami adalah lebih daripada apa yang bisa anda dapatkan dari gereja-gereja ataupun sekolah-sekolah teologi yang masih berada dalam otoritas gereja-gereja atau denominasi-denominasi.
Ketika kita mempelajari Alkitab dengan teliti kadang kita juga menemukan hal-hal yang tidak kita sukai. Dan hal ini adalah sungguh-sungguh benar karena kita telah menemukan begitu banyak informasi di dalam Alkitab yang menunjukkan bahwa Tuhan telah selesai menggunakan organisasi gereja-gereja dan jemaat-jemaat setempat untuk memberitakan Injil yang sejati, jadi mereka sangat tidak berbahagia dengan hal ini.
Sekarang adalah sangat menarik untuk memperhatikan apa saja kritik-kritik utama yang disampaikan oleh pemimpin-pemimpin gereja. Dan sesungguhnya kritik-kritik tersebut tidak ditujukan kepada kami, mereka berpikir demikian, tetapi sesungguhnya mereka sedang membuat kritik terhadap Alkitab karena hal utama yang kita harus lakukan adalah untuk patuh kepada Firman Tuhan dan bukan kepada manusia.
Kritik yang pertama adalah tentang ajaran "pewahyuan progressif", mereka sama sekali tidak mau mengakui hal ini. Mereka tidak percaya bahwa selagi waktu terus berjalan, dan khususnya di akhir zaman ini, Tuhan akan membuka lebih banyak kebenaran-kebenaran yang disembunyikan di dalam Alkitab (Daniel 12:9). Ingatlah bahwa Tuhan sama sekali tidak memberikan pesan-pesan ilahi tambahan yang lain selain yang kita temukan di dalam Alkitab (Wahyu 22:18-19). Dan Tuhan akan membuka lebih banyak pengertian kepada orang-orang percaya yang sejati atas kebenaran-kebenaran yang sudah ada tertulis di dalam Alkitab yang tidak dimengerti dengan baik sebelumnya oleh generasi-generasi yang lalu.
Ingatlah bahwa Rasul Paulus dalam kitab Efesus pasal 3 berkata, "misteri" atau "rahasia Allah", telah dinyatakan kepadanya bahwa Injil juga harus diberitakan kepada orang-orang yang bukan Yahudi. Bila kita memperhatikannya hal ini ada tertulis dimana-mana di dalam kitab-kitab Perjanjian Lama, nama Abraham sendiri berarti "Bapa dari sejumlah besar bangsa" (Kejadian 17:5), tetapi hanya pada masa Rasul Paulus hal itu menjadi jelas bagi rasul-rasul yang lainnya bahwa memang itulah rencana ilahi Tuhan. Pada waktu itu bangsa Israel telah sangat terbiasa untuk tidak bercampur dengan bangsa-bangsa lain, mereka tidak
mau masuk ke rumah seorang yang bukan Yahudi bahkan mereka menyebut bangsa-bangsa Kanaan sebagai anjing-anjing, jadi kemudian mereka harus membiasakan diri dengan perintah Tuhan yang baru saja mereka mengerti.
Ingat juga tentang dua orang murid yang berada dalam perjalanan menuju sebuah kampung yang bernama Emaus yang berjarak kira-kira 7 mil dari Yerusalem (Lukas 24). Baru pada saat itu mata dan telinga rohani murid-murid itu dibuka, sebelumnya mereka tidak benar-benar mengerti apa yang telah terjadi pada Tuhan Yesus. Hal-hal seperti ini ada anyak dicatat di dalam Alkitab, dan mereka telah mendengarnya berulang-kali, mereka telah mendengarkannya pada setiap hari Sabat, akan tetapi mereka tidak mengerti hal-hal itu sampai Tuhan dalam kasih karunia-Nya memberikan pengertian kepada mereka. Dan Tuhan memiliki jadwal-Nya sendiri untuk memberitahukan kebenaran-kebenaran-Nya.
Nah, apa yang kita baca dalam kitab Daniel 12:9 diatas adalah hal yang sama, seluruh pasal tersebut berbicara tentang kondisi yang akan terjadi di dunia dan organisasi gereja-gereja pada akhir zaman. Dan Daniel diberitahukan bahwa pernyataan-pernyataan itu "dimeterai", dan akan datang saatnya ketika kebenaran-kebenaran tersebut diberitahukan kepada orang-orang yang percaya, dan sekarang kita telah hidup pada masa tersebut.
Alkitab adalah sangat jelas bahwa Tuhan akan membukakan kebenaran-kebenaran yang disembunyikan di dalam Alkitab kepada umat-Nya, dan itu berarti Tuhan tidak akan memberikan wahyu-wahyu tambahan lagi. Semua nubuat-nubuat-Nya sudah lengkap dan ada tertulis di dalam Alkitab, dan Alkitab tidak pernah berubah. Dalam bahasa aslinya, tidak satu kata, tidak satu huruf dalam suatu kata yang berubah sejak Alkitab selesai ditulis kira-kira pada tahun 95 Masehi. Itu adalah buku hukum Tuhan yang selalu berada disana, dan pengertian kita harus bertumbuh, bertumbuh dan terus bertumbuh dalam kasih
karunia Tuhan.
Jadi gereja-gereja menolak ide yang mengatakan bahwa Tuhan memberikan orang-orang percaya yang sejati lebih dan lebih banyak pengertian dari Alkitab, jadi pada dasarnya gereja-gereja telah menolak suatu bagian yang sangat penting dari Alkitab. Secara sederhana mereka berkata, kita telah mengerti hal ini dengan baik, kita telah mengerti hal itu, dan kita telah mengerti hal-hal yang lainnya, dan itulah seluruhnya yang harus kita ketahui. Tidak ada hal lainnya yang akan Tuhan ajarkan kepada kita di dalam Alkitab. Dan itulah sebabnya mengapa mereka menulis di dalam pengakuan-pengakuan iman mereka dan
peraturan-peraturan gereja mereka bahwa itulah semuanya yang harus kita ketahui. Akan tetapi sekarang kita dapat melihat, mengapa gereja-gereja ini telah menjadi mati secara rohani, karena mereka telah sekian lama berlaku demikian.
Kritik yang kedua juga sangat menarik, ada orang-orang yang berkata, "Anda mengajarkan pengertian rohaninya, anda membuatnya menjadi rohani." Dan mereka berkata bahwa mereka melihat pada Alkitab secara literal atau harafiah, dan anda telah membuatnya menjadi rohani. Akan tetapi tentu saja dalam suatu derajat tertentu semua orang dapat melihat pengertian rohani yang ada di dalam Alkitab. Seperti misalnya, Yohanes Pembaptis mengumumkan bahwa Yesus adalah "Anak Domba Allah". Jadi kita harus mencari pengertian rohaninya, karena Kristus bukanlah seekor domba, Ia bukan binatang. Dia adalah Anak Allah dan sekaligus juga Anak Manusia. Dalam kitab Yohanes 1:29 kita membaca demikian:
"Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia."
Dan hanya setelah kita mengerti bahwa itu adalah sebuah ungkapan metafora atau perumpamaan, maka kita dapat mengerti apa yang Yohanes katakan dibawah inspirasi ilahi, lihatlah ini adalah anak domba kurban yang datang untuk membayar upah dosa-dosa dari semua orang yang Ia datang untuk Ia selamatkan.
Sangat disayangkan sekali bila gereja-gereja tidak mengerti hal ini. Dan ketika mereka membaca di dalam kitab Wahyu tentang seekor binatang yang keluar dari dalam laut yang memiliki tujuh kepala dan tujuh tanduk, dalam derajat tertentu mereka mengetahui bahwa itu sama sekali tidak berbicara tentang seekor binatang secara harafiah. Jadi sebenarnya mereka mengetahui bahwa dalam suatu cara hal itu harus dimengerti secara rohani.
Dan sekarang ketika kita memiliki banyak informasi tentang "akhir dari masa kerja gereja", dan dimulainya "Masa Siksaan Yang Dahsyat" atau "Masa Kesukaran Yang Besar", dan tentang "Hujan Akhir" atau Hujan Musim Semi, dan mereka berkata bahwa kita mencari pengertian rohaninya dan kita mendapatkan semua informasi ini dari perumpamaan-perumpamaan.
Akan tetapi lihatlah apa yang kita baca dalam kitab Matius pasal 13 atau Markus pasal 4 bahwa: "tanpa perumpamaan Tuhan tidak berkata-kata kepada mereka ......" Sebenarnya ini adalah kritik yang sangat penting sekali. Ini adalah sangat penting, karena hal inilah persisnya yang terjadi pada bangsa Israel pada masa ketika Yesus mengajar disana. Dalam kitab Matius 13:13 Tuhan berkata demikian:
"Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti ..... "
Jadi anda lihat, dalam kata lain mereka mengakui satu hal yang Tuhan sudah peringatkan, bahwa Kristus berbicara dalam perumpamaan-perumpamaan supaya mereka tidak mengerti, dan hal itulah tepatnya yang sedang terjadi pada hari sekarang ini. Mereka mendengar kita berbicara tentang perumpamaan ini dan perumpamaan itu, seperti misalnya perumpamaan bersejarah tentang kerajaan Babel yang menghancurkan Yehuda (Yudea) dan Yerusalem pada tahun 587 Sebelum Masehi. Itu adalah gambaran dari Iblis ketika ia datang kembali pada akhir zaman dan akhirnya menjadi penguasa di dalam perkumpulan jemaat-jemaat setempat, yaitu sejak dimulainya "masa siksaan rohani yang dahsyat" yang tidak pernah terjadi sebelumnya, dan hal ini sedang terjadi pada hari kita sekarang ini.
Ini adalah pernyataan-pernyataan rohani karena Alkitab adalah sebuah buku rohani. Akan tetapi mereka tidak memahaminya. Mereka tidak dapat dan tidak mau memahaminya. Dan Tuhan Yesus menyatakan bahwa mereka tidak akan mengerti:
"Aku berkata-kata dalam perumpamaan supaya mereka tidak mendengar ...."
Dan organisasi gereja-gereja dan denominasi-denominasi tidak akan mengerti hal ini. Pada saat ini dalam sejarah, ketika kita mengembangkan semua informasi ini dan banyak pernyataan-pernyataan yang langsung tetapi dicampur di dalamnya dengan perumpamaan-perumpamaan, dan ada penerapan rohani dalam ayat ini dan ayat itu, akan tetapi ini berada diluar pengertian mereka.
Pada kenyataannya Kristus tidak mungkin berbicara tentang "akhir dari masa kerja gereja" pada akhir zaman dalam gaya bahasa yang se-sederhana mungkin. Dia tidak akan melakukan hal itu. Akan tetapi Tuhan berbicara tentang hal itu ketika Ia berkata dalam kitab Matius 24:15 demikian:
"Jadi apabila kamu melihat PEMBINASA KEJI berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel [Daniel 8:23-25, Daniel 9:27, Daniel 11:31-32, Daniel 12:9-11] para pembaca hendaklah memperhatikannya -- maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan."
Masih ada ratusan ayat-ayat yang menyatakan hal yang seperti ini. Ini adalah gaya bahasa parabolik atau metafora, dan kita harus mencari apakah yang dimaksud dengan Yudea? Menunjuk kepada apakah ungkapan Pegunungan itu? Dan apakah yang dimaksud dengan "tempat kudus" ? Dan seterusnya. Pengajar-pengajar dan guru-guru Alkitab di dalam gereja-gereja tidak memiliki pengertian ini. Secara rohani mereka telah dibutakan oleh Tuhan. Dan jadi tiba-tiba saja kita menyadari betapa pentingnya kritik-kritik seperti ini. Kita sudah mengetahui bahwa kritik-kritik ini akan datang, dan ini adalah salah satu kritik
utama yang disampaikan oleh para pemimpin gereja. Dan itulah juga sebabnya mengapa mereka tidak dapat beralih dari prinsip-prinsip dasar kepada pengertian rohani seperti yang kita baca dalam kitab Ibrani 6:1-2 demikian:
"Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari
perbuatan-perbuatan yang SIA-SIA, dan dasar kepercayaan kepada Allah, yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal."
No comments:
Post a Comment