Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Jan 15, 2013

Varian Gen Aktif Cenderung Berumur Panjang

Varian gen yang berhubungan dengan ciri-ciri kepribadian aktif pada manusia tampaknya mempengaruhi hidup lebih lama. Penelitian evolusi molekul menunjukkan bahwa gen allele sudah ada selama eksodus manusia nomaden keluar/pindah dari Afrika lebih dari 30,000 tahun yang lalu.

Robert Moyzis seorang profesor kimia biologi di UC Irvine dan Dr Nora Volkow seorang psikiater, melakukan penelitian varian gen aktif di Brookhaven National Laboratory untuk mengungkapkan bagaimana manusia mampu berumur panjang.

Penelitian Varian Gen Aktif DRD4 7R Allele

Turunan gen dopamin-reseptor yang disebut DRD4 7R Allele berada pada tingkat signifikan yang lebih tinggi pada orang berusia lebih dari 90 tahun dan terkait dengan peningkatan umur dalam studi tikus.

Varian gen merupakan bagian dari sistem dopamin yang memfasilitasi transmisi sinyal di antara neuron dan memainkan peran utama dalam jaringan otak. DRD4 7R allele memberikan signal dopamin yang meningkatkan reaktivitas individu dalam lingkungan mereka.



Orang yang membawa varian gen ini tampaknya lebih termotivasi untuk mengejar kegiatan sosial, intelektual dan fisik. Varian ini juga terkait dengan gangguan Hyperactivity, perilaku adiktif dan berisiko.

Sementara varian genetik mungkin tidak secara langsung mempengaruhi umur panjang, hal ini terkait dengan ciri-ciri kepribadian yang telah terbukti sangat penting dalam kehidupan yang sehat. Penelitian ini didokumentasikan dengan baik, jika seseorang semakin terlibat dengan sosial dan kegiatan fisik, semakin besar kemungkinan mereka untuk hidup lebih lama.

Beberapa penelitian telah mengkonfirmasi bahwa hidup aktif merupakan hal penting dalam masa penuaan, dan mungkin menghalangi perkembangan penyakit Neurodegenerative (seperti Alzheimer).

Tim UC Irvine menganalisis sampel genetik dari 310 peserta dalam Studi 90+. Populasi berusia tua mengalami peningkatan 66 persen yang membawa varian relatif terhadap kelompok, 2902 orang berusia antara 7 dan 45 tahun. Adanya varian gen ini juga sangat berkorelasi dengan tingkat yang lebih tinggi dalam aktivitas fisik.

Para peneliti menemukan tikus tanpa varian mengalami penurunan 7 persen menjadi 9,7 persen pada siklus hidup dibandingkan dengan mereka yang memiliki gen, bahkan ketika dibesarkan di lingkungan yang mendukung.

Varian gen dapat berkontribusi terhadap umur panjang, studi lebih lanjut harus dilakukan untuk mengidentifikasi manfaat klinis langsung dalam penelitian. Namun jelas bahwa individu dengan varian gen ini lebih cenderung menanggapi sesuatu untuk mendapatkan lebih banyak aktivitas fisik.

No comments: