Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Jan 13, 2013

Exomoon, Pencarian Zona Layak Huni Diantara Planet Ekstrasurya

Tidak ada Exomoon yang memenuhi kriteria zona layak huni, tetapi tidak ada alasan menganggapnya tidak ada sama sekali.

Para astronom mulai mempertimbangkan Exomoon atau planet-planet yang mengorbit memungkinkan adanya kehidupan di luar tata surya. Dalam sebuah studi baru, sepasang peneliti telah menemukan bahwa Exomoon sangat memungkinkan untuk mendukung kehidupan seperti Exoplanet.

Exomoon Diantara Planet Ekstrasurya

Penelitian Exomoon dilakukan oleh Rene Heller dari Germany's Leibniz Institute for Astrophysics Potsdam dan Rory Barnes dari University of Washington, serta NASA Astrobiology Institute, jurnal ini akan diterbitkan pada Astrobiology edisi Januari 2013.
exomoon, exoplanet



Sekitar 850 planet ekstrasurya (planet di luar tata surya) yang ditemukan dan sebagian besar merupakan gas raksasa steril yang mirip dengan Planet Jupiter. Hanya beberapa planet yang memiliki permukaan padat dan mengorbit bintang induknya pada zona layak huni. Sabuk Circumstellar pada jarak yang tepat secara potensial memungkinkan permukaan cairan dan lingkungan yang ramah.

Apakah planet tersebut memiliki bulan yang bisa dihuni? Tidak ada Exomoon yang memenuhi kriteria tersebut, tetapi tidak ada alasan menganggapnya tidak ada sama sekali. Kondisi iklim yang diharapkan pada bulan Ekstrasurya kemungkinan akan berbeda dengan yang ada di planet ekstrasurya, karena bulan biasanya terkunci pada planetnya. Atau lebih mirip dengan bulan Bumi, salah satu belahan bumi secara permanen menghadap bulan.

Bulan memiliki dua sumber cahaya, yang berasal dari bintang dan planet yang mereka orbit dan mempunyai gerhana yang secara signifikan dapat mengubah iklim, mengurangi pencahayaan bintang. Misalnya gerhana matahari dapat menyebabkan kegelapan total secara tiba-tiba pada siang hari.

Heller dan Barnes juga mengidentifikasi adanya pemanasan sebagai kriteria dalam habit exomoon. Sumber energi tambahan dipicu dari jarak Bulan ke planet induknya, semakin dekat ke bulan maka pemanasan dan pasang surut semakin kuat. Bulan yang mengorbit planet terlalu dekat akan menjalani pemanasan yang kuat, sehingga efek rumah kaca menjadi bencana yang akan mendidihkan air pada permukaan dan jelas tidak bisa dihuni.

Para peneliti juga merancang sebuah model teoritis untuk memperkirakan jarak minimum bulan dari planet inangnya dan masih memungkinkan kelayakan huni. Konsep ini akan memungkinkan para astronom masa depan untuk mengevaluasi habit bulan ekstrasurya. Ada zona layak huni pada Exomoon, sedikit berbeda dari zona layak huni pada exoplanet.

Ketepatan fotometrik teleskop Kepler NASA menghasilkan deteksi tentang planet Mars dan Bumi, memungkinkan ukuran bulan ekstrasurya. Teleskop memungkinkan para ilmuwan untuk mengungkapkan ribuan planet ekstrasurya.

No comments: