Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Jan 25, 2013

Fosil Gigi Dinosaurus Theropoda Pemakan Daging Priode Kapur Ditemukan

Penelitian yang menggunakan fosil gigi untuk mengidentifikasi 23 spesies Theropoda, dinosaurus kecil pemakan daging yang berkeliaran di wilayah barat Kanada dan Amerika Serikat, diperkirakan fosil ini berusia 85 hingga 65 juta tahun yang lalu.

Fosil gigi Theropoda kecil sangat melimpah pada kumpulan mikrofosil vertebrata, dan sering digunakan dalam studi keanekaragaman spesies dalam ekosistem kuno. Untuk menentukan kedekatan taksonomi pada gigi yang bermasalah, tidak ada materi yang terkait dengan kerangka diagnostik. Spesies Dromaeosaurus albertensis, Richardoestesia gilmorei, dan Saurornitholestes Langstoni, diketahui berasal dari sisa-sisa kerangka yang telah ditemukan secara eksklusif dari Dinosaur Park Formation (Campanian).



Temuan Fosil Gigi Theropoda, Dinosaurus Kecil Pemakan Daging

Paleontologis Philip Currie dan seorang mahasiswa (Derek Larson) menguji data ukuran fosil gigi yang termasuk dalam sampel anggota keluarga Velociraptor dan Troodon yang mungkin dimiliki dinosaurus Theropoda. Saat ini hanya tujuh spesies dinosaurus kecil berkaki dua pemakan daging yang teridentifikasi dari Amerika Utara dan barat.

Larson menyatakan penemuannya, bahwa kerangka dinosaurus kecil pemakan daging merupakan spesis yang sangat langka di berbagai belahan dunia, fosil gigi spesis ini hampir sepenuhnya tidak diketahui. Para peneliti mengatakan adanya peningkatan spesis dinosaurus kecil pemakan daging hingga 23 jenis. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa spesies yang ada selama jutaan tahun sebenarnya memiliki banyak spesis pemakan daging kecil, masing-masing hidup dalam jangka waktu yang lebih singkat.

Penelitian ini bisa mengidentifikasi spesis pemakan daging apa saja yang hidup di berapa daerah atau geologi geografis. Dan bisa mengidentifikasi pola kehidupan mereka hanya dengan menganilisis fosil gigi Theropoda yang jauh lebih umum daripada kerangka.

Mungkin, formasi gigi yang berbeda secara luas terlihat pada usia atau posisi geografis yang tidak dapat dijadikan acuan pada spesies ini. Fosil gigi taksa Theropoda tanpa bahan tulang terkait, seperti yang terlihat pada Paronychodon Lacustris dan Richardoestesia, juga telah diidentifikasi dari daerah yang beda usia di seluruh priode Kapur Akhir. Dataset pengukuran 1183 fosil gigi Theropoda kecil asal Amerika Utara mulai dari priode Santonian hingga Maastrichtian, dianalisis menggunakan metode statistik multivariat.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fosil gigi yang disebut Takson sama dari formasi yang berbeda, sering kuantitatif berbeda. Sebaliknya,… fosil gigi terisolasi yang ditemukan dalam formasi setara tidak kuantitatif dibedakan satu sama lain.

Hasil ini mendukung hipotesis bahwa Taksa Theropod kecil, seperti dinosaurus lainnya priode Kapur Akhir cenderung eksklusif pada formasi tempat berbeda. Metode yang diuraikan memiliki potensi besar bagi studi masa depan gigi terisolasi di seluruh dunia, dan mungkin teknik non-destruktif yang paling berguna dikenal dalam penggalian. Dan paling mungkin menganalisis spesimen yang terisolasi dan terpisah-pisah.

Keanekaragaman spesies Theropoda dan temuan berdasarkan fosil gigi terisolasi akan membantu menerangi pola evolusi dan kepunahan dalam kelompok-kelompok dan berpotensi lain secara lebih rinci. osil gigi Theropoda kecil di Amerika Utara barat, mewakili fosil 18 juta tahun dari priode Mesozoikum. Untuk menguji apakah gigi terisolasi dan dapat dijadikan acuan bagi spesies lain yang memiliki fosil kerangka lebih lengkap, diantaranya Dromaeosaurus albertensis, Richardoestesia gilmorei, Saurornitholestes langstoni, dan formosus Troodon.

Temuan fosil gisi di barat Amerika Utara menggambarkan salah satu ekosistem darat yang terus dilestarikan dan menyeluruh. Dengan demikian akan memberikan dasar pengujian terbaik dalam menganalisis perbandingan spesis lain. Tujuan semua ini untuk menilai keragaman taksonomi melalui waktu dan menentukan dokumentasikan dalam catatan fosil pada kelompok yang kurang terwakili. Identifikasi tersebut memiliki implikasi untuk merekonstruksi komunitas Paleo yang diawetkan dan membangun pola komposisi melalui catatan fosil priode Kapur Akhir, yang mengarah pada kepunahan massal Cretaceous.

No comments: