"Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat; semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus. Janganlah kamu biarkan kemenanganmu digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat, serta berkanjang pada penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi, sedang ia tidak berpegang teguh kepada Kepala [yaitu Kristus], dari mana seluruh tubuh, yang ditunjang dan diikat menjadi satu oleh urat-urat dan sendi-sendi, menerima pertumbuhan ilahinya. Apabila kamu telah mati bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari roh-roh dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah kamu masih hidup di dunia: jangan jamah ini, jangan kecap itu, jangan sentuh ini; semuanya itu hanya mengenai barang yang binasa oleh pemakaian dan hanya menurut perintah-perintah dan ajaran-ajaran manusia [yang hanya setengahnya saja berasal dari Alkitab]. Peraturan-peraturan ini, walaupun nampaknya penuh hikmat dengan ibadah buatan sendiri [tidak melihat kepada Alkitab secara keseluruhan], seperti merendahkan diri, menyiksa diri, tidak ada gunanya selain untuk memuaskan hidup duniawi." (Kolose 2:16-23)
Hukum Tuhan adalah seluruh Alkitab. Beberapa orang mengajarkan bahwa untuk menyelamatkan kita Kristus telah melakukan seluruh pekerjaan-Nya, namun kita masih harus berbuat sesuatu supaya kita dapat menggenapi keselamatan kita. Mereka berkata bahwa kita harus mempunyai kepercayaan tertentu, atau kita harus mencapai sesuatu, atau kita harus menerima Kristus, atau berbuat sesuatu seperti dibaptis air untuk menggenapkan keselamatan kita. Ajaran tersebut adalah pelanggaran dari hukum ke-4 yang berkata bahwa kita harus "berhenti" dari segala pekerjaan atau usaha-usaha kita untuk menggenapkan keselamatan kita. Keselamatan yang sejati adalah seratus persen anugrah dari Tuhan (Efesus 2:8-9).
Hukum ke-4 adalah salah satu hukum upacara yang paling penting di dalam Alkitab, itulah sebabnya Tuhan menetapkannya sebagai salah satu perintah dalam ke-10 perintah. Tuhan menginginkan supaya kita selalu mengingatnya dan tidak melalaikannya. Alkitab banyak berbicara tentang hukum ke-4 untuk menunjukkan bahwa hari ke-tujuh sabat telah diberikan kepada kita sebagai "peringatan" atau "tanda" atau "bayangan" bahwa Tuhan-lah yang menguduskan kita.
Tuhan berkata di Keluaran 31:13 demikian:
"Katakanlah kepada orang Israel, demikian: Akan tetapi hari-hari Sabat-Ku harus kamu pelihara, sebab itulah PERINGATAN antara Aku dan kamu, turun temurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah Tuhan, yang menguduskan kamu."
Dan kitab Yehezkiel 20:12 berkata demikian:
"Hari-hari Sabat-Ku juga Kuberikan kepada mereka menjadi PERINGATAN di antara Aku dan mereka, supaya mereka mengetahui bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan mereka."
Tuhan menciptakan dunia dalam waktu 6 hari dan beristirahat pada hari ke-7 untuk menunjukkan bahwa kita hendaknya juga ber-istirahat di dalam karya Kristus daripada berusaha untuk menggenapkan keselamatan kita melalui pekerjaan kita sendiri.
Dan Tuhan menunjukkan bahwa hukum-hukum upacara adalah "peringatan" atau "bayangan" daripada hal-hal yang akan datang (Kolose 2:16-17). Jika kita tetap berkeras untuk menjalankan hal-hal tersebut, seperti contohnya mengadakan kurban bakaran, kurban darah, dan merayakan bulan baru dan hari ke-7 sabat, maka kita berada dalam pelanggaran terhadap hukum Tuhan. Itu seolah-olah kita berkata bahwa Tuhan Yesus belum pernah pergi ke kayu salib untuk menggenapi hal-hal tersebut jadi kita masih harus melakukannya sendiri.
No comments:
Post a Comment