Ingatlah, ya TUHAN, apa yang terjadi atas kami, pandanglah dan lihatlah akan kehinaan kami. Milik pusaka kami beralih kepada orang lain, RUMAH-RUMAH kami kepada orang asing. Kami menjadi ANAK YATIM, tak punya Bapa, dan ibu kami seperti JANDA. Air kami kami minum dengan membayar, kami mendapat kayu dengan bayaran. Kami dikejar dekat-dekat, kami lelah, bagi kami tak ada istirahat. Kami mengulurkan tangan kepada Mesir, dan kepada Asyur untuk menjadi kenyang dengan ROTI.
Bapak-bapak kami berbuat dosa, mereka tak ada lagi, dan kami yang menanggung kedurjanaan mereka. Pelayan-pelayan memerintah atas kami; yang melepaskan kami dari tangan mereka tak ada. Dengan bahaya mautkarena serangan pedang di padang gurun, kami harus mengambil makanan kami. Kulit kami membara laksana perapian, karena nyerinya kelaparan. Mereka memperkosa wanita-wanita di Sion [=Yerusalem] dan gadis-gadis di kota-kota Yehuda.
Pemimpin-pemimpin digantung oleh tangan mereka, para tua-tua tidak dihormati. Pemuda-pemuda harus memikul batu kilangan, anak-anak terjatuh karena beratnya pikulan kayu. Para tua-tua tidak berkumpul lagi di pintu gerbang, para teruna berhenti main kecapi. Lenyaplah kegirangan hati kami, tari-tarian kami berubah menjadi perkabungan.
Mahkota telah jatuh dari kepala kami. Wahai kami, karena kami telah berbuat dosa! Karena inilah hati kami sakit, karena inilah mata kami jadi kabur: karena bukit Sion yang tandus, di mana anjing-anjing hutan berkeliaran.
Engkau, ya TUHAN, bertakhta selama-lamanya, takhta-Mu tetap dari masa ke masa! Mengapa Engkau melupakan kami selama-lamanya, meninggalkan kami demikian lama? Bawalah kami kembali kepada-Mu, ya TUHAN, maka kami akan kembali, baharuilah hari-hari kami seperti dahulu kala! Atau, apa Engkau sudah membuang kami sama sekali? Sangat murkakah Engkau terhadap kami? (Ratapan 5:1-22)
No comments:
Post a Comment