"Di mana ada Kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat Kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya. Bangsaku akan diam di tempat yang damai, di tempat tinggal yang tenteram di tempat peristirahatan yang aman" (Yesaya 32:17-18)
Seseorang mungkin akan bertanya, "Apakah sebenarnya 'pekerjaan kebenaran' itu?" Setiap kali kita melihat ungkapan "pekerjaan" di dalam Alkitab dalam hubungannya dengan keselamatan, kita mengetahui dengan pasti bahwa ini adalah pekerjaan yang Allah lakukan. Sedangkan segala pekerjaan yang kita lakukan sendiri bagaimanapun baiknya terlihat pekerjaan tersebut hanyalah seperti sebuah "kain kotor" di mata Allah, seperti yang kita baca dalam Yesaya 64:6-7 sebagai berikut:
"Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin. Tidak ada yang memanggil nama-Mu atau yang bangkit untuk berpegang kepada-Mu; sebab Engkau menyembunyikan wajah-Mu terhadap kami, dan menyerahkan kami ke dalam kekuasaan dosa kami."
Dan dalam Perjanjian Baru, di kitab Titus 3:5 kita membaca demikian:
"pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus"
Dan kitab 2 Timotius 1:9 menekankan demikian:
"Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman"
Oleh karena itu tidak diragukan lagi bahwa "pekerjaan kebenaran" dilakukan dan diselesaikan oleh Allah sendiri, seperti yang kita baca dalam Yesaya 61:10 demikian:
"Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya."
Dalam kitab Yesaya 32:17 diatas kita telah membaca bahwa "dimana ada pekerjaan kebenaran disitu akan tumbuh damai sejahtera". Dan kemudian, "akibat dari pekerjaan kebenaran adalah Ketenangan ..... yang kekal selama-lamanya". Sebenarnya "Ketenangan" apakah yang dimaksud di dalam ayat ini? Hal ini terjadi sebagai "akibat" dari kebenaran, atau keselamatan. Dan kata Ibrani untuk ungkapan "ketenangan" ini biasanya juga ditranslasi sebagai kata "istirahat".
Kitab Yesaya 30:15 menyatakannya demikian:
"Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam [yaitu beristirahatlah, atau beristirahatlah di dalam Kristus] kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu ....."
Dan Yesaya 11:10 menjelaskan demikian:
"Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai [yaitu Daud yang merupakan gambaran dari Kristus] akan berdiri sebagai panji-panji bagi bangsa-bangsa; dia akan dicari oleh suku-suku bangsa dan tempat kediamannya [yaitu tempat peristirahatannya] akan menjadi mulia."
Aspek lainya dari keselamatan yang ditemukan dalam arti dari kata "istirahat" juga ditemukan dalam Mazmur 23:2 dimana kata tersebut ditranslasi sebagai "tenang", dalam ayat itu kita membaca demikian:
"Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang"
Setelah kita menerima keselamatan, Allah membimbing kita kepada "air yang tenang" untuk meminum Air Kehidupan yaitu Injil dan juga kepada "padang yang berumput hijau" dimana kita sebagai domba-domba-Nya mendapatkan makanan rohani kita dari "Firman Allah". Dan kita juga diingatkan kepada "Gembala Yang Baik" dalam kitab Yohanes 10:9 dimana Kristus berkata demikian:
"Akulah Pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput."
Dan kitab Yohanes 14:6 menambahkan demikian:
"Kata Yesus kepadanya: "Akulah Jalan dan Kebenaran dan Hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
Nah sekarang kembali kepada Yesaya 32:17 menunjuk kepada apakah "ketentraman [atau jaminan] untuk selama-lamanya" itu? Seperti yang selalu harus kita lakukan, kita harus membandingkan hal yang rohani dengan hal yang rohani, yaitu "membandingkan ayat yang satu dengan ayat yang lain" di dalam Alkitab -- yang merupakan prinsip yang sangat penting untuk mempelajari Alkitab seperti yang Allah ajarkan kepada kita dalam kitab 1 Korintus 2:13 [KJV].
Kata Ibrani untuk ungkapan "ketentraman" (jaminan) ini biasanya diartikan sebagai "keamanan" atau "dengan aman". Dan akar katanya selalu ditranslasi sebagai "kepercayaan". Kita membaca mengenai umat Israel yang "dibawa keluar dengan aman" oleh Allah (yang merupakan gambaran dari keselamatan) dari tangan Firaun (yang merupakan gambaran akan Iblis), dan di dalam proses tersebut Allah menghancurkan tentara Mesir (yang merupakan gambaran dari orang-orang yang tidak percaya) di Laut Merah.
Dalam kitab Mazmur 78:53 kita membaca demikian:
"dituntun-Nya mereka dengan tenteram [dengan aman], sehingga tidak gemetar, sedang musuh mereka dilingkupi laut"
Dan Mazmur 16:9 menguatkan harapan akan kebangkitan, dan janji dari Allah Bapa kepada Allah Putera bahwa jiwa-Nya tidak akan ditinggal di dalam Neraka. Disitu kita baca demikian:
"Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan."
Ungkapan "ketentraman" di dalam ayat ini ditranslasikan sebagai "tentram". Lebih lanjut kita telah mempelajari diatas bahwa "pekerjaan kebenaran" menimbulkan "damai sejahtera" dengan Allah melalui karya Tuhan Yesus Kristus. Dan sebagai "akibat" atau "hasil" dari kedamaian yang kekal tersebut, Allah membuat umat-Nya untuk mendapatkan "peristirahatan yang kekal" dan "ketentraman (jaminan)", yang akan selalu menjadi milik dari anak-anak Allah yang sejati.
Dan kata Ibrani untuk ungkapan "damai" ini adalah "shalown", dimana nama dari raja Salomo berasal. Jadi raja Salomo dan Melkisedek juga adalah gambaran yang agung dari Tuhan Yesus sang Raja Damai (Yesaya 9:6). Biarlah Allah memberikan belas kasih-Nya kepada mereka semua yang mendengarkan Firman-Nya, dan memberikan mereka kedamaian yang kekal dan istirahat yang aman yang hanya dapat ditemukan di dalam Pribadi dan Karya dari Tuhan Yesus Kristus, seperti yang Ia katakan dalam kitab Matius 11:28-30 demikian:
"Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan [istirahat] kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
No comments:
Post a Comment