Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Aug 14, 2013

Sistem Pendidikan pada Jaman Romawi Kuno

Peradaban Romawi kuno didirikan di pantai barat semenanjung Italia di abad ke-8 SM. Awalnya, peradaban Romawi adalah sebuah komunitas pertanian kecil di tepi sungai Tiber. Seiring waktu, komunitas ini tumbuh menjadi salah satu kekaisaran paling kuat di dunia. Meskipun terkonsentrasi di daerah Euro-Afrika di sekitar Laut Mediterania, wilayah kekaisaran ini membentang hingga Iran di timur dan Inggris di utara. Seiring waktu, pemerintahan Romawi berubah dari monarki ke republik dan kemudian ke bentuk kekaisaran otokratis. Berikut adalah sistem pendidikan yang diterapkan oleh Romawi.

Pendidikan di Romawi

Bangsa Romawi tidak pernah memiliki hukum yang mengharuskan warganya untuk memperoleh tingkat pendidikan minimum. Mayoritas pendidikan anak dilakukan di rumah oleh orang tua mereka sendiri, atau dalam kasus bangsawan yang kaya, menyewa tutor pribadi. Bangsawan Romawi memiliki keyakinan besar dalam pendidikan dan mempekerjakan budak Yunani terdidik untuk mengajar anak-anak mereka.



⊙ Pendidikan Romawi sebagian besar dipengaruhi oleh praktik pendidikan Yunani.

Pendidikan pada masa awal Romawi terbatas pada penanaman pengetahuan sosial yang diperlukan agar anak-anak menjadi warga teladan. Pembentukan Republik Romawi pada abad ke-4 SM memunculkan ludi, yang setara dengan sekolah bermain. Pendidikan semakin mendapat peran penting selama Republik Romawi akhir dan Kekaisaran Romawi.

⊙ Pendidikan fisik dan moral umumnya dimulai di rumah di bawah pengawasan ketat orang tua. Pendidikan dasar terdiri dari hukum Romawi, sejarah, dan kebiasaan sosial yang bertujuan membentuk anak menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan taat hukum.

⊙ Sebagai bagian dari pendidikan Romawi kuno, anak gadis dilatih oleh ibu mereka untuk memasak dan menenun. Anak laki-laki diajarkan berbagai teknik pertanian, latihan fisik, dan teknik bertempur oleh ayah mereka.

Sekolah Romawi Kuno

⊙ Spurius Carvilius, mantan budak, merupakan orang pertama yang membuka ludi berbayar di Roma. Namun sekolah umum berbayar tidak terlalu populer sampai kemunculan Kekaisaran Romawi. Banyak guru pertama di Roma merupakan budak Yunani yang secara tidak langsung menguatkan pengaruh Yunani pada sistem pendidikan Romawi.

⊙ Sekolah jaman Romawi hanya merupakan satu ruangan yang dibagi dan dipisahkan oleh tirai. Sekolah-sekolah dimulai saat fajar sampai senja dengan jeda pendek untuk makan siang. Murid tidak memiliki buku sehingga pelajaran harus diingat. Matematika dasar diajarkan dengan menggunakan sempoa. Ketika seorang siswa telah mahir dalam seni menulis, dia akan diberikan kertas. Sebuah pena bulu digunakan sebagai alat tulis dengan tinta terbuat dari campuran karet, jelaga, dan tinta gurita.

⊙ Ludi tidak mengajarkan banyak mata pelajaran. Tujuan utama dari sekolah Romawi adalah untuk menanamkan kode moral pada siswa. Tidak ada tingkat minimum pendidikan yang diperlukan untuk mendapatkan sebuah pekerjaan. Dalam masyarakat berbasis kelas di Romawi kuno, berarti hanya kaum elit yang mampu mengenyam pendidikan tinggi. Dengan demikian, pendidikan yang dicapai oleh seorang individu lebih merupakan simbol status daripada kebutuhan sosial.

⊙ Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, anak perempuan umumnya tidak mendapatkan pendidikan lanjutan karena mereka harus menikah pada usia dua belas, sementara anak laki-laki hanya diperbolehkan menikah pada usia empat belas tahun. Anak laki-laki mendapat kesempatan belajar subyek khusus seperti obat-obatan, berbicara di depan umum, dan membaca karya sastra dari para sarjana sebelumnya seperti Cicero. Bangsa Romawi kuno juga mengajarkan seni berbicara di depan umum dan teknik persuasi kepada siswa remaja. Seni ini dikenal sebagai retorika. Pendidikan ini akan meningkatkan keterampilan pidato sebagai bekal menjadi politisi atau pengacara, sebuah pekerjaan elit di Romawi. Mereka juga belajar tata bahasa Yunani dan sastra bersamaan dengan musik dan astronomi.

No comments: