"Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut." (Ayub 1:21-22)
Ada banyak orang-orang yang tidak percaya mengerutu dan mengeluh tentang nasibnya dimana sesungguhnya mereka secara total memusatkan diri pada keinginan-keinginan dunia ini dan hidup tanpa Roh Kudus.
Akan tetapi ketika melihat contoh-contoh yang Tuhan berikan di dalam Alkitab kita menjadi kagum tentang bagaimana orang-orang yang percaya dapat bertahan di dalam ujian-ujian yang sangat yang berat. Seperti Ayub contohnya ia adalah seorang yang sangat saleh yang bahkan tidak berani untuk berbuat dosa baik di dalam pikiran maupun perkataan.
Kitab Ayub 1:5b mencatat demikian:
"keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Ayub, lalu mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab pikirnya: "Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di dalam hati." Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa."
Dan Ayub 2:9-10 menyatakan demikian:
"Maka berkatalah isterinya kepadanya: "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!" Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya."
Pada akhirnya, oleh karena kasih karunia Tuhan, Ayub lulus dari segala ujian yang sangat berat ini setelah ia merendahkan dirinya di hadapan Tuhan (Ayub 42). Sesungguhnya Tuhan Yesus Kristus sendiri adalah contoh utama yang harus selalu menjadi fokus dari orang-orang yang percaya, sebagai manusia -- kita tidak akan pernah bisa untuk menjadi lebih tinggi ataupun menjadi lebih rendah daripada-Nya. Segala perjuangan dan penderitaan yang kita alami di dunia ini tidak akan seberapa bila dibandingkan dengan kutukan kekal yang Kristus harus tanggung untuk menebus upah dosa-dosa umat-Nya. Kristus yang tidak berdosa telah dinyatakan berdosa oleh karena dosa-dosa kita.
Kitab Yesaya 53:6-7 yang bernubuat tentang peristiwa kayu salib menyatakan demikian:
"Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN [Allah] telah menimpakan kepadanya [yaitu kepada Kristus] kejahatan kita sekalian. Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya."
Ketika Kristus diadili di depan Pilatus Ia mungkin saja berteriak-teriak dengan keras bahwa sesungguhnya Ia tidak bersalah, tetapi Kristus tidak berbuat demikian karena Ia tahu bahwa Ia harus menggenapi nubuat Kitab Suci.
Contoh lainnya yang dapat kita lihat tentang perjuangan hidupnya adalah Rasul Paulus. Dan Paulus bukanlah seseorang yang sedang bekerja untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri tetapi ia adalah seseorang yang sedang bekerja untuk Tuhan. Dan lihatlah ia tidak mengeluh malah bersukacita ketika ia menerima siksaan demi siksaan dari orang-orang yang mengaku sebagai orang yang percaya (umat Yahudi) dan juga siksaan dari orang-orang yang tidak percaya. Betapa teladan yang sangat baik yang ia berikan bagi umat Kristen.
Masih ada banyak lagi contoh-contoh dari Pahlawan Iman yang harus kita pelajari seperti yang dinyatakan dalam kitab Ibrani 11:31-34:
"Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik. Dan apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi, yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa, memadamkan api yang dahsyat. Mereka telah luput dari mata pedang [= Firman Tuhan yang menghukum -- Ibrani 4:12], telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing [=injil-injil palsu -- 2 Raja 23:5]."
Dan akhirnya dalam kitab Matius 6:31-33 Tuhan menasihatkan kepada kita demikian:
"Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan Kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."
Nah ini adalah janji Tuhan, kalimat ini bukanlah pikiran-pikiran kosong ataupun gagasan secara filosofis belaka. Tuhan memerintahkan kita untuk berpikir mengenai hal-hal yang rohani (kekal), sehingga hidup kita bisa menjadi berkat rohani dan Tuhan akan memelihara kita. Dia akan memelihara kita sesuai dengan kasih karunia-Nya.
No comments:
Post a Comment