Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Sep 28, 2009

Kematian Dosa

"Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati."  (Filipi 3:10-11)

Kata Yunani untuk ungkapan "serupa" (summorphoo) hanya ada digunakan dalam ayat ini, dengan demikian sulit bagi kita mengerti artinya dengan lebih mendalam kecuali kalau kita dapat menemukan akar katanya. Dan ternyata kata "summorphoo" berasal dari kata "summorphos", yang juga diterjemahkan sebagai kata "serupa" dalam ayat-ayat berikut ini:


Kitab Roma 8:29 berkata demikian:

"Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara."

Dan kitab Filipi 3:21 menyatakan demikian:

"yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya."

Ayat-ayat ini mengajarkan bahwa orang-orang pilihan dibentuk untuk menjadi "serupa dengan gambaran Anak-Nya" dan kemudian mereka akan dibangkitkan sehingga menjadi "serupa dengan tubuh-Nya yang mulia". Ini adalah informasi yang sangat menakjubkan, pada hari yang terakhir, atau hari penghakiman yang terakhir, orang-orang yang percaya akan menerima "kebangkitan tubuh" yang sudah dipermuliakan dan tidak dapat binasa yang serupa dengan tubuh Kristus. Dan itu akan merupakan akhir dari alam semesta yang sudah dikutuk karena dosa ini dan juga merupakan akhir dari waktu. Dan perhatikan bahwa ayat yang pertama Roma 8:29 menjelaskan keselamatan yang sudah ditentukan oleh Allah sejak dari permulaan.

Kata Yunani untuk ungkapan "serupa" juga berhubungan dengan akar kata Yunani lainnya dimana kata utamanya adalah "rupa" atau "bentuk" (yaitu morphe) yang digunakan hanya dalam tiga ayat dalam Perjanjian Baru. Kitab Filipi 2:6-8 menyatakan demikian:

"yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati [thanatos], bahkan sampai mati di kayu salib."

Pada bagian ini kita melihat kenyataan yang mengagumkan dari inkarnasi Tuhan Yesus, yang adalah Allah Yang Kekal itu sendiri -- dimana Ia mengambil wujud manusia, menjadi berdosa karena dosa-dosa umat-Nya, dan mati di atas kayu salib untuk musuh-musuh-Nya (yaitu seteru-Nya), yaitu orang-orang yang percaya, seperti yang dijelaskan dalam kitab Roma 5:10 demikian:

"Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!"

Sebelum kita diselamatkan kita adalah seteru atau musuh-musuh Allah. Oleh karena dosa-dosa kita maka kita berada dalam keadaaan perang dengan Allah. Akan tetapi perhatikan ayat ini mengajarkan bahwa Allah mendamaikan (atau menyelamatkan) kita ketika kita "masih merupakan seterunya". Ini adalah sama seperti yang kita baca dalam kitab 1 Yohanes 4:19 demikian:

"Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita."

Dapatkah anda melihat mengapa saya selalu menekankan bahwa segala kemegahan, kemuliaan dan kehormatan hanya layak diberikan kepada Tuhan, sedangkan kita tidak layak untuk menerima apa-apa sama sekali. Kita bukan diselamatkan karena kita lebih baik daripada orang-orang lainnya, kita bukan diselamatkan karena kita lebih pintar atau bijaksana daripada orang-orang lainnya, akan tetapi kita diselamatkan supaya kita boleh memegahkan nama Tuhan. Dalam kitab Yehezkiel 36:22 Tuhan menjelaskan demikian:

"Oleh karena itu katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Bukan karena kamu Aku bertindak, hai kaum Israel, tetapi karena nama-Ku yang kudus yang kamu najiskan di tengah bangsa-bangsa di mana kamu datang."

Kemudian mengapa kita harus menjadi "serupa dengan Dia dalam kematian-Nya" ? Bagaimanapun juga bukankah kita membaca dalam kitab Yohanes 5:24 demikian:

"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup."

Walaupun pernyataan ini adalah benar, kita juga harus memeriksa apa yang Tuhan ajarkan tentang kematian dalam pernyataan penting yang kita baca dalam kitab Roma 6:8-11 demikian:

"Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia. Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut [yaitu kematian kekal] tidak berkuasa lagi atas Dia. Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus."

Definisi yang kita temukan disini tentang "dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan" (ayat 3) menunjuk pada "kematian terhadap dosa". Ada banyak orang yang mengajarkan bahwa itu menunjuk kepada baptisan secara selam, tetapi tentu saja mereka salah, ingatlah bahwa kita tidak dapat diselamatkan oleh pekerjaan apapun yang kita lakukan sendiri bagaimanapun baiknya pekerjaan tersebut, seluruh karya keselamatan seratus persen dikerjakan oleh Allah dan sebenarnya hal itu telah diselesaikan sejak sebelum dunia dijadikan. Alasan utama untuk hal ini adalah supaya segala kemegahan, kemuliaan dan kehormatan atas keselamatan hanya dapat diberikan kepada Tuhan -- dan kita tidak memiliki alasan apapun untuk memegahkan diri sendiri.

Dalam kitab Matius 25:34 kita membaca demikian:

"Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan."

Dan kitab Wahyu 17:8 menjelaskannya demikian:

"Adapun binatang yang telah kaulihat itu [yaitu Iblis], telah ada, namun tidak ada [yaitu diikat pada peristiwa kayu salib], ia akan muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan, akan heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang itu telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi."

Dan ingatlah kitab Yohanes 6:65-66 mencatat demikian:

"Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya." Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia."

Sayang sekali ketika mendengarkan Injil Kristus yang sejati ada banyak murid-murid yang mengundurkan diri. Akan tetapi sama seperti Kristus yang telah mati dan kemudian bangkit, seseorang yang sudah "dilahirkan kembali dari atas" akan mengalami pengalaman yang sama seperti yang dijelaskan dalam kitab Roma 8:10 demikian:

"Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena Kebenaran.

Ini adalah alasannya mengapa seorang anak Tuhan diperintahkan dalam kitab Lukas 9:23 demikian:

"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya [yaitu instrumen dari kematian] setiap hari dan mengikut Aku."

Dan kitab Kolose 3:5-11 dengan mirip menyatakan demikian:

"Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka]. Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya. Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya [yaitu Penciptanya]; dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu."

Dan akhirnya kitab 2 Korintus 4:3-4 menasihatkan kita demikian:

"Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini [yaitu Iblis], sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah."

No comments: