"Sebab di dalam Dia [yaitu Kristus] Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, SUPAYA terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya." (Efesus 1:4-6)
Walaupun kita tidak dapat mengerti seluruhnya tentang lingkupan dan kebesaran kasih Tuhan tetapi kita dapat melihat dari Kitab Suci bahwa kasih Tuhan adalah salah satu aspek yang penting dari rencana keselamatan-Nya untuk umat yang telah dipilih-Nya. Pada kenyataannya Tuhan telah mengasihi orang-orang pilihan sejak sebelum Penciptaan dan untuk selama-lamanya "supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia".
Ingatlah bahwa kasih Tuhan kepada umat-Nya adalah kasih yang kekal selama-lamanya, dan adalah cukup jelas bahwa hal ini tidak dapat terjadi kepada semua orang. Akan tetapi itu seluruhnya adalah hak dan urusan Tuhan, kita hanya perlu untuk menerima dan percaya bahwa Firman Tuhan, Alkitab adalah satu-satunya Kebenaran.
Kitab Efesus 2:3-6 mengajarkan tentang orang-orang yang percaya demikian:
"Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain. Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita --oleh kasih karunia [anugrah] kamu diselamatkan-- dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga"
Sangat disayangkan sekali bahwa ada banyak orang yang mengaku sebagai Kristen akan tetapi mereka alergi dengan ungkapan-ungkapan seperti "kasih karunia", "anugrah", "umat pilihan", "pre-destinasi", dll. Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa Tuhan hanya mengasihi orang-orang yang telah Ia pilih sejak sebelum dunia dijadikan, yang Ia sebut sebagai "orang-orang pilihan".
Dan dalam ayat-ayat berikut dari Perjanjian Lama yang berbicara tentang anak kembar dari Ishak dan Ribka, yaitu Yakub dan Esau, Tuhan berkata bahwa Ia "mengasihi" Yakub dan "membenci" Esau. Tuhan berbicara kepada bangsa Israel dalam kitab Maleakhi 1:2-3 demikian:
"Aku mengasihi kamu," firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?" "Bukankah Esau itu kakak Yakub?" demikianlah firman TUHAN. "Namun Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau. Sebab itu Aku membuat pegunungannya [yaitu pegunungan Seir atau Edom] menjadi sunyi sepi [shemamah] dan tanah pusakanya Kujadikan padang gurun."
Kata Ibrani untuk ungkapan "sunyi sepi" (shemamah) merupakan gaya bahasa dari penghakiman atau kutukan Tuhan. Ungkapan ini berarti dimata Tuhan tidak ditemukan lagi orang-orang percaya yang sejati didalamnya. Dimata Tuhan tidak ada lagi ditemukan orang-orang yang masih hidup secara rohani didalamnya.
Dan ayat-ayat berikut menunjuk pada penghakiman Tuhan terhadap organisasi gereja-gereja yang sudah tersesat di akhir zaman dimana gereja-gereja ini digambarkan sebagai "Yerusalem" (external), Babel, Esau, Edom, Seir, Bozra, Tirus, Sidon, Mesir, Sodom, Amon, Moab, dll.
Dalam kitab Yeremia 9:11 kita membaca demikian:
"Aku akan membuat YERUSALEM menjadi timbunan puing, tempat persembunyian serigala-serigala; Aku akan membuat kota-kota Yehuda menjadi sunyi sepi [shemamah], tidak berpenduduk lagi."
Kitab Yeremia 50:13 berkata demikian:
"Karena murka TUHAN negeri itu [yaitu Babel] tidak akan didiami lagi, sama sekali akan menjadi tempat tandus [shemamah]. Setiap orang yang melewati BABEL akan merasa ngeri dan akan bersuit karena pukulan-pukulan yang dideritanya."
Kitab Zefanya 2:9-11 menyatakan demikian:
"Sebab itu, demi Aku yang hidup --demikianlah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel-- maka MOAB akan menjadi seperti Sodom dan bani AMON seperti Gomora, yakni menjadi padang jeruju dan tempat penggalian garam dan tempat sunyi sepi [shemamah] sampai selama-lamanya. SISA-SISA umat-Ku akan menjarah mereka dan yang masih tinggal dari bangsa-Ku itu akan memiliki mereka sebagai warisan." Inilah yang menjadi bagian mereka sebagai ganti kecongkakan mereka, sebab mereka telah mencela dan membesarkan diri terhadap umat TUHAN semesta alam. TUHAN akan mendahsyatkan mereka, sebab Ia akan melenyapkan para allah di bumi"
Dan kitab Yesaya 34:9-15 menggambarkannya demikian:
"Sungai-sungai EDOM akan berubah menjadi ter, dan tanahnya menjadi belerang; negerinya akan menjadi ter yang menyala-nyala. Siang dan malam negeri itu tidak akan padam-padam, asapnya naik untuk selama-lamanya. Negeri itu akan menjadi reruntuhan turun-temurun, tidak ada orang yang melintasinya untuk seterusnya. Burung undan dan landak akan mendudukinya, burung hantu dan burung gagak akan tinggal di dalamnya. TUHAN menjadikannya campur baur dan kosong tepat menurut rencana-Nya. Jin-jin akan diam di dalamnya, dan para pemukanya akan tidak ada lagi; tidak ada lagi di sana yang dimaklumkan sebagai raja, dan semua pemimpinnya sudah lenyap. Duri-duri akan tumbuh di puri-purinya, rumput dan puteri malu di tempat-tempatnya yang berkubu, sehingga menjadi tempat kediaman serigala, dan lapangan bagi burung unta. Di sana berpapasan binatang gurun dengan anjing hutan, dan jin bertemu dengan temannya; hantu malam saja ada di sana dan mendapat tempat perhentian. Di sana ular pohon bersarang dan bertelur, mengeram sampai telurnya menetas; burung-burung dendang saja berkumpul di sana, masing-masing dengan pasangannya."
Dan Perjanjian Baru kitab Wahyu 18:2-5 mencatat demikian:
"Dan ia [yaitu malaikat pembawa pesan] berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh BABEL, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci, karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya." Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: "Pergilah kamu, hai UMAT-KU, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya."
Jadi cukup jelas bahwa Tuhan menggunakan Esau sebagai gambaran dari orang-orang yang dimurkai-Nya. Dan lebih lanjut Tuhan menjelaskan pilihan ilahi-Nya terhadap siapa yang akan Ia kasihi dan selamatkan dari kutukan yang kekal -- bukan berdasarkan sesuatu apapun tentang siapakah orang tersebut, atau apakah yang orang itu lakukan -- akan tetapi keselamatan itu seluruhnya untuk kemegahan, kemuliaan dan kehormatan Tuhan.
Dalam kitab Roma 9:10-16 Tuhan menggunakan Yakub (Israel) sebagai gambaran dari orang-orang yang dikasih-Nya dengan kemurahan. Dalam ayat itu kita membaca demikian:
"Tetapi bukan hanya itu saja. Lebih terang lagi ialah Ribka yang mengandung dari satu orang, yaitu dari Ishak, bapa leluhur kita. Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, --supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, BUKAN berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya-- dikatakan kepada Ribka: "Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda," seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau." Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil! Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati." Jadi hal itu TIDAK tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah."
Kemudian dalam kitab 1 Petrus 2:9-10 Tuhan berbicara tentang karakter dari orang-orang pilihan-Nya yang mendapatkan belas kasihan yang kekal (keselamatan) yang berasal dari Tuhan, dalam ayat itu kita membaca demikian:
"Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani [yaitu imam-imam kerajaan], bangsa yang kudus, umat kepunyaan [peripoiesis] Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan."
Kata Yunani untuk ungkapan "kepunyaan" (peripoiesis) di-translasi sebagai ungkapan "milik" dalam kitab Efesus 1:13-14 yang kita baca demikian:
"Di dalam Dia kamu juga --karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu-- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus [yaitu Roh Tuhan atau Roh Kristus], yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah JAMINAN bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik [peripoiesis] Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya."
Dan kitab 1 Korintus 6:20 menyatakan demikian:
"Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu MULIAKANLAH Allah dengan tubuhmu [dan jiwamu - KJV]!"
Kita telah melihat dari ayat-ayat dalam kitab Maleakhi 1 dalam Perjanjian Lama dan Roma 9 dalam Perjanjian Baru bahwa "Yakub" adalah gambaran dari orang-orang pilihan Tuhan, yang Tuhan kasihi sejak sebelum dunia dijadikan, dan "Esau" adalah gambaran dari orang-orang yang tidak diselamatkan, yang dibenci oleh Tuhan. Mereka akan tetap terus berada di dalam pemberontakan mereka terhadap Tuhan dan akan berakhir di dalam hukuman yang kekal, seperti yang kita baca dalam kitab Wahyu 13:8-9 demikian:
"Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya [yaitu menyembah "binatang" atau Iblis], yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis SEJAK dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih. Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"
Kita harus mengerti bila bukan karena "kasih karunia" (anugrah) Tuhan maka tidak ada satu orangpun yang dapat diselamatkan. Bila keselamatan itu tergantung dari usaha atau kehendak kita sendiri maka tidak ada satu orangpun yang dapat diselamatkan sesuai dengan syarat-syarat Tuhan. Sejak dilahirkan pada dasarnya sifat manusia adalah "mati secara rohani" seperti yang kita baca dalam kitab Roma 3:12, 23-24 demikian:
"Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia [anugrah] telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus."
Dan Tuhan tidak menggunakan ungkapan "orang yang tidak dipilih" di dalam Alkitab, akan tetapi Tuhan menyebut mereka sebagai yang Ia "benci" atau sebagai "para pembuat kejahatan", seperti yang kita baca dalam ayat-ayat berikut ini:
Kitab Mazmur 5:5 menyatakan demikian:
"Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau [Tuhan] membenci semua orang yang melakukan kejahatan."
Kitab Ibrani 1:9 menekankan demikian:
"Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan"
Dan kitab Matius 7:22-23 membuat prediksi yang mengerikan ini:
"Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak PERNAH mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
No comments:
Post a Comment