Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Mar 27, 2009

Doa Bapa Kami

"Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan [roti] kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan [hutang] kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan [penghakiman], tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan  sampai selama-lamanya. Amin.]" (Matius 6:9-13)

Ketika para murid meminta Yesus untuk mengajarkan mereka berdoa, Yesus kemudian memberikan mereka sebuah model doa seperti yang kita baca di atas. Ini tidak berarti bahwa setiap waktu kita harus berdoa dengan kata-kata yang persis sama, tetapi kita harus melihat kepada setiap pernyataan yang ada di dalam doa ini untuk memberikan kita petunjuk bagaimana seharusnya kita berdoa.

Pertama-tama perhatikan di bagian pertamanya di Matius 6:9 kita baca:

"Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu"

Jadi kita harus selalu berdoa kepada "Bapa yang ada di Surga" karena Dia-lah yang memberikan segala sesuatu dan hadiah yang sempurna. Dan hadiah yang sempurna yang bisa diberikan kepada kita adalah "keselamatan". Dan pernyataan "dikuduskanlah nama-Mu" berarti bahwa Bapa adalah Allah Yang Maha Kudus, Dia bukan hanya "seseorang" lain yang bisa kita panggil dengan sembarangan seperti "hai", Dia bukan seperti manusia biasa atau ilah-ilah lain. Allah bukanlah siapa yang kita bisa berbuat sembarangan, bicara sembarangan, atau kita permainkan. Allah adalah Allah Yang Maha Kuasa, dari kekal Dia ada, dan Dia memerintah atas segala sesuatu dari kekekalan yang lampau sampai kekekalan yang akan datang.

Kemudian di Matius 6:12 kita membaca demikian:

"ampunilah kami akan kesalahan [hutang] kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah [berhutang] kepada kami"

Harap diperhatikan bahwa ini adalah doa untuk keselamatan. Dan keselamatan adalah keperluan yang paling penting dari seluruh umat manusia, tidak ada hal lainnya yang lebih penting daripada itu, dan hanya Tuhan yang dapat mengampuni dosa-dosa kita. Ketika kita berbuat dosa hal yang pertama dan terutama adalah dosa tersebut adalah dosa terhadap Tuhan.

Kemudian dalam ayat 13 kita membaca lagi demikian:

"dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan [penghakiman], tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat."

Ini juga adalah permohonan untuk mendapatkan keselamatan. Kata Yunani untuk ungkapan "pencobaan" (pierasmos), dalam bahasa aslinya berarti "penghakiman". Jadi Tuhan menginginkan kita untuk sadar sepenuhnya akan penghakiman Tuhan yang adil di akhir zaman.

Kalau seseorang dicurigai telah melakukan kejahatan maka dia akan dibawa kepada hakim untuk diadili dan ditentukan apakah dia bersalah atau tidak. Kalau dia ditemukan bersalah, hakim akan memutuskan hukuman yang sesuai dengan undang-undang yang berlaku, dan orang itu harus membayar hukuman tersebut sesuai dengan yang dituntut oleh undang-undang yang berlaku dimana hakim tersebut memerintah.

Dan seluruh umat manusia adalah subjek dari hukum-hukum Tuhan, tetapi kita semua adalah orang-orang yang berdosa (Roma 3:23, 1 Yohanes 1:8), jadi pada hari yang terakhir nanti semua orang yang tidak memiliki Juruselamat sudah pasti akan ditemukan bersalah, dan kita sudah mengetahui bahwa hukumannya adalah kutukan yang kekal. Upah dosa ialah "maut" (Roma 6:23), dan maut yang Tuhan maksudkan disini adalah "kematian kedua" di dalam kekekalan.

Oleh karena itu di dalam doa Bapa Kami kita berkata, "janganlah membawa kami ke dalam penghakiman". Dalam kata lain ini juga adalah permohonan untuk keselamatan. Ketika kita berkata, "ampunilah kami akan kesalahan [atau hutang] kami," itu berarti kita sedang berkata, "Ya Tuhan, selamatkanlah saya."

Dan pernyataan yang selanjutnya juga adalah permohonan untuk keselamatan, disitu kita berkata, "lepaskanlah kami dari pada yang jahat". Nah, dari yang "jahat" manakah kita ingin untuk dilepaskan? Kita ingin dilepaskan dari "murka Allah" yang memang pantas kita dapatkan karena dosa-dosa dan pelanggaran-pelanggaran kita. Kejahatan dari dosa-dosa kita membuat kita berada dibawah murka Allah. Ini disebut kejahatan karena kita memberontak terhadap Allah dan menjadi budak Iblis dan budak dosa. Ingatlah bahwa setiap orang yang belum diselamatkan masih berada di dalam "kerajaan gelap" atau kerajaan Iblis (Kis. 26:18, Kolose 1:13, Efesus 5:8, Yohanes 12:46, 1 Petrus 2:9).

Dalam kitab Kisah Para Rasul 26:18 kita membaca demikian:

"untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan."

Jadi pernyataan "lepaskanlah kami dari pada yang jahat" adalah permohonan untuk keselamatan. Ini adalah doa supaya kita bisa dilepaskan dari murka Allah. Ini adalah doa supaya kita dapat dilepaskan dari upah dosa-dosa kita, yang merupakan hutang yang seharusnya kita bayar. Ini adalah doa supaya kita dilepaskan keluar dari kerajaan Iblis dan dibawa masuk ke dalam kerajaan Tuhan Yesus Kristus. Oleh karena itu, tiga permohonan dalam Doa Bapa Kami ini secara efektif adalah sebuah permohonan untuk keselamatan. Dan ketika kita sudah diselamatkan, kita mengetahui bahwa tiga permohonan ini telah dijawab dengan tegas. Ini adalah janji yang indah yang Tuhan nyatakan dalam kitab Wahyu 3:10 dimana Tuhan berkata:

"Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan [penghakiman] yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai [menghakimi] mereka yang diam di bumi."

Ketika kita membaca dengan teliti dan berhati-hati doa Bapa Kami yang ditemukan dalam Matius pasal 6 atau Lukas pasal 11, kita menemukan bahwa ini adalah intisari dari doa keselamatan. Keselamatan adalah keperluan yang paling penting dari seluruh umat manusia. Kalau kita sudah diselamatkan (yaitu mendapatkan "kebangkitan jiwa yang baru" yang diberikan dari atas) kita sudah mempunyai hidup yang kekal. Kita sudah aman dan terlindungi, kita sudah memiliki berkat yang paling baik yang bisa kita dapatkan.

No comments: