Apabila terjadi pertentangan berarti salah harus ada yang mengalah, begitu juga dengan agama, apabila anda tidak ingin disebut sebagai kafir atau atheist, maka anda harus kompromi mengorbankan akal budi , dalam bhs Sunda nya ini disebut "Secrificium intellectus = pengorbanan akal budi" oleh sebab itulah Tertullianus berpendapat, bahwa agama itu meniadakan ilmu pengetahuan.
Konflik antara kepercayaan dan ilmu pengetahuan sering sekali terjadi umpamanya dalam bidang biologi yang satu menyatakan bahwa kita ini keturunan dari monyet (Darwin) sedangkan menurut kepercayaan kita ini diciptakan oleh Sang Pencipta. Bahkan sering sekali saya mendengar kalho kita mau percaya, kita harus berusaha untuk melupakan nalar kita, karena perkataan "kepercayaan" itu tidak ada di dalam kamusnya ilmu pengetahuan! Inilah yang dibilang doktrin comberan ato "Kebo duduk" ato dalam bhs Londonya Bull Sit!
Kepercayaan adalah ufuk (=horison) dari semua ilmu pengetahuan atau akarnya dari setiap ilmu pengetahuan, tanpa adanya kepercayaan tidak akan ada ilmu pengetahuan! Ilmu Pengetahuan bukannya timbul secara kebetulan! Mereka bisa menyelidiki dan menemukan sesuatu, karena diawali dgn adanya kepercayaan pada suatu hipotesis. Untuk meraih ini pada awalnya mereka harus bersedia mengorbankan "akal budi" atau nalar mereka, kalau hanya berdasarkan akal budi saja, manusia tidak akan dapat melakukan perjalanan ke bulan!
Manusia memiliki dua macam kebutuhan dasar kebutuhan alamiah (fitriah) dan non alamiah. Kebutuhan Fitriah adalah kebutuhan ingin mengetahui dan ingin mempelajari sesuatu yang bisa dibuktikan secara ilmiah. Kebutuhan non alamiah misalnya ingin mengetahui: "Kenapa kita dilahirkan ? Tujuan hidup kita ini apa ? Apa yang terjadi setelah kita mati ?"
Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia pada saat ini memiliki pengetahuan maupun manusia yang terdidik jauh lebih tinggi dan jauh lebih banyak sejak sepanjang sejarah manusia. Hanya sayangnya, akal kita semakin kuat, tetapi hati kita semakin lemah. Lihat saja orang-orang disekitar kita, berapa banyak orang kesepian, stress, kehilangan rasa kasih sayang, keluarga retak, perselingkuan, korban narkoba, sakit jiwa dsb-nya. Disamping itu dengan bertambahnya pengetahuan semakin, bertambah pula kejahatan manusia. Dahulu orang membunuh dengan pedang, sekarang dengan bom atom maupun senjata biologis.
Dengan begitu tingginya ilmu pengetahuan dan banyaknya harta yang kita miliki, kenyataannya kita tidak mampu memperbaiki lingkungan kita, mulai dari moral sampai dengan lingkungan hidup. Lihat saja begitu banyak orang tua yang ingin agar anaknya menguasai bahasa asing sedini mungkin, maka tidaklah heran apabila banyak anak TK sudah menguasai berbagai macam bahasa asing, tetapi dilain pihak tanyalah sendiri berapa banyak orang tua yang ingin memberikan anaknya pendidikan budi pekerti ataupun agama ? Maka tidaklah heran banyak remaja yang amburadul moralnya maupun narkoba.
Baik sains maupun agama (keimanan) memberikan kekuatan kepada kemanusiaan. Sains memberikan kepada kita kekuatan dalam bentuk empiris yang bisa dijamah oleh pancaindera kita, sedangkan keimanan memberikan kita kekuatan non empiris, atau kekuatan batin. Sumber dari segala kejahatan berpangkal dari kuatnya akal tetapi lemahnya iman.
Pengetahuan hanya menghasilkan produk dan jasa yang kita kerjakan dan tawarkan sepanjang hari, tetapi apakah hanya itu saja kebutuhan kita ?
Bacalah dan renungkanlah baik-baik, tulisan yang tercantum dibawah ini !
Sains berarti kemampuan dan keimanan adalah kehendak baik. Sains memicu ketidak puasan, keimanan memberikan kesejukan dan damai. Sains memberikan kita kekuatan dan pencerahan; iman memberikan kita harapan, kehangatan dan kasih sayang. Sains dapat merubah dan membentuk kembali alam disekitar kita, iman dapat membentuk dan merubah batin manusia. Sains memberikan kita kepastian, keimanan memberikan kita hiburan, penawar bagi kegelisahan, ketakberdayaan maupun absurdisitas. Sains dapat membuat barang jadi bermutu, iman dapat meningkatkan mutu manusia. Sains menciptakan teknologi, dan keimanan menciptakan tujuan. Sains memberi kita momentum dan keimanan memberikan arah. Yang diberikan oleh sains kepada manusia adalah kekuatan yang lepas, tetapi keimanan memberikan sesuatu kekuatan yang kukuh.
Tidak ada salahnya sesekali men-fwd artikel yang bermutu dan bermanfaat untuk menguatkan iman sesama kita.
No comments:
Post a Comment