Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus. Kita tidak memahami sepenuhnya bagaimana hal itu demikian, namun itu adalah bahasa yang Alkitab gunakan. Dan Tuhan Yesus Kristus adalah Allah Yang Kekal, dan Dia adalah salah satu pribadi dari Allah Tritunggal yang telah setuju untuk mengambil sifat alami manusia di dalam daging dan darah untuk menanggung kemurkaan Allah atas dosa. Maka Dia "telah sebelumnya" mengetahui yang baik dan yang jahat. Sebagai Allah, Kristus adalah "baik", tetapi sebelum penciptaan Dia juga telah mengetahui yang "jahat" karena Dia telah disembelih secara prinsip untuk membayar upah dosa-dosa umat pilihan-Nya.
Dan itulah sebabnya mengapa Tuhan berkata dalam Kitab Kejadian 3:22 demikian:
"Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita [Yesus Kristus], tahu tentang yang baik dan yang jahat."
Adalah sangat mengagumkan bahwa Iblis memiliki kemampuan untuk mengetahui banyak hal. Kita seharusnya tidak pernah meremehkan pengetahuan dan kekuatan Iblis. Seperti contohnya, Iblis telah mengetahui bahwa ada suatu Hari Penghakiman yang akan datang. Ingatlah tentang roh-roh jahat yang merasuki dua orang laki-laki di daerah Gadara yang berkata dalam kitab Matius 8:29 demikian:
"Dan mereka itupun berteriak, katanya: "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?"
Iblis mengetahui banyak hal-hal seperti itu, dan ia sangat mampu untuk mempermainkan banyak orang yang tidak benar-benar percaya untuk membengkokkan program keselamatan Tuhan. Di dalam keangkuhan dan penipuan atas dirinya sendiri, Iblis berpikir bahwa dia entah bagaimana akan memenangkan peperangannya melawan Tuhan. Tetapi tentu saja Iblis tidak dapat menang karena Kristus adalah "Raja atas segala raja dan Tuan atas segala tuan" yang akan membinasakan Iblis secara total "sewaktu" Dia datang kembali -- yaitu, Kristus sebagai sang Hakim akan mencampakkan dia ke dalam lautan api yang kekal.
Tetapi di dalam kitab Kejadian 3:5 Iblis mengatakan:
"tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
Jadi setelah Hawa mengucapkan dustanya yang pertama, dosa telah masuk dan langkah berikutnya telah datang dengan sangat mudah, seperti kita baca di dalam Kitab Kejadian 3:6:
"Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu MENARIK HATI karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya."
Kata Ibrani untuk ungkapan "menarik hati" juga dapat diterjemahkan sebagai "mengingini". Nantinya Tuhan akan memberikan Sepuluh Perintah yang mengatakan "Jangan mengingini". Maka dosa telah berkembang dengan sepenuhnya di sana. Hal itu telah dimulai dengan menentang wewenang Tuhan seperti yang kita baca dalam kitab Kejadian 3:3-4:
"tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati." Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,"
Iblis pada dasarnya telah menyebut Tuhan sebagai "pembohong", dan kemudian di dalam sekejap dosa telah berbuah. Hawa dengan sengaja telah melanggar Perintah Tuhan. Sekarang, kita tidak memahami sepenuhnya mengapa Adam juga turut serta dalam dosa Hawa. Akan tetapi kita mengetahui bahwa si laki-laki dan perempuan telah merupakan satu daging. Kita mengetahui bahwa Hawa telah diciptakan dari tulang rusuk Adam sehingga mereka adalah sejenis di dalam suatu makna. Ketika Hawa memberontak, adalah menakjubkan bagaimana Adam juga jatuh tepat ke dalam perangkap yang sama.
Mungkin itu adalah karena Tuhan telah menempatkan semacam rasa kasih phileo di antara laki-laki dan perempuan di dunia ini. Dan di zaman kita terdapat banyak pelanggaran atas hal itu, dan di sini Adam telah menyaksikan istrinya melakukan sesuatu, dan sebagai pasangannya, dia melakukan hal yang sama.
Ini terjadi tepat pada awal mula dari waktu di mana segala sesuatu adalah sempurna, Tuhan telah menciptakan Adam untuk menjadi kepala dari seluruh umat manusia. Kita semua, setiap dari kita, berasal dari Adam. Adam merupakan kepala dari kerajaan-kerajaan dunia ini. Kemudian, Kristus datang sebagai "Adam yang akhir" atau "manusia kedua" untuk mendirikan suatu kerajaan rohani, seperti yang kita baca dalam kitab 1 Korintus 15:45-47 demikian:
"Seperti ada tertulis: "MANUSIA PERTAMA, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir [yaitu Kristus] menjadi roh yang menghidupkan. Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang ALAMIAH; kemudian barulah datang yang rohaniah. Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, MANUSIA KEDUA [yaitu Kristus] berasal dari sorga."
Setelah Yesus melakukan upacara baptis air Dia dipimpin oleh Roh Kudus ke padang gurun untuk diuji oleh Ular tua itu, yang disebut Iblis atau Satan, yang telah mengalahkan Adam dan Hawa di Taman Eden. Hanya ujian atas Yesus adalah jauh lebih berat dari pada ujian bagi Adam dan Hawa. Kita membaca mengenai hal itu dalam kitab Matius 4:1-4 demikian:
"Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Kemudian Iblis membawa Yesus ke atas atap Bait Allah dan memberitahukan Dia untuk menjatuhkan diri-Nya. Kemudian Iblis membawa Yesus ke atas gunung yang sangat tinggi untuk memperlihatkan kerajaannya dan meminta Yesus untuk sujud menyembah dia. Setiap kali, Yesus telah menjawab tuntutan-tuntutan Iblis dengan mengutip dari Firman Tuhan. Jika Yesus mematuhi Iblis untuk sesaat saja maka Iblis akan menjadi pemenangnya.
Ingatlah, Iblis adalah sang "penipu ulung" dengan segala macam kebohongannya yang hebat. Apa yang kita harus lakukan adalah berpegang teguh pada Firman Tuhan, Alkitab. Ketika kita berpegang teguh pada Firman Tuhan kita berada pada dasar yang tidak dapat goyah. Dan dengan demikian kita dapat menenangkan diri untuk mengetahui bahwa Iblis tidak dapat menipu kita dengan cara-cara liciknya, akan tetapi selagi kita meninjau pada beberapa ujian yang masuk ke dalam hidup kita, kita dapat melihat bagaimana Iblis masih bekerja untuk menguji kita.
Kitab 1 Petrus 5:7-11 menasihatkan kepada kita demikian:
"Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama. Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin."
Dan itulah sebabnya mengapa Tuhan berkata dalam Kitab Kejadian 3:22 demikian:
"Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita [Yesus Kristus], tahu tentang yang baik dan yang jahat."
Adalah sangat mengagumkan bahwa Iblis memiliki kemampuan untuk mengetahui banyak hal. Kita seharusnya tidak pernah meremehkan pengetahuan dan kekuatan Iblis. Seperti contohnya, Iblis telah mengetahui bahwa ada suatu Hari Penghakiman yang akan datang. Ingatlah tentang roh-roh jahat yang merasuki dua orang laki-laki di daerah Gadara yang berkata dalam kitab Matius 8:29 demikian:
"Dan mereka itupun berteriak, katanya: "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?"
Iblis mengetahui banyak hal-hal seperti itu, dan ia sangat mampu untuk mempermainkan banyak orang yang tidak benar-benar percaya untuk membengkokkan program keselamatan Tuhan. Di dalam keangkuhan dan penipuan atas dirinya sendiri, Iblis berpikir bahwa dia entah bagaimana akan memenangkan peperangannya melawan Tuhan. Tetapi tentu saja Iblis tidak dapat menang karena Kristus adalah "Raja atas segala raja dan Tuan atas segala tuan" yang akan membinasakan Iblis secara total "sewaktu" Dia datang kembali -- yaitu, Kristus sebagai sang Hakim akan mencampakkan dia ke dalam lautan api yang kekal.
Tetapi di dalam kitab Kejadian 3:5 Iblis mengatakan:
"tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
Jadi setelah Hawa mengucapkan dustanya yang pertama, dosa telah masuk dan langkah berikutnya telah datang dengan sangat mudah, seperti kita baca di dalam Kitab Kejadian 3:6:
"Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu MENARIK HATI karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya."
Kata Ibrani untuk ungkapan "menarik hati" juga dapat diterjemahkan sebagai "mengingini". Nantinya Tuhan akan memberikan Sepuluh Perintah yang mengatakan "Jangan mengingini". Maka dosa telah berkembang dengan sepenuhnya di sana. Hal itu telah dimulai dengan menentang wewenang Tuhan seperti yang kita baca dalam kitab Kejadian 3:3-4:
"tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati." Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,"
Iblis pada dasarnya telah menyebut Tuhan sebagai "pembohong", dan kemudian di dalam sekejap dosa telah berbuah. Hawa dengan sengaja telah melanggar Perintah Tuhan. Sekarang, kita tidak memahami sepenuhnya mengapa Adam juga turut serta dalam dosa Hawa. Akan tetapi kita mengetahui bahwa si laki-laki dan perempuan telah merupakan satu daging. Kita mengetahui bahwa Hawa telah diciptakan dari tulang rusuk Adam sehingga mereka adalah sejenis di dalam suatu makna. Ketika Hawa memberontak, adalah menakjubkan bagaimana Adam juga jatuh tepat ke dalam perangkap yang sama.
Mungkin itu adalah karena Tuhan telah menempatkan semacam rasa kasih phileo di antara laki-laki dan perempuan di dunia ini. Dan di zaman kita terdapat banyak pelanggaran atas hal itu, dan di sini Adam telah menyaksikan istrinya melakukan sesuatu, dan sebagai pasangannya, dia melakukan hal yang sama.
Ini terjadi tepat pada awal mula dari waktu di mana segala sesuatu adalah sempurna, Tuhan telah menciptakan Adam untuk menjadi kepala dari seluruh umat manusia. Kita semua, setiap dari kita, berasal dari Adam. Adam merupakan kepala dari kerajaan-kerajaan dunia ini. Kemudian, Kristus datang sebagai "Adam yang akhir" atau "manusia kedua" untuk mendirikan suatu kerajaan rohani, seperti yang kita baca dalam kitab 1 Korintus 15:45-47 demikian:
"Seperti ada tertulis: "MANUSIA PERTAMA, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir [yaitu Kristus] menjadi roh yang menghidupkan. Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang ALAMIAH; kemudian barulah datang yang rohaniah. Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, MANUSIA KEDUA [yaitu Kristus] berasal dari sorga."
Setelah Yesus melakukan upacara baptis air Dia dipimpin oleh Roh Kudus ke padang gurun untuk diuji oleh Ular tua itu, yang disebut Iblis atau Satan, yang telah mengalahkan Adam dan Hawa di Taman Eden. Hanya ujian atas Yesus adalah jauh lebih berat dari pada ujian bagi Adam dan Hawa. Kita membaca mengenai hal itu dalam kitab Matius 4:1-4 demikian:
"Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Kemudian Iblis membawa Yesus ke atas atap Bait Allah dan memberitahukan Dia untuk menjatuhkan diri-Nya. Kemudian Iblis membawa Yesus ke atas gunung yang sangat tinggi untuk memperlihatkan kerajaannya dan meminta Yesus untuk sujud menyembah dia. Setiap kali, Yesus telah menjawab tuntutan-tuntutan Iblis dengan mengutip dari Firman Tuhan. Jika Yesus mematuhi Iblis untuk sesaat saja maka Iblis akan menjadi pemenangnya.
Ingatlah, Iblis adalah sang "penipu ulung" dengan segala macam kebohongannya yang hebat. Apa yang kita harus lakukan adalah berpegang teguh pada Firman Tuhan, Alkitab. Ketika kita berpegang teguh pada Firman Tuhan kita berada pada dasar yang tidak dapat goyah. Dan dengan demikian kita dapat menenangkan diri untuk mengetahui bahwa Iblis tidak dapat menipu kita dengan cara-cara liciknya, akan tetapi selagi kita meninjau pada beberapa ujian yang masuk ke dalam hidup kita, kita dapat melihat bagaimana Iblis masih bekerja untuk menguji kita.
Kitab 1 Petrus 5:7-11 menasihatkan kepada kita demikian:
"Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama. Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin."
No comments:
Post a Comment