Di dalam keluarga yang baik, seorang anak akan menurut kepada orang tuanya dan mencintai ayah ibunya. Di dalam keyakinan seorang anak yang masih kecil dia sangat-sangat mempercayai orang tuanya. Anak ini akan percaya kepada apa saja yang dikatakan oleh ayahnya, dan dia ingin untuk melakukan apa saja yang diperintahkan oleh ayahnya.
Dalam situasi yang sama, sebagai anak Tuhan kita harus hidup seperti anak kecil ini, kita harus memiliki kepercayaan yang penuh kepada Tuhan. Tetapi apakah yang harus kita percayai?
Tuhan sudah memberikan kita Firman-Nya, Alkitab, supaya kita dapat mengetahui perintah-perintah-Nya. Seluruh Alkitab adalah kumpulan dari nubuat-nubuat-Nya, seperti yang kita baca dalam kitab 2 Petrus 1:20-21 demikian:
"Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat [Kitab Suci] dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan [Allah] Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah."
Dan kitab 1 Korintus 2:13-14 menyatakan demikian:
"Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh [, membandingkan hal yang rohani dengan hal yang rohani - KJV]. Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani."
Oleh karena itu kalau kita mempunyai ide-ide, doktrin-doktrin, filosofi-filosofi atau pengajaran-pengajaran yang bertentangan dengan Alkitab itu berarti kita tidak sedang mempercayai Tuhan sebagai Bapa kita. Parahnya itu juga berarti bahwa kita sedang menyembah manusia, yaitu bapa-bapa gereja yang menciptakan doktrin-doktrin yang salah tersebut.
Pada hari sekarang ini ada banyak orang-orang yang menginginkan injil-injil mereka sendiri, kemudian dengan suatu prasangka yang sudah mereka tetapkan, mereka mencari di dalam Alkitab untuk menemukan beberapa ayat-ayat yang kelihatannya mendukung ide-ide mereka itu. Akan tetapi mereka tidak mau mengambil waktu untuk memeriksa ide-ide tersebut terhadap seluruh ayat-ayat yang ada di dalam Alkitab yang berbicara tentang subjek yang sama. Dan kemudian mereka berkata, "Ini adalah buktinya bahwa kita sudah berada pada pengertian yang benar, dan kita percaya kepada Tuhan."
Itulah sebabnya ada orang-orang yang terlibat dengan kultus-kultus dan injil-injil palsu percaya bahwa mereka telah memiliki Kebenaran. Tetapi pada kenyataannya mereka tidak percaya secara penuh kepada Tuhan. Mereka hanya mempercayai diri mereka sendiri. Mereka adalah seperti anak-anak yang memberontak dan menginginkan jalan mereka sendiri-sendiri.
No comments:
Post a Comment