Kadang-kadang kita harus membaca langsung dari Firman Tuhan untuk merenungkannya, dan sambil berdoa kita harus bertanya-tanya di dalam hati apakah kira-kira artinya, jika kita tidak bertanya-tanya maka kita tidak akan pernah mencari jawabannya. Dan kadang ketika kita membaca di tempat lainnya kita akan menemukan jawabannya. Bila kita tidak pernah bertanya maka dalam kebanyakan waktu kita hanya membaca saja tanpa memperhatikan apa yang sedang dikatakan.
Kita semua sudah mengerti bahwa -- Alkitab adalah kamus bagi dirinya sendiri, seperti yang kita baca dalam kitab 2 Petrus 1:20-21 demikian:
"Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat [Kitab Suci] dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan [Allah] Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah."
Dan ayat sebelumnya ayat 19 berkata sbb:
"Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu."
Dalam kata lain, kita tidak boleh mengambil keputusan hanya berdasarkan perkataan orang lain atau hanya melihat kepada satu atau dua ayat saja di dalam Alkitab. Ingatlah seluruh Alkitab adalah satu kesatuan yang sempurna karena ditulis oleh "satu" Pengarang.
Alkitab juga mengajarkan bahwa kita "harus" membandingkan hal yang rohani dengan hal yang rohani, yaitu membandingkan ayat yang satu dengan ayat yang lain yang membicarakan hal yang sama di dalam seluruh Alkitab. Kitab 1 Korintus 2:13 menjelaskan demikian:
"Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh, [membandingkan hal yang rohani dengan hal yang rohani - KJV]".
Alkitab telah ditulis sedemikian rupa sehingga tidak mudah untuk dimengerti, hal ini dapat membuat orang-orang congkak untuk menjadi tersesat. Sesungguhnya Alkitab dapat mendukung hampir ide apa saja yang mau kita percayai kalau kita memilih-milih dan memenggal ayat-ayat tertentu keluar dari konteksnya. Tetapi itu juga berarti bahwa kita menolak untuk menerima seluruh Alkitab sebagai Firman Tuhan.
Dalam kitab 2 Petrus 3:16 kita menemukan peringatan ini:
"Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain."
Pada hari sekarang ini kita menemukan banyak denominasi dengan kepercayaan yang berbeda-beda tetapi mereka semua percaya bahwa mereka masing-masing telah memiliki Kebenaran. Bagaimana hal ini dapat terjadi padahal kita memiliki Alkitab yang sama? Ada begitu banyak kesalahan-kesalahan doktrin yang sudah begitu mendasar sehingga tidak dapat diperbaiki lagi selain daripada membaca sendiri dari Firman Tuhan yang sejati.
Oleh sebab itu kita harus sangat berhati-hati sebelum mengajarkan sesuatu, kalau kita tidak yakin akan sesuatu lebih baik kita tidak mengajarkan hal tersebut dan jangan membicarakannya kepada orang lain sampai kita mengetahui lebih banyak dari Alkitab.
Ketika saya sendiri membaca Alkitab kadang saya cukup mengerti apa yang sedang dikatakan dalam suatu bagian yang cukup mudah untuk dimengerti, tetapi sungguh-sungguh sulit untuk dijelaskan kepada orang yang lain. Akan tetapi memang begitulah caranya Allah menulis Alkitab supaya tidak mudah untuk dimengerti dan supaya orang-orang yang percaya mempelajari dengan sungguh-sungguh, membandingkan ayat yang satu dengan ayat yang lain di dalam seluruh Alkitab.
Kitab Amsal 25:2 menjelaskan kepada kita demikian:
"Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu, tetapi kemuliaan raja-raja [yaitu orang-orang yang percaya] ialah menyelidiki sesuatu."
Kitab Wahyu 5:1 menyatakan demikian:
"Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai."
Seluruh isi Alkitab adalah Firman Tuhan. Semua ayat-ayat yang ada di dalam Alkitab adalah sangat penting, tidak ada ayat yang tidak penting. Dan ini adalah sebuah buku yang sangat tebal, jadi kita harus betul-betul menyediakan waktu untuk dengan disiplin untuk membacanya. Kita tidak boleh malas untuk menyediakan waktu supaya bisa membaca Firman Tuhan.
Sesungguhnya tidak ada hal lainnya di dunia ini yang lebih penting daripada mempelajari Alkitab karena itu adalah masalah "hidup" dan "mati" di dalam kekekalan.
No comments:
Post a Comment