Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Jul 13, 2012

Tembok China

Apa yang bagus dikunjungi kalau berkunjung ke China? Amat banyak obyek yang atraktif, tergantung kita menyukai apa. Kalau ingin mengunjungi sentra bisnis yang sudah berusia ribuan tahun, datanglah ke Shanghai, Guangzhou, Zhuhai, dan sebagainya. Hendak melihat pertumbuhan ekonomi yang amat cepat datanglah ke Shenzhen.

Atau hendak melihat raut China sejak ribuan tahun silam hingga sekarang datanglah ke Beijing. Ibu kota Republik Rakyat China ini memang menyimpan peninggalan sejarah yang memukau. Di sini di antaranya terdapat tembok besar atau tembok raksasa China yang mulai dibangun secara perlahan tahun 722 sebelum Masehi.

Ia mulai disatukan dan disempurnakan sebagai satu rangkaian tembok raksasa sejak tahun 220 sebelum Masehi, yakni tatkala kaisar pertama China, Qin Shi Huangti.berkuasa. Kaisar yang memersatukan China ini praktis disebut sebagai kaisar yang membangun tembok besar (Changcheng).. Ketika dihitung ulang, diketahui bahwa panjang keseluruhan tembok besar mencapai 8.850 km, hampir sembilan kali panjang pulau Jawa.

Panjang 8.850 km itu tentu bukan main-main. Kalau naik mobil dengan kecepatan 100 km per jam, kemudian mobil melaju terus tanpa henti dan tanpa menggunakan rem, maka panjang tembok besar baru dicapai ujungnya setelah melaju selama 88,5 jam. Bukan main. Kemudian kalau hendak menempuh dengan berjalan kaki, dengan kecepatan enam kilometer per jam, bayangkanlah sendiri berapa lama baru Anda akan tiba di sana.

Hal yang membuat puluhan juta wisatawan mau datang melihat tembok besar ini memang sangat bervariasi. Pertama tentu panjangnya yang amat fantastis. Kedua, Changchen tidak sekadar panjang, tetapi juga tampak sangat gagah. Ia berdiri kalem dan kokoh di atas bukit-bukit di kawasan dataran tinggi di belahan utara Tiongkok.

Pada musim dingin, temperatur bisa mencapai minus 30 derajat celcius, bahkan di daerah tertentu, minus 40 derajat celcius. Tak heran, pembuatan tembok besar memakan banyak korban. Tiap pembangunan 10 km minimal menelan satu korban meninggal. Patut diketahui, ketika itu pemahaman tentang kesehatan dan asupan makanan yang berkualitas masih kurang. Cara berpakaian dan bekerja dengan aman pun belum banyak diketahui.

Ketiga, tembok besar memberi banyak fantasi. Misalnya perjalanan ke puncak tembok, suasana di sekitar tembok maupun belanja di sana selalu menyenangkan. Dan China sebagai negara yang mampu meraih setidaknya 40 juta wisatawan asing per tahun, sangat tahu bagaimana memperlakukan turis asing. Misalnya, siapa yang mampu naik ke salah satu puncak tembok China bisa mendapat plakat, yang dibubuhi cap dan nama si pendaki. Tinggal bayar 20 yuan, Anda sudah dapatkan plakat, mirip medali yang keren.

Keempat, perjalanan ke tembok China mudah. Start dari Beijing, Anda naik mobil atau taksi selama satu jam 15 menit. Lalu hamparan tembok sudah berada di depan mata Anda. Pulang dari mendaki tembok besar, Anda sudah bisa bicara besar bahwa Anda sudah mencapai salah satu "puncak" tembok. Anda pun pasti tertarik untuk memotret, menggunakan kamera milik Anda untuk memotret sebanyak mungkin. Pulang ke rumah, Anda pasti bercerita sudah naik tembok besar China dan ikut memotret. Cerita tentang perjalanan itu yang paling asyik.

Cerita, potret diri, plakat, oleh-oleh tembok China dan sebagainya kemudian menjadi daya tarik luar biasa China. Di tembok besar inilah yang dikehendaki pemerintah China. Semakin banyak orang tahu, semakin banyak yang ingin ke sana. Semakin banyak wisatawan yang ingin datang melihat tembok besar yang dari tahun ke tahun tampak makin menarik.

No comments: