Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Jul 23, 2012

Hagia Sophia, Arsitektur Katolik Dan Muslim

Gereja Bizantium (The Church of the Holy Wisdom) dalam bahasa Yunani dikenal sebagai Hagia Sophia, dalam bahasa Latin disebut Saint Sophia, dan dalam bahasa Turki dikenal dengan sebutan Ayasofya atau Aya Sofya. Hagia Sophia memiliki nilai sejarah sejak 532-537 AD. Monumen unik Hagia Sophia memiliki dasar arsitektur Kristen dan Islam.

Arsitektur Menarik Hagia Sophia


Hagia Sophia, secara arsitektural maupun liturgis dipengaruhi oleh Ortodoks Timur, Katolik Roma dan Muslim. Beberapa fakta menarik bisa ditemukan dalam bangunan bersejarah Hagia Sophia.

Struktur Hagia Sophia dibangun tahun 532-537 AD, dikerjakan pada masa Kaisar Justinian Bizantium dengan rancangan Isidore (Miletus), dan Anthemius (Tralles). Hagia Sophia merupakan Gereja ketiga dari Holy Wisdom, dua diantaranya dihancurkan selama masa kerusuhan. Hagia Sophia memiliki antologi relik suci. Sebuah iconostasis perak sebesar 50 kaki adalah sisa-sisa suci di museum tersebut.



Dalam buku De Caerimoniis Aulae Byzantinae (Kitab Upacara), Kaisar Konstantin VII menulis tentang semua rincian upacara yang diadakan di Hagia Sophia. Hagia Sophia memiliki empat puluh jendela disekitar dasar kubah. Kubah ditempatkan di atas Hagia Sophia sangat berat yang mengakibatkan dinding miring ke luar. Untuk membangun kembali kubah itu, Isidore pertama kali membangun bagian dalam dinding sehingga bisa bertahan secara vertikal dan mendukung berat kubah baru.

Struktur Hagia Sophia memiliki rancangan Basilika Klasik. Hagia Sophia dibangun diatas tanah dengan lebar 230 meter dan panjang 246 meter. Bangunan sejarah ini ditutupi kubah sentral berdiameter 31 meter, sedikit lebih kecil daripada Pantheon di Roma. Ketinggian kubah Hagia Sophia sekitar enam meter lebih dari bangunan. Kubah Hagia Sophia berbentuk seperti shell bergigi atau bagian dalam seperti payung dengan rusuk yang membentang dari puncak hingga ke dasarnya.

Hagia Sophia Era Byzantine

Memasuki tahun 1000, Hagia Sophia digunakan sebagai gereja Patriarkal dari Konstantinopel (Patriarch of Constantinople) yang juga merupakan titik pusat Gereja Orthodox Timur. Konstantinopel ditaklukkan tahun 1453 oleh orang Turki. Setelah kemenangan ini, Sultan Mehmed II memerintahkan untuk mengubah gedung Hagia Sophia menjadi Masjid Ayasofya. Transformasi gereja menjadi masjid menyebabkan hilangnya lonceng, Altar, iconostasis, dan tempat pengorbanan.

Di bawah pemerintahan Ottoman, Hagia Sophia menggunakan fitur Islam, seperti mihrab, mimbar, dan empat menara di luar. Hagia Sophia tetap menjadi masjid utama kota Istanbul sekitar 500 tahun. Masjid ini digunakan sebagai inspirasi dalam pembangunan masjid-mesjid Ottoman seperti Masjid Sultan Ahmed, atau Masjid Biru di Istanbul, Masjid Ehzade, Masjid Raya Suleymaniye, dan Masjid Rustem Pasha.

Pada tahun 1935, presiden Turki pertama (Mustafa Kemal Atatürk) mengkonversi masjid Hagia Sophia menjadi museum. Hagia Sophia juga disebut sebagai Saint Sophia yang berarti kebijaksanaan dalam bahasa Yunani. Nama lengkap dari Hagia Sophia adalah Gereja Kebijaksanaan Suci Allah (Church of the Holy Wisdom of God), bukan orang suci tertentu bernama Sophia. Awalnya, Hagia Sophia bernama Megale Ekklesia atau Gereja Besar.

Hagia Sophia, sebuah bangunan bekas Patriarkal Basilika dan masjid yang saat ini digunakan sebagai museum di Istanbul, Turki. Monumen ini dianggap sebagai lambang arsitektur Bizantium, karena memiliki kubah raksasa.

Hagia Sophia merupakan katedral terbesar di dunia dalam kurun waktu seribu tahun, sampai pembangunan Katedral Seville Abad Pertengahan di tahun 1520.

Hagia Sophia memiliki warna dari dua agama. Baik Islam maupun Kristen pernah menempati bangunan ini. Sementara ukiran kaligrafi Islam tergantung di kubah utama, museum ini juga telah memberikan mosaik Kristen sebagai fitur utama. Karakter unik dari desain Hagia Sophia menunjukkan kepada dunia tentang monumen yang paling maju dan ambisius di abad pertengahan.

No comments: