"Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil [yaitu bayi-bayi]. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorangpun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu." (Lukas 10:21-22)
Ketika kita membiarkan Firman Allah membimbing kita dalam memformulasikan prinsip-prinsip penafsiran Alkitab, kita menemukan bahwa pernyataan-pernyataan Alkitab memiliki arti yang sangat mendalam. Alkitab memberikan kepada kita berbagai cerita yang sangat akurat dan indah mengenai peristiwa dan percakapan yang sesungguhnya merupakan fakta sejarah tetapi juga memiliki arti-arti moral dan rohani yang mengandung pesan-pesan keselamatan.
Mengutip dari kitab Yesaya 6:9-10, kitab Matius 13:11-16 adalah sebuah bagian yang sangat penting yang menekankan rencana Allah untuk menyembunyikan kebenaran dari beberapa orang, dan menyatakannya kepada orang-orang yang lain. Dalam ayat itu kita membaca demikian:
"Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam PERUMPAMAAN kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka. Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar."
Dan kitab Amsal 25:2 menambahkan demikian:
"Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu [yaitu Firman], tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu [Firman]."
Ingatlah bahwa kata Ibrani untuk ungkapan "sesuatu" [dabar] di dalam ayat ini dapat juga di-translasi sebagai "Firman". Dan kitab Markus 4:33-34 menjelaskan kepada kita demikian:
"Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan Firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri."
Dan kitab Matius 13:34-35 mencatat demikian:
"Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan tanpa perumpamaan suatupun tidak disampaikan-Nya kepada mereka, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: "Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan."
Oleh karena itu, orang-orang percaya yang sejati akan memiliki karakter yang sangat "rendah hati" di hadapan Tuhan, seperti yang kita baca dalam ayat-ayat berikut ini:
Kitab Yakobus 4:6 berkata demikian:
"Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
Kitab Yohanes 3:27 mengajarkan demikian:
"Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga."
Kitab Yakobus 1:16-17 menekankan demikian:
"Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat! Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna [yaitu keselamatan], datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran."
Dan kitab 1 Korintus 4:7 dengan keras menasihatkan kita demikian:
"Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?"
Ketika Tuhan Yesus berada di bumi Ia menunjukkan dosa keangkuhan dari banyak pemimpin agama dan ahli-ahli Taurat yang ada pada masa itu seperti yang kita baca dalam kitab Markus 7:9 demikian:
"Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri."
Akan tetapi keangkuhan dari ahli-ahli hukum dan pemimpin-pemimpin rohani ini bukan hanya terjadi pada saat itu saja dalam sejarah tetapi juga banyak terjadi pada hari kita sekarang ini dimana ada banyak injil-injil palsu yang menyebar seperti yang api yang membakar. Dalam kitab Obaja 1:3 Tuhan berkata demikian:
"Keangkuhan hatimu telah memperdayakan engkau, ya engkau yang tinggal di liang-liang batu, di tempat kediamanmu yang tinggi; engkau yang berkata dalam hatimu: "Siapakah yang sanggup menurunkan aku ke bumi?"
Dan kitab 2 Timotius 3:5 dan 7 menambahkan demikian:
"Secara lahiriah [yaitu secara jasmani] mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu! .... yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal Kebenaran."
Dan kitab Matius 24:24-25 menubuatkan demikian:
"Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu."
Pada kenyataannya hanya Tuhan saja (yaitu Firman Tuhan) yang dapat menyatakan Kebenaran -- sehingga hanya Dia-lah yang pantas untuk mendapatkan seluruh puji-pujian, kemegahan dan kemuliaan atas keselamatan. Kitab Roma 3:4 menyatakan demikian:
"Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong..."
Dan kitab Matius 16:15-17 memberitahukan kepada kita demikian:
"Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga."
Kata Yunani untuk ungkapan "menyatakan" seperti yang ditemukan dalam ayat ini melayani untuk menekankan fakta bahwa satu-satu cara kita dapat mengetahui kebenaran adalah ketika Tuhan membuka mata rohani kita kepada Firman Kebenaran, seperti yang kita baca dalam kitab Mazmur 119:18 demikian:
"Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu."
Ini adalah satu-satunya "keajaiban" (mujizat) yang harus kita cari, yaitu keajaiban keselamatan yang berasal dari Firman Allah, walaupun sesungguhnya kita tidak layak untuk menerimanya. Indahnya Tuhan bertanggung-jawab untuk menyatakan kebenaran kepada umat pilihan-Nya, itulah sebabnya seluruh kemegahan dan kemuliaan harus diberikan hanya kepada Tuhan. Kitab Yeremia 9:24 menyatakan hal ini kepada kita demikian:
"tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN."
Ketika kita membiarkan Firman Allah membimbing kita dalam memformulasikan prinsip-prinsip penafsiran Alkitab, kita menemukan bahwa pernyataan-pernyataan Alkitab memiliki arti yang sangat mendalam. Alkitab memberikan kepada kita berbagai cerita yang sangat akurat dan indah mengenai peristiwa dan percakapan yang sesungguhnya merupakan fakta sejarah tetapi juga memiliki arti-arti moral dan rohani yang mengandung pesan-pesan keselamatan.
Mengutip dari kitab Yesaya 6:9-10, kitab Matius 13:11-16 adalah sebuah bagian yang sangat penting yang menekankan rencana Allah untuk menyembunyikan kebenaran dari beberapa orang, dan menyatakannya kepada orang-orang yang lain. Dalam ayat itu kita membaca demikian:
"Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam PERUMPAMAAN kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka. Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar."
Dan kitab Amsal 25:2 menambahkan demikian:
"Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu [yaitu Firman], tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu [Firman]."
Ingatlah bahwa kata Ibrani untuk ungkapan "sesuatu" [dabar] di dalam ayat ini dapat juga di-translasi sebagai "Firman". Dan kitab Markus 4:33-34 menjelaskan kepada kita demikian:
"Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan Firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri."
Dan kitab Matius 13:34-35 mencatat demikian:
"Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan tanpa perumpamaan suatupun tidak disampaikan-Nya kepada mereka, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: "Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan."
Oleh karena itu, orang-orang percaya yang sejati akan memiliki karakter yang sangat "rendah hati" di hadapan Tuhan, seperti yang kita baca dalam ayat-ayat berikut ini:
Kitab Yakobus 4:6 berkata demikian:
"Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
Kitab Yohanes 3:27 mengajarkan demikian:
"Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga."
Kitab Yakobus 1:16-17 menekankan demikian:
"Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat! Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna [yaitu keselamatan], datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran."
Dan kitab 1 Korintus 4:7 dengan keras menasihatkan kita demikian:
"Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?"
Ketika Tuhan Yesus berada di bumi Ia menunjukkan dosa keangkuhan dari banyak pemimpin agama dan ahli-ahli Taurat yang ada pada masa itu seperti yang kita baca dalam kitab Markus 7:9 demikian:
"Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri."
Akan tetapi keangkuhan dari ahli-ahli hukum dan pemimpin-pemimpin rohani ini bukan hanya terjadi pada saat itu saja dalam sejarah tetapi juga banyak terjadi pada hari kita sekarang ini dimana ada banyak injil-injil palsu yang menyebar seperti yang api yang membakar. Dalam kitab Obaja 1:3 Tuhan berkata demikian:
"Keangkuhan hatimu telah memperdayakan engkau, ya engkau yang tinggal di liang-liang batu, di tempat kediamanmu yang tinggi; engkau yang berkata dalam hatimu: "Siapakah yang sanggup menurunkan aku ke bumi?"
Dan kitab 2 Timotius 3:5 dan 7 menambahkan demikian:
"Secara lahiriah [yaitu secara jasmani] mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu! .... yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal Kebenaran."
Dan kitab Matius 24:24-25 menubuatkan demikian:
"Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu."
Pada kenyataannya hanya Tuhan saja (yaitu Firman Tuhan) yang dapat menyatakan Kebenaran -- sehingga hanya Dia-lah yang pantas untuk mendapatkan seluruh puji-pujian, kemegahan dan kemuliaan atas keselamatan. Kitab Roma 3:4 menyatakan demikian:
"Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong..."
Dan kitab Matius 16:15-17 memberitahukan kepada kita demikian:
"Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga."
Kata Yunani untuk ungkapan "menyatakan" seperti yang ditemukan dalam ayat ini melayani untuk menekankan fakta bahwa satu-satu cara kita dapat mengetahui kebenaran adalah ketika Tuhan membuka mata rohani kita kepada Firman Kebenaran, seperti yang kita baca dalam kitab Mazmur 119:18 demikian:
"Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu."
Ini adalah satu-satunya "keajaiban" (mujizat) yang harus kita cari, yaitu keajaiban keselamatan yang berasal dari Firman Allah, walaupun sesungguhnya kita tidak layak untuk menerimanya. Indahnya Tuhan bertanggung-jawab untuk menyatakan kebenaran kepada umat pilihan-Nya, itulah sebabnya seluruh kemegahan dan kemuliaan harus diberikan hanya kepada Tuhan. Kitab Yeremia 9:24 menyatakan hal ini kepada kita demikian:
"tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN."