Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Aug 8, 2011

Kalender Yahudi

Saya terkejut mendapati kenyataan kalender Yahudi yang terdiri dari 354 hari pertahunnya. Semula dugaan saya adalah 360 hari, sedangkan kalender Masehi yang kita ikuti sekarang ini 365,25 hari pertahunnya. Jadi, ada 3 macam penanggalan;

  • Penanggalan Alkitab;
    Ini didasarkan dari nubuatan Daniel-Wahyu sehubungan dengan kuasa kepausan selama 1260 hari, yang dihitung juga sebagai 3,5 tahun atau 42 bulan. Dari perhitungan ini jelaslah bahwa setahun terdiri dari 360 hari.
  • Penanggalan Masehi;
    Ini adalah kalender Gregorian yang setahunnya terdiri dari 365,25 hari. Kelihatannya kalender ini perlu dikaji kembali karena banyak muatan politisnya, yakni memaksakan tanggal perayaan
    Paskah agar sesuai dengan keputusan konsili Nicea tahun 325. Jadi, mencurigakan sekali jika ini disebut sebagai perhitungan Bumi mengedari Matahari. Lebih-lebih penamaannya berdasarkan pada nama-nama Dewa Romawi.
  • Penanggalan Yahudi;
    Ini lebih mencurigakan lagi, sebab yang mengikuti system perhitungan ini ternyata agama-agama berhala, seperti penanggalan Bali, China, Korea, Buddha, Tibet dan Hindu.
Jadi, penanggalan Alkitablah yang masih layak dipercayai, khususnya untuk orang-orang yang berpegang pada Alkitab. Atau, seandainyapun kalender Masehi atau Yahudi itu benar secara ilmiahnya, nggak ada pengaruhnya bagi kita untuk tetap mengikuti ketentuan ALLAH. ALLAH bisa menetapkan suatu kesatuan waktu berdasarkan suka-sukaNYA, tidak berdasarkan perhitungan perputaran apapun, sama seperti seminggu 7 hari yang tidak berdasarkan apapun.

Hitungan hari ke haripun ALLAH tidak berdasarkan jam, yang 24 jam sehari. Pedomannya bukan pada Arloji, tapi pada terbit dan terbenamnya matahari. Pendek kata matahari mulai terbenam maka itulah permulaan suatu hari, entah itu masih jam 4 sore atau sudah jam 8 malam menurut Arloji kita. Jadi dari terbenamnya matahari ke terbenamnya matahari berikutnya itulah waktu sehari semalam bagi kita, dengan mengabaikan petunjuk mesin jam kita. Maka kita tinggal hitung saja, terkumpul 30 hari itulah waktu sebulan bagi kita dan terkumpul 360 hari itulah waktu setahun bagi kita. Nah, hari pertama untuk setahun berikutnya, itulah hari Paskah Yahudi, dengan
mengabaikan apakah itu jatuh di musim dingin atau musim panas. Sama seperti kaum Muslim menetapkan Ramadhannya yang berdasarkan system mereka sendiri, yang mengabaikan bulan-bulan kalender Masehi. Sehingga suasana Ramadhan selalu berbeda-beda setiap tahunnya. Jika tahun ini jatuh di bulan Agustus, tahun depan bisa jadi di bulan Juli Ramadhannya.

Nah, penanggalan Yahudi itu ALLAH tetapkan di hari mereka keluar meninggalkan negeri Mesir. Itulah hari Paskah Yahudi, yang ditetapkan berdasarkan kesiapan mereka meninggalkan Mesir, bukan didasarkan pada perputaran planet Bumi terhadap matahari.

Keluaran  12:2 "Bulan inilah akan menjadi permulaan segala bulan bagimu; itu akan menjadi bulan pertama bagimu tiap-tiap tahun.

Konsep penanggalan Yahudi berbeda dengan konsep penanggalan ketika penciptaan. Kalau penanggalan Yahudi bersifat agamis dan mengikat khusus bangsa Yahudi, sedangkan penanggalan penciptaan untuk petunjuk musim-musim.

Kejadian 1:14  Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun- tahun,

Dengan demikian kelihatannya kita tidak salah jika kita memakai 2 system penanggalan, yang 1 penanggalan agama dan 1 penanggalan ilmiah[kalender Masehi]. Dan mengingat kita sudah tidak diikat dengan perayaan-perayaan keagamaan Perjanjian Lama, maka penanggalan agama sudah tidak kita perlukan lagi. Kita cukup dengan kalender Masehi saja.

No comments: