Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Aug 9, 2011

Dokumen Kunci Kepemilikan Codex Sinaiticus Ditemukan

Kasus sengketa kepemilikan Codex Sinaiticus oleh British Library diperkuat dengan ditemukannya sebuah dokumen kunci di dalam arsip kementrian luar negeri Rusia. Dokumen itu berisi kesepakatan yang ditandatangani oleh Uskup Sinai dengan pejabat Tsarist pada 1869 mengenai pemindahan kepemilikan atas naskah tertua Alkitab yang pernah ditemukan dan diperkirakan berasal dari tahun 350 M itu.

Sebelumnya, Codex Sinaiticus berada di St. Petersburg sampai dengan 1933, kemudian dijual oleh Stalin kepada British Museum Library atau yang sekarang dikenal dengan nama British Library.

Sebulan setelah naskah itu tiba di London, Biara St. Katerina di Gunung Sinai mengklaim kepemilikan atas naskah kuno tersebut. Namun, dalam beberapa waktu belakangan ini, pihak biara tidak lagi secara aktif menempuh jalur hukum, tetapi menyatakan "penyesalan atas kehilangan itu."

Keberadaan kesepakatan 1869 itu menjadi perdebatan, sebab pemerintah Soviet telah melarang akses ke dokumen tersebut. Setelah upaya yang panjang dalam beberapa tahun terakhir, seorang peneliti dari Perpustakaan Nasional Rusia akhirnya diizinkan untuk melihat dokumen itu, dan kemudian mempublikasikannya pada bulan Januari.

Kesepakatan itu mencatat bahwa para biarawan di Sinai melepaskan kepemilikan dari 347 lembar Codex Sinaiticus. Ditandatangani pada 18 November 1869, dokumen itu menyatakan, "Kami, Uskup Agung Callistratus dari Sinai dan jemaat kudus dari leluhur setempat hadir di sini bersama-sama dengan para pertapa Sinai, menyatakan, mengkonfirmasi dan mengesahkan sumbangan naskah kuno Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang sudah dibuat kepada Yang Mulia Raja." Kesepakatan itu diterima oleh Count Ignatyev, yang bertemu dengan Uskup Agung di Kairo.

Sebagai imbalan, biara telah menerima donasi sebesar 9.000 rubel atau sekitar £1.350 serta sejumlah dekorasi Tsar.

347 lembar itu telah diambil dari St. Katerina pada 1859 sebagai pinjaman oleh sarjana Jerman, Constantine Tischendorf, yang bertindak atas nama Tsar Alexander II.

Dokumen 1869 dikutip dalam pernyataan yang disepakati oleh Biara St. Katerina, British Library, Perpustakaan Nasional Rusia dan Perpustakaan Universitas Leipzig, yang masing-masing menyimpan bagian-bagian dari Codex Sinaiticus, dimana bagian terbesarnya disimpan di London.

Jika sumbangan pada tahun 1869 itu dianggap sah secara hukum, maka kepemilikan naskah itu oleh British Library pun dianggap sah, setelah perpustakaan itu membeli naskah kuno tersebut dengan harga £100.000 pada 1933.

Meski status kepemilikannya terus diperdebatkan, biara St. Katerina bekerja sama dengan tiga perpustakaan di Eropa telah membuat versi digital dari naskah itu, yang ditampilkan di laman internet

No comments: