Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Aug 9, 2011

Ikon Tertua Petrus dan Paulus Ditemukan

Ikon tertua berlukiskan Rasul Petrus dan Paulus telah ditemukan di sebuah katakombe (kuburan bawah tanah) di Roma, demikian diungkapkan oleh pejabat Vatikan pada hari Selasa (22/6). 

Gambar-gambar yang diduga berasal dari paruh kedua abad ke-4 itu ditemukan di dinding sebuah makam, dimana juga ditemukan gambar-gambar tertua dari Rasul Yohanes dan Andreas.  

Gambar-gambar itu ditemukan dengan menggunakan teknik laser baru yang memungkinkan restorasi dengan membakar endapan-endapan kalsium karbonat putih tebal yang telah berusia berabad-abad, tanpa merusakkan warna-warna gelap dari lukisan asli di bawahnya. 

Gambar-gambar itu dijadikan hiasan makam seorang wanita bangsawan Romawi di katakombe Santa Tecla dan mewakili beberapa bukti awal dari pemujaan terhadap para rasul dalam kekristenan mula-mula. Demikian dikatakan oleh pejabat Vatikan saat membuka makam itu untuk pertama kali bagi media. 

Bulan Juni lalu, Vatikan mengumumkan penemuan ikon Paulus bertepatan dengan berakhirnya Tahun Paulus Vatikan. Pada saat yang sama, Paus Benediktus XVI mengumumkan bahwa hasil uji terhadap fragmen tulang yang ditemukan menunjukkan bahwa tulang itu adalah milik orang suci Roma Katolik. 

Pada hari Selasa, arkeolog-arkeolog Vatikan mengumumkan bahwa gambar Paulus yang ditemukan tahun lalu tidak terisolasi, melainkan merupakan bagian dari gambar dinding dimana terdapat gambar Petrus, Yohanes dan Andreas, yang mengelilingi gambar Yesus Gembala yang Baik. 

"Ini adalah lukisan-lukisan pertama tentang para rasul," kata Fabrizio Bisconti, pengawas arkeologi untuk katakombe-katakombe, yang diselenggarakan oleh Komisi Kepausan Vatikan bidang Arkeologi Kudus.  

Pejabat Vatikan mengawasi dan mendanai proyek penggalian selama dua tahun dengan dana mencapai 60 ribu euro atau sekitar 73.700 dollar AS. Proyek ini merupakan proyek pertama yang menggunakan teknik laser modern dalam mengembalikan lukisan-lukisan dinding dan lukisan di katakombe. 

Kabut dan pengap di katakombe membuat upaya restorasi menjadi sulit. Sementara, endapan kalsium karbonat putih membuat proses restorasi menjadi tidak mungkin jika menggunakan teknik lama. Namun, berkat teknik laser baru, proses itu berlangsung sukses tanpa mencederai lukisan asli, demikian dikemukakan oleh Barbara Mazzei selaku kepala tim restorasi.

No comments: