"kata-Nya: "Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu." (Lukas 19:42)
Alasan mengapa Tuhan Yesus disebut sebagai "Raja Damai" adalah karena Ia datang untuk memberikan "damai sejahtera yang kekal" kepada umat manusia yang telah jatuh ke dalam dosa, yang berdasarkan sifat alaminya sudah mati di dalam dosa-dosa dan pelanggaran-pelanggarannya. Hal ini dapat terlihat dalam ayat-ayat seperti Mazmur 38:3, dimana kata Ibrani yang sama untuk ungkapan "damai" diterjemahkan sebagai "istirahat". Dalam ayat itu kita membaca demikian:
"Tidak ada yang sehat pada dagingku oleh karena amarah-Mu, tidak ada yang selamat [yaitu tidak ada istirahat] pada tulang-tulangku oleh karena dosaku"
Sesungguhnya ada perang rohani yang sangat besar yang terjadi antara orang-orang yang belum diselamatkan dengan Tuhan, seperti yang dijelaskan dalam kitab Roma 8:7 demikian:
"Sebab keinginan daging [yaitu orang-orang yang belum diselamatkan] adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya."
Kata Ibrani yang diterjemahkan sebagai ungkapan "damai" adalah shalowm, dan raja Salomo (yaitu orang yang membangun Bait Allah) yang merupakan gambaran yang agung dari Tuhan Yesus, namanya dalam bahasa Ibrani adalah "shelomoh" yang merupakan akar dari kata "shalowm".
Kitab 1 Tawarikh 22:9 juga menegaskan demikian:
"Sesungguhnya, seorang anak laki-laki akan lahir bagimu; ia akan menjadi seorang yang dikaruniai keamanan. Aku akan mengaruniakan keamanan kepadanya dari segala musuhnya di sekeliling. Ia akan bernama Salomo; sejahtera [yaitu kedamaian] dan sentosa akan Kuberikan atas Israel pada zamannya."
Dan lebih lanjut kitab Efesus 2:11-17 menekankan kepada kita kedamaian macam apakah yang akan diberikan oleh Kristus, disitu kita membaca demikian:
"Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia. Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus. Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu. Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat"
Dan kitab Roma 5:1 menekankan bahwa seseorang diselamatkan (atau dibenarkan) oleh iman "milik" Kristus, yang memberikan "perdamaian dengan Allah". Dalam ayat itu kita membaca demikian:
"Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman [yaitu Kristus], kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus."
Kedamaian yang hanya dapat diberikan oleh Sang Juruselamat juga ditunjukkan dalam Perjanjian Lama di kitab Yesaya 9:7, yang kita baca demikian:
"Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini."
Kita juga menemukan pernyataan-pernyataan lainnya yang menjelaskan sifat dari kedamaian (atau penebusan) yang diberikan oleh Tuhan dalam ayat-ayat berikut ini:
Bilangan 6:26: "TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera."
Mazmur 29:11: "TUHAN kiranya memberikan kekuatan kepada umat-Nya, TUHAN kiranya memberkati umat-Nya dengan sejahtera! [yaitu damai sejahtera]"
Yesaya 26:3: "Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya."
Yesaya 32:18: "Bangsaku akan diam di tempat yang damai, di tempat tinggal yang tenteram di tempat peristirahatan yang aman."
Dan kitab Yesaya 53:5 menggambarkan penderitaan besar yang harus ditanggung oleh Kristus untuk setiap dari umat pilihan-Nya, disitu kita membaca demikian:
"Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan [yaitu damai sejahtera] bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh."
Akan tetapi sangat menyedihkan sekali bahwa pada saat sekarang ini kita telah berada dalam "Masa Siksaan Yang Dahsyat" atau "Masa Kesusahan Yang Besar", yang merupakan saat terjadinya penipuan rohani secara besar-besaran di dalam institusi gereja-gereja dan jemaat-jemaat di seluruh dunia. Dalam kitab Matius 24:21 dan 24 kita membaca demikian:
"Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi .......... Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga."
Alasan mengapa situasi yang mengerikan ini terjadi adalah karena Tuhan telah selesai menggunakan gereja-gereja secara organisasi untuk memberitakan Injil Anugrah kepada dunia, sama halnya seperti ketika Tuhan selesai menggunakan Bait Suci di Yerusalem dan rumah-rumah ibadat orang Yahudi setelah peristiwa kayu salib. Pada kenyataannya, Tuhan telah memerintahkan orang-orang percaya yang sejati untuk keluar (meninggalkan) dari institusi gereja-gereja setempat dalam kepatuhan mereka terhadap Kitab Suci seperti yang kita baca dalam Wahyu 18:4 dan 8 yang berkata demikian:
"Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: "Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya. Sebab itu segala malapetakanya akan datang dalam satu hari, yaitu sampar dan perkabungan dan kelaparan; dan ia akan dibakar dengan api, karena Tuhan Allah, yang menghakimi dia, adalah kuat."
Dan kitab Markus 13:9 dan 14 yang bernubuat tentang akhir zaman menyatakan demikian:
"Tetapi kamu ini, hati-hatilah! Kamu akan diserahkan kepada majelis agama dan kamu akan dipukul di rumah ibadat dan kamu akan dihadapkan ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja karena Aku, sebagai kesaksian bagi mereka. Tetapi Injil harus diberitakan dahulu kepada semua bangsa. Apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat yang tidak sepatutnya para pembaca hendaklah memperhatikannya maka orang-orang yang di Yudea [yaitu orang-orang percaya sejati] haruslah melarikan diri ke pegunungan [yaitu kembali kepada Firman Tuhan, Alkitab]."
Pada hari sekarang ini rasa keamanan atau "kedamaian" yang salah telah diajarkan oleh banyak orang dalam berbagai media pengajaran agama di seluruh dunia. Akan tetapi perhatikanlah peringatan keras yang ada di dalam ayat-ayat berikut ini:
Kitab 1 Tesalonika 5:2-3 menyatakan demikian: "karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam. Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin mereka pasti tidak akan luput." [yaitu seorang yang hamil pasti tidak akan luput dari rasa sakit]
Kitab Yeremia 23:17 menasihatkan demikian: "mereka selalu berkata kepada orang-orang yang menista Firman TUHAN: Kamu akan selamat! [yaitu mendapatkan kedamaian] dan kepada setiap orang yang mengikuti kedegilan hatinya mereka berkata: Malapetaka tidak akan menimpa kamu!"
Dan kitab Yehezkiel 13:16 bersaksi demikian: "yaitu nabi-nabi Israel yang bernubuat tentang Yerusalem dan melihat baginya suatu penglihatan mengenai damai sejahtera, padahal sama sekali tidak ada damai sejahtera, demikianlah Firman Tuhan ALLAH."
Alasan mengapa Tuhan Yesus disebut sebagai "Raja Damai" adalah karena Ia datang untuk memberikan "damai sejahtera yang kekal" kepada umat manusia yang telah jatuh ke dalam dosa, yang berdasarkan sifat alaminya sudah mati di dalam dosa-dosa dan pelanggaran-pelanggarannya. Hal ini dapat terlihat dalam ayat-ayat seperti Mazmur 38:3, dimana kata Ibrani yang sama untuk ungkapan "damai" diterjemahkan sebagai "istirahat". Dalam ayat itu kita membaca demikian:
"Tidak ada yang sehat pada dagingku oleh karena amarah-Mu, tidak ada yang selamat [yaitu tidak ada istirahat] pada tulang-tulangku oleh karena dosaku"
Sesungguhnya ada perang rohani yang sangat besar yang terjadi antara orang-orang yang belum diselamatkan dengan Tuhan, seperti yang dijelaskan dalam kitab Roma 8:7 demikian:
"Sebab keinginan daging [yaitu orang-orang yang belum diselamatkan] adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya."
Kata Ibrani yang diterjemahkan sebagai ungkapan "damai" adalah shalowm, dan raja Salomo (yaitu orang yang membangun Bait Allah) yang merupakan gambaran yang agung dari Tuhan Yesus, namanya dalam bahasa Ibrani adalah "shelomoh" yang merupakan akar dari kata "shalowm".
Kitab 1 Tawarikh 22:9 juga menegaskan demikian:
"Sesungguhnya, seorang anak laki-laki akan lahir bagimu; ia akan menjadi seorang yang dikaruniai keamanan. Aku akan mengaruniakan keamanan kepadanya dari segala musuhnya di sekeliling. Ia akan bernama Salomo; sejahtera [yaitu kedamaian] dan sentosa akan Kuberikan atas Israel pada zamannya."
Dan lebih lanjut kitab Efesus 2:11-17 menekankan kepada kita kedamaian macam apakah yang akan diberikan oleh Kristus, disitu kita membaca demikian:
"Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia. Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus. Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu. Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat"
Dan kitab Roma 5:1 menekankan bahwa seseorang diselamatkan (atau dibenarkan) oleh iman "milik" Kristus, yang memberikan "perdamaian dengan Allah". Dalam ayat itu kita membaca demikian:
"Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman [yaitu Kristus], kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus."
Kedamaian yang hanya dapat diberikan oleh Sang Juruselamat juga ditunjukkan dalam Perjanjian Lama di kitab Yesaya 9:7, yang kita baca demikian:
"Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini."
Kita juga menemukan pernyataan-pernyataan lainnya yang menjelaskan sifat dari kedamaian (atau penebusan) yang diberikan oleh Tuhan dalam ayat-ayat berikut ini:
Bilangan 6:26: "TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera."
Mazmur 29:11: "TUHAN kiranya memberikan kekuatan kepada umat-Nya, TUHAN kiranya memberkati umat-Nya dengan sejahtera! [yaitu damai sejahtera]"
Yesaya 26:3: "Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya."
Yesaya 32:18: "Bangsaku akan diam di tempat yang damai, di tempat tinggal yang tenteram di tempat peristirahatan yang aman."
Dan kitab Yesaya 53:5 menggambarkan penderitaan besar yang harus ditanggung oleh Kristus untuk setiap dari umat pilihan-Nya, disitu kita membaca demikian:
"Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan [yaitu damai sejahtera] bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh."
Akan tetapi sangat menyedihkan sekali bahwa pada saat sekarang ini kita telah berada dalam "Masa Siksaan Yang Dahsyat" atau "Masa Kesusahan Yang Besar", yang merupakan saat terjadinya penipuan rohani secara besar-besaran di dalam institusi gereja-gereja dan jemaat-jemaat di seluruh dunia. Dalam kitab Matius 24:21 dan 24 kita membaca demikian:
"Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi .......... Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga."
Alasan mengapa situasi yang mengerikan ini terjadi adalah karena Tuhan telah selesai menggunakan gereja-gereja secara organisasi untuk memberitakan Injil Anugrah kepada dunia, sama halnya seperti ketika Tuhan selesai menggunakan Bait Suci di Yerusalem dan rumah-rumah ibadat orang Yahudi setelah peristiwa kayu salib. Pada kenyataannya, Tuhan telah memerintahkan orang-orang percaya yang sejati untuk keluar (meninggalkan) dari institusi gereja-gereja setempat dalam kepatuhan mereka terhadap Kitab Suci seperti yang kita baca dalam Wahyu 18:4 dan 8 yang berkata demikian:
"Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: "Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya. Sebab itu segala malapetakanya akan datang dalam satu hari, yaitu sampar dan perkabungan dan kelaparan; dan ia akan dibakar dengan api, karena Tuhan Allah, yang menghakimi dia, adalah kuat."
Dan kitab Markus 13:9 dan 14 yang bernubuat tentang akhir zaman menyatakan demikian:
"Tetapi kamu ini, hati-hatilah! Kamu akan diserahkan kepada majelis agama dan kamu akan dipukul di rumah ibadat dan kamu akan dihadapkan ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja karena Aku, sebagai kesaksian bagi mereka. Tetapi Injil harus diberitakan dahulu kepada semua bangsa. Apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat yang tidak sepatutnya para pembaca hendaklah memperhatikannya maka orang-orang yang di Yudea [yaitu orang-orang percaya sejati] haruslah melarikan diri ke pegunungan [yaitu kembali kepada Firman Tuhan, Alkitab]."
Pada hari sekarang ini rasa keamanan atau "kedamaian" yang salah telah diajarkan oleh banyak orang dalam berbagai media pengajaran agama di seluruh dunia. Akan tetapi perhatikanlah peringatan keras yang ada di dalam ayat-ayat berikut ini:
Kitab 1 Tesalonika 5:2-3 menyatakan demikian: "karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam. Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin mereka pasti tidak akan luput." [yaitu seorang yang hamil pasti tidak akan luput dari rasa sakit]
Kitab Yeremia 23:17 menasihatkan demikian: "mereka selalu berkata kepada orang-orang yang menista Firman TUHAN: Kamu akan selamat! [yaitu mendapatkan kedamaian] dan kepada setiap orang yang mengikuti kedegilan hatinya mereka berkata: Malapetaka tidak akan menimpa kamu!"
Dan kitab Yehezkiel 13:16 bersaksi demikian: "yaitu nabi-nabi Israel yang bernubuat tentang Yerusalem dan melihat baginya suatu penglihatan mengenai damai sejahtera, padahal sama sekali tidak ada damai sejahtera, demikianlah Firman Tuhan ALLAH."
No comments:
Post a Comment