Kebaktian pada hari Minggu Sabat bukan hanya ditetapkan oleh seorang Paus atau seorang Raja yang berkuasa atau rapat-rapat yang diadakan oleh para ahli agama, tetapi hal itu memiliki ke-absahan yang sangat alkitabiah:
Dalam bahasa aslinya Yunani, Matius 28:1 (dan juga ketika Injil lainnya: Markus, Lukas, Yohanes) ada ditulis demikian:
"Setelah Sabat-Sabat [jamak] lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama Sabat-Sabat [jamak] itu,"
Dalam Alkitab bahasa Indonesia (versi Terjemahan Baru) ditulis demikian:
"Setelah hari Sabat [seharusnya ini ditulis dalam bentuk jamak] lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu [ini juga seharusnya adalah kata Sabat dalam bentuk jamak] itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu."
Jadi ada dua kata Sabat dalam ayat ini yang seharusnya diterjemahkan dalam bentuk jamak. Dalam Alkitab bahasa Inggris (Young's Literal Translation 1898) ditulis demikian:
"And on the eve of the sabbaths [perhatikan ini ditulis dalam bentuk jamak], at the dawn, toward the first of the sabbaths [jamak], came Mary the Magdalene, and the other Mary, to see the sepulchre"
Ini adalah terjemahan yang benar sesuai dengan bahasa aslinya, Stephanos-1550 menulis demikian:
"oye de sabbatwn [jamak] th epifwskoush eiV mian sabbatwn [jamak] hlqen maria h magdalhnh kai h allh maria qewrhsai ton tafon"
Kebenaran yang sama juga ditemukan dalam tiga Injil yang lain di ayat-ayat pembukaan dari Markus 16, Lukas 24, dan Yohanes 20. Hal ini menandakan sudah berakhirnya era hari ke-tujuh Sabat Perjanjian Lama (Sabtu) dan dimulainya era Sabat Perjanjian Baru (Minggu) yaitu hari pertama Sabat ketika Yesus bangkit dari antara orang mati pada hari Minggu pagi di tahun 33 Masehi. Ini adalah satu-satunya alasan mengapa Tuhan menulis kata tersebut dalam bentuk jamak.
Dalam bahasa aslinya Yunani, Matius 28:1 (dan juga ketika Injil lainnya: Markus, Lukas, Yohanes) ada ditulis demikian:
"Setelah Sabat-Sabat [jamak] lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama Sabat-Sabat [jamak] itu,"
Dalam Alkitab bahasa Indonesia (versi Terjemahan Baru) ditulis demikian:
"Setelah hari Sabat [seharusnya ini ditulis dalam bentuk jamak] lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu [ini juga seharusnya adalah kata Sabat dalam bentuk jamak] itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu."
Jadi ada dua kata Sabat dalam ayat ini yang seharusnya diterjemahkan dalam bentuk jamak. Dalam Alkitab bahasa Inggris (Young's Literal Translation 1898) ditulis demikian:
"And on the eve of the sabbaths [perhatikan ini ditulis dalam bentuk jamak], at the dawn, toward the first of the sabbaths [jamak], came Mary the Magdalene, and the other Mary, to see the sepulchre"
Ini adalah terjemahan yang benar sesuai dengan bahasa aslinya, Stephanos-1550 menulis demikian:
"oye de sabbatwn [jamak] th epifwskoush eiV mian sabbatwn [jamak] hlqen maria h magdalhnh kai h allh maria qewrhsai ton tafon"
Kebenaran yang sama juga ditemukan dalam tiga Injil yang lain di ayat-ayat pembukaan dari Markus 16, Lukas 24, dan Yohanes 20. Hal ini menandakan sudah berakhirnya era hari ke-tujuh Sabat Perjanjian Lama (Sabtu) dan dimulainya era Sabat Perjanjian Baru (Minggu) yaitu hari pertama Sabat ketika Yesus bangkit dari antara orang mati pada hari Minggu pagi di tahun 33 Masehi. Ini adalah satu-satunya alasan mengapa Tuhan menulis kata tersebut dalam bentuk jamak.
No comments:
Post a Comment