Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Jan 23, 2010

Pertemuan Ibadah

"Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita (saling) menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat."
(Ibrani 10:24-25)

Setidaknya ada dua pernyataan di dalam ayat ini yang dapat mengarahkan kita ke jalan yang salah. Para penterjemah tidak memahami bahwa masa kerja gereja akan berakhir pada suatu saat sama halnya seperti yang terjadi pada synagoga-synagoga umat Yahudi, dan kemudian akan ada masa "hujan akhir" (hujan akhir musim) dan tuaian besar yang terakhir di sepanjang Masa Kesusahan Yang Besar di akhir zaman.

Sewaktu kita melihat gambaran yang lebih luas karena Tuhan telah membuka mata rohani kita kepada masa yang sedang kita lalui ini, sekarang kita harus memeriksa dan menterjemahkan kata-kata ini dengan lebih teliti. Sewaktu para penterjemah menterjemahkan ayat-ayat ini mereka memutuskan untuk menambahkan kata "saling" setelah kata "menasihati" karena itulah bagaimana mereka memahami ayat ini:

"Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita (saling) menasihati."

Sebagai akibatnya orang-orang selalu melihat pada ayat ini sebagai suatu perintah bahwa kita hendaknya berkumpul bersama di dalam suatu pertemuan jemaat. Kita hendaknya memastikan bahwa kita sedang bertemu bersama dan "saling menasihati", khususnya pada hari Minggu Sabat. Akan tetapi sesungguhnya ayat ini tidak mengatakan "saling menasihati" di dalam bahasa asli Yunaninya. Ayat ini hanya berkata "menasihati".

Jadi sesungguhnya pihak-pihak manakah yang sedang ditinjau disini? Kita akan menyangka bahwa akan lebih logis untuk mengatakan, "Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan organisasi gereja". Mengapakah Allah menggunakan bahasa aneh "pertemuan-pertemuan ibadah kita" ? Tidak ada kata "gereja" disitu. Masalahnya Allah sedang memusatkan perhatian pada saat ketika Masa Kesusahan Yang Besar (masa siksaan rohani yang dahsyat) telah dimulai. Kita memahami hal ini melalui kalimat "menjelang hari Tuhan yang mendekat", yang menunjuk kepada kedatangan Kristus yang kedua kalinya pada Hari Penghakiman.

Hal lain yang menarik adalah penggunaan dari kata Yunani episynagogen yang diterjemahkan sebagai "pertemuan kita". Kata Yunani ini hanya digunakan di satu ayat lainnya di dalam Alkitab. Kata tersebut telah diterjemahkan sebagai ungkapan "berhimpun" di dalam kitab 2 Tesalonika 2:1 yang kita baca demikian:

"Tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan terhimpunnya kita dengan Dia kami minta kepadamu, saudara-saudara."

Sewaktu kita melihat pada konteks dari ayat ini, kita mengetahui siapa yang sedang bertemu, atau berhimpun bersama. Ayat ini sedang berbicara mengenai orang-orang percaya yang sedang berhimpun bersama untuk bertemu dengan Kristus pada saat kedatangan-Nya di akhir zaman. Dan orang-orang yang akan bersiap-siap untuk menemui Kristus pada saat kedatangan-Nya adalah orang-orang percaya yang sejati. Gereja-gereja secara organisasi tidak akan bersiap-siap untuk bertemu dengan Kristus karena mereka telah berada di bawah penghakiman Tuhan (seperti yang kita baca dalam kitab 1 Petrus 4:17, 2 Tesalonika 2:4, Matius 24:24-26, Markus 13:9).

Jadi sesungguhnya maksud pemikiran yang sedang diajukan Tuhan adalah bahwa kata Yunani episynagogen menekankan berhimpunnya setiap orang-orang percaya yang sejati dengan Kristus. Hal tersebut bukan melihat pada sekelompok orang di dalam bentuk organisasi apapun yang semuanya merupakan anggota dari suatu jemaat setempat.

Sekarang bagaimanakah caranya Kristus akan datang bagi orang-orang yang percaya? Dia akan datang bagi kita satu demi satu. Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan (Matius 24:40, Lukas 17:36). Dengan kata lain, Allah sedang bersikeras, bahwa keselamatan merupakan suatu hal yang sangat pribadi. Itu adalah antara Allah dan anda. Hal tersebut tidak melibatkan sekelompok orang. Itu melibatkan Allah dan setiap dari umat pilihan-Nya.

Jadi kita diselamatkan secara pribadi. Kita tidak diselamatkan sebagai seluruh jemaat. Allah menyelamatkan yang ini dan yang itu di seluruh pelosok dunia, yaitu setiap orang dari umat pilihan yang nama-namanya ada tertulis di dalam Kitab Kehidupan Anak domba yang ditulis sejak sebelum dunia dijadikan (Wahyu 13:8, Wahyu 17:8). Segala sesuatunya didasarkan pada setiap pribadi, itu adalah antara "Allah dan saya". Jadi Allah sedang benar-benar memberitahukan kepada kita bahwa setiap dari kita orang-orang yang percaya akan "bertemu beribadah" atau "berhimpun" dengan Kristus, yaitu Firman Tuhan, Alkitab.

Kemudian kitab Ibrani 10:25 menyebutkan kata "menasihati", tetapi siapakah yang sedang menasihati siapa? Ingat, kata "saling" telah ditambahkan disitu oleh para penterjemah. Sebenarnya kita tidak "saling menasihati", seluruh kalimatnya sedang berbicara tentang Allah dan setiap pribadi dari orang-orang yang percaya. Jadi Allah-lah yang akan menasihati kita melalui Firman-Nya. Adalah Allah yang menghibur dan menasihati kita melalui Firman-Nya.

Dengan kata lain, orang-orang percaya yang sejati hendaknya tidak melalaikan "pertemuan ibadah" kita dengan Allah supaya kita dapat dihibur dan dinasihati supaya kita dapat menghibur orang-orang lain supaya mereka beroleh kekuatan. Sekarang sewaktu kita sedang berada di akhir zaman, kita dapat melihat bagaimana seluruh hal ini cocok dengan sempurna dalam keadaan hari ini. Kita hendaknya tidak berhimpun bersama dengan orang-orang lain untuk saling menghibur seperti yang diajarkan di dalam gereja-gereja.

Sesungguhnya, Allah sedang menghibur kita dengan keterangan ini. Kita telah dilatih di dalam gereja bahwa sewaktu kita sedang berada di dalam kesulitan, sewaktu kita memiliki kegelisahan, sewaktu kita merasa tidak enak, atau berada di dalam sesuatu macam kesukaran, kita dapat melihat pada teman-teman yang kita kasihi dan memberitahu mereka tentang hal itu, dan mereka dapat mendorong kita dan berdoa bagi kita, dan sebagainya.

Secara psikologis itu semua sangat menghibur dan bermanfaat, akan tetapi apakah yang dapat dilakukan oleh manusia? Jika anda pergi kepada seorang teman dan berkata, "Saya tidak memiliki damai sejahtera apa pun di dalam hati saya. Saya tidak mengetahui jika saya benar-benar merupakan seorang anak Allah," Apakah yang teman anda dapat lakukan mengenai hal itu? Hal terbaik yang dapat ia lakukan adalah berkata, "Saya mengasihi anda, dan saya akan berdoa bagi anda", tetapi apakah yang dapat benar-benar dia lakukan untuk merubah keadaan anda? Barangkali sangat sedikit.

Di lain pihak, sekarang sewaktu kita berada di dalam masa "hujan akhir" di sepanjang beberapa tahun terakhir dari Masa Kesusahan Yang Besar, Allah sedang mengajar kita bahwa itu bukanlah di antara jemaat dan saya, tetapi hal tersebut hanya melibatkan "Allah dan saya". Apa yang sedang benar-benar Allah katakan di sini adalah bahwa kita tidak boleh melalaikan "pertemuan ibadah" kita dengan Allah untuk mendapatkan penghiburan-Nya. Kita harus belajar untuk pergi kepada Allah untuk mencari penghiburan-Nya.

Tetapi kita telah diajar bahwa kita perlu untuk bertemu bersama dengan suatu macam jemaat, dan adalah susah untuk merubah pemikiran kita mengenai hal itu. Akan tetapi sesungguhnya Alkitab tidak pernah memerintahkan kita untuk datang berkumpul bersama sebagai suatu jemaat di hari sekarang ini. Saya mengetahui bahwa kita telah dilatih demikian karena itu merupakan sifat alami dari zaman gereja. Tetapi kita juga mengetahui sebagian dari kesalahan-kesalahan yang telah berkembang dari kegiatan-kegiatan semacam itu karena kita memiliki penguasa rohani yang menuntun kita pada tapak yang salah, dan kita harus menganut pernyataan-pernyataan iman yang salah, doktrin-doktrin salah, serta kebiasaan-kebiasaan yang salah. Sesungguhnya -- inilah tepatnya keadaan dari organisasi gereja (synagoga Yahudi) ketika Yesus dan para rasul berada di bumi.

Maksud pemikirannya adalah bahwa kita sedang hidup pada suatu masa ketika ibadah tidak didasarkan pada hal berkumpul bersama dengan orang-orang lain, tetapi hal tersebut didasarkan pada persekutuan dengan Tuhan. Maka di dalam tahap terakhir dari rencana keselamatan Tuhan ini, Tuhan sedang menyingkapkan semakin banyak hal tentang akhir zaman, yaitu "sesudah waktu itu" atau setelah zaman gereja berakhir, dan kita melihat bagaimana Tuhan menguraikan penyelesaian dari masa Perjanjian Baru di dalam kitab Ibrani 8:10-12 demikian:

"Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku. Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka."

Semua yang harus kita lakukan adalah menyebarkan Injil Yang Sejati kepada dunia, dan kita mengetahui bahwa Allah akan menanamkan Firman tersebut ke dalam hati umat pilihan-Nya dan menyelamatkan mereka. Tuhan Yesus Kristus akan memberi penghiburan kepada setiap dari umat pilihan-Nya. Dia akan menjadi segala-galanya bagi mereka.

Kita harus belajar untuk pergi atau "lari" kepada Tuhan dan terus berdoa, "Ya Tuhan kasihanilah saya, kasihanilah saya". Kita tidak pergi kepada orang-orang lain untuk menemukan jawaban-jawaban kita, kita mencurahkan isi hati kita kepada Tuhan. Kita harus belajar bahwa Tuhan selalu ada bersama kita, Dia tidak pernah meninggalkan kita. Dan Dia adalah satu-satunya yang dapat membuat suatu perbedaan di saat kebutuhan kita, seperti yang kita baca dalam kitab Ibrani 4:16 demikian:

"Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya."

No comments: