Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Apr 24, 2015

Karya Rembrandt (1606-1669)

Lahir di Leiden, Belanda, putra dari seorang pemilik usaha penggilingan padi, Rembrandt Harmenszoon van Rijn, seorang seniman barok Belanda, dikenal sebagai salah satu pelukis besar dalam sejarah seni dunia Barat. Kedua orangtuanya mempunyai ambisi yang tinggi baginya, dan pada usia 14 tahun Rembrandt mendaftarkan diri pada universitas Leiden, namun ia DO (putus kuliah) pada tahun yang sama dan magang di studio Jacob van Swanenburgh. Pada usia 17 ia pergi ke Amsterdam, Belanda, dan belajar bersama pelukis sejarah Pieter Lastman. Setelah 6 bulan, ia telah menguasai semua yang diajarkan dan kembali ke Leiden untuk memproklamirkan diri sebagai pelukis independen.

Ketika berusia 25 tahun, ia kembali ke Amsterdam dan menetap disana. Rembrandt menciptakan lebih dari 600 lukisan, dengan kira-kira 60 buah diantaranya adalah lukisan potret. Lukisan-lukisannya di awal karir, seperti Potret seorang pria dan istrinya (1633), memperlihatkan ketelitiannya dalam menggambarkan figur dan detil pakaian serta perabot rumah tangga.

Karya besar pertama Rembrandt yang dapat dinikmati publik Amsterdam adalah Pelajaran Anatomi oleh Dr. Tulp (1632). Lukisan ini menggambarkan para tokoh Serikat Dokter Bedah yang tengah berkumpul. Rembrandt menyusun mereka (tokoh-tokoh pada lukisannya itu) dalam bentuk piramid, menciptakan sebuah keseimbangan alamiah. Pada tahun 1641 ia terlibat dalam proyek melukis potret sebuah kelompok yang diberi judul Kelompok Kapten Frans Banning Cocq, judul sebenarnya untuk karya yang biasa dikenal dengan Penjaga Malam. Lukisan setinggi 12 kaki dan panjang 14 kaki ini, menggambarkan penyusunan satuan jaga sipil.

Meskipun sukses sebagai seorang seniman, guru, dan pedagang karya seni, gaya hidupnya yang terlalu mewah memaksa dia untuk menyatakan diri bangkrut pada tahun 1656. Namun, produksi lukisan-lukisannya tidak menjadi surut, dan ia tetap terus bekerja, menelurkan karya-karya seperti Jacob Memberkati putra-putra Joseph (1656) serta satu buah potret diri, Potret sang Pelukis di usia lanjut (1659) , dimana ia menggambarkan dirinya sendiri secara sarkastik.

No comments: