Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Jan 16, 2014

Odysseus Temukan Amerika Sebelum Colombus

Sampai sekarang, orang masih mengenal Colombus sebagai salah satu penjelajah terkenal yang menginjakkan kaki di Amerika, dimana pada waktu itu pencarian dunia baru melatar belakangi penjelajahan yang membawa puluhan awak kapal. Belakangan, bukan hanya Colombus yang pertama kali menginjakkan kaki di benua Amerika, tetapi menurut catatan sejarah Yunani kuno lebih dulu menyeberangi samudera Atlantik yang dipimpin Odysseus berdasarkan teks-teks kuno.

Dalam sebuah buku yang berjudul 'Journey to the Mythological Inferno' ditulis oleh Dr Enrico Mattievich, seorang profesor Fisika yang pernah mengajar di University of Rio de Janeiro selama lebih dari tiga puluh tahun, dia memberikan tesis tentang riwayat kuno antara peradaban terdahulu dan benua Amerika berdasarkan teks kuno Yunani dan Romawi. Analisis ini mengarahkan pada ide baru tentang sejarah Amerika dimana para sejarawan dan ahli geologi masih enggan mengakuinya hingga saat ini. Buku ini sempat mendapat penghargaan International Book Award pada tahun 2010 dan pemenang Next Generation Indie Book tahun 2011.

Bukti Perjalanan Odysseus Ke Amerika

Arkeolog Henriette Mertz pernah menyatakan bahwa pelayaran legendaris yang dilakukan oleh Odysseus dan awaknya pernah terjadi setelah Perang Troya. Kisah ini diriwayatkan dalam karya Homer yang menjelaskan perjalanan melintasi samudera Atlantik dari Gibraltar menuju Amerika Utara, melewati sungai Amazon menuju Rio de la Plata hingga mencapai Bolivia dan Thiaguanaco. Menurut Dr Christine Pellech, pelayaran Odysseus dalam mencari kerajaan kematian (Kingdom of the Dead) merupakan perjalanan menuju benua Amerika.

Ahli sejarah dan arkeologi saat ini telah memiliki cukup bukti untuk memperkuat dugaan perjalanan legendaris Odysseus menggunakan jalur laut, dimana fragmen keramik yang ditemukan di Ekuador berhubungan dengan peradaban Valdivia sekitar tahun 3000 SM. Hal ini juga diidentifikasi berhubungan dengan budaya Jomon dari Jepang, salah satu bukti kuno adanya kunjungan dari Pasifik. Fragmen keramik yang ditemukan berbentuk kapal, kemudian di situs La Tolita ditemukan tengkorak memiliki keping emas tipis di mulutnya dan temuan pemakaman berupa gundukan melingkar yang dikenal sebagai Tholos.

Dalam sejarah, ada beberapa tradisi Yunani kuno yang mungkin sering ditemukan dalam ritual pemakaman, diantaranya kebiasaan menempatkan koin emas dibawah lidah almarhum yang diyakini untuk membayar kepada Acheron. Yunani kuno juga mengenal Tholos untuk menyebut monumen pemakaman yang berbentuk melingkar. Bukti ini setidaknya memperkuat dugaan bahwa Yunani kuno telah menjelajah benua Amerika dan mungkin pada waktu itu terjadi hubungan politik dan perdagangan.

Perjalanan Odysseus Bersama Phoenecian Menuju Amerika

Sementara bukti lain juga jelas terlihat di pantai Atlantik Utara, berbagai objek dan batu konstruksi ditemukan bersamaan dengan prasasti yang dikaitkan dengan budaya Celtic, dan fosil navigator Phoenecian membuktikan adanya penjelajahan menyeberangi samudera Atlantik sejak ribuan tahun lalu. Jumlah bukti arkeolog terus meningkat terutama pada botani, artistik dan linguistik, dimana temuan kokain berada dalam mulut mumi di Mesir serta tembakau daun cincang serta herbal lainnya yang berguna untuk mencegah pembusukan di abad 13 SM.



Odyssey adalah salah satu dari dua puisi utama Yunani kuno yang dikaitkan dengan Homer, diyakini telah disusun menjelang akhir abad ke 8 SM di Ionia, wilayah pesisir timur Yunanni, Anatolia. Puisi ini menceritakan kisah pahlawan Yunani, Odysseus (Romawi mengenalnya sebagai Ulysses) dalam perjalanannya menuju kampung halaman setelah jatuhnya Troy. Odysseus membutuhkan waktu selama sepuluh tahun untuk mencapai Ithaca, dan perjalanan ini dilakukan sepuluh tahun usai perang Troya yang terjadi pada tahun 1260 SM.

Dalam kisah perjalanan Odysseus diceritakan telah menghabiskan tujuh tahun dalam tahanan di pulau Calypso. Setelah dibebaskan, dia membuat rakit dan diberi pakaian, makanan dan minuman oleh Calypso. Dalam perjalanan dia mengalami kecelakaan tetapi dibantu oleh peri laut hingga Odysseus berenang ke daratan Scheria (Phoenecian). Dalam keadaan tanpa sehelai pakaian, dia bersembunyi di tumpukan daun dan tertidur. Pagi harinya dia terbangun karena suara gadis-gadis, dalam mimpinya Athena mengatakan untuk membantu dan melakukan perjalanan. Dari sini kisah perjalanan awak kapal Odyssey bermula, dia menceritakan jati diri dan membawa navigator Phoenician.

Ovid pernah menulis sebuah buku mitologi yang menceritakan tentang penemuan dan pertempuran Cadmus dan awak kru Phoenician melawan seekor ular yang sangat besar. Menurut Dr Mattievich, mitos kepahlawanan itu menggambarkan penaklukan sungai Amazon, kehadiran navigator Phoenician sepanjang pantai dan sungai Brazil tertulis dalam ratusan prasasti yang disebut Itacoatiaras. Prasati ini bisa dikenali dengan karakter bahasa Yunani kuno, Semit dan Proto, yang mungkin ditujukan untuk penyebutan Ithaca. Dalam pengakuan Profesor Cyrus Gordon, nama Brazil digunakan dalam lafal orang-orang Kanaan yang artinya 'besi'.

Sejarah mencatat perjalanan Odysseus berlangsung di Peloponnese yang saat ini di duga kepulauan Inonian. Arkeolog kesulitan dalam mengidentifikasi keberadaan Ithaca sebagai tanah kelahiran Odysseus, atau dugaan kemungkinan adalah pulau yang saat ini disebut Ithake. Pengembaraan ini diceritakan bersama Phaeacian (Phoenician) yang diduga saat ini adalah pulau Scheria. Jika melihat secara geografi, maka ahli sejarah dan arkeolog menduga bahwa tempat yang dikunjungi Odysseus benar adanya.

Catatan Hommer menyebutkan bahwa Scheria terletak di Samudera Atlantik, hal ini dipertegas Strabo dan Plutarch. Diantara karakteristik Phaeacian, para pelaut memiliki gaya hidup mirip dengan budaya Minoan, Crete. Kesamaan ini membuat dugaan bahwa Scheria merupakan bagian dari Atlantis. Phaeacian tidak ikut serta dalam perang Troya, dalam kata Yunani 'Phaeacian' artinya abu-abu atau berkulit gelap.

Perjalanan Odysseus ke benua Amerika dikaitkan dengan mitos Yunani dan Romawi, berhubungan dengan Dunia Bawah, Istana Hades, Kerajaan Kematian atau Inferno, yang semua itu kemungkinan berada di Amerika Selatan khususnya wilayah Andean, Peru. Dimana istana Hades dan Persephone disebutkan dalam teks Hesiod (Theogony) yang ditulis pada tahun 700 SM, dikatakan bahwa tempat itu masih berdiri yang dikenal sebagai Chavin de Huantar, saat ini merupakan situs arkeologi yang diperkirakan berdiri sejak tahun 1200 SM dihuni oleh budaya pra-Inca.

No comments: